Anda di halaman 1dari 5

Peran perawat dalam Fase impact

Fase impact merupakan fase terjadinya klimaks dari bencana inilah saat-saat dimana manusia
sejuat tenaga mencoba untuk bertahan hidup(survive). Fase impact ini terus berlanjut hingga
terjadi kerusakan dan bantuan-bantuan darurat dilakukan. Posisi perawat dalam hal manajeman
bencana fase impact adalah sebagai bagian dari komunitas dalam masyarakat yang mampu
menjadi katalistator untuk mengatasi persoalan medis dan non medis pertolongan bencana

fase impact (Efendi &Makhfudi,2009)

a. bertindak cepat
b. perawat tidak memberikan janji apapun atau memberikan harapan palsi pada korban
bencana.
c. konsentrasi penuh pada hal yang dilakukan
d. berkoordinasikan dengan baik dengan tim lain.
e. bersama pihak yang terkait mendiskusikan dan merancang master plan revitalizing untuk
jangka panjang.

Perawat harus melakukan pengkajian ssecara cepat untuk memutuskan tindakan pertolongan
pertama. ada saat dimana “ seleksi” pasien untuk penangan segera ( emergency) akan lebih
efektif. (triase)

Triase:

a. merah : paling penting,prioritas utama,keadaan yang mengancam kehidupan sebagian


besar pasien mengalami hipoksia,syok,trauma dada,pendarahan internal,trauma
kepala dengan kesadaran,luka bakar derajat I-II.
b. Kuning : penting, prioritas kedua. prioritas kedua meliputi injury dengan efek
sistemik namun belum jatuh ke keadaan syok karena dalam keadaan ini sebenarnya
pasien masih dapat bertahan selama 30-60 menit. injury tersebut anatara lain fraktur
tulang mutiple,fraktur terbuka.
c. Hijau : prioritas ketiga. yang termasuk kategori ini adallah fraktur tertutup,luka bakar
minor, minor laserasi,kontusio dan dislokasi.
d. Hitam : meninggal. ini adalah korban bencana yang tidak dapat selamat dari
bencana,diitemukan sudah dalam keadaan meninggal.

Peran tenaga kesehatan pada fase Impact adalah:

a. Bertindak cepat
b. Do not promise, tenaga kesehatan seharusnya tidak menjanjikan apapun secara pasti
dengan maksud memberikan harapan yang besar pada korban selamat
c. Berkonsentrasi penuh terhadap apa yang dilakukan
d. Koordinasi dan menciptakan kepemimpinan untuk setiap kelompok yang menanggulangi
terjadinya bencana.
KESIMPULAN

Fase impact merupakan fase terjadinya klimaks dari bencana dimana manusia sekuat tenaga
mencoba untuk bertahan hidup(survive) berlanjut hingga bantuan – bantuan darudat di berikan,
perawat dalam manajeman bencana fase impact sebagai bagian dari komunitas yang mampu
menjadi katalistator untuk mengatasi persoalan medis dan non medis pertolongan bencana.

Ada 5 fase impact diantaranya :

a. bertindak cepat
b. perawat tidak memberikan janji apapun atau memberikan harapan palsi pada korban
bencana.
c. konsentrasi penuh pada hal yang dilakukan
d. berkoordinasikan dengan baik dengan tim lain.
e. bersama pihak yang terkait mendiskusikan dan merancang master plan revitalizing untuk
jangka panjang

perawat di tuntut mampu melakukan pengkajian gawat darurat menggunakan tiase untuk
menentukan pertolongan pertama yang di butuhkan diantaranya

a. merah : paling penting,prioritas utama,keadaan yang mengancam kehidupan sebagian


besar pasien mengalami hipoksia,syok,trauma dada,pendarahan internal,trauma kepala
dengan kesadaran,luka bakar derajat I-II.
b. Kuning : penting, prioritas kedua. prioritas kedua meliputi injury dengan efek sistemik
namun belum jatuh ke keadaan syok karena dalam keadaan ini sebenarnya pasien masih
dapat bertahan selama 30-60 menit. injury tersebut anatara lain fraktur tulang
mutiple,fraktur terbuka.
c. Hijau : prioritas ketiga. yang termasuk kategori ini adallah fraktur tertutup,luka bakar
minor, minor laserasi,kontusio dan dislokasi.
d. Hitam : meninggal. ini adalah korban bencana yang tidak dapat selamat dari
bencana,diitemukan sudah dalam keadaan meninggal
Peran tenaga kesehatan pada fase Impact meliputi ,Bertindak cepat, Do not promise,
Berkonsentrasi penuh terhadap apa yang dilakukan, Koordinasi dan menciptakan kepemimpinan
untuk setiap kelompok yang menanggulangi terjadinya bencana.
DAFTAR PUSTAKA

Efendi,Ferry.2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik Dalam Keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

Sumber : Efendy, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Ari Mirzam.2012. Peran Tenaga Kesehatan Dalam Penanganan Manajemen Bencana. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Media Husada Volume 01/Nomor 01 . Diakses 06 mei 2020

Anda mungkin juga menyukai