ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk meningkatkan pengetahuan kepala desa dan aparatur desa tentang akuntansi
sehingga mampu melakukan pencatatan transaksi keuangan desa dengan baik dan benar. Metode analisis
yang digunakan adalah transaksi pencatatan transaksi, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan
dengan menggunakan menggunakan buku kas umum, buku kas harian pembantu, buku bank, buku pajak,
buku inventaris desa, buku persediaan, buku modal, buku piutang, dan buku hutang. Hasil penelitian terdiri
dari pendapatan desa yang berasal dana transfer dari pemerintah pusat yaitu dana desa, dan alokasi dana
desa serta pajak daerah dan retribusi daerah serta bantuan keuangan dari pemerintah propinsi, belanja desa
terdiri dari belanja bidang penyelenggaran pemerintah desa, belanja bidang pelaksanaan pembangunan
desa, belanja bidang pembinaan kemasyarakatan, belanja bidang pemberdayaan masyarakat, dan belanja
tak terduga; akuntansi keuangan desa akan menghasilkan laporaan keuangan desa yang terdiri dari laporan,
laporan realisasi anggaran, laporan kekayaan milik desa awal, neraca desa dan catatan atas laporan
keuangan.
708
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018
berjalan sesuai dengan rencana sehingga pengelolaan keuangan desa relatif rendah,
visi desa dan masyarakat yang sejahtera sehingga mengalami kesulitan dalam
dapat diwujudkan. Dengan berlakunya melakukan pencatatan transaksi keuangan
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 desa, dan hal ini tidak bisa dianggap remeh
tentang Desa, akan membuat pemerintah karena bila terjadi kesalahan maka akan
desa akan memperoleh dana yang cukup menyebabkan semuanya menjadi salah.
besar dan harus dapat dikelola dengan baik Kondisi seperti ini tentu akan menyulitkan
dan dapat dipertanggungjawabkan. dalam penatausahaan dan
Pengelolaan keuangan desa tidak mempertanggungjawabkan keuangan desa.
hanya menyangkut perlunya peraturan Permasalahan inilah yang dialami oleh
pendukungnya dan sarana–prasarana, kepala desa dan aparatur desa yang lain di
namun yang paling penting adalah sumber Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten
daya manusia yang memiliki kompetensi dan Banggai. Perkembangan alokasi dana desa
komitmen yang dapat diandalkan. Kita sadari (ADD), APBDesa dan Tunjangan
bahwa kepala desa dan aparatur desa yang Penghasilan Aparatur Pemerintahan Desa
ada saat ini sebagian besar memiliki tingkat (TPAPD) Di Kab. Banggai Tahun 2010 –
pendidikan SMTA, pengetahuan tentang 2015:
akuntansi dan penatausahaan dalam
Tabel 1. Perkembangan ADD, APBDESA dan TPAPD Dalam Jutaan Rupiah
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 2015
ADD 10.000 11.455 13.599 23.092 23.092 91.072
APBDesa 17.000 19.600 26.700 36.100 37.500 176.297
TPAPD 7.000 8.157 13.599 13.599 14.495 42.048
Sumber: Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kab. Banggai, 2015
709
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018
710
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018
dengan tertib dan disiplin anggaran. visi desa dan masyarakat yang sejahtera
Rangkaian dan asa pengelolaan keuangan dapat diwujudkan (Yuliansyah, 2016:48).
desa harus dilaksanakan dan dipenuhi oleh Siklus pengelolaan keuangan desa
setiap desa, pembinaan masyarakat desa, meliputi perencanaan, pelaksanaan,
dan pemberdayaan masyarakat desa dapat penatausahaan, pelaporan dan
berjalan sesuai dengan rencana sehingga pertanggungjawaban. Lebih jelasnya
nampak berikut ini:
Pertanggungjawaban Pelaporan
Gambar 1. Siklus Pengelolaan Keuangan (Sumber: Permendagri No. 113 Tahun 2014)
711
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018
712
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018
713
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018
714
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018
715
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018
Jadi laporan keuangan desa terdiri silang dengan informasi terkait dalam
dari: catatan atas laporan keuangan.
1. Laporan realisasi anggaran (LRA) desa Catatan atas Laporan Keuangan
adalah laporan realisasi pelaksanaan dimaksudkan agar laporan keuangan
APBDesa tahun anggaran berkenaan, dapat dipahami oleh pembaca secara
terdiri dari pendapatan, belanja, transfer, luas, tidak terbatas hanya untuk
surplus/defisit dan pembiayaan dalam pembaca tertentu ataupun manajemen
tahun anggaran berkenaan. Dalam entitas pelaporan. Oleh karena itu,
laporan LRA terdapat lampiran laporan Laporan Keuangan mungkin
kekayaan milik desa per 31 Desember mengandung informasi yang dapat
tahun anggaran berkenaan. mempunyai potensi kesalahpahaman
2. Laporan kekayaan milik desa awal adalah diantara pembacanya. Untuk
laporan yang memperlihatkan posisi aset, menghindari kesalahpahaman, catatan
kewajiban dan, kekayaan bersih desa atas laporan keuangan harus menyajikan
pada satu periode. informasi yang dapat menjawab
3. Neraca Desa adalah laporan yang pertanyaan-pertanyaan seperti
menggambarkan posisi keuangan bagaimana perkembangan posisi dan
mengenai posis aset, kewajiban dan kondisi keuangan/fiskal entitas pelaporan
ekuitas dana pada satu periode. Aset serta bagaimana hal tersebut tercapai
adalah kekayaan yang dimiliki oleh desa sehingga memudahkan pengguna dalam
baik aset lancar dan aset tetap, memahami laporan keuangan.
kewajiban adalah berbagai macam Untuk itu, diperlukan pembahasan umum
hutang yang timbul dari kejadian dan referensi ke pos-pos laporan
transaksi masa lalu yang keuangan menjadi penting bagi pembaca
penyelesaiannya menjadi tanggungjawab laporan keuangan. Selain itu,
pemerintah desa, sedangkan ekuitas pengungkapan basis akuntansi dan
dana adalah kekayaan bersih pemerintah kebijakan akuntansi yang diterapkan
desa yang merupakan selisih aset dan akan membantu pembaca untuk dapat
kewajiban. Neraca desa menggambarkan menghindari kesalahpahaman dalam
status sumber daya yang dimiliki desa, membaca laporan keuangan.
terutama perkembangan sarana dan
prasarana produktif yang dimiliki PENUTUP
pemerintahan desa untuk mencapai Simpulan
sasaran tahunan desa tersebut. Sumber pendapatan desa terdiri
4. Catatan atas laporan keuangan (CALK), dari pendapatan transfer dari pemerintah
adalah catatan atas laporan keuangan pusat, yang terdiri dari dana desa, bagian
desa meliputi penjelasan atau daftar rinci hasil pajak dan retribusi daerah kabupaten,
atau analisis atas nilai suatu pos yang alokasi dana desa dan bantuan keuangan
disajikan dalam anggaran desa, laporan pemerintah propinsi. Sedangkan belanja
realisasi anggaran desa, laporan desa terdiri bidang belanja penyelenggaraan
kekayaan milik desa awal dan neraca pemerintah desa, belanja bidang
desa. pelaksanaan pembangunan desa, belanja
Setiap entitas pelaporan diharuskan bidang pembinaan kemasyaratan desa, dan
untuk menyajikan catatan atas laporan belanja bidang pemberdayaan masyarakat
keuangan sebagai bagian yang tak desa. Akuntansi keuangan desa adalah
terpisahkan dari laporan keuangan untuk proses pencatatan transaksi pendapatan,
tujuan umum. Catatan atas laporan belanja pemerintah desa dan pembiayaan
keuangan harus disajikan secara desa dengan menggunakan buku kas umum,
sistematis. setiap pos dalam anggaran buku kas harian pembantu, buku bank, buku
desa, laporan realisasi anggaran desa, pajak, buku inventaris desa, buku
laporan kekayaan milik sea awal, dan persediaan, buku modal, buku piutang, dan
neraca desa, harus mempunyai referensi buku hutang. Laporan keuangan desa terdiri
dari laporan realisasi anggaran desa,
716
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018
DAFTAR RUJUKAN
Hafiz, A. (2011). Akuntansi Pemerintah
Daerah Berbasis Akrual, Penerbit
Alfabeta, Bandung.
Bastian, I. (2010). Akuntansi Sektor Publik:
Suatu Pengantar Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015, Standar
Akuntansi Keuangan. Penerbit
Salemba Empat Jakarta.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113
Tahun 2014, Pengelolaan
Keuangan Desa.
Peraturan Pemerintah Nomor 71, 2010,
Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual.
Riduwan, MBA. (2010). Metode dan Teknik
Menyusun Tesis. Penerbit Alfabeta
Bandung.
Sujarweni, V.W. (2015). Akuntansi Desa:
panduaan tata kelola keuangan
desa. Penerbit Pustaka Baru Press
Yogyakarta.
Yadiati, W. (2010). Teori Akuntansi Suatu
Pengantar. Penerbit Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Yuliansyah dan Rusmianto. (2015).
Akuntansi Desa. Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
717