Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ALAT ANALITIK

OVEN
(ALAT PENGERING SPESIMEN)

Disusun Oleh :

WISNU SOPUTRO
24318024

TEKNIK BANGUNAN DAN LANDASAN 11 A


POLITEKNIK PENERBANGAN INDONESIA CURUG
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………….. i


KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………….... ii
BAB I.PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………... 1
BAB II.PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………………………………… 2
2.1 PENGERTIAN OVEN....................................................................................................................................................................... 3
2.2 FUNGSI DAN BAGIAN-BAGIAN OVEN …………………………………………………………………………………….... 3
2.3 SPESIFIKASI……………………………………………………………………………………………………………………….. 5
2.4 PRINSIP KERJA ALAT…………………………………………………………………………………………………………….. 6
2.5 CARA PERAWATAN OVEN……………………………………………………………………………………………………… 7
BAB III. PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………… 7
KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………... 9

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas petunjuk-Nya saya dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah Teknik Bangunan dan Landasan yang
membahas tentang alat analitik laboratorium yaitu Oven (Alat Pengering Spesimen).
Sasaran pembuatan makalah yaitu untuk memberikan gambaran kepada setiap orang mengenai penggunaan
alat analitik yang biasa digunakan dalam sebuah penelitian.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik
dan saran sangat saya harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Ucapan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat tersusun.

Tangerang, April 2020

Penyusun,
WISNU SOPUTRO

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Setiap melakukan suatu penelitian ilmiah selalu dibarengi dengan metodologi. Untuk menunjang
keberhasilan sebuah penelitian ilmiah tentu terdapat cara-cara baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Mendapatkan sampel data serta terciptanya hasil sebuah penelitian tidak lepas dengan alat dan bahan yang
digunakan, seperti alat persiapan yang digunakan untuk persiapan awal dari sebuah pengambilan data, alat analitik
yang digunakan untuk mengambil data dari alat, serta bahan atau objek sampling.
Alat analitik tentu memiliki perbedaan dengan alat persiapan, dari segi bahan, ukuran, bentuk, dan yang
paling menonjol adalah tingkat kerumitan penggunaan dari alat itu sendiri. Dengan alat analitik, dapat
mempermudah dalam menganalisis sampel yang menjadi objek pengamatan atau penelitian. Sedangkan alat
persiapan biasanya digunakan untuk persiapan awal dari pemungutan data sampel sebelum mengalami proses
perlakuan untuk dilanjutkan kepada tingkat mengambilan data secara analitik.
Dalam kajian ini akan menganalisis mengenai salah satu alat analitik yaitu Oven. Alat tersebut merupakan
alat yang multifungsi dalam menunjang keberhasilan analisis sampel objek dari suatu penelitian baik tingkat awal
maupun tingkat lanjutan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN OVEN


Oven merupakan salah satu alat laboratorium yang merupakan salah satu alat analitik yang penting.
Fungsinya untuk memamaskan atau mengeringkan alat-alat laboratorium atau objek-objek lainnya. Selain itu, oven
juga dapat digunakan untuk mengeringkan sampel objek untuk dijadikan sebuah specimen.Memmert merupakan
salah satu produsen oven yang sudah terkenal di dunia, begitu juga di Indonesia.
Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat
pula digunakan untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar
antara 105ºC.

Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja
yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian
tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke
dalam oven, maka alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti. Biasanya digunakan
desikator untuk mengeringkannya.

Gambar 2.1 Oven

2
2.2 FUNGSI DAN BAGIAN-BAGIAN OVEN

Oven berfungsi untuk mensterilkan alat-alat yang digunakan dalam sebuah penelitian. Contohnya seperti
gelas ukur, cawan petri, dan sebagainya. Biasanya alat –alat yang disterilkan tersebut adalah alat-alat yang memiliki
tingkat kualitas bahan yang baik, yaitu tahan terhadap suhu yang tinggi. Hal ini dikarenakan oven memiliki suhu
sekitar 1050C untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai alat sterilisasi, dengan mematikan spora, bibit kuman dan
penyakit serta mikroorganisme pengganggu yang mungkin dapat merusak hasil pengamatan objek penelitian.
Sehingga, alat-alat yang digunakan untuk proses pengambilan data penelitian menjadi valid.

Selain itu, oven juga berfungsi untuk mengeringkan bahan yang menjadi objek suatu penelitian. Dengan
kata lain, oven dapat digunakan untuk membuat suatu bahan dengan kadar air yang disesuaikan menurut prosedur
sebuah penelitian. Menurut Jurnal Interaksi antara Pembenah Tanah (soil conditioner), dimana objek yang
digunakan dalam penelitian ini adalah daun Hydrilla verticillata sebagai pembenah tanah. Daun tanaman H.
verticillata melalui proses pengeringan dengan menggunakan oven untuk mendapatkan sampel kering sebagai objek
pembanding dengan sampel basah sebagai variabel control terhadap tumbuhan kacang hijau (Vigna radiata) yang
bertindak sebagai variabel terikat.

Bagian-bagian dari oven antara lain, yaitu :

1. Temperatur berfungsi sebagai pengatur suhu yang ada di dalam oven.


2. Rak oven berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan atau alat yang akan dipanaskan.
3. Pintu oven berfungsi sebagai pembuka dan penutup oven.
4. Tombol ON/OFF (POWER) untuk menghidupkan dan mematikan system kerja alat apabila untuk
memulai pemanasan dan mengakhiri pemanasan. Selain itu juga terdapat tombol untuk menghidupkan
dan mematikan kipas pada oven.
5. Kaki oven berfungsi sebagai penopang badan oven.
6. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaikturunkan kecepatan putaran kipas.

3
7. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat
sedangkan SV menunjukkan suhu yang diinginkan.
8. Tombol SET UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk mensetting suhu yang
diinginkan atau dapat pula untuk mensetting waktu.

Gambar 2.2 Bagian-Bagian Oven

4
2.3 SPESIFIKASI

Gambar 2.3 Ukuran Badan Oven

SPESIFIKASI OVEN

Dimensi Total Kurang lebih 600 mm x 500 mm x 700 mm

Ruang Oven Kurang lebih 550 mm x 450 mm x 600 mm

Bahan Stainless steel dan besi

Jumlah Rak Umumnya 1-4 buah

Kontrol Suhu Otomatis

Pemanas Umumnya Heater 4000 W, Heater 6000 W

5
2.4 PRINSIP KERJA ALAT

Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan dimasukkan kedalam oven
dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur.
Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu
hingga layar PV menunjukkan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan
tombol POWER. Alat dikeluarkan dari dalam oven.

Cara kerjanya antara lain:


1. Steker ditancapkan pada sumber listrik.
2. Dinyalakan oven dengan cara menekan knob PUSH/TURN yang merupakan tombol ON/OFF yang ada
pada bagian ujung kiri atas oven hingga muncul display pada oven.
3. Seting temperatur dengan cara menekan tombol SET secara berbarengan dengan memutar knob
PUSH/TURN kekanan untuk menaikkan temperatur, dan kekiri untuk menurunkan temperatur.
4. Seting pertukaran udara dalam oven dengan cara menggeser tombol air valve ke arah maksimum untuk
membuka lubang udara, dan ke arah minimum untuk menutup lubang udara.
5. Apabila display temperatur sudah menunjukkan temperatur yang diinginkan, masukkan peralatan yang
akan dikeringkan dan disterilisasi ke dalam oven.
6. Untuk seting waktu (timer) lama penggunaan oven dengan cara menekan tombol SET selama tiga detik,
kemudian lepaskan dan putar knob PUSH/TURN ke kanan atau ke kiri, pilih modus TIME OPERATION.
7. Tekan knop PUSH/TURN untuk mematikan oven, cabut steker dari sumber.

Dalam penelitian Jurnal Interaksi antara Pembenah Tanah, daun tanaman H. verticillata dikeringkan
terlebih dahulu dibawah sinar matahari langsung selama 2 minggu. Kemudian daun tanaman H. verticillata kering
digerus hingga dihasilkan tepung H. verticillata. Setelah itu tepung H. vercillata dimasukkan kedalam cawan petri
yang telah diberi label penanda. Tepung H. verticillata dicampur dengan soil conditioner yang lain yaitu Salvinia
molesta dengan dicampur dengan tanah liat dan tanah pasir. Komposisi masing-masing bahan dengan perbandingan
3 : 1 ( 75% tanah : 25% pembenah tanah/ soil conditioner). Perhitungan kapasitas lapang tanah masing-masing
sebanyak 50 ml, sampel yang telah dimasukkan kedalam cawan petri ini kemudian dikeringkan dengan oven dengan
kisaran pemanasan sebesar 600C hingga mendapatkan berat yang konstan. Sampel tanah yang telah kering
dimasukkan kedalam plastik kemudian dijenuhi air selama 24 jam. Setelah 24 jam, dihitung berat masing-masing
kapasitas tanah. Dengan perhitungan :
Kapasitas lapang (%) = berat tanah basah – berat tanah kering x 100%
berat tanah kering

6
Pot kecil (berdiameter 16 cm) kemudian diisi dengan soil conditioner dan tanah berdasarkan perlakuan uji. Masing-
masing sampel tanah diisi 3 biji kacang hijau varietas parkit. Pertumbuhan kacang hijau diamati selama 21 hari,
pengamatan terkonsentrasi pada pertumbuhan akar, batang, daun kacang hijau.

2.5 CARA PERAWATAN OVEN

Sebelum oven digunakan, dibersihkan terlebih dahulu semua aksesorinya dan rak tatakannya. Selalu dipastikan
steker oven telah tercabut dan oven telah dalam keadaan dingin sebelum dibersihkan. Membuka pintu oven dengan
perlahan dan membersihkan bagian dalamnya dengan lap yang berbahan lembut dalam air yang hangat atau sabun
sejenis detergen. Dilarang membersihkan oven dengan zat abarsif, dan tidak mengelap bagian elemen pemanasnya.
Bagian luar oven boleh dibersihkan dengan lap basah.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan menggunakan alat gelas untuk
dimasukkan kedalam oven. Menjaga jarak agar selalu berada dalam jarak minimal 1” antara bagian atas dengan
bagian elemen pemanas. Tidak diperbolehkan menggunakan oven dalam keadaan pintu terbuka. Menghindari terlalu
sering membuka pintu pada saat oven sedang digunakan, hal ini menimbulkan panas dalam oven berkurang dan
hasil tidak akan maksimal. Selalu menggunakan gegep untuk mengambil alat atau bahan yang telah selesai
dipanaskan dari dalam oven. Segera menghentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik. Setelah
selesai menggunakan oven, segera mencabut steker dari stopkontak.

7
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Oven merupakan salah satu alat analitik yang berfungsi sebagai alat sterilisasi alat dan pengeringan objek
yang akan menjadi specimen penelitian. Oven memiliki suhu yang tinggi, sehingga dengan proses pemanasan udara
didalamnya dapat mematikan mikroorganisme yang mungkin dapat mempengaruhi kevalidan data sampling dalam
suatu penelitian. Oven yang umumnya digunakan dalam penelitian biasanya berskala laboratorium ukuran tinggi
mencapai 700 mm, dengan spesifikasi bahan terbuat dari Stainless steel dan besi serta sumber pemanas dari listrik.
Berdasarkan Jurnal Interaksi antara Pembenah Tanah, oven sangat berperan penting dalam analisis data dengan
memperoleh spesimen kering soil conditioner dan tanah sebagai pembanding antara specimen tanah basah dan tanah
kering dengan berat tanah yang konstan dalam penumbuhan kacang hijau varietas parkit.

8
DAFTAR PUSTAKA

CV.Gravindo Mesin.Oven Skala Lab.2011.www.mesin.com.3/22/2015


S.M, Wildan.,Munifatul I.,Endang S.2012.Interaksi Pembenah Tanah dari Hydrilla
verticillata Royle.dan Salvinia molesta Mitchell.terhadap Kapasitas Lapang Tanah Pasir dan Tanah Liat serta
Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata L.). Jurnal Anatomi dan Fisiologi.Vol XX.No 2.51-60

Anda mungkin juga menyukai