“SEJARAH AKUNTANSI”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
NATALIA HUANG
RISNA DWI LESTARI
VANESSA ANGGELINA
KELAS AM II
1. Periode Mesir
Pada periode Mesir, bukti sejarah menunjukkan gudang-gudang
Mesir masa lalu dijadikan berbagai alasan yang menunjukkan adanya
pencatatan atas transaksi-transaksi. Umumnya pada masa ini, gudang-
gudang dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga
seperti emas, gandum, permata,tekstil, bahkan hewan ternak.
2. Periode Babilonia
3. Periode Yunani
4. Periode Romawi
5. Periode Arab
Debet, kredit, ayat jurnal, buku besar, akun, neraca saldo, neraca, dan
laporan laba-rugi semuanya berasal dari masa renaissans. Oleh karena itu,
akuntansi bisa saja mengaku sebagai silsilah yang sama mulianya seperti
banyak seni liberal lainnya. Mahasiswa akuntansi bisa membanggakan
warisan leluhur mereka. Sebagian dari warisan ini adalah perbendaharaan kata
yang kaya, hamper semuanya berasal dari periode ini, dan banyak diantaranya
mempunyai asal mula yang mengagumkan. Misalnya, Debt, debtor, debeture,
dan debit, semua diturunkan dari kata dasar, debere, yaitu berhitung, disingkat
menjadi dr yang dipakai dalam ayat jurnal. Kredit datang dari akar kata yang
sama dengan kata creed, berarti sesuatu yang dipercaya, seperti pernyataan
kepercayaan agama Kristen, dikenal sebagai Apostles Creed. Kata itu dapat
juga berarti orang yang dipercaya seseorang, seperti kreditor dengan memberi
mereka pinjaman, kita memberikan kepercayaan pada mereka. Kata asalnya
dalam bahasa latin adalah credere, yang disingkat menjadi cr yang digunakan
dalam ayat jurnal.
Spirit Kapitalisme
Robert E. Lerner dalam Western Civilization menyebutkan bahwa
revolusi komersial dan industri pada dunia modern awal dipengaruhi
oleh asumsi-asumsi kapitalisme dan merkantilisme. Direduksi dari
pengertian yang sederhana, kapitalisme adalah sebuah sistem produksi,
distribusi, dan pertukaran di mana kekayaan yang terakumulasi
diinvestasikan kembali oleh pemilik pribadi untuk memperoleh
keuntungan. Kapitalisme adalah sebuah sistem yang didisain untuk
mendorong ekspansi komersial melampaui batas-batas lokal menuju
skala nasional dan internasional. Pengusaha kapitalis mempelajari pola-
pola perdagangan internasional, di mana pasar berada dan bagaimana
memanipulasi pasar untuk keuntungan mereka. Penjelasan Robert
Learner ini paralel dengan tudingan Karl Mar_ bahwa imperialisme
adalah perpanjangan tangan dari kapitalisme.
Habermas menyebutkan bahwa state regulated capitalism (nama
lain kapitalisme lanjut) mengacu kepada dua fenomena:
a. Terjadinya proses konsentrasi ekonomi seperti korporasi-
korporasi nasional dan internasional yang menciptakan struktur
pasar oligopolistik, dan
b. Intervensi negara dalam pasar.
Pendapat Sombart’s
Sejarawan telah membangkitkan minat dengan pertanyaan seperti
mengapa kapitalisme berkembang di barat dibanding dalam beberapa
bagian lain di dunia. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa kepalsuan
jawaban dalam akar peradaban barat, dalam sejarahnya, budaya dan
tradisinya. Sombart percaya bahwa orang-orang Eropa selalu memiliki
“kapasitas benih” untuk kapitalisme. Ada dua karakteristik pokok dari
kapitalisme menuru Sombart, yaitu mencari laba dan rasionalisasi
ekonomi. Semangat kapitalis menginginkan keuntungan sendiri adalah
bagian dari budaya orang-orang Eropa, dan ini dapat ditelusuri ke dalam
peradaban-peradaban terdahulu. Kita dapat kembali jauh ke jaman
Babilonia dan menemukan semangat kapitalis saat ini. Dari Yunani,
dunia barat menjadi lebih memuja rasionalitas. Oleh karena itu, doubel-
entry bookkeeping yang muncul di Italy juga memiliki akar yang sama
dengan kapitaslime.
Sombart percaya bahwa double-entry bookkeeping merupakan satu
dari pembagian teknologi yang mendorong terhadap pengembangan
kapitalisme karena mempengaruhi terhadap dua bentuk penting
kapitalisme: menghasilkan laba dan rasionalisasi ekonomi. Bagaimana
pengaruh ini digunakan? Berkaitan dengan menghasilkan laba, Sombart
memberikan dua jawaban. Pertama, kita harus memahami bahwa
perusahaanlah yang kapitalis oleh karena itu merupakan instrumen untuk
mencari laba, dan akuntansi merupakan alat yang pital dalam
perkembangannya.
Sombart memberikan dua alasan kenapa double-entry membantu
terhadap tumbuhnya bisnis perusahaan.
1. Double-entry accounting diizinkan pemisahan terhadap pemilik
dan bisnis itu sendiri, oleh karena itu memfasilitas pertumbuhan
terhadap perusahaan, satu dari pentingnya entitas dalam ekonomi
kapitalis. Pertanggungjawaban terhadap banyaknya pemiliki
membuat lebih mudah.
2. Double-entry mengijinkan penyajian penuh terhadap arus modal
dari seluruh entitas bisnis: dari jumlah modal (investasi) ke
jumlah nominal untuk berbagai transaksi terhadap laporan laba
dan rugi dan kembali ke jumlah modal.