Anda di halaman 1dari 2

sel volta adalah tempat berlangsungnya

reaksi kimia yang menghasilkan listrik. Besarnya mempunyai potensial reduksi standar lebih besar. Semakin
ke kiri dalam deret voltanya, spesi semakin mudah teroksidasi (semakin kuat sifat reduktornya) dan semakin
ke kanan spesi semakin mudah
energi listrik (potensial sel standar/E0sel) yang
dihasilkan oleh suatu sel volta dapat diukur langsung menggunakan voltmeter dan secara tidak
langsung ditentukan melalui perhitungan. Seperti contoh di atas, dengan perhitungan caranya adalah
menentukan terlebih dahulu spesi yang jadi anoda (yang akan mengalami reaksi oksidasi)

dan yang
jadi katoda (yang akan mengalami reaksi reduksi). Dan spesi mana yang jadi anoda atau katodanya
telah dijelaskan di atas. Harga E0 dari spesi yang jadi anoda berubah tandanya. Potensial sel standar
(E0sel) diperoleh dengan menjumlahkan E0 spesi yang teroksidasi dengan E0 spesi yang tereduksi.
Atau dihitung dengan rumus beriku ini:

Persamaan reaksi dalam sel volta dapat dirubah ke bentuk notasi selnya. Rumus notasi sel volta
adalah OKSIDASI || REDUKSI. Seperti persamaan reaksi sel volta berikut:

Maka bentuk notasi sel voltanya adalah Mg|Mg2+ || Al3+|Al.

Dalam kehidupan sehari-hari, listrik yang dihasilkan dari suatu sel volta dapat digunakan untuk penerangan,
radio, penggerak motor, kalkulator, dan lain-lain. Contoh bentuk-bentuk sel volta yang dapat dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari adalah:

Sel akiSel aki terdiri dari elektroda Pb (anoda) dan PbO2 (katoda). Keduanya dicelupkan dalam larutan
H2SO430%. Sel aki setelah habis bisa diisi kembali.
Sel kering atau baterai kering (Leclanche), Sel kering terdiri dari elektroda Zn (anoda) dan elektroda batang
karbon (katoda) yang dicelupkan ditengah-tengah pasta dari campuran batu kawi (MnO2), NH4Cl, serbu
karbon, dan sedikit air.
Baterai nikel-kadmium. Baterai nikel-kadmium adalah baterai kering yang bisa diisi kembali. Sel ini terdiri
dari elektoda anoda (Cd) dan elektoda katoda (NiO2 dan sedikit air).
Baterai perak oksida, Baterai ini terdri dari elektroda anoda (Zn) dan elektroda katoda (Ag2O dan sedikit air).
Proses korosi besi/pengaratan merupakan reaksi spontan sehingga termasuk ke dalam sel volta. Dalam
prosesnya, Fe bertindak sebagai anoda dan O2 yang terlarut dalam H2O bertindak sebagai katoda. O2 yang
terlarut dalam air akan mengoksidasi Fe menjadi Fe2+. Berikut persamaan reaksi di kedua elektrodanya:

Selanjutnya Fe2+ akan terokisdasi lagi oleh O2 menjadi Fe3+ yang membentuk karat besi (Fe2O3.xH2O).
Bangunan, jembatan, pipa, pagar rumah, terali, alat-alat dapur, dan lain-lain banyak menggunakan bahan dari
besi. Supaya besi yang digunakan sebagai bahannya tidak cepat rusak/berkarat harus dilakukan perlakuan-
perlakuan khusus terhadap besi tersebut. Perlakuan-perlakuan khusus tersebut adalah

Membuat aliasi, Pisau supaya tidak mudah berkarat dapat menggunakan aliasi logam/stainlessteel yaitu
campuraran Fe, Ni, dan Cr.
Proteksi katodik, Pipa besi yang tertanam dalam tanah agar tidak mudah berkarat dapat dilindungi dengan
proteksi katodik. Caranya: pipa besi tersebut dihubungkan ke logam yang harga (E0)-nya lebih kecil dari harga
(E0) besi.
Pelapisan. Sendok besi, agar tidak berkarat, bisa dilapisi oleh logam yang mempunyai (E0) lebih besar dari
besi, misalnya Ag.
Dicat atau dilumuri oli.
Melapisi dengan gas inert (gas mulia Hukum Faraday mana yang dipakai, tergantung data yang ada dalam
soalnya. Kalau data soal menyebutkan satu spesi zat yang terlibat, maka perhitungan yang berhubungan
dengan zat tersebut dapat menggunakan hukum Faraday I. Dan kalau data soal menyebutkan dua spesi zat
(spesi zat yang ditanya jumlahnya dan spesi zat yang diketahui jumlahnya), maka penyelesaian perhitungannya
bisa memakai hukum Faraday II.
Ket: w = massa spesi (g) i = kuat arus (A) F=faraday
e = berat ekivalen (Ar/v) q= muatn listrik (coulumb)
v = valensi/muatan/biloks t = waktu (detik)

Pengaruh Konsentrasi terhadap Potensial Sel


Sejauh ini potensial sel standar diukur dari potensial setengah sel juga pada keadaan standar
sementara kebanyakan sel volta tidak beroperasi pada keadaan standarnya
Berdasarkan persamaan yang telah diketahui:

∆G = ∆Go + RT ln Q sedangkan

∆G = -nFEsel juga ∆Go = -nFEosel sehingga

-nFEsel = -nFEosel + RT ln Q

Esel = Eosel – (RT/nF) ln Q

Aplikasi Persamaan Nernst


Saat Q < 1 sehingga [reaktan] > [produk] maka Esel > Eosel
Saat Q = 1 sehingga [reaktan] = [produk] maka Esel = Eosel
Saat Q > 1 sehingga [reaktan] < [produk] maka Esel < Eosel
Jika kita memasukkan nilai R dan T pada 298

Esel = Eosel – (0,0592 V/n) log Q (pada 25oC)

Anda mungkin juga menyukai