Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Jurnal

Nama : Hasna Putri Hadianti


Nim : 1841111124
Kelas : 3B
Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik
Dosen : Asep Suryadin, S.Kep., Ners., M.Pd
Hari/Tanggal : Jum,at, 25 September 2020

PENGARUH MODEL TERAPI BERBASIS KLIEN OREM TERHADAP TINGKAT


KEMANDIRIAN PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit kronis yang memiliki karakteristik
hiperglikemia dengan komplikasi jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini
dikarenakan masyarakat belum mampu melakukan perawatan secara mandiri yaitu self care
sehingga akan mempengaruhi kemampuan penderita dalam beraktifitas. Kemampuan self
care ini diantaranya dalam mengelola diet, menentukan aktifitas fisik yang sesuai, monitoring
kadar gula darah dan patuh menjalankan terapi farmakologi (Baraz, Zarea, & Bibi, 2018)

B. Teori Model Orem Terhadap Kemandirian Pasien Diabetes Melitus


penelitian ini menggunakan desain Quasy-Experimental dengan pendekatan pre post test
control group design untuk mengetahui pengaruh konseling Client Centered Therapy
terhadap tingkat kemandirian Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien diabetes
melitus yang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Mohammad Zyn Kabupaten
Sampang. Sampel yang digunakan adalah sebagian dari pasien diabetes melitus yang di rawat
inap di RS dr.Mohammad Zyn Sampang yang berjumlah 46 responden. Sampel yang diambil
dihitung berdasarkan estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan untuk uji
hipotesis beda 2 mean independen. Jumlah pasien pada penelitian ini sebanyak 46 pasien
yang terbagi menjadi 2 kelompok, 23 pasien sebagai kelompok intervensi selain
mendapatkan implementasi sesuai standar rumah sakit dr. Mohammad Zyn kabupaten
Sampang, juga dilakukan konseling Client Centered Therapy dan 23 pasien sebagai
kelompok kontrol mendapatkan implementasi sesuai standar rumah sakit dr. Mohammad Zyn
kabupaten Sampang. Kedua kelompok dilakukan pre test dan post test Tingkat Kemandirian
kemudian nilai selisih di bandingkan pada kelompok intervensi dan kontrol. Untuk menguji
tingkat kemandirian semua sampel sebelum dan sesudah diberi perlakuan atau terapi yaitu
dengan menggunakan uji Independent T-Test.
C. Penerapan Teori Orem
1. Identifikasi Tingkat Kemandirian pada kelompok intervensi dan kelompok control
sebelum dan sesudah dilakukan konseling Client Centered Therapy
Setelah di lakukan konseling tingkat kemandirian pasien DM II terjadi
peningkatan. Pasien DM II akan mengalami penurunan daam memenuhi kebutuhannya,
karena ketidakmampuan fisik maka terjadilah ketergantungan terhadap orang lain.
Penderita membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Aktivitas
sehari-hari yang rutin dilakukan seperti makan, mandi, berpakaian, eliminasi, pergerakan,
dan control eliminasi. Ketika Individu tidak mampu melakukan aktivitas ini secara
mandiri maka perlu bantuan dari orang lain. Bantuan diberikan kepada setiap individu
yang sedang memerlukannya atau pada individu yang sedang sakit

2. Analisis pengaruh konseling Client Centered Therapy terhadap tingkat kemandirian


pasien diabetes mellitus tipe 2
Hasil penelitian (Prihati, 2014) tentang supportive educative system dalam
meningkatkan kemandirian klien DM tipe II mendapatkan hasil bahwa supportive
educative system dapat meningkatkan keterampilan self care diabetes. Sementara pada
penelitian (Konradsdottir, Elisabet & Erla, 2011), pemberian pendidikan dan intervensi
dukungan terhadap keluarga menghasilkan hubungan positif terhadap kemampuan
keluarga dalam pemenuhan kebutuhan anggota keluarga penderita DM.

D. Kesimpulan
Dasar teori ilmu keperawatan Orem sangat mendukung terhadap tingkat kemadirian pasien
diabetes mellitus dapat memberikan konseling client centered therapy.

Anda mungkin juga menyukai