Oleh:
Lidya Cindy Lestari
(1901080016)
Kelas B
Konsentrasi
Formulir dalam Bahan
Elemen Simbol Kimia
Tersedia Kering
(mmol/kg)
Makronutrien
Hidrogen H H2O 60.000
Karbon C CO2 40.000
Oksigen O O2, CO2 30.000
Nitrogen N NO3-, NH4+ 1.000
Kalium K K+ 250
Kalsium Ca Ca2+ 125
Magnesium Mg Mg2+ 80
Fosfor P HPO4-, HPO42- 60
Belerang S SO42- 30
Mikronutrien
Klor Cl Cl- 3,0
Bor B BO33- 2,0
Besi Fe Fe2+, Fe3+ 2,0
Mangan Mn Mn2+ 1,0
Seng Zn Zn2+ 0,3
Tembaga Cu Cu2+ 0,1
Nikel Ni Ni2+ 0,05
Molibden Mo Mo42- 0,001
TABEL 1. Esensi Unsur Hara Tanaman Tingkat Tinggi dan
Konsentrasinya Dianggap Memadai untuk Pertumbuhan Normal
C. Elemen Bermanfaat
Beberapa tumbuhan tampak memiliki tambahan persyaratan. Namun,
karena belum terbukti menjadi persyaratan tanaman tingkat tinggi pada umumnya,
mereka dikecualikan dari daftar elemen penting. Mereka disebut sebagai elemen
yang bermanfaat.
1. Sodium Adalah Mikronutrien Penting Untuk Tanaman C4
Sodium umumnya penting sebagai mikronutrien untuk tanaman yang
memanfaatkan khususnya jalur fotosintesis C4, tetapi tidak untuk sebagian besar
tanaman C3.
2. Silikon Mungkin Bermanfaat Untuk Berbagai Spesies
Silikon tampaknya sangat bermanfaat bagi rumput, di mana itu
terakumulasi di dinding sel, terutama di epidermal sel, dan mungkin berperan
dalam menangkis infeksi jamur atau mencegah kemiringan, kondisi di mana
batang berada membungkuk oleh angin kencang atau hujan.
3. Kobalt Dibutuhkan Oleh Bakteri Penetapan Nitrogen
Kobalt sangat penting untuk pertumbuhan legum, yang merupakan inang
bagi simbiosis bakteri pengikat nitrogen. Persyaratan kobalt serupa telah
ditunjukkan untuk bakteri pengikat nitrogen yang hidup bebas, termasuk
Cyanobacteria.
4. Beberapa Tanaman Berbasis Konsentrasi Tinggi Selenium
Meskipun selenium umumnya beracun bagi sebagian besar tanaman,
beberapa anggota legum genus Astragalus (milk-vetch atau poison-vetch)
dikenal untuk mentolerir konsentrasi tinggi dari selenium (hingga 0,5 persen berat
kering) dan hanya ditemukan di tanah yang mengandung konsentrasi relatif
tinggi dari selenium. Konsentrasi selenium seperti itu akan menjadi racun bagi
sebagian besar tanaman lain.
E. Toksisitas Mikronutrien
Sebagai sebuah kelompok, unsur-unsur makronutrien adalah contoh yang
sangat baik dari bahaya berlebihan. Sebagian besar memiliki kisaran yang cukup
sempit dan menjadi racun pada konsentrasi yang relatif rendah. Tingkat toksisitas
kritis, yang didefinisikan sebagai konsentrasi jaringan yang memberi 10% bahan
kering, sangat bervariasi antara beberapa mikronutrien serta antara spesies
tanaman. Gejala keracunan seringkali sulit diuraikan karena kelebihan satu nutrisi
dapat menyebabkan defisiensi nutrisi lainnya.
Mikronutrien berlebih biasanya menghambat pertumbuhan akar, bukan
karena akarnya lebih sensitif dibanding pucuk tapi karena akar adalah organ
pertama yang mengumpulkan unsur hara. Hal ini terutama berlaku untuk tembaga
dan seng.
Meskipun toksisitas mikronutrien tampak jelas, banyak spesies tumbuhan
telah mengembangkan kapasitas untuk bertoleransi konsentrasi yang sangat tinggi.