NIM : 40902000057
Kelas : Bindo
Jawaban
Pada umumnya, kebanyakan pengguna media sosial lebih banyak menggunakan bahasa
tidak baku dibandingkan dengan bahasa Indonesia baku. Bagi pengguna media sosial, atau
disebut warganet, penggunaan bahasa tersebut diyakini dapat memudahkan komunikasi
dan terkesan lebih santai. Bahasa yang digunakan dalam facebook, instagram, whatsapp,
dan twitter merupakan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa Inggris atau bahasa
asing, bahasa gaul yang disingkat-singkat, dan bahasa daerah. Tentu saja dengan
maraknya penggunaan bahasa dalam media social tersebut dapat menjadi ancaman bagi
bahasa Indonesia.
Bahasa yang digunakan warganet di media sosial, khususnya instagram dan facebook
bukanlah bahasa yang standar atau baku.
1. Penyisipan bahasa Inggris
Pada umumnya, istilah bahasa Inggris yang digunakan oleh warganet dalam
berkomunikasi ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Kata stai tune di instagram
berpadanan dengan tetap ikuti, dimix berpadanan dengan dicampur, dressnya
berpadanan dengan gaunnya, benefit dari acara seminar berpadanan dengan manfaat,
next berpadanan dengan selanjutnya, zaman now berpadanan dengan zaman sekarang.
2. Kata gaul yang disingkat-singkat
Kata bgt merupakan singkatan dari kata banget, japri merupakan singkatan dari
jaringan pribadi, btw merupakan singkatan dari by the way (omong-omong), q
merupakan singkatan dari aku, gws merupakan singkatan dari get well soon.
Media social merupakan sarana komunikatif dan efisien. Media social sangat
memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berkomunikasi dan memperoleh
informasi. Banyak penggunaan bahasa yang tidak baku dalam media sosial., seperti
penyisipan bahasa Inggris, bahasa gaul, dan bahasa daerah. Penggunaan bahasa tersebut
dalam media sosial sangat tidak terkendali. Akan lebih baik jika pengguna media sosial
membiasakan diri menulis sesuatu seperti status atau komentar dengan bahasa Indonesia
baku.