Anda di halaman 1dari 9

BAB 17

RISIKO DAN PENGEMBALIAN

Skenario Probabilitas Sekuritas Dana Indeks Perusahaan Perusahaan Perusahaan


Pemerintah Fasilitas Umum Berteknologi yang
Tinggi Berlawanan
dengan Siklus
Resesi 20% 5% -10% 6% -25% 20%
Mendekati Resesi 20% 5% -6% 7% -20% 16%
Normal 30% 5% 12% 9% 15% 12%
Mendekati Booming 10% 5% 155 11% 25% -9%
Bomming 20% 55 205 145 35% 20%

1. Anggaplah Anda adalah Bill, bagaiman cara menjelaskan kepada Mary hubungan
antara risiko dan pengembalian saham – saham secara individu?
Jawab:
a. Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau
kehancuran. Lebih luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya
hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan. Dalam industri
keuangan pada umumnya, terdapat suatu jargon “high risk bring about high
return”, artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan
pada risiko yang lebih besar pula. Contohnya dalam investasi saham. Volatilitas
atau pergerakan naik-turun harga saham secara tajam akan membuka peluang
untuk memperoleh hasil yang lebih besar, namun sebaliknya, jika harga bergerak
ke arah yang berlawanan, maka kerugian yang akan ditanggung sangat besar.
b. Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan,
individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J.
Shook, return merupakan laba investasi, baik melalui bunga atau deviden.
Beberapa pengertian return yang lain :
 Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih
dibagi ekuitas pemegang saham.
 Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas
yang tidak kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil
modal yang diinvestasikan dan bukan distribusi deviden. Investor mengurangi
biaya investasi dengan jumlah pembayaran.
 Return on investment atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi
pendapatan sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang
mencerminkan hubungan antara investasi dan laba.
 Return on invested capital atau imbal hasil atas modal investasi merupakan
pendapatan bersih dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi total
kapitalisasi perusahaan.
 Return realisasi merupakan return yang telah terjadi.
 Return on network atau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan
pemegang saham yang dapat menentukan imbal hasilnya dengan
membandingkan laba bersih setelah pajak dengan kekayaan bersihnya.
 Return on sales atau imbal hasil atas penjualannya merupakan untuk
menentukan efisiensi operasi perusahaan, seseorang dapat membandingkan
presentase penjualan bersihnya yang mencerminkan laba sebelun pajak
terhadap variable yang sama dari periode sebelumnya.
 Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh
investor di masa mendatang.
 Total return merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu
periode tertentu.
 Return realisasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return
realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut.
 Return ekspektasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-
return ekspektasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio.
c. Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan
individu dalam keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun keuntungan
dalam suatu periode akuntansi. Hubungan antara risiko dengan tingkat
pengembalian adalah:
- Bersifat linear atau searah.
- Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko.
- Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka
semakin besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
- Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.
2. Mary tidak mengerti apa arti beta dan bagaimana hubungan dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan dari suatu saham. Jelaskan bagaimana Anda
membantu memberikan pemahaman kepadanya mengenai konsep ini.
Jawab:
a. Pengukuran risiko dalam CAPM digunakan beta sebagai pengukur risiko.
Investor yang efisien adalah dengan cara melakukan penanaman modal pada
investasi yang memberikan risiko tertentu dengan tingkat keuntungan sama,
tetapi mempunyai risiko yang berbeda, maka investor yang rasional akan
memilih risiko yang lebih kecil.
b. Semakin besar beta semakin besar pula tingkat keuntungan yang diharapkan
dari investasi tersebut karena beta dengan tingkat pengembalian memiliki arah
yang positif.
3. Bagaiman seharusnya Bill menunjukan arti dan manfaat diversifikasi kepada Mary?
Jawab:
a. Diversifikasi adalah sebuah strategi investasi dengan menempatkan dana dalam
berbagai instrument investasi dengan tingkat risiko dan potensi keuntungan yang
berbeda, atau strategi ini biasa disebut dengan alokasi aset (asset allocation).
Alokasi aset ini lebih fokus terhadap penempatan dana di berbagai instrumen
investasi. Bukan menfokuskan terhadap pilihan saham dalam portofolio. Dari
hasil studi, perbedaan performa lebih banyak dikarenakan oleh alokasi aset
(asset allocation) bukannya pilihan investasi (investment selection). Diversifikasi
bertujuan untuk mengurangi tingkat risiko dan tetap memberikan potensi tingkat
keuntungan yang cukup. 
b. Dengan melakukan diversifikasi pada investasi, risiko dapat diturunkan tanpa
mengorbankan pengembalian yang diharapkan atau kita dapat menambah
pengembalian yang diharpkan tanpa haru menanggung risiko yang lebih besar.
Adakalanya diversifikasi adalah menguraikan berbagai jenis aktiva yang
berbeda, seperti saham, obligasi, real estate, yan disebut juga dengan alokasi
aktiva. Alokasi aktiva adalah mengidentifikasi dan menyeleksi jenis-jenis aktiva
secara tepat bagi portofolio investasi yang spesifik dan menentukan bagian-
bagian dari aktiva ini dalan portofolio yang tersedia.
c. Beberapa investor melakukan diversifkasi portofolio dengan jalan memasukkan
berbagai aktiva dari seluruh kelompok aktiva yang ada, seperti saham, obligasi,
dan real estate.
d. Para investor yang mengkhususkan diri dalam satu kelompok aktiva misalnya
saham, juga menganggap perlu dilakukan diversifikasi portofolio. Yang dimaksud
dengan diversifikasi portofolio dalam hal ini adalah seluruh dana yang ada
seharusnya tidak diinvestasikan ke dalam bentuk saham satu perusahaan saja,
tapi portofolio harus terdiri dari saham banyak perusahaan.
Secara matematis, pengembalian yang diharapkan dinyatakan sebagai berikut:
E (Ri) = p1r1 + p2r2 + ….. + pNrN
Dimana,
rn          = tingkat pengembalian ke-n yang mungkin bagi aktiva i
pn         = probabolita memperoleh tingkat pengembalian n bagi aktiva i
N         = jumlah penghasilan yang mungkin bagi tingkat pengembalian
- Diasumsikan seseorang ingin melakukan investasi, saham XYZ, yang memilih
distribusi probalita bagi tingkat pe ngembalian selama periode waktu tertentu.
4. Dengan menggunakan diagram yang tepat, jelaskan bagaimana Bill menggunakan
garis pasar sekuritas (security market line) untuk menunjukan kepada Mary saham
yang nilainya terlalu rendah dan saham yang nilainya terlalu tinggi?
Jawab:
a. GARIS PASAR SEKURITAS (SML : Security Market Line)
 Garis yang menghubungkan tingkat return yang diharapkan dari suatu 
sekuritas dengan risiko sistematis (beta).
 SML dapat digunakan untuk menilai sekuritas secara individual dalam kondisi
pasar yang seimbang.
 Risiko sekuritas adalah beta, karena pada pasar seimbang portofolio yang
terbentuk sudah terdiversifikasi dengan baik sehingga risiko yang relevan
adalah risiko sistematis (beta).
 Beta menujukkan sensitivitas return sekuritas terhadap perubahan return
pasar. Semakin tinggi beta maka semakin sensitive sekuritas tersebut
terhadap perubahan pasar.
 Beta dapat digunakan untuk membanding risiko sistematis antara satu
sekuritas dengan sekuritas lain.
 Persamaan SML atau disebut sebagai Capital Asset Pricing Model :
E(Ri) = RBR + βi [E(RM) – RBR]
 Pada kondisi pasar yang seimbang, harga-harga sekuritas seharusnya
berada pada SML.
 Tapi kadang-kadang bisa terjadi harga sekuritas tidak berada pada SML
karena sekuritas-sekuritas tersebut undervalued atau overvalued.
a. Undervalued : tingkat return yang diharapkan lebih besar dari return yang
disyaratkan investor.
b. Overvalued : tingkat return yang diharapkan lebih rendah dari return yang
disyaratkan investor
 Investor yang mengetahui suatu sekuritas undervalued, akan membeli
sekuritas tersebut.
 Investor yang mengetahui bahwa sekuritas yang dipegangnya overvalued
akan berusaha menjual sekuritas tersebut.
b. Estimasi SML :
Untuk membentuk, garis SML diperlukan estimasi 3 variabel :
a. Tingkat return bebas risiko.
b. Tingkat return yang diharapkan investor (diwakili indeks pasar).
c. Besarnya beta untuk masing-masing sekuritas.
5. Selain presentasi, Mary bertanya kepada Bill, “Katakanlah saya memilih portofolio
yang terdiversidfikasi dengan baik, apa pengaruh tingkat suku bunga terhadap
portofolio saya?” Bagaimana seharusnya Bill menjawab?
Jawab:
a. Investasi diartikan sebagai penan aman uang di suatu perusahaan atau proyek
untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli
suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai
yang lebih tinggi.
b. Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk
berinvestasi.
c. Tingkat suku bunga memiliki pengaruh yang besar terhadap harga saham.
 Suku bunga yang lebih tinggi akan:
a. Menurunkan kegiatan ekonomi.
b. Meningkatkan beban bunga.
c. Menyebabkan investor menjual saham dan mentransfer dana pada pasar
obligasi.
 Jadi, semakin tinggi suku bunga akan menekan harga saham.
6. Tingkat suku bunga sulit dan bahkan tidak mungkin untuk diprediksi Apakah
seharusnya Bill menyarankan Mary untuk tidak berinvestasi di saham dan lebih
memilih menaruh seluruh uangnya dalam sekuritas berpenghasilan tetap (fixed
income securities)? Jelaskan.
Jawab:
Bill memang seharusnya menyarankan Mary untuk lebih memilih berinvestasi di
sekuritas penghasilan tetap karena jika dipandang dari segi penghasilan,
penghasilan yang diterima pemilik obligasi sudah disebutkan pada surat obligasi
dengan tingkat bunga yang sudah disesuaikan untuk jangka waktu tertentu,
sedangkan penghasilan pemilik saham yang disebut sebagai dividen dimana
frekuen penghasilan yang dia terima tidak ditentukan sehingga terlalu beresiko bagi
Mary. Selain itu jika dipandang dari segi keuntungan, pemegang obligasi
keuntungannya sudah dapat dipastikan karena pada faktanya tidak memiliki
hubungan dengan perusahaan, sedangkan keuntungan investasi yang didapatkan
oleh pemegang saham bergantung pada keuntungan perusahaan sehingga tidak
bisa ditentukan secara tetap. Bahkan dalam beberapa kasus jika perusahaan
merugi maka Anda selaku pemegang saham juga merasakan imbasnya.

7. Mary berkata pada Bill, “Saya selalu mendengar cerita tentang cara orang
memperoleh ribuan dolar dengan mengikuti “tips panas” dari broker mereka.
Dapatkah Anda memberi saya tips berkaitan dengan saham – saham yang nilainya
terlau rendah?” Bagaimana seharusnya Bill menjawab.
Jawab:
Pada umumnya, jika Mary berinvestasi pada saham-saham yang nilainya terlalu
rendah atau slow grower, dividen menjadi faktor yang penting. Dividend yield
(dividend per share / stock price) adalah andalan kita untuk mengkompensasi
lambatnya pertumbuhan. Sebelum mengambil keputusan, Mary harus memastikan
bahwa dia telah memeriksa kesehatan keuangannya. Secara umum, menurut Peter
Lynch ada beberapa faktor yang bisa menjadi panduan kita untuk melakukan
analisis.

 P/E ratio. Bandingkan besarnya P/E ratio dengan perusahaan sejenis di dalam
satu industri.
 Besarnya kepemilikan institusi. Semakin rendah semakin baik.
 Periksa apakah para insider (direksi atau komisaris) membeli sahamnya. Jangan
lupa juga periksa apakah perusahaan melakukan stock buyback. Kedua hal
tersebut memberikan efek positif.
 Periksa data historis pertumbuhan laba. Apakah labanya tumbuh dengan stabil
atau fluktuatif.
 Apakah kondisi neracanya kuat? Cara paling mudah adalah memeriksa debt to
equity ratio.
 Jumlah uang tunai (cash). Jika besarnya cash per share adalah 500 rupiah,
maka jarang terjadi harga sahamnya turun di bawah itu.

Khusus untuk saham slow growers, periksa hal-hal berikut :

 Karena Mary membeli saham jenis ini dengan harapan mendapatkan dividen,
periksa apakah perusahaan secara rutin membagikan dividen.
 Jangan lupa memeriksa besarnya dividend payout ratio (dividend per share /
earnings per share). Jika nilainya cukup rendah, perusahaan akan memiliki
cadangan dana pada masa-masa sulit.

Sebagai investor, Mary juga harus mengetahui kapan saatnya menjual. Selalu
perhatikan kondisi-kondisi yang harus kita pertimbangkan apakah saham slow
growers layak untuk dipertahankan atau tidak. Pertimbangkan untuk menjual
sahamnya apabila terjadi hal-hal berikut :

 Harganya telah naik 30% – 50% sejak kita beli.


 Kondisi fundamental sahamnya semakin memburuk. Pada kondisi ini, jangan
tertipu melihat harga saham yang terus menjadi semakin murah.
 Perusahaan terus kehilangan pangsa selama dua tahun berturut-turut dan
mengganti agen iklannya.
 Tidak mengeluarkan produk baru dan pengeluaran untuk riset dan
pengembangan dibatasi.
 Dua akuisisi terhadap bisnis yang tidak berkaitan dengan core business mereka
gagal.
 Perusahaan membayar terlalu mahal untuk mengakuisisi suatu bisnis.
Neracanya berubah dari tidak ada utang dan cash berlimpah menjadi tumpukan
utang dan tidak memiliki cash. Tidak ada dana yang dapat digunakan untuk
melakukan buyback saham ketika harga sahamnya jatuh sekalipun.
 Sekalipun harga sahamnya yang cukup rendah, dividend yield-nya tidak mampu
menarik investor untuk masuk.

8. Jika Mary memutuskan untuk menginvestasikan uanganya dalam jumlah yang sama
di saham perusahaan berteknologi tinggi dan perusahaan yang berlawanan dengan
siklus, berapa imbal hasil dan resiko portofolionya? Apakah harapan tersebut
realistis? Jelaskan.
Jawab:

9. Apa yang akan terjadi jika Mary menaruh 70% portofolionya dalam bentuk saham
perusahaan berteknologi tinggi dan 30% di Dana Indeks? Apakah kombinasi
tersebut lebih baik baginya? Jelaskan.
Jawab:
10. Berdasarkan perhitungan ini, menurut anda bagaiman Bill seharusnya memberi
usulan kombinasi portofolio yang memungkinkan bagi Mary?
Jawab:

SUMBER:
- http://indraputrabintan.blogspot.co.id/2012/11/model-model-
keseimbangan.html#.VharGOwmySp
- http://blog.stie-mce.ac.id/sriati/2013/07/26/diversifikasi-portofolio/
- http://ekonomi.kabo.biz/2011/07/diversifikasi-internasional.html
- http://himmatulkhairibalancedlife.blogspot.co.id/2010/11/risiko-dan-tingkat-
pengembalian.html
- http://syarifahanakmamak.blogspot.co.id/2012/03/hubungan-tingkat-suku-bunga-
dengan.html
-

Anda mungkin juga menyukai