DISUSUN OLEH :
Indonesia sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah,
seperti kekayaan sumber daya alam hayati maupun hewani yang terdapat di dalam
hutan disamping itu terdapat pula batubara, emas, perak tembaga minyak dan gas
bumi dan lainlain. Kekayaan alam tersebut tersebar di berbagai wilayah, dari Sabang
hingga Merauke. Kekayaan ini menjadi salah satu hal yang bisa dibanggakan kepada
dunia, akan tetapi tidak semua kekayaan sumber daya alam tersebut sepenuhnya
dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, selain itu diantaranya terdapat
sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti bahan galian tambang
batubara, apabila terus di eksploitasi secara besar-besaran, lambat laun akan habis.
Pengelolaan sumber daya alam tidak terlepas dari adanya pengaruh dari politik
hukum. Maka politik hukum dapat diartikan sebagai arahkebijakan hukum yang ingin
dicapai dalam pengelolaan sumber daya alam untuk terwujudnya lingkungan yang
lestari dan terhindarnya kerusakan lingkungan akibat salah kelola dalam rangka
pembangunan
Selain itu Sumatra Utara juga tersohor karena luas perkebunannya. Hingga
kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi.
Produk Pertanian. Sumatra Utara menghasilkan karet, cokelat, teh, kelapa
sawit, kopi, cengkih, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut
tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, dan
Tapanuli Selatan. Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan
memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia.
3. Sumatra Barat Semen padang, tenun, timah, batubara, granit Riau Minyak
bumi, emas, perak, bauksit, kertas Kepulauan Riau Pakaian jadi, batubara
Jambi Batubara, emas, minyak bumi, karet
ng ada di Sumatra Barat adalah berupa batubara, batu besi, batu galena, timah
hitam, seng, mangan, emas, batu kapur (semen), kelapa sawit, kakao, gambir
dan hasil perikanan.
Bahan galian juga banyak terdapat di daerah ini. Salah satu yang telah banyak
memberi manfaat bagi daerah ini adalah batuan kapur sebagai bahan dasar
industri semen. PT Semen Padang telah memanfaatkan kekayaan alam ni
selama puluhan tahun. Batu kapur banyak terdapat di sekitar Padang, daerah
sekitar Danau Singkarak, dan Padangpanjang. Di Padangpanjang, deposit batu
kapur yang dapat dieksploitasi mencapai 43 juta ton. Bahan galian lainnya
adalah batu bara di Sawahlunto serta obsidian dan batu andesit di
Padangpariaman. Sumber air yang melimpah juga telah banyak memberi
manfaat bagi pembangunan daerah ini. Perairan danau Singkarak dan
Maninjau telah lama dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air.
Sumber air ini juga memiliki potensi besar untuk diolah dan dikemas menjadi
air mineral.
4. Sumatra Selatan Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak
bumi, gas alam dan batu bara. Selain itu, ibu kota provinsi Sumatra Selatan,
Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kerajaan
Sriwijaya.
Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik
untuk dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro,
Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah
menjadi pusat perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi
kebudayaan masyarakatnya
Selain untuk dikonsumsi oleh masyarakat sekitar, beberapa kekayaan ini juga
diolah menjadi suatu produk yang bisa dijual untuk pasaran luas. Hal ini bisa
menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat sekitar. Kekayaan alam ini
bisa menyatu untuk melakukan pegembangan ekonomi.
7. Bali Tenun, pariwisata
Sumber daya bahan galian yang memiliki nilai baik di Bali adalah gamping.
Luas hutan berdasarkan data dinas kehutanan Provinsi NTB tahun 2006 seluas
1.098.744,08 ha, Produksi hasil hutan menurut: jenis kayu yaitu jati, rimba,
dan dua bunga. Sedangkan hasil hutan non kayu yaitu kayu bakar, rotan, air
madu, asam, bambu, kayu bulat, kayu gergajian, dan akar lontoh.
Semua biofisik, Provinsi NTB mempunyai potensi sumber daya pesisir dan
laut yang cukup tinggi, dengan luas perairan lautnya sekitar 29.159,04 km2,
panjang pantai 2.333 km2 dan perairan karang sekitar 3.601 km2. Potensi
lestari perikanan sekitar 102.804 ton/tahun, yang terdiri dari perairan pantai
sebesar 67.906 ton/tahun, perairan lepas pantai sekitar 61.957 ton/tahun dan
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sekitar 298.576 ton/tahun. Provinsi NTB
membagi wilayahnya menjadi 3 (tiga) wilayah pengembangan perikanan,
yaitu:
Lahan untuk pengembangan budidaya perikanan laut dan payau seluas 42.595
ha, dan baru dimanfaatkan seluas 6.528 ha (15%). Pengembangan perikanan
budidaya laut, payau, maupun air tawar menjadi perhatian utama untuk
dikembangkan seperti budidaya tambak udang, rumput laut, kerang, mutiara,
abalone, lobster, kerapu dan budidaya ikan karang lainnya yang mempunyai
nilai ekonomis tinggi. jumlah produksi penangkapan ikan di wilayah perairan
taut NTB pada tahun 2004 tercatat 79.449,7 ton, pada tahun 2005 sebesar
81.610,2 ton.
Jenis rumput laut yang sudah dikenal dan dikembangkan oleh masyarakat
adalah jenis sango sango (Gracilaria), Geranggang (Encheuma spinosum) dan
Kottorni (Eucheuma cottomi), yang diperkirakan mencapai 5.910 ha dengan
potensi produksi diperkirakan mencapai 591.000 ton per tahun, menyebar
pada masing masing kabupaten, sedangkan jenis mutiara yang dihasilkan.
adalah mutiara bulat (round pearl) dan mutiara setengah bulat (balf pearl).
Provinsi Nusa Tenggara Barat berada di dua lempeng besar yakni Hindia
Australia dan Eurasia yang saling berinteraksi dan berbentuk, menjadikan
wilayah NTB kaya dengan sumber daya mineral dan energi. Terdapat enam
jenis bahan galian mineral logam, dan yang telah memperoleh izin baik segi
eksplorasi maupun eksploitasi adalah lima jenis bahan galian yaitu emas,
perak, tembaga, pasir best, dan timbal atau timah hitam, sedangkan belerang
jumlahnya belum ekonomis untuk diproduksi.
Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah produsen dan pemasok
utama ternak potong dan bibit untuk kebutuhan berbagai daerah di Indonesia.
Seperti yang di jelaskan pada Undang-Undang No.4 Tahun 2009 pada pasal 3
menjelaskan bahwa usaha pertambangan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat lokal, daerah dan negara serta menciptakan lapangan kerja yang
sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat. Usaha pertambangan merupakan
salah satu yang memberikan pengaruh yang besar kepada masyarakat. Tidak
dipungkiri kalau sebuah perusahaan didirikan di tengah-tengah kehidupan
masyarakat di sekitarnya, tentu memberikan dampak bagi peningkatan
kehidupan perekonomian masyarakatnya sehingga mereka juga bisa
merasakan manfaat dari didirikannya sebuah perusahaan tambang