Anda di halaman 1dari 18

MATKUL: DASAR-

DASAR BK

SKOR NILAI :
CRITICAL JOURNAL REVIEW
DOSEN PENGAMPU : ARMITA SARI,M.Pd

Disusun Oleh:
SATRIO HALAWA
1203111101
PGSD B REGULER 2020

PROGRAM S1 STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas Critical Jurnal Riview (CJR) tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dibuatnya tugas ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar BK oleh dosen
Pengampu Armita Sari, M.Pd. dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
kekuatan kepada penulis dan juga memberikan bantuan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikannya. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematiknya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan wawasan penulis. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran untukmenyempurnakan tugas ini.Akhir kata penulis mengharapkan semoga tugas
Critical Journal Review (CJR) ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca.

Penulis

Satrio Halawa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
CRITICAL JOURNAL REVIEW..............................................................................................2
A. JURNAL UTAMA..........................................................................................................2
1. IDENTITAS JURNAL................................................................................................2
2. RINGKASAN JURNAL.............................................................................................2
3. KEUNGGULAN JURNAL.........................................................................................5
4. KELEMAHAN JURNAL...........................................................................................5
5. KESIMPULAN dan SARAN......................................................................................6
B. JURNAL PEMBANDING..............................................................................................7
1. IDENTITAS JURNAL................................................................................................7
2. RINGKASAN JURNAL.............................................................................................7
3. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
1. Kesimpulan...................................................................................................................11
2. Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review) adalah mengulas suatu jurnal mengenai
bordir agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal
tersebut. Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila pengkritik tidak membaca
keseluruhan jurnal tersebut. Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat
mengetahui kualitas jurnal denganmembandingkan terhadap karya dari penulis yang
sama atau penulis lainnya serta dapatmemberikan masukan kepada penulis jurnal
berupa kritik dan saran terhadapsistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal.Selain
itu untuk para pembaca, Critical JournalReview ini mempunyai tujuan agar pembaca
mendapat bimbingan dalam memilih jurnal.Setelah membaca hasil review jurnal ini
diharapkan timbulnya minat untuk membaca ataumencocokkan seperti apa yang
ditulis dalam hasil review.

B. TUJUAN PENULISAN CJR


Tujuan di buatnya CJR ini adalah agar kita mengetahui sistematika penulisan jurnla
yang baik dan benar, kelemahan dan kelebihan suatu jurnal dan juga sangat
bermanfaat bagi penulis jurnal agar mengetahui apa kelemahan dari jurnaldan akan di
perbaiki supaya jurnal ini lebih sempurna lagi.

C. MANFAAT PENULISAN CJR


Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan
ketertarikan minat membaca terutama untuk mahasiswa.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. JURNAL UTAMA
1. IDENTITAS JURNAL
1 Judul Peran Orangtua terhadap Kesiapan Sekolah Taman Kanak-Kanak pada
Anak Usia Dini
2 Jurnal Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
3 Download https://www.obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/26/24
4 Volume dan Volume 5 Issue 1 (2021) Pages 559-565
Nomor
5 ISSN ISSN: 2549-8959 (Online) 2356-1327 (Print)
6 Tahun Juli 2020
7 Penulis Sean Marta Efastri, Suharni

2. LATAR BELAKANG

Menurut Mansur (2005) pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak dari
lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan
rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spitual), motorik, akal pikiran, emosional,dan
sosial yang tepat agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Anak harus distimulasi bukan hanya dari
segi kognitif, tetapi fisik motorik, bahasa, sosial emosional dan moral agama, (Suryana, 2016).

Kesiapan sekolah anak merupakan hal penting dalam menyiapkan anak sebelum memasuki jenjang pendidikan
formal. Kesiapan bersekolah mulai diterapkan mulai dari pendidikan anak usia dini. Lembaga pendidikan anak
usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan mulai umur anak 3-6 tahun, mulai dari pemberian
stimulasi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan sehingga anak memiliki kesiapan sekolah dalam
menempuh pendidikan lebih lanjut (Maryatun, 2016). Setiap anak sudah distimulasi dengan berbagai
rangsangan, otak kecilnya pun akan menyerap berbagai pengetahuan (Yulianti, 2014) dan anak akan
distimulasi ketika memasuki lembaga PAUD.

Peneliti melakukan observasi pada anak-anak kelompok B4 di TK Aisyiyah III kecamatan Rumbai Pesisir, masih
ada anak yang belum bisa di tinggal orangtua saat proses pembelajaran, anak kelompok B4 adalah usia 4-5
tahun, masih ditemukan anak yang ditunggu orangtuanya sampai pulang sekolah, masih ada anak dibantu
membukakan celana atau rok pasa saat ingin buang air kecil-besar, masih ada yang makan disuap dan juga
masih ada anak yang selalu ditemani dalam pembelajaran dikelas. Hal tersebut bukan hanya menjadi
permasalahan bagi guru tetapi juga pada orangtua tentunya, apalagi bagi orangtua yang bekerja sehingga hal
tersebut merupakan suatu kendala dalam melakukan rutinitas. Teori ekologi sistem menjadi landasan berpikir
penelitian khususnya yang terkait dnegan lingkungan mikrosistem. Hubungan baik antara orangtua dan guru
secara,fisik, sosial maupun simbol mampu mempengaruhi perkembangan anak, (Bronfenbrenne, 1997).
Namun, peran orangtua lebih menjadi prioritas dalam perkembangan dan pertumbuhan anak sehingga guru
hanya menjadi scaffolding ketika berada di sekolah. Maka, peneliti melakukan penelitian untuk menganalisis
peran orangtua terhadap kesiapan sekolah anak.

3. TUJUAN JURNAL

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran orangtua terhadap kesiapan sekolah anak usia
dini di TK Aisyiyah III Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. Masalah yang ditemukan
dilapangan anak masih belum bisa mandiri, masih didampingi orangtua ketika berada disekolah dan
dibantu oleh orangtua dalam mengerjakan tugas disekolah. Orangtua adalah hal terpenting didalam
pertumbuhan dan perkembangan anak.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

4. METODOLOGI

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu metode
penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan, (Sugiyono, 2012). Subjek penelitian adalah orangtua
anak di TK Aisyiyah yang berjumlah 45 orang.
Analisis deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran penyebaran data hasil penelitian masing-masing
variable secara katagori. Melalui data empiris yang terkumpul diyakini akan dapat memberi jawaban
permasalahan dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penarikan sampel ini adalah total
sampling teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Alasan
menggambil total sampling jumlah populasi yang kurang dari 100. Sampel yang diambil dari
penelitian ini adalah 45. Keseluruhan populasi merupakan sampel pada penelitian ini.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan didapat hasil sebagai berikut:

No. Indikator Persentase Kategori

1 Tanggungj 88,00 Sangat


awab Baik

2 Motivasi 70,00 Baik

3 Social 65,45 Cukup


Modelling Baik

4 Panutan 70,70 Baik

5 Pengawasa 70,10 Baik


n
6 Konselor 65,00 Cukup
Baik

Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah orangtua berperan penting bukan hanya dirumah tapi ikut andil
dalam perkembangan anak disekolah sehingga orangtua mengetahui perkembangan anak dan menstimulasi
bukan hanya kemandirian tetapi semua aspek yang berhubungan dengan kesiapan sekolah anak. Dapat dilihat
bahwa bermacam aspek seperti tanggungjawab, motivasi,social modeling,panutan,pengawasan dan konselor
saling berhubungan. Orangtua memegang peranan dalam memikul tanggungjawab seperti memberikan
materi maupun nonmateri. Anak juga membutuhkan motivasi yang tinggi dari orangtua karena dengan
motivasi yang baik haruslah dari keluarga terlebih dahulu baru kelingkungan luar. Sebelum anak kesekolah
orangtua sudah seharusnya memberikan dukungan sehingga anak lebih bersemangat dalam memasuki dunia
sekolah. Selain itu orangtua merupakan social modeling dalam keluarga sehingga rata-rata anak bercita-cita
menjadi sosok orangtua mereka. Mereka belum mempunyai bayangan yang lebih sehingga orangtua harus
menunjukkan perilaku yang baik agar menjadi panutan kepada anak.

Pada peneltian ini beberapa aspek indikator yang diamati tentang peran orangtua dalam kesiapan
sekolah anak yaitu ; a) tanggungjawab orangtua, b) motivasi, c) sosial modeling, d) panutan, e)
pengawasan, dan f) konselor.

Berdasarkan pendapat Hughes et al. (2018) aspek bahasa meliputi kemampuan bahasa anak sudah
mencapai tingkat sesuai perkembangannya, yaitu anak mampu berkomunikasi dan memahami apa
yang dikomunikasikan oleh orang lain. Sedangkan menurut Endang aspek kesiapan sekolah terdiri
kosentrasi, berbahasa, mengenal konsep,motoric,menyamakan bentuk,daya ingat dan menggambar
orang. Penelitian yang dilakukan oleh Denham (2006) mengenai kemampuan sosial-emosional
sebagai dukungan kesiapan bersekolah, menegaskan bahwa kesiapan belajar seorang anak
ditunjukkan dari ekspresi emosi yang positif, antusiasme, dan kemampuan untuk mengendalikan
emosi dan perilaku. Oleh karena itu, kesiapan secara sosial-emosional juga perlu diperhatikan dalam
meningkatkan kesiapan anak untuk bersekolah, (Nurjannah, 2017).

Peran orangtua sangat berdampak pada kesiapan sekolah anak sehingga orangtua harus lebih
banyak memberikan motivasi dan memberikan stimulasi dari berbagai aspek dalam kesiapan
sekolah, (Aslan, 2019). Selain itu, guru juga ikut andil dalam kesiapan sekolah anak sehingga terjadi
kerjasama antara orangtua dan guru.

Havighurst et al. (2010) menyarankan orangtua untuk menempatkan diri sebagai emotional coaching
parent. Konsep dasar dari emotional coaching parentini adalah menyadari ungkapan emosi anak,
membangun koneksi, mendengarkan dengan seksama,membantu anak menamai emosi, menetapkan
batasan dan menyelesaikan masalah, (Gottman, 1998). Penelitian yang dilakukan oleh (Denham,
2006), mengenai kemampuan sosial-emosional sebagai dukungan kesiapan bersekolah, menegaskan
bahwakesiapan belajarseorang anak ditunjukkan dari ekspresi emosi yang positif, antusiasme,
dankemampuan untuk mengendalikan emosi dan perilaku, (Palmier-Claus et al., 2016). Oleh karena
itu, kesiapan secara sosial-emosional juga perlu diperhatikan dalam meningkatkan kesiapan anak
untuk bersekolah. Orangtua juga merupakan panutan bagi anak sehingga apa yang menjadi kebiasaan
orangtua dari segi positif maupun negatif menjadi panutan anak. Maka dari itu, orangtua harus menunjukkan
perilaku dan contoh yang baik bagi anak. Pada indikator pengawasan, orangtua harus melakukan pengawasan
dari segi pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga semua perubahan pada diri anak terpantau oleh
orangtua, (Vani et al., 2014). Orangtua tua harus tetap mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan anak dalam
pembelajaran, contohnya orangtua akan memeriksa pembelajaran anak dirumah sehingga orangtua tau apa
saja yang dilakukan oleh anak disekolah. Terakhir orangtua merupakan konselor untuk anak karena ketika
terjadi komunikasi yang nyaman antara orangtua dan anak, anak akan lebih mudah menceritakan apa yang
terjadi pada diri anak pada orangtua, (Agustin, 2014). Ketika orangtua dapat menjalin komunikasi yang
baikdengan anak, khususnya dalam situasi-situasi konflik, hubungan orangtua-anak bisa menjadisemakin erat.
Selain itu, orangtua juga dapat mengajari anak cara merespons konflik yangterjadi secara lebih baik.

6. KESIMPULAN
JURNAL PEMBANDING

1. IDENTITAS JURNAL
1 Judul Analisis Penggunaan Gadget terhadap Kemampuan Interaksi Sosial
pada Anak Usia Dini
2 Jurnal Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
3 Download https://www.obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/26/24
4 Volume dan
Nomor Volume 1 Issue 1 (2017) Pages 1 – 11
5 ISSN 2549-8959
6 Tahun 2017
7 Penulis Putri Hana Pebriana

2. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi semakin berkembang dengan pesat sesuai dengan
perkembangan zaman.Teknologi muncul berbagai macam jenis dan fitur dari teknologi
selalu baru dari hari ke hari. Kebutuhan teknologi merupakan salah satu kebutuhan
penting saat ini. Hal ini disebabkan karena teknologi sangat dibutuhkan untuk keperluan
banyak. Teknologi sangat mudah didapatkan karena harga ada yang murah dan ada juga
yang mahal sesuai dengan kantong ekonomi penggunanya.
Pada anak usia dini ini, anak mengalami perkembangan dalam tahap mengeksplor dan
berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitarnya. Anak usia dini biasanya cenderung
senang dengan hal-hal yang baru yang didapatnya melalui aktivitas bermain. Tidak
jarang pula anak bermain dan memuaskan rasa penasaran mereka melalui gadget,
karena gadget merupakan hal yang menarik bagi mereka apalagi ditambah dengan
aplikasi game online yang terdapat pada gadget, sehingga kebanyakan dari mereka
menghabiskan waktu seharian untuk bermain gadget. Padahal anak seusia mereka harus
bermain dan berbaur dengan teman-teman sebayanya.
Tidak dapat dipungkiri, gadget sangat mempengaruhi kehidupan manusia, baik orang
dewasa maupun anak-anak. Smartphone, notebook, tablet dan aneka ragam bentuk
gadget dalam kehidupan sehari-hari sangat mudah ditemui pada zaman sekarang. Hal
seperti ini bukan menjadi hal yang mewah untuk zaman sekarang, karena sebagian dari
anak-anak sudah difasilitasi oleh orang tuanya sendiri agar orang tua lebih leluasa untuk
melakukan aktivitas tanpa harus mendampingi anak bermain. Anak-anak tentunya
sangat senang jika memperoleh gadget dari orang tuanya. Namun tanpa disadari, hal
seperti ini sangat mempengaruhi kemampuan interaksi sosial pada anak.
3. TUJUAN JURNAL

Salah satu perkembangan teknologi yang mempengaruhi pikiran manusia adalah gadget.
Gadget adalah media yang digunakan sebagai sarana komunikasi modern. Gadget tidak hanya
mempengaruhi pola pikir atau perilaku orang dewasa, tapi juga mempengaruhi tingkah laku
anak usia dini. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan gadget terhadap
kemampuan interaksi sosial anak usia dini.
4. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan kajian pustaka, kajian pustaka dalam suatu penelitian ilmiah
adalah salah satu bagian penting dari keseluruhan langkah-langkah metode penelitian.
Geoffrey dan Airasian mengemukakan bahwa tujuan utama kajian pustaka adalah untuk
menentukan apa yang telah dilakukan orang yang berhubungan dengan topik penelitian
yang akan dilakukan. Dengan mengkaji penelitian sebelumnya, dapat memberikan
alasan untuk hipotesis penelitian, sekaligus menjadi indikasi pembenaran pentingnya
penelitian yang akan dilakukan.
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukan kebanyakan gadget yang diberikan para orang tua kepada
anaknya adalah berdasarkan keinginan anaknya. Untuk tujuan tertentu seperti untuk
mengenalkan teknologi lebih dini atau sekedar untuk mebuat anaknya tidak bosan. Bagi
orang tua yang seperti ini lebih beranggapan bahwa dengan gadget anak usia dini dapat
memperluas jaringan persahabatan mereka karena dapat dengan mudah dan cepat
bergabung ke sosial media yang telah disediakan (Nurrachmawati, 2014). Terkadang
juga gadget dapat dijadikan para orang tua untuk mengalihkan anak-anak agar tidak
mengganggu pekerjaan oarang tuanya sehingga para orang tua menyediakan fasilitas
berupa gadget untuk anaknya yang masih berusia dini (Widiawati & Sugiman, 2014).
Pada salah satu penelitian oleh Novitasari (2016) penggunaan gadget pada anak usia
dini menyebutkan bahwa “pemakaian gadget lebih menyenangkan dibandingkan
dengan bermain dengan teman sebayanya. Hal ini tak lepas oleh berbagai aplikasi
permainan yang terdapat pada gadget anak-anak ini, yang tentunya lebih menarik
perhatian anak-anak ini dibandingkan dengan permainan-permaian yang terdapat di
lingkungan sekitarnya. Selain itu juga, orangtua meng”iya”kan bahwa saat anak-anaknya
bermain gadget cenderung anak-anak ini diam di depan gadgetnya masing-masing
tanpa mempedulikan dunia sekitarnya”. Secara tidak sadar, anak-anak sudah mengalami
ketergantungan menggunakan gadget. Ketergantungan inilah yang menjadi salah satu
dampak negatif yang sangat berpengaruh (Prasetyo, 2013). Para responder
menyebutkan bahwa dalam penggunaan gadget kebanyakan anak lebih
menggunakannya untuk bermain. Dari hal kecil tersebut, anak yang awalnya senang
bermain dengan temannya dapat berubah dengan terbiasanya diberikan gadget sebagai
pengganti teman bermain.

Kertergantungan terhadap gadget pada anak disebabkan karena lamanya durasi dalam
menggunakan gadget. Bermain gadget dengan durasi yang cukup panjang dan dilakukan setiap
hari, bisa membuat anak berkembang ke arah pribadi yang antisosial. Dampak yang ditimbulkan
dari hal itu sebenarnya adalah dapat membuat anak lebih bersikap individualis karena lama
kelamaan menyebabkan lupa berkomunikasi dan berinteraksi terhadap lingkungan di sekitarnya
(Simamora, 2016).

Menurut Maulida (2013) Tanda-tanda anak usia dini kecanduan gadget:

1. Kehilangan keinginan untuk beraktivitas;

2. Berbicara tentang teknologi secara terus menerus;

3. Cenderung sering membantah suatu perintah jika itu menghalangi dirinya mengakses gadget;

4. Sensitif atau gampang tersinggung, menyebabkan mood yang mudah berubah;

5. Egois, sulit berbagi waktu dalam penggunaan gadget dengan orang lain;

6. Sering berbohong karena sudah tidak bisa lepas dengan gadgetnya, dengan kata lain anak akan
mencari cara apapun agar tetap bisa menggunakan gadgetnya walaupun hingga mengganggu
waktu tidurnya.

6. KESIMPULAN

.
1. Hasil Pembahasan

Hasil penyebaran angket profil etika perilaku disusun dan diolah sesuai dengan kriteria
skor ideal yang ditentukan. Deskripsi hasil penelitian dibedakan baik secara umum maupun
menurut tingkatan. Berdasarkan pengolahan tersebut didapatkan data-data profil umum etika
perilaku mahasiswa adalah sebagai berikut. Tabel 1 menunjukkan pada umumnya profil etika
perilaku mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UPY tahun akademik
2014/2015 berada dalam kategori tinggi sebanyak 29 mahasiswa , dan termasuk ke dalam
kategori rendah sebanyak 5 mahasiswa.
Hasil penyebaran angket profil etika perilaku disusun dan diolah sesuai dengan kriteria
skor ideal yang ditentukan. Deskripsi hasil penelitian dibedakan baik secara umum maupun
menurut tingkatan. Berdasarkan pengolahan tersebut didapatkan data-data profil umum etika
perilaku mahasiswa adalah sebagai berikut. Tabel 1 menunjukkan pada umumnya profil etika
perilaku mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UPY tahun akademik
2014/2015 berada dalam kategori tinggi sebanyak 29 mahasiswa (85%), dan (15%) termasuk
ke dalam kategori rendah sebanyak 5 mahasiswa. Persentase ini menunjukkan bahwa etika
perilaku mahasiswa Prodi BK FKIP UPY secara keseluruhan cenderung homogen, artinya
secara umum dapat dikatakan mayoritas mahasiswa memiliki etika perilaku tinggi
Pada grafik berikutnya, menjelaskan bahwa profil etika perilaku mahasiswa Prodi BK
FKIP UPY secara keseluruhan adalah dalam kategori tinggi artinya mahasiswa memiliki
etika perilaku yang tinggi pada aspek: (1) Berpakaian dan bersepatu rapi di lingkungan
kampus; (2) Memberi contoh yang baik dalam berperilaku kepada adik tingkat, teman
setingkat dan kakak tingkat; (3) Berperilaku dan bertutur kata yang sopan, baik di dalam
kelas dan di luar kelas; (4) Saling menghormati dan menghargai terhadap sesama mahasiswa;
(5) Tidak berperilaku asusila atau tidak bermoral
Beberapa tahapan dan struktur bimbingan konseling yaitu :
Tahap Menetapkan orientasi, tujuan dari bimbingan pribadi social dan Memahami etika
perilaku masingmasing mahasiswa dengan memahami profilnya lewat instrument etika
perilaku bertujuan Mahasiswa memahami profil awal etika perilakunya selama menjadi
mahasiswa baik di lingkungan kampus maupun lingkungan sosialnya.
Tahap Penelusuran dan pemahaman potensi diri melalui ciri-ciri etika perilaku mahasiswa
yang positif berdasarkan teori aktualisasi diri Carl Rogers bertujuan untuk Mahasiswa
mengenali dan mengembangkan potensi diri melalui beberapa kegiatan kemahasiswaan yang
ada di kampus maupun kegiatan social di lingkungan masyarakat
Tahap Penelusuran sifat-sifat negatif dalam diri yang dapat menghambat potensi diri dalam
mengembangkan etika perilaku bertujuan untuk Mahasiswa dapat mengurangi bahkan
menghilangkan sifat-sifat negative dalam dirinya dan mengantisipasi halhal negative yang
dapat menghambat etika perilakunya menjadi berkembang.
Tahap Pembuatan keputusan dalam rangka mengembangkan etika perilaku bertujuan untuk
Mahasiswa dapat memutuskan pilihan dan merencanakan kegiatan-kegiatan yang diambil
atau tidak yang dapat menunjang etika perilaku sebagai mahasiswa,
Tahap Penelaahan perilaku social, nilainilai melalui penghayatan, perasaan sudut pandang
dan cara berpikir dalam bermain peran sehingga diperoleh kejelasan potensi dan fungsi diri
sendiri bertujuan untuk Mahasiswa dapat menghargai setiap kejadian, Mahasiswa memahami
sebab akibat suatu peristiwa, Mahasiswa dapat melepaskan ketegangan perasaan-perasaan,
Mahasiswa dapat menghargai perasaanperasaan sesama manusia dalam beberapa adegan
tertentu dalam hidup dan Mahasiswa dapat memaknai nilai-nilai yang berlaku dalam
kehidupan manusia
2. Keunggulan

Jurnal ini menjelaskan dengan baik sesuai dengan judul besarnya, dan sangat terstruktur
sehingga memudahkan pembaca dalam menganalisis jurnal tersebut.
3. Kelemahan
Jurnal ini meneliti populasi dalam jumlah kecil dan jangkauan yang sempit.

7. KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan penelitian yang berjudul Program Bimbingan Pribadi dan Sosial
berdasarkan Teori Carl Rogers untuk Mengembangkan Etika Perilaku Mahasiswa,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian tentang profil etika
perilaku mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling semester 4 FKIP
Universitas PGRI Yogyakarta tahun Akademik 2014/2015 cenderung berada pada
kategori tinggi sebesar 85%. 2. Dilihat dari aspek etika perilaku, profil pencapaian
aspek etika perilaku mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling semester 4
FKIP Universitas PGRI Yogyakarta tahun Akademik 2014/2015, terdapat dua
kategori yang cenderung rendah yaitu aspek (a) saling menghormati dan (b) bertutur
kata sopan.

Saran saya adalah semoga kedepan jurnal berikutya dapat lebih luas
jangkauannya sehingga ada perbandingan yang lebih kelihatan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Jadi, kesimpulan yang saya dapat ambil dari critical jurnal review ini adalah bahwa
jurnal yang saya bahas memiliki kelebihan dan kekurangan. Di satu sisi kelebihan jurnal ini
adalah pembahasannya yang sangat bagus dan detail baik dalam pembelajaran maupun dalam
aplikasinya.

2.  Saran
Saya menyadari bahwa kajian review yang telah saya lakukan ini tidak terlepas dari
kekurangan. Saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat saya harapkan
sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik. Akhirnya, semoga
kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan dalam keilmuan
tentang pengkajian sebuah jurnal. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/attaujih/

http://i-rpp.com/index.php/jptbk/article/view/572

Anda mungkin juga menyukai