Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nadiena Khairunnisa H.

NPM : P21341118041
Kelas : D3-4A
Tugas : Interaksi obat dan zat gizi

1. Antibiotics
Antibiotik adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah
infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan bakteri
berkembang biak di dalam tubuh. Antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengatasi
infeksi akibat virus, seperti flu.

Jenis – jenis Antibiotics :


 Penisilin  Penisilin digunakan untuk banyak kondisi akibat adanya infeksi
bakteri, beberapa di antaranya adalah infeksi Streptococcus, meningitis, gonore,
faringitis, dan juga untuk pencegahan endocarditis
 Sefalosporin  kondisi yang diobati menggunakan sefalosporin, di antaranya
adalah infeksi tulang, otitis media, infeksi kulit, dan infeksi saluran kemih.
 Aminoglikosida  Aminoglikosida adalah obat yang biasa digunakan untuk
mengatasi banyak penyakit infeksi bakteri, seperti otitis eksterna, infeksi kulit,
dan peritonitis.
 Tetrasiklin  Tetrasiklin digunakan untuk mengobati berbagai macam kondisi
yang muncul akibat adanya infeksi bakteri.
 Quinolone  Quinolone digunakan untuk mengatasi banyak kondisi yang
disebabkan oleh infeksi bakteri.

2. Antiviral / Antivirus
merupakan salah satu penggolongan obat yang secara spesifik digunakan untuk
mengobati infeksi virus. kebanyakan antivirus digunakan untuk infeksi virus yang
spesifik. Obat antivirus bekerja dengan cara mematikan serangan virus, menghambat,
serta membatasi reproduksi virus di dalam tubuh.
3. Anti Neoplastic
Bertindak untuk mencegah, menghambat atau menghentikan perkembangan
neoplasma ( tumor ). Agen dengan sifat antineoplastik. Misalnya, oxaliplatin ( Eloxatin )
adalah antineoplastik yang digunakan dalam pengobatan kanker usus metastatik. obat-
obatan antineoplastik harus menargetkan berbagai sel pada beberapa sistem tubuh.
Akibatnya, obat anti kanker sering merusak sel-sel sehat dalam upaya untuk membunuh
sel-sel kanker.

4. Oral Hypoglycemic Agent


Obat yang digunakan dalam diabetes mengobati diabetes mellitus dengan
mengubah kadar glukosa dalam darah . Ada berbagai kelas obat anti-diabetes, dan
pilihannya tergantung pada sifat diabetes, usia dan situasi orang tersebut, serta faktor-
faktor lainnya. Contoh nya Biguanides berfungsi menurunkan produksi glukosa hati,
menurunkan penyerapan glukosa gastrointestinal, dan meningkatkan sensitivitas insulin
sel target

5. Gastrointestinal agent
Obat yang digunakan untuk efeknya pada sistem pencernaan, seperti untuk
mengontrol keasaman lambung, mengatur motilitas saluran cerna dan aliran air, dan
meningkatkan pencernaan. Contohnya adalah antasida, Antasida adalah kelas obat yang
menetralkan asam di lambung. Mereka mengandung bahan-bahan seperti aluminium,
kalsium, magnesium, atau natrium bikarbonat yang bertindak sebagai basa (alkali) untuk
menetralkan asam lambung dan membuat pH-nya lebih netral.Yang kedua adalah
Stimulan gastrointestinal yaitu obat yang meningkatkan motilitas otot polos
gastrointestinal, tanpa bertindak sebagai pencahar. Obat-obatan ini memiliki mekanisme
aksi yang berbeda tetapi mereka semua bekerja untuk memindahkan isi saluran
pencernaan lebih cepat.
6. Agen antigout
juga disebut agen antihyperuricemic. Agen-agen ini bekerja untuk memperbaiki
kelebihan produksi asam urat. Untuk kontrol jangka panjang gout, hiperurisemia yang
disebabkan oleh pembentukan asam urat dari purin, dapat dikontrol secara efektif dengan
agen ini. Pilihan xanthine oksidase inhibitor atau obat uricosuric didasarkan pada tingkat
ekskresi asam urat urin, fungsi ginjal, usia pasien, riwayat batu ginjal dan adanya tophi.

7. Psychotropic
Psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja menurunkan fungsi otak serta
merangsang susuan syaraf pusat sehingga menghasilkan perubahan dalam persepsi, suasana
hati, kesadaran, pikiran, emosi, dan perilaku. Oleh karena efeknya yang bisa menimbulkan adiksi
atau ketagihan, psikotropika hanya boleh digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan
dan/atau ilmu pengetahuan.
Beberapa obat psikotropika yang boleh digunakan dalam pengobatan harus mendapatkan
resep dari dokter atau ahli kesehatan lainnya. Obat-obatan tersebut biasanya digunakan untuk
anestesi (mencegah nyeri, relaksasi otot, membuat pasien tidak sadar ketika operasi), mengobati
pasien dengan masalah atau kelainan emosi dan mental, sebagai anti kejang, sebagai obat
parkinson, sebagai obat hipnotik untuk mengobati gangguan tidur, hingga menjadi obat
detoksifikasi dan rehabilitasi bagi pengguna narkoba psikoaktif

8. Antihistamine
Antihistamin adalah kelompok obat-obatan yang digunakan untuk mengobati
reaksi alergi, seperti rinitis alergi, reaksi alergi akibat sengatan serangga, reaksi alergi
makanan, urtikaria atau biduran. Selain itu, dapat mengatasi mual saat mabuk kendaraan.
Antihistamin bekerja dengan cara memblokir zat histamin yang diproduksi tubuh. Zat
histamin, pada dasarnya berfungsi melawan virus atau bakteri yang masuk ke tubuh.
Ketika histamin melakukan perlawanan, tubuh akan mengalami peradangan.

9. Antispasmodik
merupakan golongan obat yang memiliki sifat sebagai relaksan otot polos. Salah
satu jenis antispasmodik digunakan untuk relaksasi otot polos, terutama pada organ
tubular dari saluran pencernaan . Efeknya adalah mencegah kejang pada lambung , usus
atau kandung kemih . Baik dicyclomine dan hyoscyamine bersifat antispasmodik karena
kerja antikolinergiknya . Kedua obat ini memiliki efek samping umum dan dapat
memperburuk penyakit refluks gastroesofageal

10. Antiemetik
Antiemetik adalah obat yang efektif melawan muntah dan mual . Antiemetik
biasanya digunakan untuk mengobati mabuk perjalanan dan efek samping analgesik
opioid , anestesi umum , dan kemoterapi yang diarahkan melawan kanker . Mereka dapat
digunakan untuk kasus gastroenteritis yang parah, terutama jika pasien mengalami
dehidrasi.

11. Imunosupresan
Obat imunosupresan adalah obat yang kerap digunakan untuk mencegah reaksi
penolakan dari tubuh, ketika tubuh baru saja menerima organ baru melalui prosedur
transplantasi. Beberapa jenis obat imunosupresan ini digunakan untuk membuat imun
mampu menerima organ transplantasi, seperti hati, jantung, atau ginjal.
Karena fungsi obat imunosupresan adalah mencegah penolakan sistem imun
terhadap organ baru yang ditranspalantasi, obat ini juga disebut obat anti-rejection. Selain
itu, fungsi obat imunosupresan lainnya adalah digunakan untuk mengatasi gangguan
autoimun seperti lupus, psoriasis, dan rheumatoid arthritis. obat-obatan imunosupresan
juga digunakan pada penyakit croup, salah satu jenis infeksi saluran pernapasan pada
anak-anak, serta menjadi salah satu bentuk terapi untuk kanker ginjal.

12. anti infection


Anti-infeksi adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan obat apa
pun yang mampu menghambat penyebaran organisme infeksius atau membunuh
organisme organisme infeksius secara langsung. Istilah ini meliputi antibiotik, antijamur,
anthelmintik, antimalaria, antiprotozoa, agen antituberkulosis, dan antivirus.

Anda mungkin juga menyukai