Giliran Ke-9
1
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah di
dapatkan dari Allah SWT. Selain itu, kami juga merasa sangat bersyukur karena telah
mendapatkan hidayah-Nya baik kesehatan maupun pikiran.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Lembaga Negara Pasca Amandemen”. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Terutama kepada Ibu Dra. Sutarti,SE, MM
selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Kami menyadari makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan baik isinya
maupun struktur penulisannya. Oleh karena itu kami sangat mengharap kritik dan saran positif
untuk perbaikan di kemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan
khususnya bagi penyusun. Aamiin
Penyususn
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Telah dikenal adanya 3 fungsi kekuasaan klasik yaitu fungsi legislative, eksekutif,
dan yudikatif oleh Baron de Montesquieu (1689-1785). Teori tersebut disebut juga teori
Trias Politica yang menghendaki adanya pemisahan kekuasaan antara satu lembaga
dengan lembaga Negara yang lain. Satu lembaga Negara tidak boleh mencampuri
kekuasaan lembaga Negara yang lain.
Konsepsi Trias Politica tersebut dewasa ini sudah tidak relevan lagi karena tidak
mungkin ketiga lembaga tersebut hanya melaksanakan satu fungsi tanpa boleh
mencampuri fungsi lembaga lain. System check and balances dalam konsep tersebut tidak
ditemukan. Padahal idealnya lembaga-lembaga Negara memiliki kedudukan yang sejajar
satu dan lain dan berhubungan saling mengawasi sesuai dengan prinsip check and
balances.
Seiring perkembangan masyarakat modern yang sedang berkembang dari segi
sosial, ekonomi, politik, dan budaya dengan berbagai pengaruh globalisme menuntut
adanya system kenegaraan yang efisien dan efektif dalam memenuhi pelayanan publik.
Atas faktor tersebut muncullah berbagai lembaga-lembaga Negara sebagai
eksperimentasi kelembagaan yang dapat berupa dewan (council), komite (committee),
komisi (commission), badan (board), atau otorita (authority).
Lahirnya lembaga-lembaga baru tersebut di sebut dengan lembaga penunjang
(auxiliary institution). Lembaga-lembaga ini memiliki fungsi layaknya lembaga Negara
yang utama, ada lembaga yang memiliki fungsi regulasi, fungsi administrative, dan
fungsi penghukuman.
Eksperimentasi terhadap lembaga-lembaga baru juga sedang dilakukan oleh
Negara Indonesia. Dimulai pasca jatuhnya pemerintahan Soeharto (1998) yang dikenal
dengan era reformasi dilakukanlah perubahan konstitusi UUD 1945 selama 4 tahun
(1999-2002). dalam perubahan tersebutlah terjadi pembentukan dan pembaharuan
lembaga Negara. Dari 34 lembaga Negara, terdapat 28 lembaga Negara yang
kewenangannya dijelaskan secara umum maupun secara rinci dalam UUD 1945. ke-28
4
lembaga Negara inilah yang disebut memiliki kewenangan konstitusional yang
disebutkan secara eksplisit dalam UUD 1945.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas
mata kuliah pendidikan pancasila dan kewarganegaraan juga dapat menambah
pengetahuan bagi mahasiswa antara lain :
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
20. DPRD kota yang disebut dalam pasal 18 ayat (3)
21. DPR yang diatur dalam BAB VII UUD 1945.
22. DPD yang diatur dalam BAB VIIA UUD 1945.
23. Komisi Penyeenggaraan pemilu diatur dalam pasal 22 E ayat (5).
24. Bank Sentral yang diatur secara eksplisit dalam pasal 23D
25. BPK diatur dalam BAB VIIIA
26. Mahkamah Agung diatur dalam BAB IX pasal 24 dan 24A
27. Mahkamah Konstitusi diatur dalam BAB IX pasal 24 dan 24C
28. Komisi Yudisial diatur dalam BAB IX pasal 24B
29. TNI yang diatur tersendiri dalam BAB XII
30. Angkatan Darat (TNI AD) diatur dalam pasal 10 UUD 1945
31. Angkatan Laut (TNI AL) diatur dalam pasal 10 UUD 1945
32. Angkatan Udara (TNI AU) diatur dalam pasal 10 UUD 1945
33. Kepolisian Negara RI (POLRI) diatur dalam pasal 30 UUD 1945
34. Badan-badan lain yang fungsinya terkait dengan fungsi kehakiman seperti kejaksaan
diatur dalam UU yang diatur dalam pasal 24 ayat (3) UUD 1945.
UUD 1945
MPR
Berdasar bagan diatas posisi lembaga Negara RI sebelum amandemen UUD 1945 ada 6,
yaitu :
1. MPR
2. DPR
3. PRESIDEN
4. BPK
7
5. MA
6. DPA
A. MPR
Sebagai Lembaga Tertinggi Negara diberi kekuasaan tak terbatas (super power)
karena “kekuasaan ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR” dan
MPR adalah “penjelmaan dari seluruh rakyat yang berwenang :
2. Susunan keanggotaannya terdiri dari anggota DPR dan utusan daerah serta
utusan golongan yang diangkat.
3. Presiden yang dipilih secara terus menerus sampai 7 (tujuh) kali berturut
turut.
B. DPR
8
2. Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan negara tertinggi
(consentration of power and responsiblity upon the president).
D. BPK
E. MA
F. DPA
9
Posisi Lembaga Negara Setelah Amandemen
UUD 1945
Berdasarkan bagan diatas posisi lembaga Negara RI setelah amandemen UUD 1945 ada
8, yaitu :
1. BPK
2. MPR
3. DPR
4. DPD
6. MA
7. MK
8. KY
A. BPK
10
B. MPR
4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden
apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa
jabatannya.
C. DPR
11
6. Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas
pertanggungjawaban keuanagan negara yang disampaikan oleh BPK.
Dalam menjalankan fungsinya, anggota DPR memiliki hak interpelasi, yakni hak
meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan pemerintah yang berdampak
kepada kehidupan bermasyarakat da bernegara. Dan DPR juga memilik hak angket, yakni
melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah yang diduga bertentangan
dengan peraturan perundang undangan. Dan menyatakan pendapat diluar institusi,
anggota DPR juga memilikimhak mengajukan RUU, mengajukan pertanyaan,
menyampaikan usul dan pendapat, membela diri, hak imunitas, serta hak protokoler.
D. DPD
DPD (Dewan Perwakilan Daerah) merupakan lembaga yang baru dalam sistem
ketatanegaraan RI. Sebelumnya lembaga ini tidak ada. Setelah UUD 1945 mengalami
amandemen lembaga ini tercantum, yakni dalam Bab VII pasal 22C dan pasal 22D.
Anggota DPD ada dalam setiap provinsi, dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilu
(lihat kembali Bab Pemilu). Anggota DPD ini bukan berasal dari partai politik, melainkan
dari organisasi-organisasi kemasyarakatan.
Menurut pasal 22 D UUD 1945, DPD memiliki tugas dan wewenang sebagai
berikut :
2. daerah, pengelolaan sumber daya alam atau sumber ekonomi lainnya, juga
yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat daerah.
12
Masa jabatan Presiden (juga Wakil Presiden) adalah lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali untuk jabatan yang sama dalam satu masa
jabatan saja (pasal 7 UUD 1945 hasil amendemen).
F. MA
13
dan kinerja MA. Sesuai dengan ketentuan Pasal 24A ayat (1), MA mempunyai
tugas dan wewenang:
G. MK
H. KY
14
Komisi Yudisial (KY) adalah lembaga negara yang bersifat mandiri dan
dalam pelaksanaan wewenangnya bebas dari campur tangan atau pengaruh
kekuasaan lainnnya. Dibentuknya komisi yudisial dalam struktur kehakiman di
Indonesia, dalah agar warga masyarakat diluar lembaga struktur resmi lembaga
parlemen dapat dilibatkan dalam proses pengangkatan , penilaian kinerja, dan
kemungkinan pemberhentian hakim. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga dan
menegakkan kehormatan , keluhuran martabat, serta prilaku hakim dalam
rangka mewujudkan kebenaran dan keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha
esa. Dalam menjalankan tugasnya komisi yudisial melakukan pengawasan
terhadap :
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
https://sandelwood12.wordpress.com/2014/11/13/tugas-dan-wewenang-lembaga-negara-
indonesia-sebelum-dan-sesudah-amandemen-uud-1945/
17