Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Irsan Jauhari

NIM : 40902000057

PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS


Pembelajaran berbasis teks disebut pembelajaran berbais genre. Secara
sempit genre diartikan sebagai jenis teks, dan secara luas genre di artikan sebagai
“ a staged, goal-oriented social process” (Martin,1985a; Martin 1992), yaitu
proses sosial yang berfokus pada tujuan yang dicapai secara bertahap. Genre
merupakan “proses social” karena melalui genre atau teks anggota masyarakat
berkomunikasi, genre “berorientasi pada tujuan”, dan genre “bertahap” untuk
mencapai tujuanya, teks disusun dalam tahapan-tahapan (Martin & Rose, 2003:7-
8).

Teks dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa yang dapat dimediakan


secara tulis atau lisan yang ditata menurut struktur teks tertentu yang
mengungkapkan makna secara kontekstual (Wiratno, 2003; Wiratno, 2009).
Selain itu, dapat diungkapkan pula bahwa teks dimaknai melalui konteks.

1. Teks sebagai Bahan Dasar Pembelajaran

Bahasa tidak akan lepas dari konteks dan teks. Dalam proses
pembelajarannya, perlu ditujukkan bahwa unsur-unsur dan struktur teks itu
digunakan di dalam teks untuk memenuhi fungsi/tujuan sosialnya. Teks dan
fungsi sosialnya serta unsur-unsur kebahasaan yang terkandung didalamnya
menjadi fokus pembelajaran.teks diliputi oleh dua konteks yaitu konteks
situasi dan konteks budaya. Konteks situasi berkenaan dengan penggunaan
bahasa yang didalamnya terdapat register yang melatarbelakangi lahirnya
teks, yaitu adanya (pesan, pikiran, gagasan, ide) yang hendak disampaikan
(field); sasaran atau partisipan yang dituju oleh pesan, pikiran, gagasan, atau
ide (tenor); dan format bahasa yang digunakan menyampaikan atau
mengemas pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu (mode) terkait dengan format
bahasa tersebut, teks diungkapkan kedalam berbagai jenis atau genre.
Konteks yang kedua adalah konteks budaya masyarakat tutur bahasa yang
menjadi tempat jenis-jenis teks tersebut diproduksi. Konteks situasi
merupakan konteks yang terdekat yang menyertai penciptaan teks, sedangkan
konteks budaya lebih bersifat institusional dan global.

2. Jenis-jenis Teks

Genre sebagai jenis teks, dapat digolongkan menjadi genre faktual dan
genre fiksional atau genre rekaan. Genre faktual adalah jenis teks yang dibuat
berdasarkan kejadian,peristiwa,atau keadaan nyata yang ada di lingkungan
hidup. Genre fiksional adalah jenis teks yang dibuat berdasarkan imajinasi,
bukan berdasarkan kenytaan yang sesungguhnya. Genre faktua meliputi
laporan,deskripsi,diskusi,prosedur,eksposisi,rekon,eksplanasi. Genre fiksional
mencakup rekon,anekdot,cerita atau naratif,eksemplum. Genre diejlaskan dari
sudut pandang mikro dan makro. Eksplanasi,eksposisi,diskusi,anekdot,rekon
adalah nama-nama genre mikro. Genre yang digunakan untuk menamai jenis
teks itu secara keseluruhan dalah genre makro. Genre makro berfungsi
sebagai paying yang mebawahi genre mikro yang ada di dalamnya.

3. Prinsip-primsip Pembelajaran

Pada pengajaran dan pembelajaran berbasis teks, terdapat empat tahap


yang harus ditempuh (Rose & Martin, 2012), yaitu:

1) Tahap pembangunan konteks,


2) Tahap pemodelan teks,
3) Tahap pembuatan teks secara bersama-sama,
4) Tahap pembuatan teks secara mandiri.

Keempat tahap itu berlangsung secara siklus. Dosen dapat memulai


kegiatan belajar- naengajar dari tabap mana pun, meskipun pada umununya
tahap-tahap itu ditempuh secara urut. Selain itu, apabila kegiatan belajar-
mengajar mengalami kesuliatan pada tahapan tertentu, misalnya pembuatan
teks secara bersama-sama, dosen boleh mengarahkan mahasiswa untuk
kembali kepada tahap pemodelan.

Anda mungkin juga menyukai