Anda di halaman 1dari 7

PENELITIAN

Penilaian Akurasi Diagnosis Potong Beku pada Majalah Patologi


Tantri Hellyanti, Hartono Tjahjadi

Penilaian Akurasi Diagnosis Potong Beku pada Tumor Ovarium


Jenis Epitelial di Departemen Patologi Anatomik FKUI/RSCM
Tahun 2009-2011
Tantri Hellyanti, Hartono Tjahjadi
Departemen Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo
Jakarta

ABSTRAK
Latar belakang
Tumor ovarium merupakan salah satu neoplasma penyebab kematian tertinggi akibat kanker; 90% diantaranya
adalah jenis epitelial. Hingga saat ini belum ada pemeriksaan preoperatif untuk menentukan perangai biologik
tumor ovarium. Akurasi diagnosis potong beku (PB) penting dalam menentukan prosedur pembedahan
selanjutnya.
Tujuan
Memberi informasi akurasi diagnosis PB, khususnya terkait tumor ovarium jenis epitelial di Departemen
Patologi Anatomik FKUI/RSCM.
Cara kerja
Dilakukan penilaian ulang seluruh kasus tumor ovarium jenis epitelial yang menjalani PB pada periode 2009-
2011. Selanjutnya dilakukan penghitungan prevalensi akurasi diagnosis PB berdasarkan perangai biologik
tumor.
Hasil penelitian
Akurasi diagnosis PB pada tumor ovarium jenis epitelial jinak, borderline, dan ganas masing-masing sebesar
82%, 64% dan 89%.
Kesimpulan
Akurasi diagnosis PB tumor ovarium jenis epitelial di institusi kami cukup tinggi; nilai terendah didapatkan pada
kelompok borderline.
Kata kunci : akurasi, diagnosis potong beku, tumor ovarium jenis epitelial, borderline

ABSTRACT
Background
Ovarian tumor is one of the most common causes of cancer-related-death, and 90% are epithelial type. Until
now, there is no pre-operative examination that could be used to ascertain the biological behavior of ovarian
tumor, so the frozen section (FS) is important in determining the next surgical procedure.
Objective
To provide information of FS accuracy, especially for ovarian epithelial tumor, in Anatomical Pathology
Department FMUI/CMH.
Methods
All ovarian epithelial tumor cases which underwent FS analysis in 2009-2011 were reviewed. FS accuracy for
biological behavior was computed.
Results
A total of 82%, 64% and 89% cases with benign, borderline and malignant FS diagnosis were confirmed in the
final diagnosis.
Conclusion
FS accuracy for ovarian epithelial tumor in our institution is fairly high with the lowest accuracy falls in the
borderline category.
Keywords : accuracy, frozen section diagnosis, ovarian epithelial tumor, borderline

Vol 21 No. 2, Mei 2012 37


PENELITIAN

Penilaian Akurasi Diagnosis Potong Beku pada Majalah Patologi


Tantri Hellyanti, Hartono Tjahjadi

PENDAHULUAN peneliti yaitu TAN (residen) serta HT (Staf


Tumor ovarium merupakan salah satu Departemen Patologi Anatomik FKUI/RSCM,
neoplasma yang menjadi penyebab kematian divisi Obstetri Ginekologi) secara independen
tertinggi, terutama di negara barat. Tumor ini tanpa melihat diagnosis orisinil. Perbedaan yang
mencakup 30% dari seluruh keganasan gine- ada di antara kedua peneliti didiskusikan.
kologi wanita. Sembilan puluh persen kasus Variabel utama yang dihasilkan adalah
diantaranya merupakan tumor ovarium jenis “diagnosis PA peneliti”. Penilaian akurasi
1
epitelial. diagnosis PB orisinil dalam hal perangai biologik
Hingga saat ini pemeriksaan radiologik dilakukan melalui pembandingan dengan
maupun serologik pre-operatif belum dapat diagnosis PA peneliti sebagai baku emas.
digunakan untuk memastikan perangai biologik Sediaan potong beku dikatakan akurat bila
2
suatu massa di ovarium. Hal tersebut menye- diagnosis PB orisinil sama dengan diagnosis PA
babkan pemeriksaan potong beku intraoperatif peneliti.
(PB), yang meliputi pemeriksaan makroskopik Informasi lain yang juga ditelaah pada
dan mikroskopik, memiliki peran penting dalam penelitian ini adalah penilaian ketepatan
menentukan prosedur pembedahan selanjutnya. diagnosis PB orisinil dibandingkan diagnosis PB
Penentuan perangai biologik yang tepat peneliti dalam hal perangai biologik dan tipe
atas tumor ovarium jenis epitelail merupakan histologik, penilaian akurasi diagnosis PB orisinil
tugas seorang patolog dalam pemeriksaan PB. dibandingkan diagnosis PA peneliti dalam hal
Akan menjadi lebih baik bila patolog dapat tipe histologik, serta analisis faktor-faktor
melanjutkannya dengan penilaian tipe histologik. penyulit PB. Untuk menyederhanakan pemba-
Penelitian mengenai akurasi pemeriksa- hasan, maka ketiga hal tersebut tidak diulas
an PB tumor ovarium jenis epitelial di secara rinci pada makalah ini.
Departemen Patologi Anatomik FKUI/RSCM Penetapan diagnosis peneliti atas tumor
belum pernah dilakukan. Pada penelitian ini ovarium jenis epitelial jinak, borderline dan
kami mengevaluasi kesesuaian perangai biolo- ganas; baik pada preparat PB maupun preparat
gik diagnosis potong beku dibandingkan blok parafin mengacu pada definisi WHO untuk
1
diagnosis akhir. Hasil penelitian ini diharapkan setiap tipe histologik. Beberapa kepustakaan
dapat memberi informasi bagi patolog dan klinisi standar lain juga digunakan untuk mendapatkan
tentang akurasi diagnosis PB tumor ovarium pernyataan dan contoh gambar yang dapat
2-6
jenis epitelial serta hal-hal lain yang perlu dijadikan referensi. Patokan umum untuk
diperhatikan pada pemeriksaan potong beku mengatakan suatu tumor ovarium memiliki
tumor ini. perangai biologik jinak, borderline, atau ganas
adalah dari struktur dan gambaran intinya.
1
METODE PENELITIAN Berdasarkan definisi WHO , tumor
Penelitian dilakukan secara potong ovarium jenis epitelial jinak memiliki gambaran
lintang. Data sekunder didapatkan dari database histologik jinak dengan diferensiasi menyerupai
histopatologik Departemen Patologi Anatomik epitel tuba fallopii untuk tipe serosum, epitel
FKUI/RSCM. Kriteria inklusi adalah semua endoservikal atau gastro intestinal untuk tipe
kasus tumor primer ovarium jenis epitelial yang musinosum, epitel endometrium untuk tipe
menjalani pemeriksaan PB pada periode Januari endometrioid, epitel yang tersusun oleh sel
2009 hingga Desember 2011, yang dapat jernih atau hobnail untuk tipe sel jernih, dan
diperoleh formulir aslinya. Kasus yang tidak epitel urotel matur untuk tipe transisional/
didapatkan preparat PB-nya atau kasus dengan Brenner. Tumor ovarium jenis epitelial borderline
keterangan letak pengambilan kupe blok parafin memiliki gambaran epitel yang lebih proliferatif
tidak jelas dikeluarkan dari penelitian. Parameter dan atipia inti yang lebih nyata dibandingkan
utama yang didata dari formulir histopatologik tumor jinaknya, namun tidak disertai invasi
meliputi usia, diameter terbesar tumor, dilapor- stroma. Tumor ovarium jenis epitelial ganas
kannya bagian padat, pertumbuhan papiler, area memiliki gambaran epitel yang lebih proliferatif
nekrosis, bilateralitas, serta “diagnosis PB dan atipia inti yang lebih nyata dibandingkan
orisinil”. tumor borderline-nya, disertai adanya invasi
Dilakukan pembacaan ulang preparat stroma.
PB dan preparat blok parafin oleh 2 orang

Vol 21 No. 2, Mei 2012 38


PENELITIAN

Penilaian Akurasi Diagnosis Potong Beku pada Majalah Patologi


Tantri Hellyanti, Hartono Tjahjadi

Selain melalui penilaian atipia inti dan Tabel 1. Karakteristik demografi kasus yang menja-
ada atau tidaknya invasi destruktif ke stroma), lani pemeriksaan potong beku di RSCM periode
penilaian tumor ganas dilakukan dengan menilai Januari 2009 hingga Desember 2011
N %
pertumbuhan “pola expansile”. Pola expansile ini
Jumlah pasien 207
merupakan pola pertumbuhan proliferatif ke Usia rerata 46 13,6
dalam struktur glandular/kistik, dapat berupa Median diameter terbesar tumor 21 (5-45)
pertumbuhan konfluen, interconnecting gland, (dalam cm)
2-6 Perangai biologik
kribriformis, hingga solid.
Jinak 79 38,2
Pengolahan data untuk mendapatkan Borderline 49 23,7
data demografi dan prevalensi akurasi perangai Ganas 79 38,2
biologik diagnosis PB orisinil dilakukan dengan Tipe histologik
SPSS for Windows (versi 16.0). Serosum 55 26,6
Musinosum 112 54,1
Endometrioid 10 4,8
HASIL Sel jernih 20 9,7
Pada periode Januari 2009 hingga Transisional 3 1,4
Desember 2011 terdapat 785 kasus neoplasma Tidak berdiferensiasi 1 0,5
Campuran 5 2,4
ovarium, 550 (70%) kasus diantaranya merupa-
kan tumor primer ovarium jenis epitelial.
Catatan: Variabel perangai biologik dan tipe histologik
Sebanyak 249 (45%) kasus tumor jenis epitelial dirangkum berdasarkan diagnosis PA peneliti
tersebut menjalani pemeriksaan PB dan dapat
diperoleh formulir aslinya, sehingga memenuhi Tabel 2. Karakteristik umur dan temuan makroskopik
kriteria inklusi penelitian ini. Empat puluh kasus pada tiap kelompok perangai biologik
dikeluarkan karena tidak didapatkan preparat Jinak Borderline Ganas
PB dan sembilan kasus lainnya karena Umur rerata (tahun) 4615,4 4713,2 4812,0
keterangan letak pengambilan kupe sediaan Median ukuran 26 (8-36) 23 (5-34) 16 (5-45)
tumor (cm)
blok parafin tidak jelas. Jika terdapat pasien Bagian padat
dengan massa ovarium bilateral, kemudian ya 23 (22,3%) 19 (18,4%) 61 (59,2%)
kedua sisi ovarium tersebut dimintakan diag- tidak 65 (62,5%) 13 (12,5%) 26 (25,0%)
nosis PB-nya dan dinyatakan sebagai tumor Pertumbuhan papiler
ya 14 (22,2%) 14 (22,2%) 35 (55,6%)
ovarium jenis epitelial bilateral, maka dihitung tidak 74 (51,4%) 18 (12,5%) 52 (36,1%)
sebagai 2 kasus yang terpisah; sehingga jumlah Area nekrotik
kasus yang diikutsertakan adalah 207. ya 9 (23,1%) 3 (7,7%) 27 (69,2%)
tidak 79 (47%) 29 (17,3%) 60 (35,7%)
Bilateralitas
Karakteristik demografi ya 16 (36,4%) 6 (13,6%) 22 (50,0%)
Usia pasien bervariasi dalam rentang tidak 72 (44,2%) 26 (16,0%) 65 (39,9%)
14-71 tahun, dengan usia rerata 46 tahun.
Ukuran tumor berkisar antara 5-45 cm, dengan Dua contoh gambaran mikroskopik
nilai tengah 21 cm dihitung dari diameter tumor yang kami temukan pada penelitian ini,
terbesar spesimen hasil operasi. Tipe histologik kami sajikan pada Gambar 1. Tumor serosum
tersering adalah musinosum (112 kasus), diikuti borderline umumnya ditandai pertumbuhan
oleh serosum (55 kasus). Karakteristik demo- papiler dengan pola percabangan kompleks dan
grafi kasus disajikan pada Tabel 1. kelompokan sel yang terlepas. Tumor musi-
Karakteristik umur dan temuan makros- nosum borderline tipe endoservikal, yang
kopik meliputi ukuran tumor, adanya bagian dikenal juga sebagai tumor seromusinosum
padat, pertumbuhan papiler, area nekrotik serta borderline, memiliki pola pertumbuhan yang
bilateralitas pada tiap kelompok perangai mirip dengan tumor serosum borderline, namun
biologik disajikan pada Tabel 2. Tidak terdapat mengandung komponen musin intrasitoplasmik.
perbedaan yang nyata untuk variabel umur dan Gambar 2 menunjukkan sebuah kasus
ukuran tumor pada tiap kelompok perangai dengan diagnosis PB orisinil tumor musinosum
biologik; namun adanya bagian padat, pertum- borderline. Pada sediaan blok parafin tampak
buhan papiler, area nekrotik dan bilateralitas gambaran proliferasi intraglandular membentuk
lebih sering dilaporkan pada tumor epitelial struktur interconnecting gland. Gambar 3
ganas. merupakan kasus yang didiagnosis intraoperatif

Vol 21 No. 2, Mei 2012 39


PENELITIAN

Penilaian Akurasi Diagnosis Potong Beku pada Majalah Patologi


Tantri Hellyanti, Hartono Tjahjadi

sebagai tumor yolk sac. Peneliti sulit menyata- borderline intraoperatif, hanya 64% saja yang
kan tipe histologik kasus ini dari preparat PB mendapat diagnosis PA borderline, sedangkan
karena morfologi tumor yang tidak khas, namun sisanya mendapat diagnosis PA jinak atau
preparat blok parafin sesuai dengan adeno- ganas. Sejumlah 89% kasus dengan diagnosis
karsinoma endometrioid. PB ganas terkonfirmasi pada diagnosis PA.

Tabel 3. Prevalensi akurasi diagnosis PB orisinil


dalam hal perangai biologik
Perangai biologik DPA peneliti
Jinak Borderline Ganas
Perangai Jinak 69(82,1%) 12 (14,3%) 3 (3,6%)
biologik DPB Borderline 10 (22,7%) 28 (63,6%) 6 (13,6%)
A B orisinil Ganas 0 9 (11,4%) 70 (88,6%)
Keterangan: DPB = diagnosis PB, DPA = diagnosis
Gambar 1. Dua contoh kasus tumor ovarium jenis PA
epitelial, preparat PB. A. Tumor serosum borderline. Tabel 4 menyajikan faktor-faktor pe-
B. Tumor musinosum borderline tipe endoservikal. nyulit yang ditemukan pada pemeriksaan potong
beku tumor ovarium secara garis besar, yang
berkontribusi pada ketidakakuratan diagnosis
potong beku dibandingkan diagnosis akhir.
Kualitas preparat PB dinyatakan suboptimal bila
sangat mengganggu penilaian perangai biologik,
seperti sediaan yang terlipat-lipat ataupun
A B berlubang.

Tabel 4. Faktor-faktor penyulit penentuan perangai


Gambar 2. A. Preparat PB menunjukkan gambaran biologik tumor ovarium pada pemeriksaan potong
karakteristik tumor musinosum borderline B. Preparat beku
blok parafin kasus A, setempat menunjukkan
gambaran karakteristik pola expansile berupa Kategori penyulit diagnosis dalam hal perangai N
interconnecting gland. biologik kasus
Variabilitas interpretasi pengamat 28
Sampling tumor kurang representatif 10
Kualitas preparat suboptimal 2

PEMBAHASAN
Protokol kanker ginekologi yang
dikeluarkan oleh Himpunan Onkologi Ginekologi
7
A B Indonesia tahun 2011 menyatakan bahwa
indikasi dilakukannya pemeriksaan potong beku
pada tumor ovarium adalah adanya kecurigaan
Gambar 3. A. Preparat PB menunjukkan gambaran keganasan dan pasien usia muda. Hasil
tumor epitelial ganas dengan morfologi yang tidak pemeriksaan potong beku pada kasus dengan
karakteristik, diagnosis PB orisinil tumor yolk sac. B.
dugaan keganasan digunakan sebagai pertim-
Preparat blok parafin kasus A menunjukkan
gambaran adenokarsinoma endometrioid.
bangan untuk tindakan selanjutnya selama
operasi berlangsung; sedangkan pada pasien
Akurasi diagnosis potong beku orisinil usia muda digunakan untuk pertimbangan
Penilaian prevalensi akurasi diagnosis konservasi fertilitas.
PB orisinil dalam hal perangai biologik dilakukan Hasil pemeriksaan potong beku tumor
melalui pembandingan dengan diagnosis PA ovarium ganas atau tumor ovarium borderline
peneliti (Tabel 3). Sejumlah 82% kasus yang ditindaklanjuti dengan surgical staging pada
dinyatakan jinak pada pemeriksaan PB, menda- stadium awal (berupa complete surgical staging
patkan diagnosis PA yang sesuai. Kesesuaian atau conservative surgical staging) dan
7
yang lebih rendah didapatkan pada kelompok debulking atau sitoreduksi pada stadium lanjut.
borderline. Dari seluruh kasus yang terdiagnosis Sedangkan hasil potong beku jinak umumnya

Vol 21 No. 2, Mei 2012 40


PENELITIAN

Penilaian Akurasi Diagnosis Potong Beku pada Majalah Patologi


Tantri Hellyanti, Hartono Tjahjadi

ditatalaksana dengan kistektomi atau salpingo- Pasien dengan tumor epitelial borderline
6
ooforektomi unilateral. umumnya memiliki usia yang lebih muda
Berbagai sumber menyatakan sensiti- dibandingkan pasien dengan tumor epitelial
1
vitas diagnosis pada tumor epitelial borderline ganas, namun serupa hasil penelitian Kim et
11
adalah 45,5–71,6%. Hasil prevalensi akurasi al. kasus dengan diagnosis PA jinak,
diagnosis PB orisinil tumor epitelial borderline borderline dan ganas pada penelitian ini tidak
pada penelitian ini berada dalam rentang memperlihatkan perbedaan usia yang nyata.
tersebut (63,6%). Sensitivitas pada tumor Diameter terbesar tumor juga tidak menyum-
epitelial jinak dan ganas dari berbagai sumber bangkan perbedaan nyata antar kelompok
8-12
adalah 98,2-100% dan adalah 79,6-93,5%. perangai biologik.
Penelitian ini menunjukkan prevalensi akurasi
diagnosis PB orisinil pada tumor epitelial jinak
sebesar 82,1% dan ganas sebesar 88,6%
(Tabel 5).
13
Ranchod menyatakan diagnosis intra-
operatif memiliki keterbatasan karena beberapa
kendala yaitu keterbatasan sampling, waktu dan A B
teknik. Selain itu, tidak dapat dilakukannya
pulasan khusus atau pemeriksaan lanjutan serta
sulitnya mengakses opini sejawat patolog juga
merupakan kendala yang membatasi ketajaman
diagnosis intraoperatif. Kendala tersering pada
penelitian ini adalah variabilitas interpretasi,
kualitas sediaan yang suboptimal dan sampling C D
tumor yang kurang representatif.
Definisi tumor ovarium jenis epitelial Gambar 4. Contoh pola pertumbuhan pada kega-
borderline memang sudah dicantumkan dalam nasan. A. Pola mikroinvasif disertai reaksi stroma. B.
1 Pola konfluen. C. Pola solid. D. Pola kribriform.
WHO, namun pada praktiknya masih sering
ditemukan masalah terutama dalam menilai ada 9
tidaknya pertumbuhan invasif. Kepustakaan lain Rakhsan et al. pada penelitiannya
menyebutkan, selain pertumbuhan invasif, menyimpulkan bahwa temuan makroskopik
pertumbuhan expansile terutama bila disertai merupakan alat diagnostik yang dapat diandal-
atipia inti yang nyata juga digolongkan ke dalam kan, terlebih saat terjadi kesulitan dalam
perangai biologik ganas. Selain fokus mikro- menginterpretasi sediaan PB, misal karena
invasif luas, terdapat gambaran umum yang kualitas preparat yang buruk atau keterbatasan
dapat dikategorikan sebagai keganasan sampling. Adanya bagian padat, pertumbuhan
(Gambar 4) yaitu pola konfluen, solid dan papiler, area nekrotik dan bilateralitas pada
kribriform.
2-4 penelitian ini lebih sering dilaporkan pada
Selain berpatokan pada contoh pola kelompok perangai biologik ganas, sehingga
pertumbuhan serta atipia inti sel tumor, sumber ditemukannya gambaran ini secara makroskopik
kepustakaan menyebutkan untuk tipe histologik hendaknya membuat kita lebih waspada.
serosum dan musinosum dapat digunakan Tipe histologik tersering pada penelitian
patokan luas area mikroinvasi maupun pertum- ini adalah musinosum. Sebagian kasus yang
buhan ekspansil maksimal 10 mm untuk
2 mengalami diskrepansi perangai biologik
memisahkan tumor epitelial borderline dari berasal dari tipe histologik ini. Umumnya massa
2
tumor epitelial ganas. Untuk memenuhi kriteria tumor musinosum berukuran besar, multilokuler,
diagnosis tumor epitelial borderline pada semua mengandung lendir kental yang tebal atau lendir
tipe histologik digunakan patokan minimal 10% yang encer. Tidak seperti tumor serosum, tumor
gambaran mikroskopik borderline dari total musinosum dapat memberi gambaran spektrum
massa tumor. Jika ditemukan area tumor perangai biologik jinak-borderline-ganas pada
dengan gambaran borderline, namun dalam sebuah massa tumor yang sama. Diperlukan
area <10%, hal ini dikategorikan sebagai tumor kehati-hatian dalam menentukan kupe sampling
epitelial jinak dengan fokus proliferasi.

Vol 21 No. 2, Mei 2012 41


PENELITIAN

Penilaian Akurasi Diagnosis Potong Beku pada Majalah Patologi


Tantri Hellyanti, Hartono Tjahjadi

yang tepat, yang dapat mewakili perangai and Devilee P, eds. World Health
2,14
biologik yang paling berat. Organization classification of tumours.
Pada jenis tumor lainnya, yaitu tumor Pathology and genetics tumours of the
sel jernih, preparat PB akan menunjukkan breast and female genital organ. Lyon:
gambaran mikroskopik berupa sel tumor dengan IARC Press, 2003; p. 117-45.
15-16
sitoplasma eosinofilik. Gambaran tubular 2. Longacre TA and Gilks CB. Surface
berlapiskan epitel mendatar, pertumbuhan epithelial stromal tumors of the ovary. In:
papiler dengan stalk cabang yang membulat dan Nucci MR and Oliva E, eds. Gynecologic
stroma yang mengalami hialinisasi dapat pathology. London: Elsevier, 2009; p. 393-
digunakan untuk membantu mengenali tipe 444.
3,6
histologik ini (Gambar 5). Akhirnya, komuni- 3. Seidman JD, Kathleen RC, Ronnet BM,
kasi intraoperatif yang efektif antara patolog dan Kurman RJ. Surface epithelial tumors of the
dokter bedah diharapkan dapat membantu ovary. In: Kurman RJ, Ellenson LR, Ronnet
membuat diagnosis intraoperatif yang akurat. BM, eds. Blaustein’s pathology of the
th
female genital tract, 6 ed. New York:
Springer, 2011; p. 679-784.
4. Prat J. Ovarian serous and mucinous
epithelial-stromal tumors. In: Robboy SJ,
Mutter GL, Prat J, Bentley RC, Russel P,
Anderson MC, eds. Robboy’s pathology of
nd
A B the female reproductive tract, 2 edition.
London: Elsevier, 2009; p. 611-54.
5. Prat J. Ovarian endometrioid, clear cell,
Gambar 5. Preparat PB, kualitas suboptimal. A. Pola brenner, and rare epithelial-stromal tumors.
tubular berlapiskan epitel dengan sel mendatar. B. In: Robboy SJ, Mutter GL, Prat J, Bentley
Pola papilar dengan stalk cabang yang membulat, RC, Russel P, Anderson MC, eds.
stroma mengalami hyalinisasi. Robboy’s pathology of the female
nd
reproductive tract, 2 edition. London:
KESIMPULAN DAN SARAN Elsevier, 2009; p. 655-92
Pemeriksaan PB atas perangai biologik 6. Rosai J. Female reproductive system. In:
tumor ovarium jenis epitelial di Departemen Rosai J, ed. Rosai and Ackerman. Surgical
Patologi Anatomik memiliki prevalensi akurasi th
Pathology 10 edition, volume 2. London:
yang cukup tinggi. Nilai akurasi terendah Mosby Elsevier, 2011; p. 1399-435
ditemukan pada kelompok borderline, yaitu 7. Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia.
sebesar 63,6%. Nilai akurasi pada kelompok Kanker ovarium. Dalam: Himpunan
tumor epitelial jinak dan ganas masing-masing Onkologi Ginekologi Indonesia. Pedoman
sebesar 82,1% dan 88,6%. Pelayanan Kanker Ginekologi. Edisi ke 2.
Untuk mengurangi subjektivitas dalam Jakarta: 2011 p. 61-79.
penilaian perangai biologik, kami menyarankan 8. Shih KK, Soslow RA, Chi DS, Abu-Rustum
adaptasi pengukuran luas area mikroinvasi 10 NR, Barakat RR. Accuracy of frozen section
2
mm untuk memisahkan tumor musinosum diagnosis of ovarian borderline tumor.
borderline dari adenokarsinoma musinosum, Gynecol Oncol. 2011; 1-5. doi: 10.1016/
serta tumor serosum borderline dari adeno- j.ygyno.2011.08.013
karsinoma serosum. Kami juga menyarankan 9. Rakhsan A, Zham H, Kazempour M.
penggunaan nilai batas minimal 10% gambaran Accuracy of frozen section diagnosis in
mikroskopik borderline pada total massa tumor ovarian masses: experience at tertiary
untuk memisahkan tumor epitelial borderline oncology center. Arch Gynecol Obstet.
pada semua tipe histologik dari tumor epitelial 2009;280:223-8.
jinak yang disertai fokus proliferasi. 10. Maheswari A, Gupta S, Kane S, Kulkarni Y,
Goyal LCBK, Tongaonkar HB. Accuracy of
DAFTAR PUSTAKA intraoperative frozen section in the diagno-
1. Tavassoli FA and Devilee P. Surface sis of ovarian neoplasms: experience at a
epithelial-stromal tumor. In: Tavassoli FA tertiary oncology center. World J Surg

Vol 21 No. 2, Mei 2012 42


PENELITIAN

Penilaian Akurasi Diagnosis Potong Beku pada Majalah Patologi


Tantri Hellyanti, Hartono Tjahjadi

Oncol. 2006;4:12. doi: 10.1186/1477-7819- Pathology. New York: Cambridge University


4-12 Press, 2010; p. 1-12.
11. Kim JH, Kim TJ, Park YG, Lee SH, Lee 14. McCluggage WG. Morphological subtypes
CW, Song MJ, et al. Clinical analysis of of ovarian carcinoma: a review with
intra-operative frozen section proven emphasis on new developments and
borderline tumors of the ovary. J Gynecol pathogenesis. Pathology. 2011;43:420-32.
Oncol. 2009;20:176-80. 15. Longacre TA, Berek JS, Hendrickson MR.
12. Stewart CJR, Brennan BA, Hammond IG, The female genital tract. In: Ranchod M
Leung YC, McCartney AJ. Intraoperative (editor). Intraoperative Consultation in
assessment of ovarian tumors: a 5-year Surgical Pathology. New York: Cambridge
review with assessment of discrepant University Press, 2010; p. 208-39.
cases. Int J Gynecol Pathol. 2006;25:216- 16. Stewart CJR, Brennan BA, Hammond IG,
22. Leung YC, McCartney AJ, Ruba S.
13. Ranchod M. Introduction. In: Ranchod M, Intraoperative assessment of clear cell
ed. Intraoperative Consultation in Surgical carcinoma of the ovary. Int J Gynecol
Pathol. 2008;27:475-82.

Vol 21 No. 2, Mei 2012 43

Anda mungkin juga menyukai