Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, serta taufik dan
hidayah - Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak. Sunarto ATM, M, Si selaku dosen mata
kuliah pancasila yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

    Karena kami menyadari keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Dan dari harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bafi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi dan sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata.

Ponorogo, 27 September 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata pengatar 1
Daftar isi 2
Bab 1 Pendahuluan 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan 3
Bab 2 Pembahasan 4
A. Pengertian Ideologi 4
B. Ideologi Pancasila 4
C. Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi 5
D. Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa 6
E. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka 7
Bab 3 Penutup 10
Kesimpulan 10
Daftar Pustaka 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Memahami latar belakang historis dan konseptual Pancasiladan UUD 1945 merupakan
suatu kewajiban bagi setiap warga negara sebelum melaksanakan nilai-nilainya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kewajiban tersebut merupakan
konsekuensi formal dan konsekuensi logis dalam kedudukan kita sebagai warga negara.
Karena kedudukan Pancasila sebagai dasar negara (filsafat negara), maka setiap warga negara
wajib loyal kepada dasar negaranya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ideologi?
2. Apa pengertian Ideologi Pancasila?
3. Bagaimana kedudukan Pancasila sebagai Ideologi?
4. Apa perbedaan Ideologi Pancasila terbuka dan tertutup?
5. Bagaimana Pancasila sebagai Ideologi terbuka?
6. Apa saja nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi terbuka?

C. Tujuan
1. Dapat memahami pengertian Ideologi
2. Dapat memahami pengertian Ideologi Pancasila
3. Dapat mengetahui jenis - jenis kedudukan Pancasila sebagai Ideologi
4. Mengetahui Ideologi bersifat terbuka dan tertutup
5. Dapat memahami Pancasila sebagai suatu Ideologi terbuka
6. Mengetahui nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi terbuka

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ideologi
a.       Pengertian Ideologi
          Kata ideologi berasal dari bahasa Latin (idea; daya cipta sebagai hasil kesadaran
manusia dan logos; ilmu). Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan gagasan,
pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Dalam pengertian sehari-hari menurut Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan cita-cita.
  b.      Peran Ideologi
          Cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan
bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya suatu ideologi memiliki peranan sebagai berikut.
a). Sebagai jawaban atas kebutuhan akan citra atau jati diri suatu kelompok sosial,
komunitas, organisasi atau bahasa
b). Untuk menjembatani founding fathers dan para generasi penerus
c). Menanamkan keyakinan akan kebenaran perjuangan kelompok yang berpegang pada
ideology
d). Sebagai keyakinan para pendiri yang menguasai, mempengaruhi seluruh kegiatan
sosial.
  c.       Fungsi Ideologi
          Fungsi utama ideologi dalam masyarakat menurut Ramlan Surbakti (1999) ada dua,
yaitu:
a) Sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu
masyarakat
b) Sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik
yang terjadi dalam masyarakat.

B. Ideologi Pancasila
          Pancasila sebagai suatu Ideologi tidak bersifat tertutup dan kaku, tetapi bersifat
reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa Ideologi pancasila besifat aktual,
dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek). Sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka maka secara
structural Pancasila memiliki tiga dimensi sebagai berikut:

4
1. Dimensi idealis.
Merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila bersifat sistematis dan
rasional yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila : Ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
2. Dimensi normatif.
Merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam
suatu sistem normatif, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang
memilki kedudukan tinggi yang di dalamnya memuat Pancasila dalam alinea IV.
3. Dimensi realitas.
Merupakan suatu Ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu, selain memiliki dimensi nilai-nilai
ideal dan normative, pancasila juga harus mampu dijabarkan dalam kehidupan
bermasyarakat secara nyata, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
penyelenggaraan Negara

C. Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi


1. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Secara formal pancasila dapat dikatakan sebagai sebagai dasar negara. Dasar
negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan
kekuatan kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga
berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam
fungsinya sebagai dasar negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur
negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni
pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang
merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara
Republik Indonesia.
2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan Negara
Setiap manusia di dunia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup
adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari kesatuan
rangkaian nilai-nilai luhur. Pandangan hidup berfungsi sebagai pedoman untuk
mengatur hubungan manusia dengan sesama, lingkungan dan mengatur hubungan
manusia dengan Tuhannya.

5
3. Pancasila sebagai Ideologi Negara
Yang dimaksud dengan istilah Ideologi Negara adalah kesatuan gagasan-
gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya
baik individual maupun sosial dalam kehidupan kenegaraan. Ideologi negara
menyatakan suatu cita-cita yang ingin dicapai sebagai titik tekanannya dan mencakup
nilai-nilai yang menjadi dasar serta pedoman negara dan kehidupannya.

Pancasila sebagai ideologi negara dengan tujuan segala sesuatu dalam bidang
pemerintahan ataupun semua yang behubungan dengan hidup kenegaraan harus
dilandasi dalam hal titik tolak pelaksanaannya, dan diarahkan dalam mencapai
tujuannya dengan pancasila. Dengan menyatukan cita-cita yang ingin dicapai ini maka
dasarnya adalah sila kelima, ingin mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, yang dijiwai oleh sila-sila yang lainnya sebagai kesatuan.

D. Perbedaan Ideologi Terbuka dan Tertutup

a. Ciri-Ciri Ideologi Terbuka 

 Merupakan kekayaan rohani, dan budaya masyarakat (falsafath). Jadi, bukan keyakinan
ideologis sekelompok orang, melainkan dari kesepakatan masyarakat
 Tidak diciptakan oleh Negara, melainkan ditemukan dalam masyarakat sendiri; ia adalah
milik seluruh rakyat, dgali dan ditemukan dalam kehidupan mereka. 
 Isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru dapat dan perlu
menggali kembali falsafah serta mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka
 Tidak pernah membatasi kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan
menginspirasi masyarakat untuk dapat berusaha hidup untuk bertanggung jawab sesuai
falsafah tersebut. 
 Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima masyarakat yang berlatar belakang,
budaya dan agama yang berbeda.

b. Ciri-Ciri Ideologi Tertutup 

 Bukan cita-cita yang hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita dari kelompok yang
digunakan sebagai dasar negara untuk mengubah masyarakat
 Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu dipaksakan kepada
masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma dan berbgai segi masyarakat akan diubah sesuai
dengan ideologi tersebut

6
 Bersifat totaliter, artinya mencakup/mengurusi seluruh bidang kehidupan. Sehingga
ideologi tertutup melakukan gerakan intensif menguasai bidang informasi dan pendidikan
sebab bidang tersebut sebagai sarana efektif untuk memengaruhi perilaku masyarakat. 
 Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati
 Menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban bagi
ideologi tersebut
 Isi ideologi tidak hanya sebagai nilai-nilai dan cita-cita, melainkan tuntutan konkret dan
operasional yang keras, mutlak dan total.

E. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka


          Pancasila sebagai ideologi terbuka maksudnya adalah Pancasila bersifat aktual,
dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman.
Sebagai suatu ideologi terbuka, Pancasila memiliki dimensi :
1. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang
bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai yang terkandung dalam lima sila
Pancasila.
2. Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam
suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.
3. Dimensi realistis, harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang
dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga bersifat realistis artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan
nyata dalam berbagai bidang.
Keterbukaan Pancasila dibuktikan dengan keterbukaan dalam menerima budaya
asing masuk ke Indonesia selama budaya asing itu tidak melanggar nilai-nilai yang
terkandung dalam lima sila Pancasila. Misalnya masuknya budaya India, Islam, barat dan
sebagainya.

Ideologi terbuka

Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan dinamika


perkembangan zaman. Ideologi terbuka banyak di terapkan oleh bangsa-bangsa di dunia
supaya ideologi yang mereka anut dapat menyesuaikan diri dengan perkambangan
zaman. Berikut ini adalah ciri-ciri- ideologi terbuka.

1. Ideologi terbuka hanya ada dalam sistem yang demokratis.

7
2. Ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter, dan tidak dapat dipakai melegitimasi
kekuasaan sekelompok orang.

3. Nilai dan cita-cita berasal dari moral budaya masyarakat itu sendiri.

4. Cita-cita bangsa dicapai secara bersama-sama dan disepakati secara demokratis.

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka 

Pancasila merupakan ideologi yang tumbuh dari dalam jatidiri masyarakat


Indonesia. Ideologi Pancasila hanya ada satu di dunia, yaitu di Indonesia. Dalam
pelaksanaan ideologi sebagi ideologi terbuka, Pancasila berperan penting dalam
menyikapi perkembangan zaman. Kita harus sama-sama menjaga Pancasila supaya tetap
kokoh dan tidak mudah oleh idealisme-idealisme yang akan menyudutkan Pancasila.

Pancasila sebagi ideologi terbuka harus berperan sebagai berikut

1. Ideologi Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi
zaman yang terus mengalami perubahan.
2. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung makna, bahwa nilai-nilai dasar
pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan berbangsa dan
bernegara.
3. Pancasila harus mampu mengikuti perkembangan zaman secara kreatif dengan
memperhatikan kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri.
4. Sebagai ideologi terbuka Pancasila harus mampu memberikan orientasi ke depan
yang mengharuskan bangsa indonesia untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang
sedang dan akan di hadapinya, terutama menghadapi globalisasai dan keterbukaan.
5. Ideologi Pancasila menghendaki agar Bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa
dan budaya Bangsa Indonesia dalam ikatan wadah NKRI.

F. 3 Nilai yang Terkandung Dalam Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Bangsa Indonesia mengakui bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka


mengandung tiga hal fleksibilitas yaitu nilai dasar, nilai instrument, dan nilai praktis,
adapun ketiga nilai tersebut sebagai berikut.

1. Nilai dasar

8
Nilai dasar adalah asas-asas yang diterima sebagi dalil mutlak. Nilai dasar yang
bersumber dari nilai-nilai budaya dan masyarakat Indonsia sendiri, yaitu bersumber dari
kebudayaan bnagsa yang sesuai dengan konstitusi UUD 1945 yang mencerminkan
hakikat nilai kultural (budaya). Hal tersebut terdapat dalam pembukaan UUD1945.
Wujud nyata dari nilai dasar adalah sila 1 sampai sila 5 yang terdapat dalam Pancasila.

2. Nilai Instrumen

Nilai instrumen adalah pelaksanaan umum dari nilai-nilai dasar. Pada umumnya
pelaksanaan tersebut dalam wujud norma sosial atau norma hukum untuk selanjutnya
terkristalisasi dalam lembaga-lembag yang sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu.
Nilai instrumen ini kedudukannya lebih rendah dari nilai dasar, tetapi dapat terwujudkan
nilai umum menjadi nilai konkret, serta sesuai perkembangan zaman. Hal tersebut
tertuang dalam batang tubuh UUD 1945, ketetapan MPR, Peraturan Perundang-
undangan(PP), dan Kepres (Keputusan Presiden).

3. Nilai Praktis
Nilai praktis adalah nilai yang sebenarnya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai inilah yang sesungguhnya bahan ujian. Apakah nilai dasar dan nilai instrumen dan
benar-benar hidup dalam masyarakat atau tidak. Dalam hal ini nilai praktis seperti
menghormati, kerukunan, dan gotong-royong dapat diwujudkan dalam bentuk sikap,
perbuatan, dan tingkah laku sehari-hari.

BAB III
PENUTUP

9
Kesimpulan
Kata ideology berasal dari bahasa latin yaitu idea yang berati daya cipta sebagagai hasil
keseadaran manusia dan logos yang berarti ilmu. Bahwa suatu ideology pada umumnya
menunjukan pandangan khas tentang pentingnya kerja sama antar manusia dalam kerja,
hubungan manusian dengan kekuasaan dan tingkat kesederajatan antar manusia.
Suatu ideology pada dasarnya merupakan hasil refleksi manusia atas kemampuanya
mengadakan distansi ( menjaga jarak ) dengan dunia kehidupannya. Dan pancasila merupakan
dasar negara Indonesia dan juga merupakan ideologi bangsa indonesia.
Sebagai ideologi nasional, pancasila telah tumbuh dan berkembang dari sosial – budaya
masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi terbuka, pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara
dinamis. Nilai – nilai pancasila tidak boleh diubah , namun pelaksanaannya kita sesuaikan
dengan tantngan nyata yang kita hadapi.
Pancasila dalam dimensi ideologinya telah memenuhi syarat sebagai ideologi
terbukayang didalamnya mengandung dimensi realita, dimensi idealisme, dimensi
fleksibelitas. Sedangkan dalam perujudannya sebagai ideologi terbuka, pancasila mengandung
nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis.

DAFTAR PUSTAKA

10
Anonimous. Pancasila Sebagai Ideologi.
Anonimous. Pancasila Sebagai Ideologi Negara.
Budianto. 2006. pendidikan Kewarga Negaraan Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
http://ahmadrocklee.blogspot.com/2007/08/pancasila-sebagai-ideologi-negara.html (diakses
tanggal 11 Desember 2012)
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pendidikan_pancasila/bab4-
pancasila_sebagai_ideologi.pdf (diakses tanggal 11 desember 2012)
http://sabynuzbunyw.blogspot.com/2012/10/fungsi-dan-kedudukan-pancasila.html
http://fb-tgs.blogspot.com/2013/06/makalah-pancasila-sebagai-sumber-nilai.html
http://aldilah-bagas-d.blog.ugm.ac.id/2012/06/17/pancasila-sebagai-sumber-nilai/TAKA
https://www.academia.edu/6194372/MAKALAH_PANCASILA_SEBAGAI_IDEOLOGI_TE
RBUKA

11

Anda mungkin juga menyukai