Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Irsan Jauhari

NIM : 40902000057
Kelas : Bindo

Jawaban

1. a. Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.


b. Buku Layar Terkembang dikarang oleh Sutan Takdir.
c. Lagu “Rayuan Pulau Kelapa” dinyanyikan oleh semua siswa saat upacara.
d. Koleksi perpustakaan itu lebih dari 50 ribu buku.
e. Seribu Petani di Kabupaten Kulonprogo berunjuk rasa, di depan kantor Pemerintah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
f. Kelurahan Depok mengadakan pertunjukkan seni untuk memperingati HUT Provinsi
Yogyakarta.
g. Penumpang bus Sriwijaya diharap segera memasuki terminal 3 di sebelah utara.
h. Mari kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
i. Buku itu disusun oleh Drs. Sudjatmiko, M.A.
j. Saya membeli kertas, pensil, dan penghapus.
2. Sumpah Pemuda adalah sebuah peristiwa yang tepat serta apik dalam mengawali
perjuangan atas dasar kesamaan identitas. Sesuai isinya yang menyangkut tiga hal,
kesamaan tanah air, kesamaan sebangsa dan senasib, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan, Sumpah Pemuda memiliki makna penting untuk Indonesia.
Adanya peristiwa Sumpah Pemuda, mengukuhkan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang
harus diakui dan dijadikan alat pemersatu bangsa Indonesia. Dengan adanya Sumpah
Pemuda, bahasa Indonesia menjadi eksis dan dibanggakan oleh masyarakat Indonesia.
3. Kesantunan berbahasa adalah hal memperlihatkan kesadaran akan martabat orang lain
dalam berbahasa, baik saat menggunakan bahasa lisan maupun tulis.

Contoh kesantunan berbahasa melalui pesan WhatsApp


Assalamu’alikum wr.wb.
Perkenalkan nama saya Muhammad Irsan Jauhari mahasiswa semester 7 Prodi D3
Keperawatan UNISSULA.
Maaf mengganggu waktu Bapak. Di minggu-minggu ini apakah Bapak ada waktu luang?
Jika ada, saya mohon kiranya agar Bapak mau meluangkan waktu bertemu dengan saya
dalam hal membimbing saya dalam menyelesaikan tugas akhir/skripsi. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
4.
Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Sosial

Pada umumnya, kebanyakan pengguna media sosial lebih banyak menggunakan bahasa
tidak baku dibandingkan dengan bahasa Indonesia baku. Bagi pengguna media sosial, atau
disebut warganet, penggunaan bahasa tersebut diyakini dapat memudahkan komunikasi
dan terkesan lebih santai. Bahasa yang digunakan dalam facebook, instagram, whatsapp,
dan twitter merupakan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa Inggris atau bahasa
asing, bahasa gaul yang disingkat-singkat, dan bahasa daerah. Tentu saja dengan
maraknya penggunaan bahasa dalam media social tersebut dapat menjadi ancaman bagi
bahasa Indonesia.
Bahasa yang digunakan warganet di media sosial, khususnya instagram dan facebook
bukanlah bahasa yang standar atau baku.
1. Penyisipan bahasa Inggris
Pada umumnya, istilah bahasa Inggris yang digunakan oleh warganet dalam
berkomunikasi ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Kata stai tune di instagram
berpadanan dengan tetap ikuti, dimix berpadanan dengan dicampur, dressnya
berpadanan dengan gaunnya, benefit dari acara seminar berpadanan dengan manfaat,
next berpadanan dengan selanjutnya, zaman now berpadanan dengan zaman sekarang.
2. Kata gaul yang disingkat-singkat
Kata bgt merupakan singkatan dari kata banget, japri merupakan singkatan dari
jaringan pribadi, btw merupakan singkatan dari by the way (omong-omong), q
merupakan singkatan dari aku, gws merupakan singkatan dari get well soon.

3. Penyisipan bahasa daerah


Penyisipan bahasa daerah ini sering saya temui pada percakapan di grup whatsapp
yang anggotanya dari daerah yang berbeda-beda. Contohnya Ada pemberitahuan ketu
kah? Artinya ada pemberitahuan seperti itu ya?, mun kada ketu kasian urg yang
beanakan artinya kalau tidak seperti itu kasian orang yang punya anak kecil, mun mulai
behabaran lah artinya jika mulai berkabarlah.

Media social merupakan sarana komunikatif dan efisien. Media social sangat
memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berkomunikasi dan memperoleh
informasi. Banyak penggunaan bahasa yang tidak baku dalam media sosial., seperti
penyisipan bahasa Inggris, bahasa gaul, dan bahasa daerah. Penggunaan bahasa tersebut
dalam media sosial sangat tidak terkendali. Akan lebih baik jika pengguna media sosial
membiasakan diri menulis sesuatu seperti status atau komentar dengan bahasa Indonesia
baku.

Anda mungkin juga menyukai