Anda di halaman 1dari 5

Budaya

Penggunaan Bahasa Indonesia yang Terkikis oleh Bahasa Inggris

Rangkuman :

Penggunaan bahasa Indonesia saat ini mulai terkikis oleh bahasa Inggris. Masyarakat mulai
mencampurkan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dalam berkomunikasi, bahkan menggunakan
bahasa Inggris sepenuhnya. Bagaimana cara untuk mempertahankan bahasa kebanggaan kita
tetap bergema oleh penuturnya?
Bahasa Indonesia saat ini tidak begitu dipentingkan oleh orang Indonesia-nya sendiri.
Penggunaan bahasa Indonesia yang sudah berkurang ini disebabkan oleh adanya bahasa Inggris.
Warisan lunguistik Indonesia ini semakin terancam keberadaannya. Orang lebih bangga jika
dapat menggunakan bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia. Sungguh memprihatinkan!

Ada yang bilang, bahasa Indonesia itu nggak cool. Bahasa Indonesia itu jadul, sehingga
banyak yang beralih dan mencampur-campurkan penggunaan bahasa Indonesia dengan bahasa
Inggris. Ada yang berdalih, saat ini era globalisasi, jika tidak mau ketinggalan zaman, kita harus
menggunakan bahasa Inggris. Di sisi lain ada beberapa orang mengeluh, betapa sekarang bahasa
Indonesia semakin jarang digunakan secara utuh. Di setiap pembicaraan, tulisan, artikel, blog,
song lyrics, nama toko, judul film lokal, atau apapun selalu ada bahasa asing yang terselip di
dalamnya.

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah terlihat tidak diprioritaskan oleh pengajar dan
yang belajar. Murid-murid yang belajar bahasa Indonesia tidak antusias untuk mempelajari
bahasanya sendiri. Selain itu, di sekolah dan universitas mulai diadakan program kelas dengan
belajar mengajar menggunakan bahasa Inggris. Para pelajar lebih memfokuskan untuk
mempelajari bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia. Implikasinya, nilai ujian bahasa
Indonesia juga tidak sebaik nilai bahasa Inggris.

Sedangkan, bahasa Inggris makin diminati oleh masyarakat kita sehingga pengguasaan
bahasa Inggris semakin pesat. Lembaga-lembaga pendidikan bahasa Inggris semakin gencar ada
dimana-mana. Ada yang berasal dari Inggris Amerika, ada juga yang inggris British. Tulisan-
tulisan di pinggir jalan pun sudah mulai banyak menggunakan bahasa Inggris. Seperti nama-nama
pasar swalayan, telepon umum, salon, rumah sakit, dsb.

Bagi sebagaian orang Indonesia, kemahiran berbahasa Inggris erat kaitannya dengan
peningkatan status sosial. Bahasa Indonesia sudah turun derajatnya ke status kelas dua. Bahkan
yang lebih parah lagi, ada di antara mereka yang malah bangga jika berbahasa Indonesia dengan
buruk.

Dan juga, Seiring dengan makin meningkatnya jumlah keluarga kaya atau kelas
menengah ke atas, yang menghindari sekolah-sekolah negeri, di mana Bahasa Indonesia tetap
menjadi bahasa pengantar dan Bahasa Inggris tidak diajarkan secara benar. Sehingga, mereka
lebih memilih untuk menyekolahkan anaknya di sekolah swasta Internasional dengan bahasa
pengantar bahasa Inggris.

Mengapa hal-hal tersebut dapat terjadi?

Di era globalisasi seperti saat ini, media cetak dan media elektronik, memiliki andil yang
sangat besar dalam mempengaruhi masyarakat dalam bertutur. Media tersebut telah
mempengaruhi masyarakat dalam meminati bahasa Inggris, atau bahasa Indonesia yang dicampur
bahasa Inggris.Misalnya Acara-acara anak muda, seperti di MTV, dimana sang VJ, membawakan
acara dengan berbahasa campuran Indonesia-Inggris.

Selain itu, sinetron-sinetron di Indonesia saat ini juga berpengaruh besar dalam
penggunaan bahasa yang tidak benar. Perhatikan kalimat berikut yang diucapkan oleh seorang
ibu muda yang di perankan oleh artis Meriam Belina dalam sebuah sinetron televisi : “(You)
adalah anak yang (stupid)” Dalam kalimat tersebut masuk unsur bahasa asing di dalamnya.
Alangkah baiknya jika diucapkan:”Kamu adalah anak yang bodoh”. Jadi, kata (you) dipadankan
dengan kata “kamu” dan (stupid) dengan kata “bodoh”. Selain itu, ada dialek Inggrisnya artis
cantik Cinta Laura yang menjadi tren anak muda saat ini, contoh kalimatnya adalah: “Saya (verry
happy) tinggal di Indonesia karena Indonesia adalah (beautiful country)”. Saya sangat senang
tinggal di Indonesia karena Indonesia adalah negara yang elok. Ini adalah pengaruh yang tidak
baik bagi bahasa Indonesia.

Padahal, seharusnya kita harus bangga dengan bahasa kita sendiri, bahasa Indonesia.
Bahasa yang dapat menggabungkan berbagai macam etnis, agama dan budaya di Indonesia.
Bahasa yang susah payah diikrarkan pejuang kita pada sumpah pemuda 28 Oktober 1928.

Perlu diketahui bahwa turis-turis asing berkunjung ke Indonesia itu ingin merasakan
bagaimana suasana Indonesia dengan kekhasan bahasa itu sendiri. Turis ingin mendengarkan
bagaimana orang Indonesia berkomunikasi dengan bahasanya sendiri. Turis ingin benar-benar
merasakan suasana ke-Indonesiaan dengan bahasa Indonesia yang sedang bergema dan tertulis
oleh penuturnya.
Menurut saya, solusi yang tepat adalah Adanya pengaturan media massa dan elektronik
yang dilakukan pemerintah. Pemerintah membuat peraturan bagi media-media tersebut untuk
menggunakan bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan kaidah yang disempurnakan.
Sebagaimana lembaga sensor film menyeleksi yang boleh dipublikasi atau tidak. Pemerintah juga
harus mengembangkan bahasa Indonesia yang beradaptasi sesuai perkembangan. Dan juga, harus
adanya rasa bangga berbahasa Indonesia pada rakyat. Dengan menggunakan dan melestarikan
bahasa Indonesia sebagai bahasa utama.

Selain itu, untuk individu harus sering membaca media cetak (koran). Karena dengan
membaca Koran, kita dapat mengetahui kosakata dan cara penulisan yang baku sesuai dengan
kaidah yang benar apabila kita menganalisa artikel-artikel dalam Koran tersebut. Jadi dengan
membaca koran dibarengi dengan menganalisanya, kita dapat mengetahui bahasa Indonesia
dengan benar. Sehingga, komunikasi berbahasa Indonesia kita akan benar dan pengikisan bahasa
Indonesia akan berkurang.

Jangan sampai pengikisan bahasa Indonesia terus terjadi. Jika terjadi, masa depan
identitas bangsa kita akan suram. Kita harus mencintai bahasa Indonesia. Kalau bukan kita, siapa
lagi yang mau mencintai bahasa Indonesia kalau bukan kita sendiri sebagai pewaris dan
penuturnya.

TUNJUKAN NASIONALISME ANDA DENGAN BANGGA


BERBAHASA INDONESIA!
Biodata

Judul naskah : Penggunaan Bahasa Indonesia yang Terkikis oleh Bahasa Inggris

NAMA PENULIS : Rizki Gunawan

Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 26 Oktober 1990

Nama Perguruam Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama Fakultas, Jurusan : Adab dan Humaniora, Bahasa dan Sastra Inggris

Domisili (Alamat Surat) : Jl.Aria Putra, Gg.Suka Mandiri Rt.02/01 no.47 Sarua Indah
Ciputat, Tangerang Selatan 15414

Alamat Email : reiky_jetset@yahoo.com

Telepon : -

Ponsel : 085691573657

Anda mungkin juga menyukai