pandemi COVID-19 dari
segi hukum
April 13, 2020 5.14pm WIB
Penulis
1. M Nur Sholikin
Peneliti PSHK dan Pengajar STHI Jentera, Indonesian Center for Law and Policy Studies (PSHK)
Pengungkapan
M Nur Sholikin terafiliasi dengan Pusat Studi Hukum dan kebijakan Indonesia yang merupakan lembaga riset dan advokasi
independen.
Mitra
Situasi krisis saat ini bisa jadi membuat pengusaha tidak punya pilihan lain
selain melakukan PHK karena mereka harus menekan biaya operasional
besar-besaran.
Menghindari PHK
Pengusaha, pekerja, serikat pekerja, dan pemerintah harus mampu menjalin
kerja sama yang mengantisipasi terjadinya PHK.
Hal ini bisa dilakukan dengan pelaksanaan program pemerintah yang dapat
menyerap angkatan kerja besar dan program dukungan pengembangan
keterampilan seperti contohnya pemberian Kartu Pra Kerja bagi orang yang
baru lulus sekolah dan sedang mencari pekerjaan.
Selain itu, insentif sosial juga disiapkan oleh pemerintah bagi pekerja yang
terkena PHK atau tidak dapat bekerja seperti pekerja sektor non formal.
Insentif ini berbentuk bantuan langsung dan potongan biaya untuk kebutuhan
fasilitas yang disediakan pemerintah (listrik dan air). Kebijakan ini perlu
dipastikan realisasi dan dipantau agar tepat sasaran.
Dalam hal ini pemerintah dapat membentuk Satuan Tugas Penanganan PHK
agar lebih respons terhadap permasalahan pengusaha dan pekerja selama
pandemi ini dapat diantisipasi dan diselesaikan sejak dini.
Opsi PHK bisa jadi langkah terakhir yang akan ditempuh. Langkah ini
menjadi situasi buruk terutama bagi pekerja. PHK akan berdampak sangat
serius pada perekonomian keluarga pekerja. Di sisi lain, pengusaha juga
dalam posisi yang sulit karena harus memenuhi kewajiban bagi karyawan
yang mengalami PHK.
https://theconversation.com/4-langkah-antisipasi-phk-akibat-pandemi-covid-19-dari-segi-hukum-
135471