Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KEMUDAHAN

MEMBAYAR PAJAK, DAN PERUBAHAN TARIFPP


NO. 46 TAHUN 2013 TERHADAPKEPATUHAN
WAJIB PAJAK UMKM DI
KOTA PEKANBARU
Oleh:
Nova Nayoan
Pembimbing :Hardi dan Eka Hariyani

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


e-mail :novanayoan20@gmail.com

The Influence of Understanding of Taxpayer, Ease of paying tax, and Tariff


Change PP No. 46 Year 2013 with Tax Compliance of SMEs

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect caused by the variable understanding of
tax payer, ease of paying tax, and change in tariff pp no. 46 year 2013 for tax
payer compliance of SMEs.This study uses convenience sampling with 86 samples from
the calculation formula slovin. Data collection techniques in this study is in the form of
questionnaires, while data analysis technique used is multiple regression analysis were
processed with SPSS version 17 for Windows.Results of simultaneous regression test
(Test F) showed that all independent variables had simultaneous influence on variable
tax payer compliance of SMEs. Partial regression test (T test) showed that the variables
understanding of tax payer, Ease of paying tax, and change in tariff pp no. 46
year 2013 had a significant effect on tax compliance SMEs. The magnitude of the effect
posed (Adjusted R2) by these three variables together for the dependent variable is
41.7%, while the remaining 58.3% is influenced by other factors not examined in this
study.

Keywords: understanding, ease, tariff and tax compliance

PENDAHULUAN penduduk setiap tahunnya, maka


diharapkan juga berbanding lurus
Pajak merupakan sumber dengan tingkat penerimaan negara
utama penerimaan negara yang dari sektor pajak.
terbesar, bahkan ketika sumber daya Setiap tahunnya pemerintah
alam tidak bisa lagi diandalkan. terus melakukan pembangunan di
Penerimaan dari sumber daya alam berbagai bidang, dan penerimaan
mempunyai umur yang relatif terbesar negara untuk mewujudkan
terbatas, suatu saat akan habis dan pembangunan tersebut adalah dari
tidak bisa diperbaharui. Hal ini pajak.
berbeda dengan pajak, sumber Tabel 1
penerimaan ini mempunyai umur Realisasi APBN Tahun 2009-2014 (
yang tidak terbatas.Terlebih dengan dalam Miliar Rupiah)
semakin bertambahnya jumlah

JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 763


Keterangan 2012 2013 2014 Tabel 2
Penerimaan Jumlah UMKM Kota Pekanbaru
Dari 1.016,2 1.178,9 1.246,1
Perpajakan
Tahun 2011-2014
Penerimaan Jumlah
No. Tahun
Negara UMKM
341,1 324,3 386,9
Bukan 1 2011 8083
Pajak 2 2012 8893
Penerimaan 3 2013 10574
0,8 4,5 2,3
Hibah
4 2014 12167
Total
Penerimaan 1.358,1 1.507,7 1.635,3
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM
APBN Kota Pekanbaru
Persentase
Penerimaan Dari data diatas dapat dilihat,
Pajak 74,82% 78,19% 76,20% bahwa jumlah UMKM meningkat
Untuk
APBN semakin pesat dari tahun ke tahun
Sumber:www.anggaran.depkeu.go.id membuktikan serius nya pemerintah
dalam mejalankan misi Provinsi
Dari tabel diatas dapat Riau. Akan tetapi UMKM yang
terlihat,bahwa lebih dari 70% membayar pajak tidak sebanding
penerimaan pajak setiap tahunnya dengan meningkatnya jumlah
berasal dari sektor pajak. Hal UMKM tiap tahunnya.
tersebut membuktikan bahwa Jumlah UMKM yang dari
penerimaan negara yang berasal dari tahun ke tahun semakin menjamur,
sektor perpajakan memberi andil memberikan peluang kepada
paling besar bagi Indonesia dalam pemerintah untuk membidik sektor
rangka mewujudkan pembangunan ini dalam upaya ekstensifikasi
nasional. pajak.Namun, hal tersebut tidak
Provinsi Riau merupakan mudah karena dimungkinkan adanya
salah satu provinsi di Indonesia yang berbagai penafsiran dari Wajib Pajak
sedang berkembang dalam bidang UMKM dalam hal perpajakannya.
perdagangannya salah satunya pada Fakta di lapangan
sektor Usaha Mikro Kecil dan menunjukkan tumbuhnya UMKM
Menengah (UMKM). tidak seiring dengan jumlah kenaikan
Hal tersebut dapat dilihat dari penerimaan pajak (DJP,
salah satu misi Provinsi Riau yaitu 2009).Sayangnya jika dilihat dari sisi
mewujudkan UMKM dan koperasi kepatuhan wajib pajak UMKM
yang kuat melalui pembinaan ternyata masih banyak kekurangan
kelembagaan dan usaha, kemudahan disana sini.Banyak wajib pajak
akses modal, akses sarana dana UMKM yang dengan sengaja tidak
prasarana produksi, dukungan melaporkan dan membayar pajak di
teknologi dan riset, dukungan sarana karenakan oleh beberapa hal, seperti
transportasi dan distribusi serta peraturan yang sulit untuk di
kemudahan akses mengerti.Bagi wajib pajak yang
pemasaran.Perwujudan dari misi masih menggunakan perhitungan
tersebut sudah mulai terlihat nyata akuntansi sederhana belum mampu
karena sektor UMKM yang sudah menyusun pembukuan secara rinci,
mulai menjamur dimana-mana. hal ini juga menjadi faktor
melemahnya tingkat kepatuhan

JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 764


Wajib Pajak khususnya kewajiban perpajakannya dengan
UMKM.Menanggapi hal tersebut, lebih baik. Dengan dilaksanakannya
belum lama ini Pemerintah merilis kebijakan pokok tersebut diharapkan
Peraturan Pemerintah yang mengatur dapat meningkatkan penerimaan
perlakuan khusus Pajak Penghasilan negara dalam jangka menengah dan
untuk pengusaha UMKM. panjang seiring dengan
Pajak untuk Usaha mikro meningkatnya kepatuhan sukarela
Kecil dan Menengah telah dan membaiknya iklim usaha
diberlakukan di Indonesia sesuai (Mardiasmo, 2011: 22).
dengan Peraturan Pemerintah No. 46 Beberapa penelitian tentang
tanggal 12 Juni 2013 tentang pajak praktek akuntansi keuangan pada
penghasilan UMKM dan mulai UMKM menunjukkan bahwa masih
berlaku sejak 1 Juli 2013. PP No 46 rendah dan memiliki banyak
Tahun 2013 ini adalah peraturan baru kelemahan.Pihak bank dan fiskus
yang dikeluarkan oleh pemerintah seringkali mengeluhkan
untuk mempermudah pengenaan ketidakmampuan dan atau
pajak dan menutup celah kelemahan-kelemahan UMKM
penyimpangan terhadap pembayaran dalam menyusun laporan keuangan.
pajak.Selain itu dasar pemerintah Dari beberapa hasil penelitian yang
mengeluarkan pengenaan pajak ini menunjukkan kesulitan atau
untuk memberikan rasa keadilan kelemahan UMKM dalam menyusun
terhadap semua pengusaha, baik laporan keuangan, maka akan
pengusaha kecil maupun besar. membawa dampak dalam
Orang Pribadi dan Badan menentukan jumlah penghasilan
wajib membayar pajak akan tetapi kena pajak(Suhairi dan Wahdini,
Tidak dapat dipungkiri, masih 2006; Mutiata &gita arrasi harwida,
banyak Wajib Pajak yang belum bisa 2011). Oleh karena itu pemberlakuan
menentukan sendiri besarnya jumlah Peraturan Pemerintah Republik
pajak terutang yang harus mereka Indonesia Nomor 46 Tahun 2013
bayar. Pemerintah telah tentang Pajak Penghasilan atas
mengeluarkan kebijakan dengan penghasilan dari usaha yang di
melakukan perubahan Undang- terima atau di peroleh wajib pajak
Undang tentang ketentuan umum dan yang memiliki peredaran bruto
tata cara perpajakan yaitu dengan tertentu, seharusnya dipandang
sistem pemungutan self assessment sebagai fasilitas bagi wajib pajak
system. karena memudahkan dalam
Self assessment system adalah penghitungan pajaknya.
suatu sistem pemungutan pajak yang Pemahaman wajib pajak
memberi wewenang kepada wajib terhadap peraturan perpajakan yang
pajak untuk menentukan sendiri ada di Indonesia dan segala macam
besarnya pajak yang terutang. peraturan perpajakan yang berlaku.
Perubahan tersebut khususnya Wajib pajak yang mengetahui dan
berkaitan dengan peningkatan memahami peraturan perpajakan
keseimbangan hak dan kewajiban diharapankan dapat meningkatkan
bagi masyarakat wajib pajak kepatuhan dalam melakukan
sehingga masyarakat wajib pajak kewajiban perpajakannya.
dapat melaksanakan hak dan
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 765
Kemudahan membayar pajak Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak
dapat diartikan bahwa wajib pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
tidak mengalami kesulitan untuk UMKM
menghitung dan menyetor jumlah Berdasarkan teori atribusi
pajak terhutang sesuai dengan yang dikemukan oleh Harold Kelley
ketentuan perundang-undangan. (1972) yang merupakan
Perubahan tarif perpajakan perkembangan dari teori atribusi
pada PP no 46 Tahun 2013 yaitu tarif yang dicetuskan oleh Fritz Heider
yang di berikan kepada pelaku (1958), menjelaskan bahwa
UMKM sebesar 1% dari penghasilan pemahaman wajib pajak tentang
bruto. peraturan perpajakan merupakan
Berdasarkan pemaparan yang penyebab Internal yang dapat
dikemukakan sebelumnya, maka mempengaruhi persepsi wajib pajak
dapat dirumuskan permasalahan dalam membuat keputusan mengenai
yang akan diteliti, diantaranya:(1) perilaku kepatuhan wajib pajak
Apakah pemahaman wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban
berpengaruh terhadap kepatuhan perpajakan. Berdasarkan teori
wajib pajak UMKM? (2) Apakah pembelajaran social, wajib pajak
kemudahan membayar pajak dapat belajar melalui pengamatan
berpengaruh terhadap kepatuhan dan pengalaman langsungnya
wajib pajak UMKM? (3) Apakah mengenai peran pemahaman yang
perubahan tarif PP No.46 tahun 2013 dimiliki wajib pajak tentang
berpengaruh terhadap kepatuhan peraturan perpajakan dalam
wajib pajak UMKM? (4) Apakah membantu wajib pajak memenuhi
pemahaman wajib pajak, kemudahan kewajiban perpajakan.
membayar pajak dan perubahan tarif Pelaksanaan kewajiban
PP No.46 tahun 2013 secara simultan perpajakan dapat terpenuhi dengan
(bersama-sama) berpengaruh baik apabila wajib pajak memiliki
terhadap kepatuhan wajib wajak pemahaman yang baik mengenai
UMKM? peraturan perpajakan yang
Adapun tujuan penelitian berlaku.Hal ini menjadi dasar adanya
adalah: (1) Untuk menguji pengaruh dugaan bahwa pemahaman wajib
pemahaman wajib pajak terhadap pajak tentang peraturan perpajakan
kepatuhan wajib pajak UMKM. (2) berpengaruh terhadap kepatuhan
Untuk menguji pengaruh kemudahan wajib pajak. Semakin tinggi tingkat
membayar pajak terhadap kepatuhan pemahaman wajib pajak mengenai
wajib pajak UMKM. (3) Untuk peraturan perpajakan maka
menguji perubahan tarif PP 46 tahun kepatuhan wajib pajak juga akan
2013 terhadap kepatuhan wajib pajak semakin meningkat, terutama
UMKM. (4) Untuk menguji tingkat mengenai peraturan pemerintah
kepatuhan wajib pajak UMKM di untuk wajib pajak UMKM yang
Dinas Koperasi dan UMKM Kota sudah diberlakukan sejak tanggal 1
Pekanbaru. Juli 2013 yaitu berupa PP No 46
Tahun 2013.
TELAAH PUSTAKA Pengunaan variabel
pemahaman peraturan perpajakan ini
didukung dengan hasil penelitian
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 766
Widayati dan Nurlis (2010) dan penelitian ini terdapat pengaruh yang
penelitian yang dilakukan oleh Septi signifikan dengan adanya
Wuri Handayani (2012) yang kemudahan dalam melakukan sistem
menyimpulakan bahwa pemahaman pembayaran pajak terhadap
tentang peraturan perpajakan kepatuhan wajib pajak.Dan
berpengaruh terhadap kepatuhan penelitian Resyniar (2013)
wajib pajak. menunjukkan, dengan berlakunya
Peraturan Pemerintah No 46 tahun
Pengaruh Kemudahan Membayar 2013, membuat wajib pajak dapat
Pajak terhadap Kepatuhan Wajib dengan mudah melaksanakan
Pajak UMKM kewajiban perpajakannya.
Kemudahan menurut kamus
Bahasa Indonesia berarti mudah atau Pengaruh Sanksi Pajak terhadap
tidak sulit (Mahirjanto:249). Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Kemudahan membayar pajak dapat Berdasarkan peraturan
diartikan bahwa Wajib Pajak tidak pemerintah nomor 46 tahun 2013,
mengalami kesulitan untuk tarif yang diberikan kepada wajib
menghitung dan menyetorkan jumlah pajak pelaku UMKM yaitu 1% dari
pajak terhutang sesuai dengan pengahasilan bruto atau omset.
ketentuan perundang-undangan. Dengan demikian wajib pajak tidak
Sedangkan pemerintah telah perlu lagi menghitung jumlah pajak
mengeluarkan kebijakan dengan yang terhutang dengan rumit, apalagi
melakukanperubahan perundang- wajib pajak orang pribadi yang tidak
undangan tentang ketentuan umum melaksanakan pencatatan atau
dan tata cara perpajakan yaitu pembukuan.
dengan system pemungutan self Penelitian yang dilakukan
assessment system, dimana wajib oleh Abu Yasid (2013),
pajak diberikan wewenang untuk menyimpulkan bahwa perubahan
menentukan sendiri besarnya pajak tarif berpengaruh terhadap
yang terhutang. Menghitung pajak kepatuhan wajib pajak, begitu juga
merupakan salah satu yang sering penelitian yang dilakukan oleh
dikeluhkan masyarakat, bukan hanya Resyniar (2013) mengatakan bahwa
orang wajib pajak (WP) orang ada wajib pajak yang merasa
pribadi, WP badan juga mengalami diuntungkan dan ada juga wajib
hal yang sama. Tanpa pembukuan pajak merasa rugi atas peraturan ini,
atau pencatatan, mustahil wajib pajak maka dapat disimpulkan perubahan
dapat mengetahui laba usahanya, tarif berpengaruh terhadap kepatuhan
apalagi melaporkan pajaknya dengan wajib pajak.
benar. Oleh karena itu pemberlakuan Tarif yang diberlakukan
PP No 46 Tahun 2013 seharus nya untuk pelaku UMKM berdasarkan
bisa dijadikan fasilitas oleh Wajib PP no 46 Tahun 2013 yaitu sebesar
pajak UMKM karena mempermudah 1% dari penghasilan bruto, maka
penghitungan pajaknya yaitu 1% dari pengusaha yang mengalami untung
penghasilan Bruto. ataupun rugi akan tetap dikenakan
Berdasarkan penelitian tarif sebesar 1%.
sebelumnya yang dilakukan oleh
Mufti Rahmatika (2010), hasil METODE PENELITIAN

JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 767


Populasi dalam penelitian ini Pengukuran variabel ini
adalah pelaku UMKM (Usaha Mikro menggunakan pertanyaan yang
Kecil dan Menengah) di Kota dikembangkan oleh Widayati dan
Pekanbaru. Sedangkan yang menjadi Nurlis (2010) yang terdiri dari 4
sample yaitu pelaku UMKM (Usaha (empat) pertanyaan dengan
Mikro Kecil dan Menengah) yang menggunakan skala likert.
bergerak dibidang kuliner yang Menurut Mulyono (1998)
terdaftar pada KPP Pratama dalam kamus besar bahasa Indonesia,
Pekanbaru Senapelan pada periode paham berarti (a) mengerti benar
2012-2013 yang berjumlah 593 (akan), tahu benar (akan), (b) pandai
UMKM.Pengambilan sampel benar dan mengerti benar (terhadap
dilakukan dengan metode sesuatu hal). Sedangkan pemahaman
convenience sampling yaitu teknik diartikan sebagai proses, perbuatan
pengambilan sampel dengan atau cara memahami. Sehingga dapat
pertimbangan kemudahan akses yang disimpulkan bahwa pemahaman
dapat dijangkau (Sekaran, 2006:136). merupakan suatu proses seseorang
Teknik pemilihan sampel ini dipilih dari tidak mengerti mejadi mengerti.
karena pertimbangan lokasi yang Adapun indikator
mudah untuk dijangkau sehingga pemahaman wajib pajak dalam
dapat memudahkan peneliti dalam penelitian ini adalah: (1) peraturan
pengumpulan sampel yang akan pajak, (2) tarif pajak, (3) peraturan
digunakan dalam penelitian pajak melalui sosialisasi, (4)
ini.Teknik pengumpulan data primer peraturan pajak melalui training.
pada penelitian ini adalah dengan Pengukuran variabel ini
cara membagikan kuesioner menggunakan pertanyaan yang
kepadapelaku UMKM (Usaha Mikro dikembangkan olehSepti
Kecil dan Menengah). WuriHandayani ( 2012)yang terdiri
Kepatuhan adalah ketaataan dari 2 (dua) pertanyaan dengan
untuk melakukan ketentuan- menggunakan skala likert.
ketentuan atau aturan-aturan Kemudahan menurut kamus
tertentu.Kepatuhan kewajiban Bahasa Indonesia berarti mudah atau
perpajakan pada sektor UMKM yaitu tidak sulit (Mahirjanto:249).
adanya sikap dari wajib pajak Kemudahan membayar pajak dapat
UMKM untuk melakukan kewajiban diartikan bahwa Wajib Pajak tidak
perpajakannya sesuai dengan mengalami kesulitan untuk
peraturan perpajakan.Adapun menghitung dan menyetorkan jumlah
indikator kepatuhan membayar pajak pajak terhutang sesuai dengan
dalam penelitian ini adalah: (1) ketentuan perundang-undangan.
konsultasi sebelum melakukan Adapun indikator kemudahan
pembayaran pajak, (2)dokumen membayar pajak dalam penelitian ini
yang di perlukan dalam membayar adalah:(1) kemudahan membayar
pajak, (3) informasi mengenai tempat pajak, (2) kemudahan dalam
dan tatacara pembayaran pajak, (4) menentukan jumlah pajak.
informasi mengenai batas melakukan Pengukuran variabel ini
pembayaran pajak (5) pembayaran menggunakan pertanyaan yang
pajak tepat waktu. dikembangkan olehAbu Yasid
(2013)yang terdiri dari 3 (tiga)
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 768
pertanyaan dengan menggunakan peraturan perpajakan, kesadaran
skala likert. membayar pajak, dan sanksi pajak
Berdasarkan peraturan disajikan dalam tabel descriptive
pemerintah nomor 46 tahun 2013, statistics yang menunjukkan angka
tarif yang diberikan kepada wajib minimum, maksimum, mean, dan
pajak pelaku UMKM yaitu 1% dari standar deviasi yang dapat dilihat
pengahasilan bruto atau omset. pada tabel 1 berikut ini:
Adapun indikator kemudahan
membayar pajak dalam penelitian ini Tabel 3
adalah: (1)perubahan tarif tidak Statistik Deskriptif
memberat kan usaha yang di jalani Descriptive Statistics
wajib pajak (2) tarif 1% lebih
menguntung kan daripada tarif N Min Max Mea Std.
sebelum nya, (3) kesan positif n Devi
terhadap upaya pemerintah untuk ation
memberlakukanPP no 46 tahun 2013.
Pengukuran variabel ini Pemahaman 14.9 2.546
menggunakan pertanyaan yang 86 9.00 20.00
Waib Pajak 884 02
dikembangkan olehAbu Yasid
(2013) yang terdiri dari 6 (enam) Kemudahan
pertanyaan dengan menggunakan 7.56 1.612
Membayar 86 2.00 10.00
skala likert. 98 75
Pajak
HASIL PENELITIAN DAN
Perubahan 11.8 1.848
PEMBAHASAN 86 6.00 15.00
Tarif 256 32
Gambaran Objek Penelitian
Data penelitian diperoleh dari Kepatuahan 12.0 22.1 3.593
86 30.00
hasil kuesioner yang telah disebarkan Wajib Pajak 0 977 52
kepada responden penelitian yang
berjumlah 100 orang.Dari seluruh Valid N
86
kuesioner yang disebarkan peneliti, (listwise)
jumlah yang kembali berjumlah 92
(92%), sedangkan yang dapat diolah Sumber : Data Primer Olahan, 2015
hanya 86 (93%), hal ini dikarenakan
Berdasarkan hasil pengujian
ada sebanyak 6 (9%) kuesioner yang
statistikpada Tabel 3, dapat diketahui
tidak lengkap sehingga tidak dapat
bahwa nilai minimum variabel
diolah.Tingginya tingkat
pemahaman wajib pajak sebesar 9,
pengembalian (respon rate) sebesar
nilai maksimum 20 dan nilai rata-rata
92% tersebut, dikarenakan kuesioner
(mean) sebesar 14.9884 dengan
disebarkan langsung kepada
standar deviasi sebesar
responden yaitu pelaku UMKM di
2.54602.untuk variabel kemudahan
Kota Pekanbaru.
membayar pajak nilai minimumnya
Hasil Statistik Deskriptif sebesar 2, nilai maksimum 10 dan
Gambaran mengenai nilai rata-rata (mean) sebesar 7.5698
variabel-variabel penelitian yaitu dengan standar deviasi sebesar
pengetahuan dan pemahaman 1.61275. Dan untuk variabel
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 769
perubahan tarif nilai minimumny Tabel 4 menunjukkan bahwa
sebesar 6, nilai maksimum 15 dan nilai r hitung untuk masing-masing
nilai rata-rata (mean) sebesar pernyataan bahwa pemahaman wajib
11.8256 dengan standar deviasi pajak adalah berkisar antara (0,712)
sebesar 1.84832. Sedangkan umtuk sampai (0,783).Hasil uji validitas
variabel kepatuhan wajib pajak nilai untuk kemudahan membayar pajak
minimumny sebesar 12, nilai adalah berkisar antara (0,942) sampai
maksimum 30 dan nilai rata-rata (0,946).Hasil uji validitas untuk
(mean) sebesar 22.1977 dengan perubahan tarif adalah berkisar
standar deviasi sebesar 3.59352. antara (0.859) sampai (0,910).
Sedangkan hasil uji validitas
Hasil Uji Validitas Data untuk kepatuhan wajib pajak adalah
Uji signifikansi dilakukan berkisar antara (0,345) sampai
dengan membandingkan nilai r (0,888). Semua nilai r hitung untuk
hitung dengan r tabel untuk degree of masing-masing pernyataan tentang
freedom (df) = n ± 2 dengan alpha pemahaman wajib pajak, kemudahan
0,05, dalam hal ini n adalah jumlah membayar pajak, perubahan tarif dan
sampel (Ghozali, 2013:53). Dalam kepatuhan wajib pajak UMKM lebih
penelitian ini df = n-2 (86-2) = 84, besar dari r table (0,212). Hal ini
sehingga didapat r tabel untuk df berarti bahwa setiap butir pertanyaan
(84) = 0,212. Hasil pengujian dalam penelitian ini adalah valid.
validitas dapat ditunjukkan sebagai
berikut: Hasil Uji Realibilitas Data
Tabel 4 Pengujian reliabilitas
Uji Validitas Data penelitian ini menggunakan koefisien
Varia r r
Kesi Cronbach Alpha . dengan taksiran
Item mpul
bel hitung tabel
an
batasan minimal 0,6. Suatu variabel
Pemah X1.1 0,730 0,212 Valid dikatakan reliabel jika memberikan
aman X1.2 0,769 0,212 Valid nilai Cronbach Alpha> 0,6.
Wajib Berdasarkan analisis yang dilakukan,
Pajak X1.3 0,783 0,212 Valid
(X1) X1.4 0,712 0,212 Valid maka hasil pengujian reliabilitas
Kemu
X2.1 0,942 0,212 Valid
dapat ditunjukkan sebagai berikut:
dahan
Memb Tabel 5
ayarPa
jak(X2
X2.2 0,946 0,212 Valid Uji Realibilitas Data
) &URQEDFK¶V Nilai
Variabel Kesimpulan
Peruba X3.1 0,885 0,212 Valid Alpha Kritis
han Pemahaman
X3.2 0,859 0,212 Valid Wajib Pajak 0, 738 0,6 Reliabel
Tarif
(X3) (X1)
X3.3 0,910 0,212 Valid
Kemudahan
Y1 0,888 0,212 Valid Membayar 0, 878 0,6 Reliabel
Pajak (X2)
Kepat Y2 0,809 0,212 Valid
Perubahan
uhan Y3 0,800 0,212 Valid 0, 860 0,6 Reliabel
Tarif (X3)
Wajib
Y4 0,797 0,212 Valid Kepatuhan
Pajak
Y5 0,854 0,212 Valid Wajib Pajak 0,818 0,6 Reliabel
(Y)
(Y)
Y6 0,345 0,212 Valid Sumber :Data Primer Olahan, 2015
Sumber : Data Primer Olahan, 2015

JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 770


Berdasarkan Tabel 5di atas garis diagonal (tidak terpencar dari
dapat dilihat bahwa koefisien garis diagonal).Dapat disimpulkan
reliabilitas instrumen pemahaman bahwa model regresi memenuhi
wajib pajak adalah 0,738, koefisien asumsi normalitas.
reliabilitas instrument kemudahan
membayar pajak adalah 0,878, Hasil Uji Multikolinearitas
koefisien reliabilitas instrumen Uji multikolinieritas
perubahan tarif adalah 0,860 dan bertujuan untuk menguji apakah
koefisien reliabilitas instrumen model regresi ditemukan adanya
kepatuhan wajib pajak adalah 0,818. korelasi antar variabel bebas
Dari semua nilai variabel (independen).Hasil uji
tersebut menunjukkan bahwa multikolinieritas dapat dilihat pada
koefisien Cronbach Alpha tabel berikut:
>0,6sehingga dapat disimpulkan Tabel 6
bahwa semua instrumen dalam Nilai Tolerance dan VIF
penelitian ini adalah reliabel. Collinearity
Statistics
Model
Hasil Uji Normalitas Data
Tolerance VIF

Untuk menentukan (Constant)


normalitas residual digunakan
metode yang lebih handal yaitu Pemahaman
.848 1.179
Wajib Pajak
dengan melihat normal probability
plotyang membandingkan distribusi 1 Kemudahan
kumulatif dari distribusi normal Membayar .775 1.290
(Ghozali, 2013:160).Dengan Pajak
menggunakan normal P-P Plotdapat Perubahan Tarif .733 1.365
dilihat apabila data menyebar
disekitar garis diagonal dan Sumber :Data Primer Olahan, 2015
mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi memenuhi asumsi Dari tabel 6, dapat dilihat
normalitas. bahwa nilai VIF untuk
seluruhvariablebebas< 10 dan begitu
Gambar 1 juga untuk nilai tolerance > 0,10. Hal
Normal P-P Plot Regresion inidapatdisimpulkan bahwa model
Standardized Residual regresi tersebut bebas dari
multikolinearitas.

Hasil Uji Heterokedastisitas


Hasil uji heteroskedastisitas
dapatdilihat pada gambar 2 berikut:

Gambar 2
Scatterplot
Sumber :Data Primer Olahan, 2015

Bedasarkan gambar 1 dapat


dilihat bahwa data tersebar di sekitar

JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 771


Tabel 8
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Standa
Unstandardize rdized
d Coefficients Coeffi S
Model cients T i
g.
Std.
B Beta
Sumber :Data Primer Olahan, 2015 Error
2.
Dari gambar 2Scatterplot di (Con 5.32
2.277 33
stant) 8
atas terlihat bahwa titik-titik tidak 9
membentuk pola tertentu dan Pema
hama 0.
menyebar pada sumbu Y. Jadi, dapat 2.
n 0
.330 .127 .234 60
disimpulkan bahwa model regresi Waji
0
0
dalam penelitian ini tidak terdapat b 0
Pajak
heteroskedastisitas. 1 Kem
udah 0.
4.
Hasil Uji Autokorelasi an
.881 .210 .395 20
0
Tabel 7 Mem 0
4
bayar 0
Hasil Statistik Durbin-Watson Pajak
Durbin-Watson N Peru 0.
1.882 86 2.
baha 0
.444 .188 .229 36
Sumber :Data Primer Olahan, 2015 n 0
3
Tarif 0
Untuk 86 sampel dan 3 Sumber :Data Primer Olahan, 2015
variabel, dU nya yaitu
1,7221.Berdasarkan tabel diatas, Persamaan regresi linear
dapat diketahui bahwa nilai dhitung bergandanya adalah sebagai berikut:
(Durbin- Watson) terletak Y= 5,328 + 0,330X1 + 0,881X2 +
1,7221<1,882<(4-1917) = = 0,444X3 + e
1,722<1,882<2,278.
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
Dapat disimpulkan bahwa
tidak ditemukannya autokorelasi Pemahaman Wajib Pajak
dalam model regresi. Berpengaruh terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak UMKM
Hasil Analisis Regresi Berganda Tabel 8 menunjukkan bahwa
t = 2,600 pada p < 0,05, dengan
Pada penelitian ini, alat demikian dapat diketahui bahwa
analisis yang digunakan adalah terdapat pengaruh antara pemahaman
analisis regresi linear berganda untuk wajib pajak terhadap kepatuhan
memperoleh gambaran menyeluruh wajib pajak UMKM. Maka dengan
mengenai pengaruh variabel demikian H1 diterima.
independen terhadap variabel Hasil penelitian ini
dependen.Untuk mengetahui hasil mendukung penelitian terdahulu
analisis regresi linear berganda yaitu Mufti Rahmatika
dalam penelitisn ini dapat dilihat (2010),Surliani (2011), Eryuniarto
pada tabel berikut ini. (2012), Eunike Jacklyn Susilo (2013)
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 772
dan Siti Masruroh (2013) Hasil penelitian ini
mengatakan bahwa wajib pajak yang mendukung penelitian yang
tidak memahami peraturan dilakukan Abu Yasid (2013) yang
perpajakan secara jelas akan juga menyimpulkan bahwa
cenderung menjadi wajib pajak yang kemudahan membayar pajak
tidak patuh. berpengaruh signifikan terhadap
Berdasarkan teori atribusi kepatuhan wajib pajak.
yang dikemukakan oleh Harold Kemudahan menurut kamus
Kelley (1972) yang merupakan Bahasa Indonesia berarti mudah atau
perkembangan dari teori atribusi tidak sulit (Mahirjanto:249).
yang dicetuskan oleh Fritz Heider Kemudahan membayar pajak dapat
(1958), mejelaskan pemahaman diartikan bahwa Wajib Pajak tidak
wajib pajak tentang peraturan mengalami kesulitan untuk
perpajakan merupakan penyebab menghitung dan menyetorkan jumlah
internal yang dapat mempengaruhi pajak terhutang sesuai dengan
persepsi wajib pajak dalam membuat ketentuan perundang-undangan.
keputusan mengenai perilaku Dengan diberlakukannya PP no 46
kepatuhan wajib pajak dalam Tahun 2013, Wajib pajak akan dapat
melaksanakan kewajiban perpajakan. dengan mudah untuk menghitung
Berdasarkan teori pembelajaran dan menyetorkan pajaknya, apalagi
sosial, wajib pajak dapat belajar PP no 46 tahun 2013 memberikan
melalui pengamatan dan pengalaman fasilitas berupa pembayaran pajak
langsungnya mengenai peran juga dapat dilakukan dengan Mesin
pemahaman yang dimiliki wajib Anjungan Tunai (ATM). Dalam
pajak tentang peraturan perpajakan penelitian ini, kemudahan membayar
dalam membantu wajib pajak pajak mempengaruhi kepatuhan
memenuhi kewajiban perpajakan. wajib pajak UMKM dalam
Dalam penelitian ini, pemahaman memenuhi kewajibannya, hal ini
wajib pajak mempengaruhi berarti dengan diterapkannya PP No.
kepatuhan wajib pajak UMKM 46 Tahun 2013 maka cenderung
dalam memenuhi kewajibannya, hal meningkatkan kepatuhan dalam
ini berarti jika wajib pajak membayar Pajak UMKM di
pemahamanyang tinggi maka Pekanbaru.
cenderung meningkatkan kepatuhan Perubahan Tarif PP No. 46 Tahun
dalam membayar Pajak UMKM di 2013 Berpengaruh Terhadap
Pekanbaru. Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Tabel 8 menunjukkan bahwa
Kemudahan Membayar Pajak t = 2,363 pada p < 0,05, dengan
Berpengaruh terhadap Kepatuhan demikian dapat diketahui bahwa
Wajib Pajak UMKM terdapatpengaruh antara pengetahuan
Tabel 8 menunjukkan bahwa dan pemahaman peraturan
t = 4,204 pada p < 0,05, dengan perpajakan terhadap kepatuhan wajib
demikian dapat diketahui bahwa pajak UMKM. Maka dengan
terdapat pengaruh antara kemudahan demikian H3 diterima.
membayar pajak terhadap kepatuhan Hasil penelitian ini
wajib pajak UMKM. Maka dengan mendukung penelitian yang
demikian H2 diterima. dilakukan oleh Abu Yasid (2013)
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 773
dan Resyniar (2013) menunjukkan tarif. Sedangkan sisanya 58,3%
bahwa perubahan tarif berpengaruh dipengaruhi oleh faktor lain yang
terhadap kepatuhan wajib pajak. tidak dimasukkan dalam penelitian
Berdasarkan peraturan ini.
pemerintah nomor 46 tahun 2013,
tarif yang diberikan kepada wajib Hasil Uji Simultan (F)
pajak pelaku UMKM yaitu 1% dari
pengahasilan bruto atau Tabel 10
omset.Dengan demikian wajib pajak ANOVA
tidak perlu lagi menghitumg jumlah Model Sum of df Mean F Sig.
pajak yang terhutang dengan rumit, Squares Square
apalagi wajib pajak orang pribadi
Reg
yang tidak melaksanakan pencatatan 21.29 .00
atau pembukuan.Dalam penelitian ressi 480.655 3 160.218
4 0
ini, perubahan tarif PP No. 46 Tahun on
2013 mempengaruhi kepatuhan 1 Resi
wajib pajak UMKM dalam 616.985 82 7.524
dual
memenuhi kewajibannya, hal ini
Tota
berarti dengan diterapkannya tarif 1097.640 85
dalam PP No. 46 Tahun 2013 l
memicu peningkatan kepatuhan Sumber: Data Primer Olahan, 2015
dalam membayar Pajak UMKM di Ftabeldapatdiperolehsebagaiber
Pekanbaru. ikut:
Ftabel =n±k±1;k
Hasil Uji Koefisien Determinasi = 86 ± 3 ± 1 ; 3
(R2) = 82 ; 3
= 2,716
Tabel 9
Model Summaryb
Tabel 10 menunjukkan bahwa
F = 21,294 pada p < 0,05, dengan
Std. demikian dapat disimpulkan bahwa
Adjuste Error of Durbin secara bersama-sama pemahaman
Mod R
R dR the - wajib pajak, kemudahan membayar
el Square
Square Estimat Watson pajak, dan perubahan tarif
e
berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak UMKM .
.66 2.7430
1 .438 .417 1.882
2 3 SIMPULAN DAN SARAN
Sumber: Data Primer Olahan, 2015
Simpulan
Berdasarkan Tabel 9 Berdasarkan hasil analisis dan uraian
2
diketahui nilai R square (R ) sebesar pada bab-bab sebelumnya,maka
0.438 dan nilai Adjusted R2 sebesar dapat diperoleh kesimpulan:
0,417.Artinya adalah variant pada 1. Hasil pengujian hipotesis
kepatuhan wajib pajak hanya 41,7% pertama secara parsial
yang dapat dijelaskan oleh membuktikan bahwa variabel
pemahaman wajib pajak, kemudahan pemahaman wajib pajak
membayar pajak, dan perubahan terhadapperaturan perpajakan
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 774
berpengaruh terhadap kepatuhan sumbangan pengaruh variabel
wajib pajak UMKM di Kota independen terhadap variabel
Pekanbaru.Hal ini dapat dilihat dependen adalah sebesar 41,7%.
dari hasil Uji statistik t yang Sedangkan sisanya 58,3% dapat
menunjukkan bahwa nilai dijelaskan oleh faktor-faktor
> yaitu2,600 > 1,989 lainnya yang tidak diungkapkan
pada p < 0,05 dengan demikian dalam penelitian ini.
ditolak dan diterima
2. Hasil pengujian hipotesis kedua Saran
secara parsial membuktikan Saran-saran yang dapat
bahwa variabel kemudahan diberikan oleh peneliti bagi
membayar pajak berpengaruh kesempurnaan penelitian selanjutnya
terhadap kepatuhan wajib pajak yaitu bagi peneliti selanjutnya
UMKM di Kota Pekanbaru. Hal diharapkan akan lebih baik lagi jika
ini dapat dilihat dari hasil Uji memperluas sampel penelitian,
statistik t yang menunjukkan seperti tidak hanya wajib pajak
bahwa nilai > yaitu UMKM di wilayah Pekanbaru saja
4,204 > 1,989 pada p < 0,05 namun diperluas menjadi seluruh
dengan demikian ditolak dan wajib pajak UMKM di Provinsi Riau
diterima atau daerah lainnya. Penelitian ini
3. Hasil pengujian hipotesis ketiga dapat dijadikan sebagai sumber
secara parsial membuktikan pembelajaran dan referensi bagi
bahwa variabel perubahan tarif akademisi yang ingin mempelajari
PP no 46 Tahun 2013 dan memahami tentang hal-hal yang
berpengaruh terhadap kepatuhan mempengaruhi kepatuhan wajib
wajib pajak UMKM di Kota pajak khususnya kepatuhan wajib
Pekanbaru. Hal ini dapat dilihat pajak UMKM.
dari hasil Uji statistik t yang DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa nilai
> yaitu 2,363 > 0LU¶WXVKROLKDK 6Uikandi Kumadji,
1,989 pada p < 0,05 dengan Bambang Ismono. 2011.
demikian ditolak dan Pengaruh Pengetahuan
diterima Perpajakan, Kualitas
4. Pemahaman wajib pajak, Pelayanan Fiskus dan Tarif
kemudahan membayar pajak, Pajak terhadap Kepatuhan
dan perubahan tarif PP no 46 Wajib Pajak. Jurnal.
Tahun 2013 secara bersama- Universitas Brawijaya.
sama (simultan) berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak Mahirjanto, Bambang. 1999. Kamus
UMKM di Kota Pekanbaru. Hal Lengkap Bahasa Indonesia
ini dapat dilihat dari hasil Uji F Masa Kini. Surabaya: Terbit
yang menunjukkan bahwa nilai Terang.
Fhitung (21.294) > Ftabel (2,716)
pada p <0,05 Mardiasmo. 2011. Perpajakan.
5. Hasil pengujian Adjusted R2 EdisiRevisi Yogyakarta: CV
diperoleh sebesar 0,417 atau Andi Offset.
41,7%, hal ini berarti bahwa
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 775
Mutiah Mutiara, Gita Arasy Harwida Pribadi yang Melakukan
dan Fitri Ahmad Pekerjaan Bebas (Studi
Kurniawan. 2011. kasus pada KPP Pratama Gambir
Interpretasi Pajak Dan Tiga). Simposium Nasional
Implikasinya Menurut Akuntansi 13: Purwokerto.
Perspektif Wajib Pajak
Usaha Mikro, Kecil Dan Yasid, Abu. 2013. Pengaruh
Menengah. Jurnal. Perubahan Tarif,
Simposium Indonesia XIV Kemudahan Membayar
Universitas Syiah Kuala Pajak, Sosialisasi PP No 46
Banda Aceh 21-22 Juli Tahun 2013 terhadap
2011. persepsi wajib pajak.Jurnal.

Rahayu, Siti Kunia. 2010.


Perpajakan Indonesia www. pajak.go.id
konsep & Aspek
Formaledisi 1. Yogyakarta: www.anggaran.depkeu.go.id
Graha Ilmu.

Resyniar.2013. Persepsi Wajib Pajak


Terhadap Penerapan PP TerhadapPersespsiWajibPa
No.46 Tahun 2013. jak.Jurnal.

Sekaran, Uma. 2006. Research Yasid, Abu. 2013.


Methodhs for bussiniss: PengaruhPerubahanTarif,
Metodologi Penelitian untuk KemudahanMembayarPaja
Bisnis. Buku 1 dan Buku 2, k, Sosialisasi PP No 46
edisi 14. Jakarta: Salemba Tahun 2013
Empat. TerhadapPersespsiWajibPa
jak.Jurnal.
Widayanti dan Nurlis. 2010. Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Kemauan Untuk Membayar www.anggaran.depkeu.go.id
Pajak Wajib Pajak Orang

JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 776


JOM Fekon, Vol. 3 No. 1(Februari) 2016 777

Anda mungkin juga menyukai