Teks akademik dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel imiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing- masing di dalamnya terdapat campuran genre mikro. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil yang di payungi oleh genre makro tersebut.
B. Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Akademik
Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks nonakademik atau teks nonilmiah. Teks akademik dan teks nonakademik ditandai oleh ciri-ciri tertentu.
1. Mengidentifikasi Ciri-ciri Teks Akademik dan Teks Nonakademik
Teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat,
objektif, dan logis. Ciri-ciri tersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu. Selain ciri-ciri diatas, ciri-ciri teks akademik antara lain yaitu lugas, baku, bersifat taksonomik dan abstrak, banyak memanfaatkan metafora gramtika, banyak memanfaatkan proses relasional dan pengacuan esfora, serta factual dalam genre. Ciri yang kedua ini sulit dipahami daripada ciri yang pertama karena ciri kedua tidak mengacu pada penggunaan bahasa sehari-hari, tetapi langsung kepada pengguanaan bahasa secara khusus (bahasa teknis).
2. Menganalisis Pentingnya Teks Akademik
Jenis- jenis teks yang sering dijumpai sebagai teks akademik dilingkungan perguran tinggi antara lain buku, ulasan buku, proposal ulasan, proposal penelitian, dan lain-lain. Didalam genre makro mungkin terdapat sejumlah genre mikro, dengan demikian, sebuah jenis teks yang didalamnya terdapat subbab-subbab adalah genre makro yang berfungsi menjadi paying dan beberapa genre mikro yang ada didalamnya dipayungi oleh genre makro.
C. Membangun Teks Akademik secara Bersama-sama
1. Menggali dan Mengevaluasi Lebih Jauh Ciri-ciri Teks Akademik Berikut ini adalah tabel beberapa perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik :
Teks Akademik Teks Non Akademik
1. Sederhana dalam struktur kalimat Rumit dalam struktur kalimat 2. Padat informasi Cenderung tidak padat informasi 3. Padat akan kata-kata leksikal Padat akan kata-kata structural 4. Banyak memanfaatkan Cenderung sedikit memanfaatkan nominalisasi nominalisasi 5. Banyak memanfaatkan istilah Cenderung sedikit memanfaatkan teknis istilah teknis 6. Banyak taksonomik dan abstrak Lebih konkret dan cenderung tidak bersifat taksonomik 7. Banyak memanfaatkan system Tidak menujukkan pengacuan pengacuan esfora esfora sebagai ciri penting 8. Bersifat monologis, dan untuk itu, Bersifat dialogis, dan untuk itu, lebih banyak mendayagunakan mendayagunakan jenis kalimat jenis kalimat indikatif-deklaratif yang lebih bervariasi 9. Seharusnya tidak mengandung Sering mengandung kalimat kalimat minor minor 10 Seharusnya tidak mengandung Sering mengandung kalimat . kalimat takgramatikal takgramatikal 11 Biasanya mengambil genre Mengambil genre yang lebih . factual, seperti deskripsi, bervairasi dan dapat factual atau prosedur, eksplanasi, eksposisi, fiksional dan diskusi. Bukan penceritaan naratif
Dari beberapa ciri-ciri diatas dapat membedakan teks akademik dan
nonakademik tersebut tidak lain adalah ciri-ciri leksikogramatika- kata-kata dalam susunan beserta makna yag dihasilkan yang ada di tingkat leksis (kata), kalimat, dan wacana.
a. Teks Akademik Bersifat sederhana dalam Struktur Kalimat.
Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat sederhana melalui penggunaan kalimat simpleks. Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya mengandung satu aksi atau peristiwa, sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat yang mengandung lebih dari satu aksi atau peristiwa dan dapat dinyatakan dengan hubungan praktik atau hipotaktik. b. Teks Akademik Padat Informasi Yang dimaksud padat pada teks akademik adalah padat akan informasi dan padat akan kata-kata leksikal. Kepadatan informasi pada teks akademik dapat dijelaskan dari dua sisi. Pertama, informasi dipadatkan melalui kalimat simpleks. Kedua, informasi dipadatkan melalui nominalisasi. c. Teks Akademik Padat Kata Leksikal Teks akademik lebih banyak mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina, verba-predikator, adjektiva, dan adverbial tertentu) daripada kata structural (Konjungsi, kata sandang, preposisi, dsb) d. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Nominalisasi Ditemukan bahwa dalam realisasi pada teks-teks akademik yang dicontohkan nominalisasi digunakan untuk memadatkan informasi. e. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Metafora Gramatika melalui Ungkapan Inkongruen Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis ke jenis leksis lain atau dari tataran gramatika yang lebih tinggi ke tataran gramatika yang lebih rendah. Realisasi Kongruen adalah realisasi sewajar- wajarnya sesuai dengan realitas, misalnya benda direalisasikan sebagai nomina. f. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Istilah Teknis Pada prinsipnya istilah teknis merupakan penamaan kepada sesuatu dengan menggunakan nomina yang antara lain dibangun melalui proses nominalisasi. Istilah teknis merupakan bagian yang esensial pada teks akademik, karena istilah teknis digunakan sesuai dengan tuntutan bidang ilmu, tataran keilmuan, dan latar pokok persoalan. g. Teka Akademik Bersifat Taksonomik dan Abstrak Pada dasarnya taksonomi adalah pemetaan pokok persoalan melalui klasifikasi terhadap sesuatu. Masalah taksonomik pada teks akademik dibahas dalam konteks bahwa perpindahan dari pemaparan perisiwa duniawi dengan Bahasa sehari-hari menuju penyusunan ilmiah yang sistematis dengan Bahasa yang lebih teknis adalah perpindahana deskripsi menuju klasifikasi. Teks akademik dikatakan Abstrak karena pokok persoalan yang dibicarakan di dalamnya seringkali merupakan hasil dari pemformulasian pengalaman nyata menjadi teori. h. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Sistem Pengacuan Esfora Sebagai pengacuan di dalam KN, pengacuan esfora dimanfaatkan pada teks akademik untuk menunjukkan prinsip generalitas, bahwa benda tersebut di dalam kelompok nomina tersebut bukan benda yang mengacu kepada penyebutan sebelumnya. i. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Proses Relasional Identifikatif dan Proses Relasional Atributif Proses relasional identifikatif merupakan alat yang baik untuk membuat definisi atau identifikasi terhadap sesuatu, sedangkan proses relasional atributif merupakan alat yang baik untuk membuat deskripsi dengan menampilkan sifat ciri atau keadaan yang di deskripsikan tersebut j. Teks Akademik Bersifat Monologis dengan Banyak Mendayagunakan Kalimat Indikatif-deklaratif Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks tersebut memberikan infomasi kepada pembaca dalam satu arah. k. Teks akadmik Memanfatkan Bentuk Pasif untuk Menekankan Pokok Persoalan, bukan Pelaku; dan Akibatnya, Teks Akademik Menjadi Objektif, Bukan Subjektif Penggunaan bentuk pasif pada teks akademik dimaksudkan untuk menghilangkan pelaku manusia, sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai subjek dijadikan pokok persoalan yang dibicarakan di dalam teks tersebut. l. Teks Akademik Seharusnya tidak Mengandung Kalimat Minor Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. m. Teks Akademik Seharusnya tidak Mengandung Kalimat Takgramatikal Kalimat gramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal mengandung kekurangan atau kelebihan unsur-unsur tertentu.
n. Teks Akademik Tergolong ke dalan Genre Faktual bukan Genre
Fiksional Sebagian teks akademik yang dikutip sebagai tugas pada point-point diatas adalah artikel ilmiahTeks akademik yang demikian itu tergolong kedalam genre faktual,bukan genre fiksional.teks-teks tersebut dikatakan faktual ,karena teks-teks tersebut di tulis berdasarkan pada kenyataan empiris,bukan pada rekaan atau khayalan. 2. Menyajikan Teks Akademik dalam Berbagai Genre Makro Buku ini tidak menyajikan semua genre makro yang disebutkan pada subbab C.2 diatas, tetapi hanya genre ulasan buku, proposal (baik proposal kegiatan maupun penelitian) dan artkel ilmiah.