Anda di halaman 1dari 11

Dosen pengampu mata kuliah

DISUSUN OLEH :

Novi Setiyani 1805155016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2020
Analisis sumberdaya alam di Indonesia apa saja, dimana saja, pertimbangan apa saja
dan bisa di kembangkan apa saja untuk memberikan manfaat kepada Negara
khususnya kepada masyarakat, minimal 9 wilayah Indonesia’

Indonesia sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah,
seperti kekayaan sumber daya alam hayati maupun hewani yang terdapat di dalam
hutan disamping itu terdapat pula batubara, emas, perak tembaga minyak dan gas
bumi dan lainlain. Kekayaan alam tersebut tersebar di berbagai wilayah, dari Sabang
hingga Merauke. Kekayaan ini menjadi salah satu hal yang bisa dibanggakan kepada
dunia, akan tetapi tidak semua kekayaan sumber daya alam tersebut sepenuhnya
dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, selain itu diantaranya terdapat
sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti bahan galian tambang
batubara, apabila terus di eksploitasi secara besar-besaran, lambat laun akan habis.
Pengelolaan sumber daya alam tidak terlepas dari adanya pengaruh dari politik
hukum. Maka politik hukum dapat diartikan sebagai arahkebijakan hukum yang ingin
dicapai dalam pengelolaan sumber daya alam untuk terwujudnya lingkungan yang
lestari dan terhindarnya kerusakan lingkungan akibat salah kelola dalam rangka
pembangunan

1. Aceh : sumber daya pertanian, perikanan, kehutanan, perkebunan, peternakan


dan pertambangan
Provinsi Aceh juga melaporkan bahwa komoditi ekspor terbesar adalah
bersumber dari sektor pertambangan dengan volume mencapai 2.3 juta ton
atau senilai USD 1.3 miliar (ekspor menurut komoditi, 2010). Hal ini
menunjukkan bahwa potensi SDA dari sektor ini sangatlah besar
sektor ini juga telah mampu menyerap tenaga kerja sebesar 811.971 jiwa atau
50.24% dari keseluruhan angkatan kerja di Aceh. Oleh sebab itu, jika sektor
ini dapat dimanfaatkan secara maksimal tentu akan dapat meningkatkan nilai
pendapatan daerah sekaligus mengurangi angka kemiskinan dan
pengangguran. Data per September 2011 menunjukkan bahwa angka
kemiskinan di Aceh mencapai 19.48% dengan tingkat pengangguran terbuka
Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk mengurangi ketergantungan
terhadap penggunaan SDA yang tidak dapat diperbaharui adalah dengan
mengelola SDA yang dapat diperbaharui seperti: hewan dan tumbuhan.
Hingga saat ini sektor pertanian dan perikanan berperan sebagai penyumbang
produk domestik bruto (PDRB) terbesar di Aceh, sekaligus menduduki
peringkat kedua sebagai komoditi ekspor dengan nilai perdagangan mencapai
USD 1.5 juta.
2. Sumatera Utara ini Memiliki potensi ekspor mulai dari perkebunan,
peternakan, perindustrian, pertanian, dan juga kelautan.
Provinsi ini tersohor karena luas perkebunannya, hingga kini, perkebunan
tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut
dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. BUMN Perkebunan yang
arealnya terdapat di Sumatra Utara, antara lain PT Perkebunan Nusantara II
(PTPN II), PTPN III dan PTPN IV.

Selain itu Sumatra Utara juga tersohor karena luas perkebunannya. Hingga
kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi.
Produk Pertanian. Sumatra Utara menghasilkan karet, cokelat, teh, kelapa
sawit, kopi, cengkih, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut
tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, dan
Tapanuli Selatan. Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan
memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia.

3. Sumatra Barat Semen padang, tenun, timah, batubara, granit Riau Minyak
bumi, emas, perak, bauksit, kertas Kepulauan Riau Pakaian jadi, batubara
Jambi Batubara, emas, minyak bumi, karet
ng ada di Sumatra Barat adalah berupa batubara, batu besi, batu galena, timah
hitam, seng, mangan, emas, batu kapur (semen), kelapa sawit, kakao, gambir
dan hasil perikanan.

Perairan pantai barat dan Kepulauan Mentawai memiliki banyak kehidupan


laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Nelayan dapat menangkap beragam
jenis ikan di kawasan ini. Ikan kerapu, udang, rumput laut, kepiting, dan
mutiara merupakan beberapa hasil perikanan laut andalan. Daerah pesisir
pantai, terutama kawasan kepulauan, menghasilkan banyak kepala. Di daerah
perbukitan dan pegunungan terdapat perkebunan karet, cengkih, dan lada.
Kawasan pegunungan yang ditutupi hutan menghasilkan kayu. Medan yang
berat karena banyaknya lereng perbukitan yang curam merupakan tantangan
utama pengembangan sektor pertanian dan perkebunan di daerah ini.

Bahan galian juga banyak terdapat di daerah ini. Salah satu yang telah banyak
memberi manfaat bagi daerah ini adalah batuan kapur sebagai bahan dasar
industri semen. PT Semen Padang telah memanfaatkan kekayaan alam ni
selama puluhan tahun. Batu kapur banyak terdapat di sekitar Padang, daerah
sekitar Danau Singkarak, dan Padangpanjang. Di Padangpanjang, deposit batu
kapur yang dapat dieksploitasi mencapai 43 juta ton. Bahan galian lainnya
adalah batu bara di Sawahlunto serta obsidian dan batu andesit di
Padangpariaman. Sumber air yang melimpah juga telah banyak memberi
manfaat bagi pembangunan daerah ini. Perairan danau Singkarak dan
Maninjau telah lama dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air.
Sumber air ini juga memiliki potensi besar untuk diolah dan dikemas menjadi
air mineral.
4. Sumatra Selatan Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak
bumi, gas alam dan batu bara. Selain itu, ibu kota provinsi Sumatra Selatan,
Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kerajaan
Sriwijaya.

Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik
untuk dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro,
Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah
menjadi pusat perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi
kebudayaan masyarakatnya

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, besarnya potensi


Sumatera Selatan untuk menjadi tujuan daerah investasi karena banyaknya
daerah yang memiliki sumber daya alam dan pariwisata yang dapat
dikembangkan oleh para investor

5. Bangka Belitung Timah Bengkulu Emas, perak, batubara, industri konstruksi


Lampung Emas, pakaian jadi, sapi potong, pupuk
Pemerintah mendorong terjadinya proses substainabilitas ekonomi dan
menciptakan iklim yang kondusif untuk bekerja dan berusaha. Membantu
permodalan, memasaran dan regulasi yang membuka ruang usaha serta dapat
mendorong masyarakat dan dunia usaha selalu semangat untuk memajukan
ekonomi di Kepulauan Bangka Belitung. Substainabilitas ekonomi dan iklim
usaha yang kondusif akan dapat memberikan manfaat untuk pencapaian dan
stabilitas pendapatan asli daerah (PAD). Provinsi ini bisa maju dalam segala
hal jika mampu memposisikan diri dengan baik (possitioning). Bekerja dan
membuat keunggulan yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Indonesia
ataupun Dunia. Seperti sebuah pepatah ‘apa gunanya tanah yang subur jika
pak petani tak bisa mengolah dan menanam bibit yang bisa menghasilkan,
tanah yang subur yang ada hanya akan ditumbuhi rumput-rumput liar yang
rimbun lagi banyak durinya’. Potensi yang dimiliki harus diolah, dikemas dan
dikembangkan sedemikian rupa, sehingga potensi tersebut dapat menjadi
keuntungan ekonomis bagi kemajuan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
6. Jawa Timur Semen, perkapalan, kertas, pupuk, baterai, gelas kaca, alkohol,
kayu lapis, kereta api, garam, percetakan, rokok
Jawa Timur memang terkenal sebagai pemilik kekayaan alam yang berlimpah.
Bahkan setiap Kabupaten yang termasuk dalam ruang lingkup Jawa Timur
memiliki kekayaan yang khas masing-masing. Berbagai sumber daya alam ini
digunakan untuk beberapa bidang seperti perikanan, kelautan, pertanian dan
lain sebagainya. Kekayaan alam ini diolah menjadi sesuatu yang bisa
dikonsumsi.

Selain untuk dikonsumsi oleh masyarakat sekitar, beberapa kekayaan ini juga
diolah menjadi suatu produk yang bisa dijual untuk pasaran luas. Hal ini bisa
menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat sekitar. Kekayaan alam ini
bisa menyatu untuk melakukan pegembangan ekonomi.
7. Bali Tenun, pariwisata

Keunikan kondisi alam dan budaya sangat menunjang pengembangan industri


wisata. Karena keunikannya, Bali telah menjadi kawasan pariwisata kelas satu
yang menjadi tujuan utama wisatawan asing. Kebudayaan Bali menjadi daya
tarik wisatawan lokal dan mancanegara. Salah satu majalah dunia juga telah
menobatkan Bali menjadi pulau terbaik di dunia.

Sumber daya bahan galian yang memiliki nilai baik di Bali adalah gamping.

8. Nusa Tenggara Barat Komoditas tanaman pangan dan hortikultura yang


banyak dikembangkan dan menguntungkan untuk diusahakan oleh masyarakat
petani antara lain adalah: kedelai, kacang tanah, jagung kacang hijau, cabe,
bawang merah, mangga, pisang dan nanas. Di samping sembilan jenis
komoditas unggulan daerah, komoditas hortikultura lain yang dapat
dikembangkan adalah kentang, wortel, apel, dan anggur.

Luas hutan berdasarkan data dinas kehutanan Provinsi NTB tahun 2006 seluas
1.098.744,08 ha, Produksi hasil hutan menurut: jenis kayu yaitu jati, rimba,
dan dua bunga. Sedangkan hasil hutan non kayu yaitu kayu bakar, rotan, air
madu, asam, bambu, kayu bulat, kayu gergajian, dan akar lontoh.

Semua biofisik, Provinsi NTB mempunyai potensi sumber daya pesisir dan
laut yang cukup tinggi, dengan luas perairan lautnya sekitar 29.159,04 km2,
panjang pantai 2.333 km2 dan perairan karang sekitar 3.601 km2. Potensi
lestari perikanan sekitar 102.804 ton/tahun, yang terdiri dari perairan pantai
sebesar 67.906 ton/tahun, perairan lepas pantai sekitar 61.957 ton/tahun dan
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sekitar 298.576 ton/tahun. Provinsi NTB
membagi wilayahnya menjadi 3 (tiga) wilayah pengembangan perikanan,
yaitu:

1. Pulau Lombok, dengan prioritas pada pengembangan budidaya laut dan


perikanan air tawar, budidaya air payau (tambak), penangkapan perairan
umum
2. Pulau Sumbawa Bagian Barat prioritas pada pengembangan budidaya air
payau (tambak), budidaya laut, penangkapan, perairan umum dan budidaya air
tawar;

3. Pulau Sumbawa Bagian Timur dengan prioritas pada pengembangan


penangkapan, budidaya air (tambak), budidaya laut, perairan umum, dan
budidaya air tawar.

Lahan untuk pengembangan budidaya perikanan laut dan payau seluas 42.595
ha, dan baru dimanfaatkan seluas 6.528 ha (15%). Pengembangan perikanan
budidaya laut, payau, maupun air tawar menjadi perhatian utama untuk
dikembangkan seperti budidaya tambak udang, rumput laut, kerang, mutiara,
abalone, lobster, kerapu dan budidaya ikan karang lainnya yang mempunyai
nilai ekonomis tinggi. jumlah produksi penangkapan ikan di wilayah perairan
taut NTB pada tahun 2004 tercatat 79.449,7 ton, pada tahun 2005 sebesar
81.610,2 ton.

Jenis rumput laut yang sudah dikenal dan dikembangkan oleh masyarakat
adalah jenis sango sango (Gracilaria), Geranggang (Encheuma spinosum) dan
Kottorni (Eucheuma cottomi), yang diperkirakan mencapai 5.910 ha dengan
potensi produksi diperkirakan mencapai 591.000 ton per tahun, menyebar
pada masing masing kabupaten, sedangkan jenis mutiara yang dihasilkan.
adalah mutiara bulat (round pearl) dan mutiara setengah bulat (balf pearl).
Provinsi Nusa Tenggara Barat berada di dua lempeng besar yakni Hindia
Australia dan Eurasia yang saling berinteraksi dan berbentuk, menjadikan
wilayah NTB kaya dengan sumber daya mineral dan energi. Terdapat enam
jenis bahan galian mineral logam, dan yang telah memperoleh izin baik segi
eksplorasi maupun eksploitasi adalah lima jenis bahan galian yaitu emas,
perak, tembaga, pasir best, dan timbal atau timah hitam, sedangkan belerang
jumlahnya belum ekonomis untuk diproduksi.
Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah produsen dan pemasok
utama ternak potong dan bibit untuk kebutuhan berbagai daerah di Indonesia.

9. Kalimantan Selatan Batubara, intan, biji besi, kerajinan rotan


Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, mengatakan pihaknya menggiatkan riset
pengembangan inovasi menggali sumber daya alam terbarukan, salah satunya
optimalisasi pembangunan pertanian dan perkebunan.
Dilihat dari kontribusi, sektor pertambangan masih menempati urutan pertama
disusul sektor perkebunan, terutama kelapa sawit. Diharapkan sektor
perkebunan kelapa sawit ikut meningkatkan kesejahteraan petani pekebunan
di Kalsel.
Menurut dia, perusahaan kelapa sawit di Kalsel sebanyak 97 perusahaan.
Sementara jumlah CPO sebanyak 39 PKS dan penyerapan tenaga kerja
sebanyak 59.435 orang. Sahbirin berharap kebun sawit dapat ikut
meningkatkan kesejahteraan petani pekebun di Kalsel.
“Dengan jumlah perusahaan dan tenaga kerja yang banyak tersebut, saya
yakin sektor kelapa sawit selama ini ikut meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Kalsel
10. Kalimantan Timur Kayu lapis, gas alam cair, minyak bumi, tenun, kristal,
timah , Kaltim) merupakan provinsi penerima dana bagi hasil Sumber Daya
Alam (SDA) terbesar pada 2018. Ini terlihat dari warna peta Kaltim yang
lebih gelap dibanding provinsi lainnya. Berdasarkan data Kementerian
Keuangan, dana bagi hasil SDA calon ibu kota negara baru tersebut pada
tahun lalu sebesar Rp 10,21 triliun. Angka tersebut lebih besar dibandingkan
dana bagi hasil yang diterima Jawa Timur (Rp 6,07 triliun), Sumatera Selatan
(Rp 4,7 triliun), maupun Papua (Rp 3,2 triliun).

11. Maluku Emas, minyak bumi, minyak kayu putih


pertumbuhan ekonomi Maluku berada di atas rata-rata nasional dengan
pertumbuhan PDRB senilai 5,94% dan pertumbuhan PDRB per kapita senilai
4,20%.[46][47]

Pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan topangan terbesar terhadap


ekonomi Maluku, diikuti dengan administrasi pemerintahan dan pertahanan
serta perdagangan besar dan eceran. Lapangan-lapangan usaha tersebut pun
menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi provinsi.[48] Pertumbuhan
industri Maluku merupakan salah satu yang terpesat di Indonesia dengan
pertumbuhan industri mikro dan kecil di atas tiga belas persen pada 2019.
12. Papua ,Tembaga, minyak bumi, kayu lapis, aluminium, asbes, marmer, kayu
gelondongan
Di pulau papua banyak sumber daya alam berupa hasil tambang
,pertambangan merupakan sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan mineral dan batu bara yang
meliputi penyelidikan umum, eksploitasi, studi kelayakan, kontruksi,
pertambangan, pengelolaan dan pemurnian, pengangkutan, dan penjualan
serta kegiatan pascatambang. Selain itu manfaat secara ekonomi dapat
dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung berupa
kontribusi pajak dan terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
Sedangkan secara tidak langsung dapat dirasakan manfaatnya lewat sirkulasi
barang dan jasa, pembangunan infrastruktur, munculnya usaha pendukung,
dan industri pengolahan tambang.

Seperti yang di jelaskan pada Undang-Undang No.4 Tahun 2009 pada pasal 3
menjelaskan bahwa usaha pertambangan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat lokal, daerah dan negara serta menciptakan lapangan kerja yang
sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat. Usaha pertambangan merupakan
salah satu yang memberikan pengaruh yang besar kepada masyarakat. Tidak
dipungkiri kalau sebuah perusahaan didirikan di tengah-tengah kehidupan
masyarakat di sekitarnya, tentu memberikan dampak bagi peningkatan
kehidupan perekonomian masyarakatnya sehingga mereka juga bisa
merasakan manfaat dari didirikannya sebuah perusahaan tambang

Anda mungkin juga menyukai