Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan
tertekan dan tidak tenang, kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan serat
berpikiran kacau dengan disertai banyak peyesalan (Hawari,2013). Kecemasan adalah
sebuah gejala klinis yang terlihat saat pasien akan menjalani sebuah proses operasi. Jika
hal tersebut tidak bisa diatasi maka akan mempengaruhi proses pelaksaan operasi
tersebut dan juga proses penyembuhan terhadap pasien, untuk itu pasien perlu diberikan
pendidikan kesehatan untuk mengurangi tingkat kecemasan pasien (carbonel, 2002).
Kecemasan pada pada pasien Menurut Long (2006), sebagian besar individu yang akan
menjalani anastesi mengalami nyeri, takut gagal atau pada kondisi yang lebih buruk. Hal
ini dimanifestasikan dengan kehilangan perubahan fisik terutama meningkatnya
frekuensi nadi, sering menarik nafas dalam, gelisah, gangguan tidur, telapak tangan yang
lembab, gerakan-gerakan tangan yang tidak terkontrol, , menanyakan pertanyaan yang
sama berulang kali, dan sering berkemih.
Melahirkan dengan cara operasi merupakan bagi beberapa orang adalah hal yang
sangat menakutkan sehingga tidak sedikit oaring yang mengalami kecemasan saat
menhadapinya, menurut Cristantie Efendi 90% pasien yang menghadapi operasi
mengalami kecemasan, baik mulai dari yang ringan sampai yang bera. Menurut
penelitian yang berjudul tingkat kecemasan pasien dalam menhadapi rencana
pembedahan ditinjau dari tingkat pendidikan, umur, dan jenis kelamin diruang B2
(Seruni) RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dari 40 responden dengan hasil pasien yang
mengalami tingkat kecemasan ringan 7,5%, sedang 60%, berat 60%, dan panik 12,5%.
(Sandra 2004). Selama bulan Maret 2018 saat bertugas peneliti melakukan survei awal
dengan cara observasi dan wawancara terhadap 5 orang pasien cito Section Caesaria,
didapakan data awal bahwa seluruh pasien yang akan dilakukan operasi mengalami
kecemasan sedang hingga berat, hal ini ditunjukkan dengan pasien tampak gelisah, tidak
nyaman, dan minta selalu di damping oleh anggota keluarga.
Bila kecemasan tidak diatasi maka banyak gangguan yang dihadapi, dari ketidak
kooperatifan pasien sampai respons diri pasien sepeti meningkatnya tekanan darah atau
nadi, yang pada kenyataannya dapat menambah resiko dari opersi tersebut (Koezier,
2010).
Banyak hal yang bisa dilakukan dalam mengatsi kecemasan, dari terapi
mengunakan obat-obata penghilang rasa cemas ataupun tanpa menggunakan obat seperti
tehnik distraksi dan relaksasi. Agama Islama adalah agama yang paling banyak dianut
oleh warga negara di Indonesia, yang dalam kenyatanya akan banyak ditemukan pasien
yang menjalani operasi secio secaria adalah beragama Islam. Sehingga tindakan yang
dapat lakukan untuk mengurangi kecemasan sesuai dengan ajaran Islam adalah berdo’a
dan mendengarkan atau melakuakan murotal Al Qur’an. Murotal Al Qur’an mempunyai
banyak manfaat salah satu manfaatnya adalah menenangkan jiwa, sesuai dengan
penelitian Nugroho (2011) tentang konsep jiwa dalam Al Qur’an menyatakan bahwa Al
Qur’an sangat berkaitan erat dengan kesehatan jiwa seseorang. Selain itu sesuai dengan
penelitan yang berjudul Terapi Murotal (Al-Qur’an) mampu menurunkan tingkat
kecemasan pada pasien preoperasi laparotomy di RSUD Soegiri Lamongan tahun 2014
didapatkan hasil kecemasan pasien preoperasi laparotomy menurun dari 56,2%
kecemasan sedang dan 48,3% menghadapi kecemasan berat, menurun menjadi
kecemasan ringan (65,5%) (Faridah VF,2014). Stimulan Al Qur’an rata-rata didominasi
oleh gelombang delta. Stimulan terapi ini sering memunculkan gelombang delta di
daerah frontal dan sentral baik sebelah kanan dan kiri otak. Adapun fungsi dari daerah
frontal yaitu sebagai pusat intelektual umum dan pengontrol emosi, sedangkan fungsi
dari daerah sentral yaitu sebagai pusat pengontrol gerakan-gerakan yang dilakukan.
Sehingga, stimulan Al Qur’an ini dapat memberikan ketenangan, ketentraman dan
kenyamanan responden (Abdurrochman, 2008 dalam Destiana, 2012). Mustamir (2009)
dalam penelitianya menyatakan bahwa bacaan Al Qur’an yang paling baik digunakan
untuk menurunkan kecemasan adalah bacaan Surah Al Fatihah karena di dalamnya
terkandung intisari dari Al Qur’an.. Selain itu Q.S. Ar-Rahman juga dirasa baik untuk
menurunkan kecemasan karena dalam surat tersebut berisi tentang kepemurahan Allah
SWT kepada para hambaya yang tak terhingga baik di dunia maupun di akherat. Hasil
penelitian Faradisi (2012) menunjukkan bahwa murotal Al Qur’an berpengaruh tehadap
penurunan kecemasan pada pasien pre operasi di RSI Muhammadiyah Pekajangan,
Pekalongan.
Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh
Murotal Al- Qur’an terhadap tingkat kecemasan pasien operasi Sectio Caesaria dengan
Anastesi Subaraghnoid Block di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah “Apakah Ada Pengaruh Terapi Murotal Al-Qur’an Terhadap Tingkat
Kecemasan Pasien Perioperesi Sectio Cesaria dengan Anastesi Subaragnoid Blok di
RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro?”

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui Pengaruh Terapi Murotal Al-Qur’an Terhadap Tingkat
Kecemasan Pasien Perioperesi Sectio Cesaria dengan Anastesi Subaragnoid Blok di
RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien Perioperesi Sectio Cesaria dengan
Anastesi Subaragnoid Blok sebelum diberikan terapi murottal Al-Qur’an di
RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
2. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien Perioperesi Sectio Cesaria dengan
Anastesi Subaragnoid Blok sesudah diberikan terapi murottal Al-Qur’an di
RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
3. Mengetahui pengaruh Terapi Murotal Al-Qur’an Terhadap Tingkat Kecemasan
Pasien Perioperesi Sectio Cesaria dengan Anastesi Subaragnoid Blok sebelum
dan sesudah diberikan terapi murottal Al-Qur’an di RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Teoritis
Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
landasan yang kuat untuk penelitian-penelitian berikutnya, khususnya yang
menyangkut topik pendekatan spiritual selain terapi murottal Al-Qur’an
hubungannya dengan tingkat kecemasan pasien.

1.4.2. Praktis
1. Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
dan sebagai bukti nyata akan efek terapi murottal Al-Qur’an terhadap tingkat
kecemasan sehingga dapat dijadikan sebagai suatu SOP untuk menurunkan
kecemasan pada pasien operasi Sectio Caesarea.
2. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
masukan atau sumber informasi serta dasar pengetahuan bagi para mahasiswa
keperawatan tentang keterkaitan pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap
tingkat kecemasan pasien yang menjalani operasi Sectio Caesarea.
3. Bagi teman sejawat perawat semoga penelitian ini bisa diguanakn sebagai dasar
dalam memberkan alternatif Asuhan keperawatan dalam mengatasi kecemasan
pasien perioperasi.

Anda mungkin juga menyukai