Anda di halaman 1dari 7

Bab II

A. Pengertian
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan
yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau
cara-cara lain dari kuantifikasi atau pengukuran. Pendekatan kuantitatif memusatkan
perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam kehidupan
manusia yang dinamakan nya sebagai variable. Dalam pendekatan kuantitatif hakekatnya
hubungan di antara variabel-variabel dianalisis dengan menggunakan teori yang objektif.

Menurut kasiran (2008) adalah suatu proses menentukan pengetahuan yang


menggunakan data merupakan angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa
yang ingin diketahui.

Bryman (2005) Mendefinisikan proses penelitian kuantitatif dimulai dari teori hipotesis
desain penelitian memilih subjek mengumpulkan data proses data menganalisa data dan
menuliskan kesimpulan.

B. Desain penelitian kuantitatif


Dalam melakukan penelitian kuantitatif salah satu langkah yang penting ialah membuat
desain penelitian. Nursalam (2008) desain Penelitian pada hakekatnya merupakan suatu
strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai
pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian desain penelitian bagaikan
sebuah peta Jalan bagi peneliti menuntut serta menentukan arah berlangsungnya proses
penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan tanpa desain
yang benar seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena
yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.

Menurut Sukardi( 2004) desain penelitian dilihat secara luas dan secara sempit secara
luas desain Penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian. dalam konteks ini komponen desain dapat mencakup semua
struktur penelitian yang diawali Sejak ditemukannya ide sampai diperoleh hasil
penelitian. Sedang dalam arti sempit. Desain penelitian merupakan penggambaran secara
jelas tentang hubungan antar variabel. Pengumpulan data.dan analisa data. Sehingga
dengan desain yang baik peneliti maupun orang lain yang berkepentingan mempunyai
gambaran tentang bagaimana keterkaitan antara variabel. Bagaimana mengukurnya dan
seterusnya.

Desain penelitian kuantitatif dimulai dengan secara teknis membicarakan masing-masing


bagian konstruksi desain penelitian seperti:
1. judul penilitian
Judul penelitian berbeda dengan topik penelitian, namun tidak jarang topik penelitian
langsung diangkat menjadi judul penelitian. Dalam hal mendesain judul penelitian
maka perlu diperhatikan bahwa judul penelitian merupakan jendela laporan penelitian
dan dengan kalimat pendek dapat menggambarkan seluruh kegiatan penelitian yang
dilakukan.
2. Latar belakang masalah
a. Mengemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang pemilihan topik penelitian,
termasuk signifikan pemilihan topik penelitian tersebut. Penelitian dapat diangkat
dari gejala empiris atau permasalahan praktis dan atau permasalahan teoritis.
b. Mengemukakan Dan meletakkan Penelitian yang dilakukan dalam peta keilmuan
yang menjadi perhatian peneliti menunjukkan penelitian Penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh peneliti dan peneliti lain yang relevan dengan penelitian yang akan
dilakukan.
3. Rumusan masalah
Merupakan pertanyaan yang timbul berdasarkan judul maupun latar belakang yang
ada. Rumusan masalah merupakan hal yang inti dari penelitian. Di dalamnya
mengandung pertanyaan apa saja yang akan dicari dalam sebuah penelitian.
Pertanyaan dalam rumusan masalah tersebut harus dijawab dalam pembahasan dan
kesimpulan.
4. Tujuan penelitian
Ketika rumusan masalah sudah dibuat dengan baik maka formulasi tujuan penelitian
mudah pula di rumuskan. Hal ini karena formulasi tujuan penelitian hanya mengikuti
rumusan masalah dengan kalimat yang sedikit diubah menjadi kalimat pertanyaan
atau bentuk kalimat berita. Contoh: jika rumusan masalah" Apakah Terdapat
hubungan antara pengetahuan seks dengan perilaku seks pranikah remaja?" Maka
pada tujuan penelitian menjadi" ingin mengetahui hubungan antara pengetahuan seks
dengan perilaku seks pranikah remaja"
5. Manfaat penelitian
Berkenaan dengan manfaat yang ilmiah dan praktis berkenaan dengan hasil
penelitian. Mengungkapkan secara spesifik kegunaan yang dapat dicapai dari aspek
teoritis (keilmuan) dengan menyebutkan kegunaan teoritis apa yang dapat dicapai dari
masalah yang diteliti. Dan aspek praktis dengan menyebutkan kegunaan apa yang
dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan peneliti ini.
6. Kajian pustaka
a. Melakukan kajian kepustakaan yang relevan dalam masalah penelitian.
b. Pada bagian ini dilakukan kajian atau diskusi mengenai konsep dan teori yang
digunakan berdasarkan literatur yang tersedia. Terutama dari artikel artikel
yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah.
c. Kajian pustaka berfungsi membangun konsep atau teori yang menjadi dasar
studi.
7. Hipotesis penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian yang diturunkan
dari kerangka pemikiran yang telah dibuat. Hipotesis merupakan pernyataan tentang
hubungan antara beberapa dua variabel atau lebih. Pada penelitian kuantitatif ,
hipotesis lazim dituliskan dalam sub - bab tersendiri yaitu ada di bab
8. Penentuan variabel dan indikator variabel
Menurut Sugiyono (2009) variabel adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti yang dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut. Dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang akan dijelaskan dalam bab-bab
selanjutnya.
9. Pengukuran
Pengukuran dalam penelitian kuantitatif dimaksud untuk menentukan data apa yang
ingin diperoleh dari variabel penelitian yang telah ditentukan. Pengukuran berarti
Bagaimana peneliti mengukur variabel yang berupa data. Beberapa bentuk
pengukuran yang biasa dilakukan dalam penelitian kuantitatif. Yaitu pengukuran
nominal ordinal ,rasio dan interval
10. Sumber data
Sumber data adalah subjek Dari mana asal data penelitian itu diperoleh. Apabila
peneliti Misalnya menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan
datanya. Maka Sumber data disebut responden, Iya itu orang yang merespon atau
menjawab pertanyaan, baik tertulis maupun lisan.
11. Metode pengumpulan data
Peneliti menentukan metode apa yang akan digunakan dalam merekam data
penelitian. Penentuan metode pengumpulan data harus relevan dengan masalah
penelitian dan karakteristik Sumber data serta Bagaimana alasan alasan rasional
Mengapa metode pengumpulan data itu digunakan.
12. Metode analisis data
Metode analisis data kuantitatif tersebut dilakukan dengan cara statistik. Yakni
menganalisa dengan berbagai dasar statistik yang dilakukan dengan cara membaca
tabel. Grafik atau angka yang telah tersedia kemudian dilakukan beberapa Uraian atau
penafsiran dari data-data tersebut. Menentukan metode analisa data dapat dilihat dari
tujuan dan jenis penelitian yang dilakukan dan model data yang ada. Metode analisa
data berdasarkan teknik pengolahannya dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Analisa deskriptif
Statistik deskriptif berusaha untuk menggambarkan berbagai karakteristik data
yang berasal dari suatu sampel. Statistik deskriptif sebagai mean. Median, modus,
persentil desil, quartile, dalam bentuk analisa angka maupun gambar atau
diagram. Dalam analisis deskriptif diolah per variabel
b. inferensi
Statistik inferensial berusaha membuat berbagai informasi terhadap
Sekumpulan data yang berasal dari suatu sampel. Tindakan inferensi tersebut
seperti melakukan perkiraan peramalan. Pengambilan keputusan dari dua variabel
atau lebih. Dalam analisa inferensi yang diolah dan dua variabel atau lebih yang
diadukan misalnya analisis hubungan. Pengaruh. Perbedaan antara variabel atau
lebih.
Jenis desain penelitian kuantitatif
Secara garis besar desain penelitian kuantitatif dapat dibedakan berdasarkan desain
penelitian kuantitatif terdiri dari 3 yaitu:
1. Desain penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atas menggambarkan variabel-
variabel yang ada dalam penelitian berdasarkan dari hasil penelitian yang diambil dari
populasi secara sistematis. Dan akurat. Desain penelitian deskriptif dibedakan
menjadi dua yaitu (Nursalam . 2008)
a. Desain penelitian status kasus
Studi kasus merupakan rancangan penelitian ini mencakup pengkajian satu
unit penelitian secara intensif. Misalnya 1 pasien, keluarga kelompok, komunitas,
atau institusi karakteristik studi kasus adalah subjek yang diteliti sedikit tetapi
aspek aspek yang diteliti banyak
b. Desain penelitian survei.
Survei adalah suatu desain penelitian yang digunakan untuk menyediakan
informasi yang berhubungan dengan prevalensi. Distribusi dan hubungan antar
variabel dalam suatu populasi. Karakteristik dari penelitian Survei adalah bahwa
subjek yang diteliti banyak atau sangat banyak sedangkan aspek yang diteliti
sangat terbatas.
2. Desain penelitian korelasional
Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-
variasi pada satu faktor . Berkaitan dengan variasi variasi pada suatu atau lebih
faktor lain berdasarkan koefisien korelasi terdiri dari 2 yaitu
a. Desain penelitian korelasi
yaitu bertujuan mengetahui hubungan antar variabel. Contoh hubungan
dukungan keluarga terhadap pemulihan pasien stroke.
b. Desain desain penelitian prediksi atau pengaruh
Galang: Yaitu untuk mengikuti faktor apa saja yang mempengaruhi
variabel contoh pengaruh dukungan keluarga terhadap pemulihan pasien
stroke. Faktor-faktor pemiluhan pasien stroke
3. Desain penelitian komparatif atau perbedaan
Penelitian komparatif di fokuskan untuk membandingkan variabel dari
beberapa kelompok yang berbeda. Desain penelitian komparatif dapat dibedakan
menjadi dua yaitu
a. Desain penelitian Kohort
Pendekatan yang dipakai pada desain penelitian kohort adalah pendekatan
waktu secara longitudinal. Awalnya peneliti mencari kelompok sampel
misalnya ibu hamil lalu langkah selanjutnya di amati dua kelompok yang
berbeda dari ibu hamil tersebut misal yang merokok atau tidak merokok. Lalu
dilihat kelompok kelompok tersebut Apakah mempunyai dampak yang
berbeda terhadap ketahanan bayi yang dilahirkannya.
Contoh penelitian ; perbedaan perilaku ibu hamil terhadap ketahanan tubuh
bayi yang dilahirkan. Untuk lebih jelasnya Perhatikan gambar tersebut
GAMBAR
b. Desain penelitian kasus control
Menyatakan kebalikan dari desain penelitian kohort. Di mana penelitian
melakukan di situ yang ada pengamatan terhadap berat badan bayi yang
dilahirkan normal dan tidak terlebih dahulu baru ditelusur kepada ibunya saat
hamil merokok.

Contoh penelitian resiko ibu hamil perokok terhadap kejadian BBLR untuk
lebih jelasnya Perhatikan gambar berikut ini
GAMBAR

4. Desain penelitian eksperimen semu


Desain penelitian eksperimen semu berupaya mengungkap, hubungan sebab
akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tetapi
Pemilihan kedua kelompok tersebut tidak dilakukan secara acak (Nuraalam,
2008). Kedua kelompok tersebut . adalah secara alami. Desain penelitian
eksperimen semu terdiri dari 3 yaitu:
a. Desain satu kelompok post test
Sebuah uji coba dulu kan pada sebuah kelompok tanpa kelompok kontrol.
Selanjutnya langsung diukur atau dilakukan penilaian. Contoh: efek
penggunaan Komunikasi terapeutik terhadap tingkat kepuasan pasien dalam
pelayanan keperawatan.( sitiatava 2012)
GAMBAR
b. Desain satu kelompok pre post test
Pada sebuah kelompok tanpa kelompok kontrol. Dilakukan lebih dahulu
penilaian atau pengukuran pada kelompok tersebut. Selanjutnya. Dilakukan
uji coba kelompok tersebut dinilai kembali. Contoh: perbedaan tingkat
kepuasan pasien pada pelayanan keperawatan sebelum dan sesudah dilakukan
Komunikasi terapeutik( sitiatava 2012) pada gambar berikut
GAMBAR
c. Desain di statistik group comparation untuk meneliti pengaruh dari sebuah
uji coba terhadap kelompok objek penelitian dengan membandingkan pada
kelompok kontrol.
contoh: pengaruh Kaegel exercise pada pasien incontenensia urine
( sitiatava 2012) pada gambar berikut
GAMBAR
5. Desain eksperimen sungguhan
Desain ini memiliki karakteristik dilibatkannya kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen yang ditentukan secara acak.
C. Ciri- Ciri Penelitian kuantitatif
1. Permasalahan penelitian terbatas dan sempit
Sejak awal penelitian kuantitatif telah berusaha membatasi lingkup penelitiannya.
Dengan mengidentifikasikan satu atau beberapa variabel saja. Penelitian berusaha
keras untuk memilih variabel yang menurutnya paling penting untuk diteliti obsesinya
adalah menemukan sedikit mungkin variable. Tetapi yang mungkin menjelaskan
realitas sebenarnya sebanyak mungkin.

2. Mengikuti pola berpikir deduktif


Pola berpikir dengan menggunakan pengamatan. Pengajuan dugaan sementara atau
hipotesis. Mengumpulkan data menguji hipotesis dan menarik kesimpulan seperti
gambar dibawah ini :

Pengamatan hipotesis pengumpulan data


Pengujian hipotesis kesimpulan

3. Mempercayai statistika atau matematika sebagai instrumen untuk menjelaskan


Kebenaran.
Setelah data dikumpulkan langkah selanjutnya melakukan analisis data dengan
statistik untuk memecahkan permasalahan yang ditanyakan dalam rumusan masalah.
Pengolahan data dengan statistik dapat dibantu dengan beberapa software diantaranya
SPSS, eviews, Amos dan Minitab.

D. Jenis – jenis penelitian kuantitatif


Menurut beberapa ahli dalam penelitian kuantitatif terdapat beberapa metode atau
jenis penelitian yang digunakan, diantaranya sebagai berikut :
1. Metode Deskriptif
Menurut Whitne (1960), metode deskriptif merupakan suatu pencarian fakta
menggunakan interprestasi yang tepat. Dalam penelitian ini mempelajari tentang
masalah-masalah yang ada didalam masyarakat dan juga tata cara yang digunakan dalam
masyarakat serta dalam situasi-situasi tertentu.
Penelitian deskriptif merupakan jenis metode yang menggambarkan suatu objek
dan subjek yang sedang diteliti tanpa adanya rekayasa. Termasuk mengenai hubungan
tentang kegiatan, pandangan, sikap dan proses-proses yang berpengaruh dalam suatu
fenomena yang terjadi.

2. Metode Komparatif
Metode komparatif sering dilakukan pada jenis penelitian yang mengarag pada
perbedaan variabel dalam suatu aspke yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak terjadi
sebuah manipulasi dari peneliti, hingga datanya benar-benar akurat.
Penelitian ini dilakukan sealami mungkin dengan melakukan pengumpulan data
dengan suatu perintah. Dan hasilnya dapat dianalisa secara statistik untuk mencari suatu
perbedaan variabel yang sedang diteliti.
3. Metode Korelasi
Merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
menggambarkan dua atau lebih fakta dan juga sifat-sifat objek yang sedang diteliti.
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan antar persamaan dengan
perbedaan atau fakta berdasarkan kerangka pemikiran yang sudah ada shingga hasilnya
dapat terlihat jelas.

4. Metode Survei
Menurut Zikmund (1997), metode survei merupakan metode dalam penelitian
yang informasinya dikumpulkan dari beberapa sampel.
Menurut Gay dan Diel (1992), metode survei adalah metode yang penggunaanya
sebgai kategori umum dalam penelitian yang langsung menggunakan kuesioner dan
wawancara.
Menurut Bailey (1982), metode survei adalah suatu metode penelitian yang
mempunyai teknik pengambilan keputusan beruppa data pertanyaan secara tertulis
maupun lisan.

5. Metode Ex Post Facto


Metode ini merupakan metode yang sering digunakan untuk penelitian yang
sedang meneliti hubungan antara sebab dan akibat yang dapat dimanipulasi oleh peneliti.
Adanya hubungan seba dan akibat berdasarkan atas kajian teoritis, jika suatu variabel
tertentu dapat mengakbitakan variabel tertentu lainya.

6. Metode True Experiment


Dinamankan sebagai Metode True Experiment karena kita dapat mengontrol
semua variabel luar yang ada, dan dapat mempengaruhi jalannya suaru eksperimen.
Ciri utama dari Metode True Experiment yaitu sampel yang digunakan untuk
melakukan eksperimen yaitu dapat diambil secara acak dari populasi tertentu.

7. Metode Quasi Experiment


Desain dan rancangan dalam Metode Quasi Experiment mempunyai kelompok
kontrol yang dapat membantu proses penelitian, akan tetapi tidak berfungsi sepenuhnya
karena untuk mengontrol variabel-variabel luar yang masih mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.

8. Metode Subjek Tunggal


Dalam Metode Subjek Tunggal sering disebut dengan “single subject experimental” yaitu
eksperimen ini biasa dilakukan terhadap subjek dengan jumlah tunggal saja.
E.

Anda mungkin juga menyukai