Anda di halaman 1dari 2

Nama : Alfianto Hadi Syahputra

NIM : E0019031

Kelas : Kriminologi (H)

Secara etimologis, statistik kriminologi merupakan simbiosis antara ilmu statistik dan ilmu
kriminal. Pengertian statistik kriminal adalah angka-angka yang menunjukan jumlah
kriminalitas yang tercatat pada suatu waktu dan tempat tertentu. Statistik kriminal ini disusun
berdasarkan kriminalitas yang tercatat, baik secara resmi (kepolisian, kejaksaan, pengadilan
dsb) maupun yang dicatat oleh para peneliti sendiri. Statistik kriminal memiliki peran sangat
penting bagi kriminologi, meskipun memiliki beberapa kelemahan seperti adanya beberapa
kejadian kriminalitas yang tidak terhitung (Dark numbers). Beberapa kelemahan lain dari
statistik kriminal, diantaranya :

1. Statistik kriminal adalah hasil pencatatan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum
(khususnya polisi) berdasarkan laporan korban dan anggota masyarakat pada
umumnya. Dari berbagai penelitian dapat ditujukan kecenderungan korban untuk
melaporkan dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti jenis-jenis kejahatan, nilai
kerugian, pandangannya terhadap kemampuan polisi, hubungannya dengan pelaku
kejahatan serta berbagai kepentingan lainnya.
2. Apa yang disebut sebagi kejahatan, dalam perwujudannya akan menampakkan dirinya
dalam berbagi bentuk perilaku dan seringkali tidak jelas, samar-samar hingga
memerlukan penafsiran. Dari berbagai studi dapat ditunjukan persepsi korban (dan
masyarakat) terhadap kejahatan bersifat berat sebelah yaitu terutama mengenai
kejahatan white-collar. Akibatnya kejahatan yang dilaporkan juga bersifat berat
sebelah yaitu terutama berupa kejahatan warungan (tindak kriminal yang sering
terjadi dalam masyarkat, seperti pencurian,dll) tetapi langka dengan kejahatan white-
collar.
3. Persepsi polisi juga bersifat berat sebelah. Jenis-jenis kejahatan  yang dijadikan indeks
kejahatan, berarti akan mendapat prioritas dalam penanggulangannya kebanyakan
merupakan kejahatan warungan. Akibatnya kejahatan yang pada akhirnya masuk
dalam statistik kriminal kebanyakan hanya kejahatan warungan.

Berdasar beberapa kelamahan diatas, dapat disimpulkan bahwa statistik kriminal bukan
merupakan pencerminan kejahatan yang ada di masyarakat, akan tetapi hanyalah merupakan
gambaran tentang aktivitas penegak hukum. Meskipun ada beberapa kelemahan, metode ini
sampai saat ini masih dianggap sebagai yang terbaik dalam sistem peradilan pidana.

Tujuan dibuatnya statistik kriminal oleh pemerintah adalah untuk memberikan data tentang
kriminalitas yang ada dimasyarakat, seperti jumlahnya, frekuensinya serta penyebaran pelaku
dan kejahatannya. Berdasar data tersebut kemudian oleh pemerintah (khususnya penegak
hukum) dipakai untuk menyusun kebijakan-kebijakan tentang penanggulangan kejahatan.

Anda mungkin juga menyukai