TEORI AKUNTANSI
DISUSUN OLEH :
196602068
KENDARI
2020
1.1 Akuntansi di Masa Lalu
1. Pendapat Ahli
a. Periode Mesir
Pada periode Mesir, bukti sejarah menunjukkan gudang-gudang
Mesir masa lalu dijadikan berbagai alasan yang menunjukkan adanya
pencatatan atas transaksi-transaksi.Umumnya pada masa ini, gudang-
gudang dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga
seperti emas, gandum, permata, tekstil, bahkan hewan ternak.
b. Periode Babilonia
Pada periode Babilonia, para ilmuan telah melakukan
pembongkaran ribuan tablet-tablet tanah liat Babilonia.Hasil
pembongkaran tersebut menunjukkan suatu kesaksian yang besar
tentang sistim pembukuan mereka.Dalam sistem akuntansinya, catatan-
catatan umum kebanyakan ditemukan berupa penerimaan tablet-tablet.
Tablet-tablet tersebut berisi catatan-catatan akan informasi:
a) Berapa jumlah uang dan barang yang diterima
b) Nama orang yang memberikannya
c) Nama orang yang menerimanya
d) Tanggal kejadiannya
Ada juga tablet pengeluaran yang dicatat atas arus keluar dari
entitas. Tablet pengeluaran tersebut terdiri dari daftar sejumlah uang dan
kekayaan yang dibelanjakan sebagai hasil dari pengguna internal,
pembelian, kerugian dan lainlainnya.Tablet pengeluaran kadangkala
dilayani sebagai suatu catatan tentang biaya.Laba dan produksi juga
dicatat. Tablet laba biasanya meliputi:
c. Periode Yunani
Pada periode Yunani, pemerintah membagi secara adil barang-
barang yang mereka terima.Parthenon terkenal adalah perbendaharaan
dari barangbarang suci yang berharga.Pada umumnya, permulaan
akuntansi mengawasi keseimbangan, uang masuk, pengeluaran-
pengeluaran dan berakhir pada keseimbangan. Pandangan terhadap
akuntansi dalam sektor swasta ditawarkan dengan penemuan di Mesir
atas ”zenon papyri, ” yang merupakan dokumen dari abad ketiga sebelum
masehi. Ketika Mesir merupakan provinsi Yunani dibawah Alexander yang
agung, dokumen menghasilkan bukti dari akuntansi Yunani abat ke empat
sebelum masehi.Zenon merupakan administrator dari bagian yang
luas.Setiap departemen bagian di atur oleh seorang supervisor yang
meminjamkan akun sehari-hari dari aktifitas dibawah
yurisdiksi.Pengamatan terhadap dokumen-dokumen tertulis menyajikan
setiap transaksi, banyak diantara mereka mengambil bentuk dari akun
untuk meminjam uang dan aktiva lainnya yang diterima oleh kepala
departemen.Catatan menunjukkan bahwa akun ini terdiri dari daftar kas
dan aktiva lainnya, seperti makanan, minyak, baju dan arus masuk serta
arus keluar. Item-item yang sama dan total pengeluaran mereka
dikelompokkan bersama dalam paragraph.
d. Periode Romawi
Pada periode Romawi, banyak catatan-catatan pembukuan dibuat
berdasarkan tablet lilin yang sangat mudah rusak. Pada periode ini, hanya
ada sedikit bukti sejarah dari akuntansi.Catatan-catatan telah
diselamatkan, bersama dengan kesimpulan-kesimpulan yang berkaitan
dengan literatur, mengindikasikan bahwa beberapa pemilik menjaga dua
susunan pembukuan. Hal ini menunjukkan kegemaran orang romawi
akan organisasi dan administrasi. Ada sebuah memorandum atau buku
harian yang dicatat atas penerimaan dan pengeluaranpengeluaran, dan
sebuah kode “a code accepti et expensi”, sama dengan buku kas yang
dimasukkan setiap bulannya dalam buku harian.
e. Periode Arab
Muhammad SAW seorang nabi besar pada masa arab saudi
modern. Beliau dilahirkan disebuah desa kecil yang bernama
Mekah.Serangkaian wahyu yang mulai turun tahun 610 M membuatnya
menulis dan meragkumnya menjadi AlQur’an dan mendirikan negara
Islam. Dalam Al-Quran dicatat mengenai bagaimana seorang muslim
dalam melakukan muamalat atau berniaga. Bermuamalat atau berniaga
ialah berjual beli, berhutang piutang atau sewa-menyewa dan
sebagainya.Pada prinsipnya, ketika melakukan perniagaan terdapat
kaidah-kaidah yang harus dijaga oleh para peniaga.Kaidah-kaidah
tersebut selanjutnya dijadikan sebagai tolak ukur etika dalam
bekerja.Bagi masyarakat Islam, prinsip dasar ketika melakukan pekerjaan
tentunya harus sesuai dengan etika kerja Islam itu sendiri. Oleh karena
itu, jauh hari sebelumnya masalah etika kerja dalam melakukan
muamalat telah disinggung Al-Quran dalam surat Al-Baqarah ayat 282
dan 283.
Debet, kredit, ayat jurnal, buku besar, akun, neraca saldo, neraca, dan
laporan laba-rugi semuanya berasal dari masa renaissans. Oleh karena itu,
akuntansi bisa saja mengaku sebagai silsilah yang sama mulianya seperti banyak
seni liberal lainnya. Mahasiswa akuntansi bisa membanggakan warisan leluhur
mereka.Sebagian dari warisan ini adalah perbendaharaan kata yang kaya, hampir
semuanya berasal dari periode ini, dan banyak diantaranya mempunyai asal
mula yang mengagumkan. Misalnya, Debt, debtor, debeture, dan debit, semua
diturunkan dari kata dasar, debere, yaitu berhitung, disingkat menjadi dr yang
dipakai dalam ayat jurnal. Kredit datang dari akar kata yang sama dengan kata
creed, berarti sesuatu yang dipercaya, seperti pernyataan kepercayaan agama
Kristen, dikenal sebagai Apostles Creed. Kata itu dapat juga berarti orang yang
dipercaya seseorang, seperti kreditor dengan memberi mereka pinjaman, kita
memberikan kepercayaan pada mereka. Kata asalnya dalam bahasa latin adalah
credere, yang disingkat menjadi cr yang digunakan dalam ayat jurnal.
Double-entry lahir ketika orang datang untuk melihat bahwa anda dapat
tidak mengambil sesuatu diluar dari sesuatu tanpa menempatkannya terhadap
yang lain. Kelihatannya hal ini sederhana, tetapi butuh waktu yang lama sebelum
mekanika terhadapnya benar-benar dipahami secara penuh.
1) Spirit Kapitalisme
Robert E. Lerner dalam Western Civilization menyebutkan bahwa
revolusi komersial dan industri pada dunia modern awal dipengaruhi oleh
asumsi-asumsi kapitalisme dan merkantilisme.Direduksi dari pengertian
yang sederhana, kapitalisme adalah sebuah sistem produksi, distribusi,
dan pertukaran di mana kekayaan yang terakumulasi diinvestasikan
kembali oleh pemilik pribadi untuk memperoleh keuntungan.Kapitalisme
adalah sebuah sistem yang didisain untuk mendorong ekspansi komersial
melampaui batas-batas lokal menuju skala nasional dan internasional.
Habermas memandang transformasi itu sebagai peralihan dari
kapitalisme liberal kepada kapitalisme lanjut (late capitalism. organized
capitalism, advanced capitalism). Dalam Legitimation Crisis (1988),
Habermas menyebutkan bahwa state regulated capitalism (nama lain
kapitalisme lanjut) mengacu kepada dua fenomena:
a) Terjadinya proses konsentrasi ekonomi seperti korporasi-
korporasi nasional dan internasional yang menciptakan struktur
pasar oligopolistik, dan
b) Intervensi negara dalam pasar.
2) Pendapat Sombart’s
Sejarawan telah membangkitkan minat dengan pertanyaan
seperti mengapa kapitalisme berkembang di barat dibanding dalam
beberapa bagian lain di dunia.Kebanyakan sejarawan percaya bahwa
kepalsuan jawaban dalam akar peradaban barat, dalam sejarahnya,
budaya dan tradisinya.Sombart percaya bahwa orang-orang Eropa selalu
memiliki “kapasitas benih” untuk kapitalisme.Ada dua karakteristik pokok
dari kapitalisme menuru Sombart, yaitu mencari laba dan rasionalisasi
ekonomi.Semangat kapitalis menginginkan keuntungan sendiri adalah
bagian dari budaya orang-orang Eropa, dan ini dapat ditelusuri ke dalam
peradaban-peradaban terdahulu.Kita dapat kembali jauh ke jaman
Babilonia dan menemukan semangat kapitalis saat ini. Dari Yunani, dunia
barat menjadi lebih memuja rasionalitas. Oleh karena itu, doubel-entry
bookkeping yang muncul di Italy juga memiliki akar yang sama dengan
kapitaslime. Dalam doubel-entry bookkeping, kita dapat melihat
menifestasi dari tradisi budaya yang dijelaskan sebelumnya, dari
rasionalitas Yunani dan keinginan untuk organisasi di Romawi, semua ini
memberikan petunjuk untuk menghitung sikap. Hal ini membuat Sombart
berkata:
Seseorang tidak dapat membayangkan kapitalisme apa yang akan
terjadi tanpa double-entry bookkeeping: dua fenomena berhubungan
sebagai bentuk dan isi. Seseorang tidak dapat mengatakan apakah
kapitalisme menciptakan double-entry bookkeeping sebagai suatu alat
dalam perluasannya; atau apakah barangkali, sebaliknya, double entry
bookkeping menciptakan kapitalisme.
Sombart memberikan dua alasan kenapa double-entry membantu
terhadap tumbuhnya bisnis perusahaan.
a) Double-entry accounting diizinkan pemisahan terhadap pemilik
dan bisnis itu sendiri, oleh karena itu memfasilitasi pertumbuhan
terhadap perusahaan, satu dari pentingnya entitas dalam ekonomi
kapitalis. Pertanggungjawaban terhadap banyaknya pemiliki
membuat lebih mudah.
b) 2. Double-entry mengijinkan penyajian penuh terhadap arus
modal dari seluruh entitas bisnis: dari jumlah modal (investasi) ke
jumlah nominal untuk berbagai transaksi terhadap laporan laba
dan rugi dan kembali ke jumlah modal.
Baru pada 1929, terdapat orang Indonesia pertama yang tercatat bekerja
di bidang akuntansi. Dia adalah J. D. Massie, yang bekerja sebagai pemegang
buku Jawatan Akuntan Pajak.
Setelah kemerdekaan RI, pemerintah Republik Indonesia memiliki
kesempatan untuk mengirimkan anak-anak bangsa untuk belajar akuntansi ke
luar negeri. Hal ini mendukung perintisan pendidikan akuntansi di tanah air.
https://20Teori%20Akuntansi.pdf
https://tirto.id/sejarah-akuntansi-di-dunia-dan-indonesia-serta-
perkembangannya-ga77