Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN OBSERVASI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah

Manajemen kuliner syariah

Oleh Kelompok :

FIKRI SHOFA SYUKRI : 3518046

MUHAMMAD RIDWAN : 3518042

ADAM MAHINDRA : 3518029

KHAIRUL NASUTION : 3518038

DOSEN PEMBIMBING:

TRINOVIHARTI RAZAK

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI PARIWISATA SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

TAHUN AKADEMIK 2020-2021 M / 1442 H


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan nikmat iman dan Islam serta nikmat kesempatan dan kesehatan
sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat beserta salam buat
junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang mempertaruh-kan segala-
galanya untuk syiarnya agama Allah SWT di muka bumi ini. Beliaulah yang
memberikan penerangan dan pencerahan bagi umatnya hingga akhirnya dapat
menikmati hidup di bawah payung al-Quran dan sunnahnya.
Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah managemen kuliner syariah atas bimbingan dan arahan yang
telah diberikan dalam penyusunan makalah ini. Semua itu menjadi bekal yang sangat
berharga bagi penulis untuk dapat menghasilkan sebuah makalah yang sarat dengan
nilai-nilai ilmiah.
Penulis juga menyadari bahwa kandungan makalah ini tidak terlepas dari
berbagai kelemahan dan kekurangan. Untuk itu diharapkan adanya masukan yang
membangun, baik dari dosen pembimbing maupun dari rekan-rekan mahasiswa untuk
lebih sempurnanya isi makalah ini.

Bukittinggi, 3 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
1. Apa itu kawa daun
2. Sejarah kawa daun
3. Sejarah berdirinaya kedai kawa daun Biaro
4. Menu dan harga
5. Kelebihan dan kekurangan
6. Cara mempertahankan usaha
7. Hal yang menjadi daya tarik
8. Harapan

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................... 11

DAFTAR KEPUSTAKAAN...................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kawa daun berasal dari daerah Batusangkar. Jika pada umumnya kopi berasal
dari biji kopi maka kopi kawa daun menawarkan keunikan tersendiri. Sesuai dengan
namanya kopi kawa daun terbuat dari hasil penyeduhan daun kopi sehingga minuman
ini sering disebut juga dengan teh daun kopi. Kopi kawa daun sudah dikenal semenjak
zaman penjajahan Belanda sebagai minuman untuk para petani. Karena kopi hasil
panen para petani tidak boleh untuk dikonsumsi melainkan harus dikirim ke negara
Belanda. Petani hanya boleh untuk memetik daunnya, hal inilah yang menjadi
pencetus lahirnya minuman tradisional kopi kawa daun. Namun seiring berjalan
waktu kopi kawa daun sudah mulai menjadi konsumsi umum. Kopi kawa daun telah
dapat dinikmati di kedai-kedai kopi kawa daun yang mulai banyak didirikan.

Hal ini yang membuat kami mengobservasi kawa daun, selain karna tugas manajemen
kuliner syariah juga karna keunikan kawa daun itu sendiri. Banyak wisatawan
penasaran dengan kawa daun baik dari wisatawan lokal maupun wisatawan
internasional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kawa daun?
2. Sejarah kawa daun?
3. Sejarah berdirinaya kedai kawa daun Biaro?
4. Menu dan harga?
5. Kelebihan dan kekurangan?
6. Cara mempertahankan usaha?
7. Hal yang menjadi daya tarik?
8. Harapan?
C. Tujuan Observasi
1. Memenuhi tugas manajemen kuliner syariah
2. Untuk mengetahui sejarah kawa daun
3. Untuk mengetahui kiat - kiat usaha dari kawa daun Biaro
BAB II

PEMBAHASAN

Kawa Daun adalah daun kopi lokal yang dikeringkan dengan disangrai selama kurang
lebih 12 jam. Daun kopi yang kering ini lalu diseduh seperti teh dengan cara disiram dengan
air dingin lalu dimasak mendidih. Biasanya didihkan di dalam tembikar atau panci. Airnya
diminum sebagai minuman sehari-hari. Rasanya? Mirip seperti teh dengan cita rasa dedaunan
yang unik. Kawa daun ini sering juga dicampur kayu manis dan rempah lain agar lebih
nikmat. Kawa daun biasa disajikan di dalam sebuah tempurung lalu diberi kayu manis
sebagai aroma rempahnya.

1. Sejarah Kawa Daun

Bermula dari keinginan Gubernur Jenderal Van den Bosch untuk menerapkan tanam
paksa kopi di Ranah Minang pada 1840 menyusul keberhasilan di Tanah Jawa 10 tahun
sebelumnya. Kopi adalah komoditi bernilai tinggi di Eropa sehingga keuntungan yang
membayang sungguh luar biasa. Bagi kompeni tentunya.
Akibat harganya yang tinggi itu, semua biji kopi harus diserahkan ke gudang kopi
alias  koffiepakhuis tanpa boleh tercecer sebijipun. Muncullah sebutan pakuih kopi bagi
pegawai pribumi yang mengurus gudang kopi ini. Tak heran jika mereka umumnya ikut
kecipratan kaya.
Tapi malang bagi masyarakat kebanyakan. Mereka hanya boleh menanam saja tanpa
boleh mencicipi rasa minuman kopi yang diolah dari bijinya. Kopi adalah minuman para
dewa yang tak terjangkau tangan. Tapi tak kayu janjang dikapiang, tak ameh bungka diasah,
timbullah ide kreatif untuk membuat minuman dengan menyeduh daunnya. Demi dapat
mencicipi rasa kopi yang harum itu. Dapat dipastikan bahwa ide ini muncul terinspirasi dari
cara mengolah daun teh menjadi minuman. Sayangnya ide ini tidak tercatat dengan baik
kapan munculnya, dimana dan oleh siapa.
Pastinya rasa daun kopi tidak sama dengan rasa biji kopi. Tapi setidaknya ada bau-bau
kopinya juga. Kelat-kelat sedikit tak apalah, mungkin begitu pandangan masyarakat saat itu.
Penderitaan ini baru berakhir pada tahun 1908 ketika tanam paksa kopi diganti dengan
penerapan belasting atau pajak. Namun tradisi minum air daun kopi ternyata tidak ikut
berhenti. Mungkin karena sudah berlangsung lebih dari 60 tahun.
2. Sejarah Kawa Daun Biaro
Kawa daun biaro didirikan pada tahun 2010, berawal dari mulai ramainya
pemimat kopi kawa di daerah asalnya yaitu Batusangkar. Pemilik yang memiliki
saudara yang sudah membuka usaha di Batusangkar, mencoba peruntungan nya
dengan mendirikan usahanya di Biaro jalan Bukittinggi - Payakumbuh Km. 5. lokasi
ini dipilih lantaran waktu itu sewa tempat masih murah di banding di dalam kota
Bukittinggi. Lokasi yang di tetepi jalan juga view yang meyuguhkan hamparan sawah
dan Gunung merapi. semakin menjadi daya tarik tersendiri.
3. Menu dan Harga
Pada mula awal berdiri Kawa Daun Biaro hanya menyediakan 3 menu
minuman dan juga beberapa gorengan, yaitu Kawa daun biasa seharga Rp. 2000,
Kawa daun susu seharga Rp. 4000, dan Kawa telur seharga Rp. 6000. Gorengan
seharga Rp. 1000
Saat ini Kawa daun biaro telah menambah beberapa menu lainnya dan
perubahan harga:
 Kawa Daun Rp. 4.000
 Kawa Daun Susu Rp. 6.000
 Kawa Talua Rp. 8.000
 Kawa Jahe Rp. 6.000
 Kawa Talua Jahe Rp. 10.000
 Kopi Rp. 4.000
 Kopi Susu Rp. 6.000
 Kopi Talua Rp. 8.000
 Teh Rp. 4.000
 Teh Susu Rp. 6.000
 Teh Talua Rp. 8.000
 Gorengan Rp. 1.000
 Bika Rp. 1.500
4. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
 Tempat yang strategis
 Pemandangan
 Harga yang murah
 Pelayanan yang ramah
 Tempat yang dibuat Tradisional

Kekurangan
 Tidak adanya menu makanan berat
 Tempat duduk yang sering kekurangan

5. Cara Mempertahankan Usaha


a. Selalu mempertahankan kwalitas dan memberikan inovasi baru agar
pengunjung tidak merasa bosan.
b. Selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik
c. Menjalin koneksi seluas luasnya

6. Hal yang menjadi daya tarik


Kawa daun biaro memiliki daya tarik dari segi lokasi, cita rasa, dan juga
jualan yang selasu mempertahankan cita rasa tradisional.

7. Harapan
Pemilik berharap wabah Covid-19 cepat berlalu karna semenjak pandemi
kawa daun biaro omsetnya jadi turun, dan kedai sering ditutup karna himbawan dari
pemerintah agar tetap berada di rumah. pemilik juga mengharapkan kedainya akan
selalu bertahan di tengah maraknya kedai kedai moderan yang bermunculan dan
berubahnya tren anak muda saat ini yang lebih memilih tempat yang lebih kekinian.
Foto Kawa Daun Biaro
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Menjadi seorang pengusaha yang sukses tidaklah mudah. Akan sangat banyak
rintangan untuk menjadi sukses seperti yang diinginkan. Sukses bukanlah hal yang
instan. Dari pengalaman bisnis Kawa Daun ini, yang dapat kita rangkum dari kegiatan
observasi ini adalah cerita soal sukses tentu butuh proses. Menjadi pebisnis yang
sejati adalah penuh kesabaran dan ketekunan, percaya diri, melihat peluang yang ada
dan terus belajar. Kejujuran dan kepercayaan pelanggan juga hal penting dalam
berbisnis.

Mental dan semangat kewirausahaan harus ditumbuhkan sejak dini, wirausaha


adalah penyokong utama kebangkitan ekonomi suatu negara. Semakin banyak jumlah
wirausaha dalam suatu negara, semakin besar pula potensi negara tersebut menjadi
negara maju. Menjadi wirausaha adalah hak setiap individu tanpa terkecuali. Hal yang
paling dibutuhkan dalam kewirausahaan adalah sikap dan mental wirausaha yang
kokoh, penuh inovasi, kreatif dan tidak takut gagal dalam menghadapi rintangan,
sehingga keberlanjutan usaha akan tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai