Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alfianto Hadi Syahputra

NIM : E0019031
Kelas : Ilmu Alamiah Dasar ( E )
Tanggal : Rabu, 25 Desember 2019

1. Silakan melihat regulasi yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup


di daerah asal anda!
Jawab :
 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2015 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2016 tentang
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh.
 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan Sampah.
 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2006 tentang
Pengendalian Lingkungan Hidup.
 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Air Tanah.
 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Perseroan Terbatas Taman Jurug.
 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2010 tentang Pendirian
Perusahaan Daerah Taman Satwa Jurug.
 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penyertaan
Modal Pemerintah Kota Surakarta pada Perusahaan Daerah Taman Satwa
Taru Jurug Surakarta.
 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 15 Tahun 2016 tentang
Penyertaan Modal Pemerintah Kota Surakarta pada Perusahaan Daerah Air
Minum Surakarta.
 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 1951 tentang Kebersihan
dan Keindahan.

2. Berikan tanggapan anda tentang regulasi tersebut !


Jawab :
Tanggapan saya sebagai mahasiswa Fakultas Hukum mengenai aturan-
aturan/regulasi daerah tentang pengelolaan lingkungan hidup di Kota Solo
yaitu, sebenarnya peraturan-peraturan tentang lingkungan hidup di Kota Solo
sudah cukup lengkap dan hampir mencakup seluruh kegiatan pengelolaan
lingkungan hidup. Namun, dalam implementasinya peraturan - peraturan ini
terkadang tidak sesuai dengan teorinya. Sebagai contoh yaitu Perda Kota
Surakarta nomor 3 tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah, pada pasal 14
disebutkan bahwa “Setiap pemilik dan/atau pengemudi kendaraan umum
maupun perorangan wajib menyediakan tempat sampah di dalam
kendaraannya”. Apabila ada yang melanggar dari pasal tersebut maka akan ada
hukumannya yang tercantum pada pasal 46 berupa kurungan paling lama 3
bulan dan denda maksimal Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Pada
prakteknya masih banyak dari masyarakat yang tidak menyediakan tempat
sampah di dalam kendaraannya, mereka lebih sering untuk membuang sampah
merka langsung ke tepian jalan. Namun, mereka juga tidak diberikan sanksi
yang tegas berupa denda ataupun kurungan penjara, hal tersebut membuktikan
bahwa peraturan tersebut belum berjalan efektif dan semestinya.

Tidak semua Peraturan daerah di Kota Solo berjalan tidak sesuai, tetapi
pasti ada yang sesuai dan berdampak positif bagi lingkungan. Seperti pada
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Peraturan
Daerah ini sudah berjalan terealisasi sesuai dengan teorinya. Dilansir
kompasiana, pemukiman kumuh di Kota Solo sudah berkurang drastis dari
yang dulunya seluas 467,62 Ha kini hanya menjadi 357,45 Ha. Kebanyakan
penghuni pemukiman kumuh tersebut direlokasi ke hunian yang layak seperti
rumah susun.

3. Andaikan anda berkedudukan sebagai pimpinan daerah asal anda, kebijakan-


kebijakan, peraturan-peraturan apa yang akan anda buat untuk mendukung
pengelolaan sumberdaya alam & lingkungan yang berkelanjutan?
Jawab :
Seandainya saya dipercaya menjadi pimpinan daerah Kota Solo saya
berkeinginan untuk membuat peraturan yaitu melakukan gerakan penanaman
pohon dan melaksanakan kegiatan Jum’at bersih rutin bagi seluruh pegawai
pemerintahan Kota Solo. Pada masa sekarang ini, kegiatan jum’at bersih sudah
jarang ditemui di seluruh instansi pemerintahan. Padahal kegiatan Jum’at
bersih sangat bermanfaat untuk mengurangi sampah - sampah ataupun kotoran
- kotoran yang berserakan di daerah kota. Penanaman pohon juga banyak
manfaatnya seperti membuat lingkungan menjadi sejuk, dan udara menjadi
segar karena pohon akan menyerap karbondioksida dari knalpot kendaraan
bermotor.
Saya juga akan membuat peraturan tentang pelarangan kantong plastik,
mengingat kantong plastik yang banyak memberikan dampak buruk bagi
lingkungan. Kantong plastik butuh bertahun - tahun agar mereka dapat terurai,
sehingga plastik tersebut akan mengotori lingkungan dan merugikan
masyarakat sekitar. Salah satu langkah nyatanya seperti dengan melarang
penggunaan plastik untuk kantong belanja minimarket, masyarakat ketika
berbelanja dapat menggantinya dengan tas kain yang dapat digunakan berkali -
kali sehingga lebih ramah lingkungan dan lebih hemat.
Sewaktu melaksanakan peraturan gerakan penanaman pohon, saya juga
akan membuat peraturan tentang seleksi pohon. Jadi, pohon - pohon yang ada
di Kota Solo akan diseleksi umurnya, ketahanannya, besar ranting -rantingnya
apakah mengganggu jalan atau tidak. Dewasa ini, banyak terjadi pohon
tumbang karena umur yang terlalu tua dan ketahanannya yang minim.
Sehingga pemerintah akan melakukan seleksi untuk penebangan pohon yang
ketahannannya sudah minim, dan diharapkan tidak terjadi lagi pohon tumbang
yang dapat merugikan masyarakat, baik kerugian materil maupun kerugian
jiwa.

Anda mungkin juga menyukai