Anda di halaman 1dari 2

 Pada Matrik Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk melakukan pembuatan IPAL dengan

memperhatikan prakiraan pemakaian air bersih (liter/jumlah tempat tidur pasien/hari)


dengan memasukkan debit air limbahnya 80% dari total pemakaian air bersih
 Agar desain IPAL yang sudah disesuaikan dimasukkan dalam dokumen
 Pengelolaan limbah cair dikelola sendiri atau dikelola pihak lain bisa bekerja sama dengan
dinas LH bukan dengan PD PAL Banjarmasin (perbaiki di dalam matrik)
 Pengelolaan limbah B3 termasuk limbah medis agar bekerja sama dengan Pengumpul B3
yang sudah berizin bukan dengan Rumah Sakit Ulin karena incenerator Rumah Sakit Ulin
belumberizin (agar matrik diperbaiki)
 Melakukan pengujian udara ambien minimal 1 kali dalam 6 bulan
 Pada tabel 1.1 tabel luas bangunan seharusnya 5.831,71 m 2 (bukan 8.831,71 m2)
 Peta hidup dari googlr earth harus dilampirkan
 Lampirkan SOP Pelayanan Pasien
 Lampirkan SIP Kerja (termasuk penggunaan Alat Pelindung Diri)
 Lampirkan SOP tanggap darurat/bencana/bahaya kebakaran dan lain sebagainya
 Format Peta masih belum sesuai dengan kaidah kartografi:
- Peta-peta masih kurang jelas, Peta Lokasi seharusnya menampilkan banyak jalan beserta
nama-nama jalan; dan lokasi-lokasi yang umum dikenal. Sebaiknya sumber peta lokasi
diperoleh dari Google Map (tipe road map)
- Mohon dicek kembali pada semua peta jalan RO Ulin seharusnya mengarah Utara-
Selatan bukan Tenggara-Barat Laut
- Pada peta Polygon lokasi RS Syifa Medika hanya berukuran 600 m 2 (30 x 20 m2) tidak
sesuai dengan ukuran sesungguhnya luas lahan Rumah Sakit (3.480,5 m 2 + 1.351,21 m2)
- Peta pengelolaan dan peta pemantauan sampel sebaiknya skala diperbesar (1:1.000).
agar titik pengamatan terlihat jelas posisinya
 Bab II Rencana Usaha atau kegiatan masih belum jelas dan lengkap, sebaiknya:
- Pada Tabel 2.1, Titik-titik koordinat yang ditampilkan tidak sesuai dengan kondisi lokasi
sesungguhnya (Site plan pada Gambar 2.2.) dan juga tidak sesuai dengan poligon loasi RS
pada peta
- Pada Tabel 2.2, sebaiknya dipisahkan pemanfaatan lahan anatara bangunan yang
eksisting (lama) dan penambahan bangunan baru.
- Subbab 2.3.6 Pengelolaan Air Bersih:
 Penggunaan air (40 m3/hari) mohon lebih rinci didasarkan pada jumlah
karyawan dan tempat tidur pasien atau ruangan
 Kebutuhan air 40 m3/hari, tidak sesuai dengan jumlah kebutuhan air pada
neraca oenggunaan air (Gambar 2.5) sebesar 50 m3/hari
- Subbab 2.3.7 Sumber energi:
 Penggunaan energi listrik 200 kVA (setara 200.000 Watt), sebaiknya dirinci
berdasarkan fasilitas RS dan apakah jumlah energi tersebut sudah benar
 Penggunaan Genset 120 kVA sebanyak 2 unit memerlukan izin
pengoperasiannya. Mohon disebutkan kebutuhan BBM dan Oli dalam
pengoperasian
- Subbab 2.5 Uraian Komponen lingkungan
 Pada penjelasan jenis tanah mohon dicek kembali pengamatan lapangan.
Menurut saya jenis tanah pada lokasi RS Syifa bukan Aluvial (inceptisol)
kemungkinan besar Podsolik Merah Kuning (Ultisol) Begitu juga kesalahan
penamaan jenis tanah (pada peta Jenis Tanah)
 Sebaiknya ditambahkan penjelasan lahan dan hidrologi yaitu meiputi tentang
kelerangan lahan , tekstur tanah, permeabilitas dan kondisi genangan/banjir
 Bab III, Dampak lingkungan, UKL dan UPL dalam matriks sebaiknya:
- Dalam kolom “Besaran Dampak” hanya menyebutkan besaran komulatif (rendah,
sedang, tinggi) sebaiknya menyebkan prakiraan bersaran secara kunatitatif, hasil dari
analisis data pengamatan lapangan dan analisa lab
- Dalam uraian tentang “Bentuk Upaya Pengelolaan LH” sebaiknya menentukan kegiatan
pengelolaan secara jelas (baik subjek/objek, lokasi, waktu, kuantitas dan demensi)
Contoh UKL:
 Membuat sistem drainase yang bermuara padda kolam bawah bangunan.
Dimana dan berapa dimensinya?
 Membuat dan pengoperasian IPAL. Jenis IPALnya? Dimana, Brapa kapasitasnya?,
dst
- Dalam kolom “Bentuk UPL” sebaiknya mencantumkan parameter yang spesifik yang
dipantau dan BAMU untuk masing-masing komponen lingkungan yang terkena dampak,
seperti kualitas air: pH, DO, BOD, COD, TDS, TSS dll (disesuaikan dengan spesifik Rumah
Sakit)
 Diperhatikan area parkir/laluliintas untuk menghindari resiko kecelakaan
 Pengelolaan Limbah
a. Limbah padat : mohon tambahkan untuk imbah padat dikelola bekerjasama dengan
pusat daur ulang atau TPS 3R
b. Bersedia melakukan pembayaran retribusi persampahan berdasarkan Perda Nomor
3 Tahun 2016 yaitu RP. 200.000,- perbulan untuk sampah sejenis sampah rumah
tangga dan RP.65.000,-/ton untuk pembuangan ke TPA sampah spesifik non B3
 Limbah cair domestik. Limbaj tinja dan domestik agar disedot minimal 2 tahun sekali oleh
Dinas Lingkungan Hidup selanjutnya diolah di IPLT sesuai dengan tarif ketentuan yang
berlaku
 Merekrut/mempekerjakan tenaga kerja dari masyarakat lingkungan sekitar lokasi kegiatan
untuk mengurangi pengangguran
 Ditoilet ada tempat cuci tangan sehingga petugas sebelum makan & minum selalu cuci
tangan
 Penyediaan tempat sampah, WC yang terpisah antara kamar mandi, air bersih yang
memadai, dan selalu kontrol bak jangan sampai menjadi tempat perindukan nyamuk kalau
ada menyediakan kantin selalu diperhatikan makan yang dijual
 Pemrakarsa/konsultan diharapkan melakukan revisi dokumen sesuai saran/hasil rapat tim
teknis UKL-UPL Kota Banjarbaru
 Agar pihak Rumah Sakit selalu koordinasi dengan Kecamatan, Kelurahan dan RT setempat
untuk menghindari permasalahan dengan masyarakat sekitar
 Menyediakan dan memperhatikan penempatan genset pada ruang khusus
 Pemrakarsa kegiata harus melaksanakan segala ketentuan yang telah dibuat dalam
Dokumen UKL-UPL dan mentaati semua peraturan yang berlaku di wilayah Kota Banjarbaru

Anda mungkin juga menyukai