Anda di halaman 1dari 4

MOSI: Penerapan Bahasa Asing dalam Pembelajaran

OPOSISI

Kami tidak setuju dengan mosi penerapan bahasa asing dalam pembelajaran, yang
dalam hal ini adalah bahasa Inggris. Dari mosi tersebut tersirat makna bahwa peserta didik
dituntut untuk menggunakan bahasa asing, yakni bahasa inggris dalam semua proses
pembelajaran, termasuk pembelajaran bahasa Indonesia dan Bahasa daerah. Hal ini tentulah
dapat menggeser penggunaan bahasa Indonesia selaku bahsa Persatuan NKRI dan perlahan-
lahan menepis rasa nasionalisme di kalangan generasi muda Indonesia. Menurut Ahmar
(2012), pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dari
pengertian tersebut, apabila pendidik, misalnya dalam pelajaran bahsa Indonesia
menggunakan bahsa inggris dalam proses belajar mengajar, maka peserta didik akan lebih
dominan menyerap kosakata asing karena proses pembelajaran yang menggunakan bahasa
inggris dalam komunikasinya menyiratkan peserta didik mesti memahami dan mempelajari
bahasa asing. Apabila di seluruh proses pembelajaran menggunakan bahasa asing, waktu
peserta didik untuk mempelajari bahasa indonesia, selaku bahasa dari tanah kelahiran peserta
didik, yakni NKRI akan sirna dan peserta didik juga tidak dapat menggunakan bahsa
Indonesia secara baik dan benar.
Bahasa asing menurut kamus besar bahasa indonesia yaitu bahasa milik bangsa lain
yang dikuasai, biasanya melalui pendidikan formal dan yang secara sosiokultural tidak
dianggap sebagai bahasa sendiri. Rasa nasionalisme menurut kamus besar bahasa Indonesia
yaitu paham (ajaran ) untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri .
Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya
rasa nasionalisme seseorang maksudnya penggunaan bahasa milik bangsa lain yang dikuasai
dan tidak dianggap sebagai bahasa sendiri dalam komunikasi sehari hari / non verbal/non
formal menunjukkan kurangya rasa untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri.
Menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang dikarenakan menggunakan
bahasa asing dalam kehidupan sehari hari yang seharusnya dalam kehidupan sehari hari harus
menggunakan bahasa persatuan / bahasa indonesia .
Secara formal sampai saat ini bahasa Indonesia mempunyai 4 kedudukan , yaitu
sebagai bahasa persatuan,bahasa nasional ,bahasa Negara , dan bahasaa resmi . dalam
perkembangannya yang lebih lanjut bahasa indoensia berhasil mendudukkan diri sebagai
bahasa budaya dan bahasa ilmu. Bahasa indonesia dikenal secara luas sejak “sumpah
pemuda” 28 oktober 1928, yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan .
pada saat itu pemuda sepakat untuk mengangkat bahasa melayu _ riau sebagai bahasa
Indonesia . para pemuda melihat bahwa bahasa indonesialah yang dapat memprsatukan
bangsa Indonesia yang terdiri atas ratusan suku bangsa dan etnik . pengangkatan status ini
ternyata bukan hanya isapan jempol . bahasa Indonesia bisa menjalankan fungsi sebagai
pemersatu bangsa.
Dalam sumpah pemuda ada satu bagian yang menyatakan bahwa kita semua sebagai
bangsa Indonesia, telah mengakui berbahasa satu bahasa Indonesia . namun kini tampaknya
amanat itu tidak terlalu dihormati seperti pada massanya . kini banyak anak muda yang
berkomunikasi dengan bahasa campuran , seperti bahasa jepang , cina , inggris dan lainnya.
Kami setuju jika Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari
menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang. Digunakannya bahasa asing dalam
komunikasi sehari hari dianggap menghilangkan jati diri bangsa . melemahkan semangat
kebangsaan dan dianggap sebagai pengkhianatan terhadap semangat sumpah pemuda, tidak
menghargai jasa pahlawan yang dulunya memperjuangkan bahasa indonesia sehingga
diikrarkan pada sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928 ikrar ke 3”kami putra dan
putri indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Jadi kami tegaskan sekali lagi bahwa kami tetap setuju jika Penggunaan bahasa
asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme
seseorang
Analisis :
pengaruh bahasa asing sangat berdampak dalam perkembangan bahasa Indonesia
,contohnya anak – anak mulai menggampangkan untuk belajar bahasa Indonesia, rakyat
Indonesia semakin lama – kelamaan akan lupa bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa
persatuan , anak anak mulai menganggap rendah bacaan indonesia , lama kelamaan rakyat
Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan mampu
melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiiri .
Bahasa Indonesia sekarang ini sudah mulai kehilangan identitasnya ,mulai dipandang
sebelah mata dan diremehkan oleh berbagai kalangan . bahkan ada yang mengakui bahwa
dengan berbahasa Indonesia ,dirinya dianggap tidak gaul. Padahal seperti yang kita ketahui
bahwa bahasa Indonesia termasuk kedalam aspek kebudayaan . dan kebudayaan itu
mencirikan nsionalisme suatu Negara.
Presiden kita sendiri pernah menyampaikan ,janganlah bahasa Indonesia luntur dari
jiwa kita . apalagi dengan berkembangnya bahasa asing di Indonesia,karena bahasa Indonesia
merupakan symbol nasionalisme kita dan identitas kebudayaan bangsa Indonesia.
Coba kita bayangkan jika kita menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-
hari itu artinya bahasa indonesia yang merupakan symbol nasionalisme pada jiwa kita akan
luntur.
Argumentasi :
kini banyak anak muda yang berkomunikasi dengan bahasa ya g di cmapur campur ,
entah itu bahasa jepang , cina , inggris dan macam macam lagi. Apalagi dengan banyaknya
artis dari luar negeri yang mengambil peruntungan di Negara kita, hal ini justru membuat
bahasa Indonesia tidak terlihat menantang lagi untuk dimanfaatkan . contohnya, trend cinta
laura yang heboh , banyak wrga Negara Indonesia yang meniru dengan selipan canda ala
inggris seperti artis tersebut. Kini arti kalimat “berbahasa satu, bahasa Indonesia “
tampaknya tidak begitu penting lagi , masyarakat terlihat tidak menghargai bahasanya
sendiri , ini merupakan tanda dari menurunnya sikap nasionalisme bangsa .
Bahasa indonesia lama kelamaan akan tergeser karena orang-orang lebih
mengutamakan penggunaan bahasa asing salah satunya bahasa inggris .dewasa ini
masyarakat lebih mengutamakan bahasa inggris , terlebih lagi para pelajar lebih banyak ikut
kursus bahasa inggris daripada bahasa Indonesia , membuktikan bahwa masyarakat tidak
bangga menggunakan bahasa idonesia sehingga menunjukkan berkurangnya rasa
nasionalisme
Bahasa asing dapat menghilangkan identitas bahasa indonesia sebagai bahasa negara
dan juga bahasa kesatuan republic Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang perlahan
akan dilupakan oleh masyarakat Indonesia .masyarakat menyepelekan dan mengagungkan
bahasa – bahasa asing seperti bahasa inggris , spanyol , jepang, arab,perancis, mandarin.
Bahkan sekarang , orang-orang kelas menengah ke atas sibuk untuk mencarikan anak
anknya bimbingn bahasa inggris . bagi pemerolehan bahasa anak dan juga pada pribadi anak
yang menjadi tidak begitu mengenal bahasa Indonesia atau bahkan bahasa daerah sebagai
bahasa yang ia kenal pertama kali dalam kehidupannya .
Saat masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa asing salah satunya bahasa
inggris , maka secara langsung maupun tidak langsung sikap nasionalisme terhadap baahasa
Indonesia sedikit demi sedikit akan berkurang .
Dengan kita mulai mempelajari bahasa asing, kita mencoba mempraktekannya di
kehidupan sehari-hari ,karena kita ingin menunjukkan bahwa kita mampu untuk berbicara
bahasa asing . kita merasa bangga dengan dapat berbahasa asing sehingga kita melalaikan
bahasa Indonesia dan kita menghilangkan kecintaan kita sendiri terhadap begeri kita sendiri
,sehingga nasionalisme yang seharusnya ada pada diri kita malah kita abaikan begitu saja .

bahasa inggris akan membuat bahasa Indonesia dan bahasa daerah lebih dikesampingkan, jadi
terbelakang, dan dilupakan,dan bahasa inggris yang lebih diutamakan. Bahasa inggris akan
menggeser dari pada bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa inggris juga dapat
menghilangkan identitas bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dan juga bahasa kesatuan
Republik Indonesia, sebagai alat pemersatu bangsa, yang sudah sedikit dilupakan oleh
masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia sangat diperlukan dalam Negara kita. Kalau tidak ada
bahasa Indonesia maka kita tidak dapat memproklamasikan kemerdekaan kita.
Pengaruh yang ada telah membuat bahasa Indonesia terpinggirkan, bahkan di negaranya sendiri,
di kalangan masyarakat dan pelajar. Masyarakat kita menyepelekan bahasa Indonesia dan
mengagungkan bahasa-bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Spanyol, Jepang, Arab, Perancis atau
Mandarin. Keadaan yang begitu berlawanan dengan sejarah awal perkembangan bahasa
Indonesia, saat para pemuda dan rakyat Indonesia dulu sangat menjunjung nilai-nilai kebangsaan
dan budaya bangsa. Satu hal yang menjadi ironi lagi adalah bahwa kasus ketidaklulusan ujian
nasional pelajar kita adalah karena menyepelekan pelajaran bahasa Indonesia yang menjadi salah
satu mata pelajaran yang diujikan. Bahkan sekarang ini, orang-orang yang berkelas menengah
atas pun sibuk untuk mencarikan anak-anaknya bimbingan bahasa inggris. Bagi pemerolehan
bahasa anak dan juga pada pribadi anak yang menjadi tidak begitu mengenal bahasa Indonesia
atau bahkan bahasa daerah sebagai bahasa yang ia kenal pertama kali dalam hidupnya. Seperti
itulah sedikit gambaran bahasa inggris yang sekarang sudah lebih diutamakan.

"Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia", demikianlah
bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian
menjadi pendiri bangsa dan negara Indonesia. Bunyi alenia ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu
jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Kita sebagai
bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari.
Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasan republik kita (Alwi, dkk, 2003:1). Dengan
menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, berarti kita telah menjunjung tinggi bahasa
persatuan seperti yang diikrarkan dalam sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan
berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Berbagai alasan sosial dan
politis menyebabkan banyak orang meninggalkan bahasanya, atau tidak lagi menggunakan bahasa
lain. Dalam perkembangan masyarakat modern saat ini, masyarakat Indonesia cenderung lebih
senang dan merasa lebih intelek untuk menggunakan bahasa asing. Hal tersebut memberikan
dampak terhadap pertumbuhan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Bahasa Inggris yang telah
menjadi raja sebagai bahasa internasional terkadang memberi dampak buruk pada perkembangan
bahasa Indonesia. Kepopuleran bahasa Inggris menjadikan bahasa Indonesia tergeser pada tingkat
pemakaiannya.
Menggeser bahasa Indonesia jika orang-orang lebih mengutamakan bahasa inggris

Saat ini masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa Inggris, terlebih lagi para pelajar lebih
banyak ikut kursus bahasa Inggris dari pada bahasa Indonesia, maka dengan demikian bahasa
Indonesia lama-kelamaan akan tergeser oleh bahasa inggris.

Bahasa daerah sudah tidak dianggap lagi

Orang akan lebih senang menggunakan bahasa inggris dari pada bahasa daerah atau bahasa
Indonesia. Yang berbicara dengan bahasa saerah akan dianggap kampungan. Dan sekarang pun di
sekolah-sekolah sudah tidak ada lagi pelajaran bahasa daerah,

Tidak dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar

Cara bicara bahasa Indonesia tidak dengan baik dan benar. Memakai bahasa campuran, bahasa
gaul, bahasa Indonesia yang amburadul. Namun kita dapat berbahasa inggris dengan baik,
memperhatikan tense, grammar. Sekarang kita lihat saja, nilai bahasa inggris dengan bahasa
Indonesia, sebagian besar, lebih banyak yang lebih baik pelajaran bahasa inggris.

Melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga terhadap bahasa serta budaya sendiri

Para generasi bangsa akan mulai mengentengkan atau menggampangkan untuk belajar bahasa
Indonesia sehingga semakin lama – kelamaan lupa akan nilai bahasa Indonesia yang baik dan
benar.

Anda mungkin juga menyukai