Anda di halaman 1dari 2

Hospital

1. Trauma penetrasi
Bila ada dugaan bahwa ada luka tembus dinding abdomen, seorang ahli
bedah yang berpengalaman akan memeriksa lukanya secara local untuk
menentukan dalamnya luka. Pemeriksaan ini sangat berguna bila ada luka
masuk dan luka keluar yang berdekatan.
a. Skrinning pemeriksaan rontgen
Foto rontgen torak tegak berguna untuk menyingkirkan kemungkinan
hemo atau pneumotoraks atau untuk menemukan adanya udara intra
peritoneum. Serta rontgen abdomen sambil tidur (supine) untuk
menentukan jalan peluru atau adanya udara retroperitoneum.
b. IVP atau Urogram Excretory dan CT Scanning ini dilakukan untuk
mengetahui jenis cedera ginjal yang ada.
c. Uretrografi
Dilakukan untuk mengetahui adanya rupture uretra.
d. Sistografi
Ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya cedera pada kandung
kencing. Contohnya pada:
 Fraktur pelvis
 Trauma non-penetrasi
2. Penanganan pada trauma benda tumpul dirumah sakit
a. Pengambilan contoh darah dan urine
Darah diambil dari salah satu vena permukaan untuk pemeriksaan
laboratorium rutin, dan juga untuk pemeriksaan laboratorium khusus
seperti pemeriksaan darah lengkap, potassium, glukosa, amylase.
b. Pemeriksaan rontgen
Pemeriksaan rontgen servikal lateral, toraks antero posterior dan pelvis
adalah pemeriksaan yang harus dilakukan pada penderita dengan multi
trauma, mungkin berguna untuk mengetahui udara ekstraluminal di
retroperitoneum atau udara bebas dibawah diafragma, yang keduanya
memerlukan laparatomi segera.
c. Study kontraks urologi dan gastrointestinal
Dilakukan pada cedera yang meliputi daerah duodenum, colon
ascendens atau decendens dan dubur.
(Hudak & Gallo, 2001).

Anda mungkin juga menyukai