Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mathew Stefen Zuriel Masu

Npm : 200513665

Latihan Soal Krimiologi


1. Sistem peradilan pidana merupakan salah satu sistem penegakan hukum
dengan menggunakan hukum pidana materiil sebagai dasar pemidanaan bagi
perbuatan yang dikategorikan sebagai kejahatan. Sistem ini memiliki 3 (tiga)
tujuan di dalam penerapannya yakni tujuan jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang. Jelaskan masing-masing tujuan sistem
peradilan pidana berkaitan dengan penanggulangan kejahatan!
Jawaban: Sistem peradilan pidana memiliki tiga tujuan di dalam penerapannya,
yaitu tujuan jangka pendek, jangkamenengah, dan jangka panjang. Tujuan jangk
a pendekadalah menangani kasus kejahatan secara rasional danmemenuhi rasa k
eadilan. Tujuan jangka menengah adalahmencegah terjadinya kejahatan dengan
memberikan efekjera pada pelaku kejahatan. Tujuan jangka panjang adalahmenc
iptakan masyarakat yang taat hukum dan menjunjungtinggi nilai-nilai keadilan s
erta mengurangi angka kejahatandi masyarakat. Dalam hal ini, sistem peradilan
pidanaberperan penting dalam penanggulangan kejahatan danmenciptakan masy
arakat yang aman dan damai.

2. Berkaitan dengan statistik kriminal sebagai upaya pencatatan kejahatan yang


terjadi di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu, jawablah pertanyaan-
pertanyaan di bawah ini:
a. Apakah statistik kriminal menggambarkan kondisi kejahatan yang terjadi di
masyarakat secara riil? Jelaskan pendapat saudara!
Jawaban: Statistik kriminal tidak sepenuhnyamenggambarkan kondisi kejaha
tan yang terjadi di masyarakat secara riil karena hanya mencatat kejahatanyan
g dilaporkan dan tercatat oleh aparat penegak hukum, sedangkan kejahatan ya
ng tidak dilaporkan tidak tercatatdalam statistik kriminal
b. Apakah yang menjadi tujuan dari pembuatan statistik kriminal? Jelaskan!
Jawaban: Tujuan dari pembuatan statistik kriminaladalah untuk memberikan
gambaran atau data tentangkriminalitas yang ada di masyarakat, digunakan se
bagaialat untuk menanggulangi tindak pidana, dan sebagaidasar untuk menyus
un kebijakan mencegah kejahatandengan berbasis data dan bukti. Selain itu, st
atistikkriminal juga digunakan untuk mengetahui karakteristikpara pelaku tind
ak pidana sehingga dapatmengembangkan strategi untuk mengurangi kejahata
nsecara umum dan khususnya tindak pidana tertentu

3. Terungkapnya kejahatan di Indonesia dapat dibedakan melalui 3 (tiga) cara,


jelaskan masing-masing!
Jawaban:
• Kejahatan konvensional, seperti pencurian, perampokan, pembunuhan, dan lain-
lain. Kejahatan ini biasanyaterjadi di dunia nyata dan dapat tercatat dalam statistik
kriminal yang disusun oleh aparat penegak hukum.
• Kejahatan siber, seperti penipuan identitas, teror tagihan utang, dan lain-lain.
Kejahatan ini terjadi di dunia maya dan dapat dilakukan melalui media sosial
seperti Facebook, WhatsApp, dan Instagram. Faktor-faktor utama penyebab
terjadinya kejahatan siber antara lain identitas pengguna, penggandaan aset
informasi, danlokasi pengguna.
• Kejahatan psikologis, seperti penelantaran anak, tindakankekerasan, dan lain-lain. K
ejahatan ini berkaitan denganfaktor psikologis pelaku dan korban. Identifikasi pela
kudan korban pada kasus pidana berkaitan denganpembuatan tuntutan dan pertang
gungjawaban hukum.

4. Menurut tipologi kejahatan, terdapat jenis kejahatan yang disebut dengan


habitual criminal, jelaskan! Berikan contoh mengenai tipologi kejahatan
tersebut!
Jawaban: Menurut tipologi kejahatan, habitual
criminal merujuk pada penjahat yang secara berulang kali terlibatdalam kejahata
n dalam kurun waktu yang cukup lama. Mereka memiliki kecenderungan untuk t
erus melakukantindak pidana tanpa henti. Contoh dari tipologi kejahatanini adal
ah seseorang yang secara berulang kali terlibatdalam pencurian dengan pemberat
an atau perampokanselama periode waktu yang panjang. Mereka cenderungmenj
adi "spesialis" dalam jenis kejahatan tertentu dan sulituntuk berhenti melakukan
tindak pidana.

5. Menurut tipologi kejahatan, terdapat jenis kejahatan yang disebut sebagai


organized crime, jelaskan berdasarkan subjek yang menjadi pelaku tindak
pidana tersebut, dan berikan contoh mengenai organized crime!
Jawaban: Organized
crime merujuk pada kejahatan yang dilakukan oleh para pelaku yang memiliki o
rganisasi yang terstruktur dan terorganisir untuk melakukan berbagai jeniskejaha
tan. Mereka seringkali terlibat dalam kegiatan ilegalyang kompleks dan terkoord
inasi, seperti perdagangannarkoba, penyelundupan, pencucian uang, dan lain seb
againya. Sebagai contoh, di
Italia dikenal dengan istilahMafia, sedangkan di berbagai negara lainnya terdapa
torganisasi kejahatan terorganisir yang melakukan berbagaikegiatan ilegal denga
n struktur yang terencanadan terorganisir.

6. Menurut tipologi kejahatan, terdapat jenis kejahatan yang disebut dengan


occasional criminal, jelaskan mengenai hal tersebut dan berilah contoh!
Jawaban: Occasional
criminal adalah jenis kejahatan yang dilakukan oleh individu secara sporadis ata
u tidak teratur, seringkali sebagai respons terhadap situasi atau kesempatanterten
tu. Mereka tidak memiliki keterlibatan yang berkelanjutan dalam kejahatan. Con
tohnya adalahseseorang yang secara sporadis melakukan tindak pidanaringan, se
perti menabrak seseorang dalam keadaan tertentuyang memicu emosi atau situas
i yang tidak terduga, Pelakuyang melakukan penabrakan sebagai respons terhada
psituasi yang menarai atau kesulitan, seperti penguranganpekerjaan, hilangnya p
eluang, atau masalah peribadi, contoh lainnya seperti pelaku yang melakukanpen
yelundupan sebagai cara untuk mendapatkan uang yang cukup untuk membayar
biaya mereka atau untuk menjagakehidupan mereka, serta ada juga kejahatan ya
ng terkaitdengan emosi dimana pelaku yang melakukan kejahatansebagai reaksi
pada emosi yang hebat, seperti kegelisahan, kesenjangan, atau kekhawatiran.

Meskipun kejahatan occasional


criminal terjadi seiringwaktu, penggunaan teori tipologi ini membantu kitamema
hami cara kejahatan terjadi dan bagaimana mengatasidampak negatifnya pada m
asyarakat.

7. Klithih merupakan fenomena kejahatan yang unik, istilah kejahatan ini


muncul di wilayah DIY. Pelaku klithih tidak segan-segan melukai atau
bahkan membunuh korbannya dengan berbagai motif dan modus yang
digunakannya. Berkaitan dengan fenomena kejahatan klithih ini, menurut
pendapat saudara, upaya penanggulangan kejahatan manakah yang tepat
untuk mengatasi klithih? Jelaskan!
Jawaban: Upaya penanggulangan kejahatan klithih yang tepat untuk mengatasi
fenomena ini meliputi pendekatanpreventif dan represif. Berikut adalah penjelas
an singkatmengenai kedua pendekatan tersebut:

Pendekatan Preventif:
• Peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya klithihdan cara-cara untuk menghin
darinya melaluikampanye sosial, penyuluhan, dan pendidikanmengenai keselamata
n pribadi
• Penguatan peran keluarga, sekolah, dan lembaga sosial dalam membentuk karakter
dan perilaku positif remaja guna mencegah terjadinya klithih
• Peningkatan pengawasan dan peran aktif dari wargasekitar dalam mengawasi aktivit
as anak mudasetelah jam belajar
Adapun pendekatan represif dapat dilakukan denganpeningkatan patroli dan penga
wasan keamanan oleh aparatkepolisian di wilayah yang rawan terjadinya klithih da
n jugapenegakan hukum yang tegas terhadap pelaku klithih gunamemberikan efek
jera dan mencegah terulangnya tindakankejahatan serupa.
Dengan menggabungkan kedua pendekatan tersebut, diharapkan dapat mengurangi
kasus klithih dan menciptakanlingkungan yang lebih aman bagi masyarakat, khusu
snya di wilayah DIY.

Anda mungkin juga menyukai