Oleh :
Adam Mahindra : 3518029
D osen
pembimbing:
Zulfikri, MA
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah swt. Karena berkah hidayah-Nya makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah ini dapat disusun dengan harapan dapat membantu dalam mengikuti mata
perkuliahan Filsafat Ilmu. Pada kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dosen yang telah membimbing dan memberikan arahannya dalam pembuatan makalah kami yang
berjudul Objek dan Tujuan Ilmu Filsafat.
Semoga setelah kita membaca makalah ini, kita dapat memahami dan menambah wawasan
mengenai masalah Objek dan Tujuan Ilmu Filsafat. Dalam pembuatan makalah ini, kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Terlepas dari
kekurangan-kekurangan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini bermamfaat bagi
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
a. Objek Filsafat Ilmu
b. Tujuan Filsafat Ilmu
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu makin
terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa
dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya. Filsafat memberi
penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut. Sementara ilmu terus
mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya, dengan tetap dikritisi secara radikal.
Proses atau interaksi tersebut pada dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh karena itu
filsafat ilmu dapat dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan
ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu
sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal.
Pada dasarnya filsafat ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya pengkajian dan pendalaman
mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan/Sains), baik itu ciri substansinya, pemerolehannya, ataupun
manfaat ilmu bagi kehidupan manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok filsafat
yang tercakup dalam bidang ontologi, epistemologi, dan axiologi dengan berbagai pengembangan
dan pendalaman yang dilakukan oleh para akhli.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Segala sesuatu yang ada, itu dapat dibagi dua hal, yaitu:
a) Ada, yang bersifat umum
Ilmu yang menyelidiki tentang hal ‘ada’ pada umumnya disebut ontologi
b) Ada, yang bersifat khusus
Ilmu yang menyelidiki tentang hal ‘ada’ yang bersifat khusus dibagi dua, yaitu:
- ‘Ada’ yang mutlak, yang disebut theodicea
- ‘Ada’ yang tidak mutlak terdiri atas alam (kosmologi) dan manusia (antropologi metafisis).
(Surajiyo, 2007)
Dari beberapa pengertian menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa “Objek
material filsafat adalah suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian, atau pembentukan
pengetahuan, yang di pandang atau di selidiki, oleh suatu disiplin ilmu yang mencakup segala
sesuatu yang ada, baik yang ada dalam pikiran, ada dalam kenyataan, maupun ada dalam
kemungkinan”.
Filsafat ilmu merupakan umerefleksi, menguji, mengkritik asusmsi dan metode keilmuan,
sebab kecendrungan yang terjadi di kalangan ilmuan modern adalah merupakan suatu
metode ilmiah tampa memperhatikan struktur ilmu pengetahuan itu sendiri. Suatu sikap
yang di perlukan disini adalah menerapkan metode ilmiah yang sesuai atau cocok dengan
struktur ilmu pengetahuan. Bukan sebaliknya, metode hanya sarana berfikir bukan
merupakan hakikat ilmu pengetahuan.
Mendalami unsur unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita bias memahami
sumber, hakekat dan tujuan ilmu.
Menjadi pedoman bagi dosen dan mahasiswa dalam memahami studi di perguruan tinggi,
terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan non ilmiah.
Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada
pertentangan.
Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehinga orang menjadi kritis dan
cermat terhadap kegiatan ilmia. Maksudnya seorang ilmuan harus memiliki sikap kritis
terhadap bidang ilmu nya sendiri.sehingga dapat menghindarkan diri dari sikap solipsitik
menganggap bahwa hanya pendapatnya yang paling benar.
Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode
ilmiah yang dikembangkan harus dapat di pertangguang jawabkan secara logi-rasional, agar
dapat dipahami dan di pergunakan secara umum. Semakin luas penerimaan dan penggunan
metode ilmiah, maka semakin valid metode tersebut. Pembahasan mengenai hal ini di
bicarakan dalam metedelogi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang caea-cara untuk
memperoleh kebenaran.
Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmu di berbagai bidang,
sehingga kita mendapatkan gambaran tentang proses ilmu kontempores secara historis.
Mendorong pada calon ilmuan dan ilmuan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan
mengembangkannya.
Memahami dampak kegiatan ilmuah (penelitian) yang berupa teknologi ilmu (misalnya
alat yang digunakan oleh bidang medis, teknik dan computer) dengan masyarakat yaitu
berupa tanggung jawab dan ilmplikasi etis. Contoh dampak tersebut misalnya masalah
euthanasia sLm dunia kedokteran masih sangat dilematis dan problematic, penjebolan
tehadap sekuriti computer, pemalsuan terhadap ha katas kekayaan intelektual ( HAKI)
plagiarism dalam karga ilmiah.
1. Filsafat berguna untuk membuat manusia memiliki sifat yang bijaksana dan bisa
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Filsafat juga bertujuan untuk membuat manusia memiliki perspektif yang luas dalam
melihat sesuatu. Dengan hal ini maka manusia dapat memiliki pandangan yang luas dan
dapat terhindar dari egosentrisme.
3. Dengan menilai berbagai macam hal di sekitarnya secara objektif, maka melalui filsafat
diharapkan manusia akan lebih terdidik dan mampu memiliki pengetahuan yang luas.
4. Filsafat dapat mendorong para ilmuwan untuk mengembangkan dan lebih mendalami ilmu
pengetahuan.
5. Dengan mempelajari filsafat maka manusia juga dapat memahami perkembangan,
kemajuan pengetahuan, serta sejarah pertumbuhan dari pengetahuan tersebut.
6. Filsafat membuat manusia agar memiliki kemauan untuk berpendapat sendiri, mandiri
dalam hal rohaniah, berpikir sendiri, serta dapat menunjukkan sifat yang kritis.
7. Dengan mendalami filsafat maka manusia dapat mendalami pokok ilmu sampai ke cabang-
cabangnya. Dengan demikian maka akan lebih mudah dalam memahami hakikat ilmu
beserta sumber dan tujuannya.
8. Filsafat juga sangat berguna bagi dunia pendidikan, karena baik siswa maupun pengajar
punya pedoman yang kuat untuk mempelajari ilmu pengetahuan. Terutama untuk
membedakan mana persoalan yang bersifat ilmiah dan tidak ilmiah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat ilmu merupakan ilmu yang menyelidiki segala hal yang berkaitan dengan
kehidupan manusia, yang dikupas secara bijaksana dan mendalam sampai mendapatkan hakikat
yang sebenarnya. Dalam filsafat terdapat objek filsafat ilmu yaitu suatu bahan dijadikan tinjauan
penelitian oleh suatu disiplin ilmu yang mencakup segala sesuatu yang ada (baik yang ada dalam
pikiran, ada dalam kenyataan, maupun ada dalam kemungkinan) dan yang mungkin ada.
B. Saran
Setiap hari, setiap jam, bahkan setiap saat kita membentuk suatu pengetahuan yang belum
kita ketahui. Dari itu timbulah probem-probem yang dipertanyakan hakikatnya, bila sudah
diketahui jawabannya akan muncul lagi probem yang lainnya, begitulah seterusnya. Oleh karena
itu, mari kita cari pengetahuan sampai ke akar-akarnya agar mengetahui hakikat yang sebenarnya
yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
DAFTAR PUSTAKA