Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

ISOLASI SOSIAL

Oleh :

OLDA ASTHREE DIA

(NS2014901113)

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS MAKASSAR

2020/2021
KASUS

Klien Tn. P, usia 32 tahun, jenis kelamin laki-laki, belum menikah, pekerjaan

swasta, masuk ke RSJ tanggal 16 April 2020 dengan diagnosis medis skizofrenia

paranoid. Klien dibawa ke rumah sakit karena mengamuk di rumah, meresahkan

keluarga dan masyarakat, berperilaku aneh sepeti menyendiri di kamar, sering

marah-marah dan bicara sendiri.Klien mengalami gejala berperilaku aneh sejak 13

tahun yang lalu mulai berobat secara tradisional namun penyakit bertambah parah

dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Saat dilakukan pengkajian tanggal 7 Mei 2020 klien tampak mondar-mandir

tanpa tujuan yang jelas, pakaian tidak rapi, celana miring, rambut panjang dan tidak

rapi, gigi kotor, kuku panjang dan kotor, kontak mata kurang, sering menatap ke satu

arah dalam waktu yang lama, mulut berkomat kamit dengan suara yang pelan, tubuh

tampak membungkuk, gerakan kaki berulang-ulang seperti orang yang sedang

berjalan di tempat.

Pembicaraan baik namun suara pelan dan klien tidak mampu berinteraksi

dalam waktu yang lama, tidak mampu berkonsentrasi, kehilangan rasa tertarik pada

kegiatan sosial, klien tidak mampu memulai pembicaraan, menjawab pertanyaan

seadanya, klien merasa tidak aman di dekat orang lain, dan cenderung menghindari

pembicaraan dengan cara pergi meninggalkan perawat tanpa sebab. Ketika ditanya

bagaimana perasaannya klien menjawab tidak nyaman dan takut bertemu orang

lain. Klien mengatakan belum mandi, sikat gigi dan potong kuku.Ketika ditanya

apakah mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata klien mengatakan tidak

ada, namun baru pada hari ke 5 klien mengatakan mendengar suara harimau.
Klien belum pernah masuk rumah sakit gangguan jiwa pada masa lalu dan belum

pernah mendapat pengobatan sebelumnya, namun klien pernah dibawa ke

puskesmas dan mendapat pengobatan di puskesmas namun kurang berhasil.Klien

mempunyai riwayat melakukan kekerasan fisik yaitu dengan merusak kaca rumah

dan mengamuk tanpa sebab yang jelas.

Sebelum sakit klien bekerja sebagai supir angkutan kota dan dikenal dengan

orang yang rajin bekerja, namun klien menjadi berubah dan menjadi berperilaku

aneh tanpa sebab atau mempunyai suatu masalah yang jelas. klien adalah anak

kedua dari 4 bersaudara. tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan

jiwa, namun klien ketika ditanya pengalaman tidak menyenangkan klien mengatakan

pernah dikurung di kamar.Klien mengatakan orang tuanya mendidiknya secara

keras, setiap ada permasalahan klien tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan

keputusan.Klien mengatakan dirinya biasa saja, ketika ditanya bagian tubuh yang

tidak disukai klien menunjukkan kaki kanannya dan ketika ditanya bagian tubuh yang

disukai klien tidak menunjuk bagian tubuh manapun. Klien mengatakan sebelum

dirawat klien bekerja sebagai supir angkutan kota. Klien mengatakan sekolah hanya

sampai SMP.Ketika ditanya apakah klien merasa puas dirinya sebagai laki-laki klien

menjawab puas. Klien berperan sebagai anak ketika di rumah dan sebagai supir di

kelompok angkutan kota. Klien mampu melaksanakan peran sebagai supir dan

menyetir mobil dengan baik.Ketika ditanya harapan klien menjawab ingin sembuh

dan cepat pulang, ingin segera bekerja kembali, ingin menikah dan

berkeluarga.Ketika sakit klien sering mondar mandir di rumah, tidak mempunyai

teman dan tidak mau keluar rumah.Keluarga mengatakan klien mempunyai sifat

pemalu dan betah tinggal di rumah.


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

Nama Mahasiswa yang Mengkaji: olda A. dia NIM : (NS2014901113)

RUANG PERAWATAN : TANGGAL DIRAWAT : 5/9/20


TANGGAL PENGKAJIAN : 5/9/20

I. IDENTITAS KLIEN
Nama Inisial :Tn. P
Umur :32 tahun
No RM :

II. ALASAN MASUK


Klien dibawa ke rumah sakit karena mengamuk di rumah, meresahkan
keluarga dan masyarakat, berperilaku aneh, sering marah-marah dan bicara
sendiri. Klien mengalami gejala berperilaku aneh sejak 13 tahun yang lalu
mulai berobat secara tradisional namun penyakit bertambah parah dan
akhirnya dibawa ke rumah sakit.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


A. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu :
□ Ya □ Tidak
B. Pengobatan sebelumnya :
□ Berhasil □ Kurang berhasil □ Tidak berhasil
C. Pernah melakukan/mengalami/menyaksikan:
Korban/usia Pelaku/usia Saksi/usia
1. Aniaya fisik □ tidak pernah □ ..............
2. Aniaya seksual □ tidak pernah □ .............. □ .............
3. Penolakan □ tidak pernah □ .............. □ ..............
4. Kekerasan □ Tidak pernah □ .............. □ ..............
5. Tindakan kriminal □ tidak pernah □ .............. □ ..............

Jelaskan Point A, B dan C :


Pasien mengalami gejala berperilaku aneh sejak 13 tahun lalu mulai berobat

secara tradisional namun penyakit bertambah parah dan akhirnya dibawa ke

rumah sakit.

D. Adakah anggota keluarga yang pernah menderita gangguan jiwa : Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan


.............................. ............................ …….…………………………...

E. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien pernah di kurung di kamar. Klien mengatakan orang tuanya


mendidiknya secara keras.

Masalah keperawatan : Resiko Perilaku kekerasan

IV. PEMERIKSAAN FISIK


A. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Suhu : 37 ◦ C
Nadi : 97 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
B. Badan :
Tinggi : 170 Cm
Berat : 63 Kg
IMT : 21,7 Kesimpulan : Berat badan ideal
C. Keluhan fisik :
klien mengatakan tidak ada keluhan fisik
Masalah Keperawatan :
V. STATUS PSIKOSOSIAL
A. Genogram (gambar dan jelaskan isi genogram)

Jelaskan:
Dalam keluarga pengambil keputusan adalah ayah pasien dan setiap ada
permasalahan klien tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan
dan selalu tidak dihiraukan
B. Konsep diri
1. Gambaran diri :
Klien tidak menyukai bagian tubuh kaki kanannya dan tidak menunjuk
bagian tubuh yang di sukai ketika ditanya.
2. Identitas diri :
Klien Tn. P, usia 32 tahun, jenis kelamin lakilaki, belum menikah,
pekerjaan swasta dan senang melakukan pekerjaanna sebagai supir.
3. Peran diri :
Klien mengatakan puas menjadi seorang laki laki. saat di berperan
sebagai adik dan kakak saat berada di rumah dan saat di luar rumah
berperan sebagai supir di kelompok angkutan kota dan melakukan
perannya dengan baik, Klien mengatakan dalam pengambilan
keputusan keluarga tidak pernah melibatkannya. Dan saat di luar klien
bersama temannya membicarakan keputusan yang tepat dan
melibatkan teman-temannya yang lain.

4. Ideal diri :
Klien menyatakan bahwa kalau nanti sudah sembuh klien mau bekerja
kembali menjadi supir, klien mengatakan jika sembuh ingin mencari
pasangan dan menikah, dan bertemu dengan keluarga, dan memulai
kembali memimpin kegiatan-kegiatan sosial di lingkungannya.
5. Harga diri :
Klien mengatakan dirinya biasa saja dan percaya diri dengan kondisinya
sekarang ini. Ia mengatakan beusaha untuk mencari uang lagi. pasien
mengatakan pasien mempunyai sifat pemalu dan betah tinggal di rumah
jika tidak bekerja menjadi sopir
Masalah Keperawatan : .Harga diri rendah.

C. Hubungan sosial :
1. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang paling berarti baginya adalah kedua
orang tuanya.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
klien pernah menjadi sopir di kelompok angkutan kota dan tidak pernah
terlibat di kelompok masyarakat. pasien mengatakan kehilangan rasa
tertarik pada kegiatan social.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
klien tidak mempunyai teman dan tidak mau keluar rumah, Klien tidak
mampu berinteraksi dalam waktu yang lama, tidak mampu
berkonsentrasi, kehilangan rasa tertarik pada kegiatan sosial, klien tidak
mampu memulai pembicaraan, menjawab pertanyaan seadanya, klien
merasa tidak aman di dekat orang lain, dan cenderung menghindari
pembicaraan dengan cara pergi meninggalkan perawat tanpa sebab.
Ketika ditanya bagaimana perasaannya klien menjawab tidak nyaman
dan takut bertemu orang lain.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
D. Spritual
1. Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan memeluk agama islam, klien mengatakan jarang
melaksanakan sholat.
2. Kegiatan ibadah :
klien mengatakan jarang melakukan ibadah karena tidak tau bacaan
saat sholat.
Masalah keperawatan :
VI. STATUS MENTAL
A. Penampilan :
□ Tidak rapih □ Pakaian tidak sesuai □ Cara berpakaian tidak
seperti biasanya
Jelaskan :
pakaian tidak rapi, celana miring, rambut panjang dan tidak rapi, gigi kotor,
kuku panjang dan kotor.

B. Pembicaraan :
□ Cepat □ Keras □ Gagap □ Apatis
□ Lambat □ Inkoheren □ Membisu □ Tidak mampu
memulai
□ Logorheus □ Perseverasi
Jelaskan :
Jika di tanya pasien menjawab dengan suara yang pelan dan bicara hanya
ketika di tanya dan menjawab pertanyaan seadanya.
C. Aktivitas Motorik :
□ Lesu □ Tegang □ Gelisah □ Agitasi
□ TIK □ Grimace □ Tremor □ Kompulsif
Jelaskan :
Pasien sering mondar mandir tanpa tujuan yang jelas.
D. Alam Perasaan :
□ Sedih □ Ketakutan □ Putus asa
□ Khawatir □ Gembira berlebihan/euforia
Jelaskan :
Pasien mengatakan merasa tidak aman dengan orang lain, tidak nyaman
dan takut bertemu dengan orang lain.
E. Afek : Tumpul
□ Datar □ Tumpul □ Labil □ Tidak sesuai
Jelaskan :
Klien hanya mau bicara ketika di Tanya dan tidak mampu memulai
pembicaraan.
F. Interaksi Selama Wawancara:
□ Bermusuhan □ Tidak kooperatif □ Mudah tersinggung
□ Kontak mata kurang □ Defensif □ Curiga
Jelaskan :
Tampak kontak mata kuran,Jika pasien di ajak bicara kontak mata pasien
dan perawat kurang dan pasien cenderung menatap pada satu arah.
G. Persepsi :
□ Pendengaran □ Penglihatan □ Perabaan
□ Pengecapan □ Penghiduan
Jelaskan :
Klien mengatakan 3 hari yang lalu mendengar suara harimau sangat dekat
dan kira-kira 1 menit dan menghlang dan setelah itu sudah tidak
mendengar suara harimau lagi.
H. Proses Pikir
□ Sirkumtansial □ Tangensial □ Kehilangan asosiasi
□ Flight of ideas □ Blocking
Jelaskan :
Selama pengkajian/ wawancara pasien dapat menjawab pertanyaan sesuai
topik pembicaraan
I. Isi Pikir
□ Obsesi □ Fobia □ Hipokondria
□ Depersonalisasi □ Pikir Magis □ Ide terkait
Waham :
□ Agama □ Somatik □ Kebesaran
□ Curiga □ Nihilistik □ Sisip pikir
□ Siar pikir □ Kontrol pikir
Jelaskan :
.........................................................................................................................

J. Tingkat Kesadaran :
□ Bingung □ Sedasi □ Stupor
Disorientasi :
□ Waktu □ Tempat □ Orang
Jelaskan :
Tingkat kesadaran pasien composmentis Klien tampak bingung dan selalu
mondar mandir tanpa arah yang yang jelas tidak ada kontak mata pasien
lebih banyak menatap pada satu arah dan berdiam diri.
K. Memori
□ Gangguan daya ingat jangka panjang
□ Perubahan proses pikir pendek
□ Gangguan daya ingat saat ini
□ Konfabulasi

Jelaskan :
Pada saat pengakajian klien dapat mengingat kejadian –kejadian yang telah
lalu baik yang sekarang maupun yang lampau. Tampak klien tidak
mengalami gangguan memori baik jangka panjang maupun jangka
pendek dan saat ini.
L. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung : Tidak mampu berkonsentrasi
□ Mudah beralih
□ Tidak mampu berkonsentrasi
□ Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
klien tampak bingung ketika di berikan pertanyaan dan baru bisa menjawab
setelah pertanyaan di ulang beberapa kali.
M. Kemampuan Penilaian
□ Gangguan ringan □ Gangguan bermakna
Jelaskan :
Tampak klien tidak ada masalah dalam kemampuan penilaian.
N. Daya Tilik Diri (Insight)
□ Mengingkari penyakit yang diderita
□ Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan :
Tampak pasien tidak mengalami masalah dalam daya tilik dirinya.
Masalah keperawatan : Halusinasi
VII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
□ Bicara dengan orang lain □ Minum alkohol

□ Mampu menyelesaikan masalah □ Reaksi lambat/berlebihan


□ Tenik relaksasi □ Bekerja berlebihan
□ Aktivitas konstruktif □ Menghindar
□ Olahraga □ Menciderai diri
□ Lain-lain
Jelaskan :
Klien mengatakan jikaada masalah ia hanya bisa berdiam diri dan jarang untuk
menceritakannya kepada orang lain, klien bisa berbicara dengan orang lain
tetapi berbicara dengan pelan, tidak mampu berinteraksi dalam waktu lama,
merasa tidak aman di dekat orang lain, klien juga menghindar dari keramaian
dan cenderung menghindari pembicaraan dengan cara pergi meninggalkan
perawat tanpa sebab.
Masalah keperawatan : Mekanisme Koping

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


Bantuan minimal Bantuan total
A. Makan □ □
B. BAB dan BAK □ □
C. Mandi □ □
D. Berpakaian dan berhias □ □
E. Penggunaan Obat □ □
F. Istirahat dan Tidur □
□ Tidur siang :
Klien mengatakan tidur siangnya baik dan sekitar 1 jam
□ Tidur malam :
Klien mengatakan tidur malamnya bagus, tidurnya nyaman dan nyenyak.
Klien mengatakan tidur dari jam 10 malam sampai jam 6 pagi.
□ Kegiatan sebelum/setelah tidur :
klien mengatakan kegiatan setelah tidur adalah duduk di tempat tidur.
G. Pemeliharaan Kesehatan
1. Perlu perawatan lanjutan: Ya
2. Sistem pendukung : Ya
H. Kegiatan di dalam rumah
1. Mempersiapkan makanan : Tidak
2. Menjaga kebersihan rumah :Tidak
3. Mencuci pakaian : Tidak
4. Pengaturan keuangan :Tidak
I. Kegiatan di luar rumah
1. Belanja keperluan sehari-hari : Tidak
2. Transportasi : Tidak
Jelaskan :
Tampak pasien hanya berdiam diri dan mengurung diri di kamar tanpa
melakukan kegiatan apapun. Saat berada di rumah sakit pasien hanya bisa
berdiam diri di pojokan.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

IX. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

□ Penyakit jiwa □ Obat-obatan

□ Cara penanggulangan masalah □ Lain-lain

Jelaskan :

Masalah keperawatan :

X. DATA MEDIK
1. Diagnosa Medik :
Skizofrenia paranoid.
2. Therapi Medik :
Haloperidol 5mg/8 jam ½ tablet/oral
CPZ 100 mg/24 jam 1 tablet/oral

ANALISA DATA
Nama /Umur :Tn. P/32 Tahun
Unit/Ruang :

N DATA MASALAH
O
1. Ds : Resiko perilaku kekerasan
 Keluarga pasien mengatakan Pasien
sering mengamuk
 Keluarga pasien mengatakan pasien
berperilaku aneh, menyendiri di kamar
 keluarga pasien mengatakan pasien
sering marah-marah
Do :
 pasien tampak sering mondar mandir
dan mulut selalu berkomat kamit
 merusak kaca rumah dan marah-
marah tanpa sebab.
2. Ds : Isolasi social
 pasien mengatakan tidak mempunyai
teman
 pasien mengatakan kehilangan rasa
tertarik pada kegiatan sosial
 Pasien mengatakan tidak nyaman dan
takut bertemu dengan orang lain
 pasein mengatakan tidak aman di
dekat orang lain.
 Keluarga pasien mengatakan pasien
selalu mengurung diri di rumah,
 Keluarga pasien mengatakan pasien
betah tinggal di rumah.
Do:
 Tampak pasien pasien cenderung
menghindari pembicaraan dengan
pergi meninggalkan perawat
 Tampak pasien selalu menyendiri di
tempat kamar.
Ds: Halusinasi
 Klien mengatakan 2 hari yang lalu
mendengarkan suara harimau, dan
sekarang sudah tidak mendengar
suara itu lagi
Do:
 Klien tanpak banyak diam, Klien
tanpak sering melamun dan lebih
senang menyendiri
3. Ds: Harga diri rendah
 Klien mengatakan rinya biasa saja
 Klien mengatakan tidak menyukai kaki
kanannya
 keluarga pasien mengatakan pasien
pasien mempunyai sifat pemalu
 Pasien mengatakan dalam
pengambilan keputusan keluarga tidak
pernah melibatkannya.
Do:
 Tampak kontak mata pasien kurang

POHON MASALAH
EFEK Halusinasi

CORE PROBLEM isolasi social : menarik diri

CAUSA harga diri rendah

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Nama/ Umur Tn. P/ 32 Tahun:.........................................................


Ruang/ Kamar:...................................................................
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Isolasi social
RENCANA KEPERAWATAN
Nama/ umur : Tn. P/ 32
Ruang/ kamar : ..................................................................
N DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN (SP)
Pasien Keluarga
O
1. Isolasi sosial SP I : SP I :
1. Identifikasi penyebab 1. Diskusikan masalah yang
isolasi sosial: siapa yang dirasakan dalam merawat
serumah, siapa yang dekat, pasien
yang tidak dekat, dan apa 2. Jelaskan pengertian, tanda
sebabnya dan gejala, dan proses
2. Keuntungan punya teman terjadinya isolasi sosial
dan bercakap-cakap (gunakan booklet)
3. Kerugian tidak punya 3. Jelaskan cara merawat
teman dan tidak bercakap- isolasi sosial
cakap 4. Latih dua cara merawat
4. Latih cara berkenalan berkenalan, berbicara saat
dengan pasien dan perawat melakukan kegiatan harian
atau tamu 5. Anjurkan membantu pasien
5. Masukkan pada jadwal sesuai jadwal dan
kegiatan untuk latihan memberikan pujian saat
berkenalan besuk

SP II : SP II :
1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
berkenalan (berapa orang), dalam merawat/melatih
Beri pujian pasien berkenalan dan
2. Latih cara berbicara saat berbicara saat melakukan
melakukan kegiatan harian kegiatan harian. Beri pujian
(latih 2 kegiatan) 2. Jelaskan kegiatan rumah
3. Masukkan pada jadwal tangga yang dapat
kegiatan untuk latihan melibatkan pasien berbicara
berkenalan 2-3 orang (makan, sholat bersama) di
pasien, perawat dan tamu, rumah
berbicara saat melakukan 3. Latih cara membimbing
kegiatan harian pasien berbicara dan
memberi pujian
4. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal saat besuk

SP III : SP III :
1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
berkenalan (berapa orang) dalam merawat/melatih
dan berbicara saat pasien berkenalan,
melakukan dua kegiatan berbicara saat melakukan
harian. Beri pujian kegiatan harian. Beri pujian
2. Latih cara berbicara saat 2. Jelaskan cara melatih pasien
melakukan kegiatan harian melakukan kegiatan sosial
(2 kegiatan baru) seperti berbelanja, meminta
3. Masukkan pada jadwal sesuatu, dll
kegiatan untuk latihan 3. Latih keluarga mengajak
berkenalan 4-5 orang, pasien belanja saat besuk
berbicara saat melakukan 4. Anjurkan membantu pasien
4 kegiatan harian sesuai jadwal dan berikan
pujian saat besuk

SP IV : SP IV :
1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
berkenalan, bicara saat dalam merawat/melatih
melakukan empat pasien berkenalan,
kegiatan harian. Beri berbicara saat melakukan
pujian kegiatan harian/ RT,
2. Latih cara bicara sosial: berbelanja. Beri pujian
meminta sesuatu, 2. Jelaskan follow up ke
menjawab pertanyaan RSJ/PKM, tanda kambuh,
3. Masukkan pada jadwal rujukan
kegiatan untuk latihan 3. Anjurkan membantu pasien
berkenalan >5 orang, sesuai jadwal kegiatan dan
orang baru, berbicara saat memberikan pujian
melakukan kegiatan
harian dan sosialisasi

SP V : SP V :
1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
berkenalan, berbicara saat dalam merawat/melatih
melakukan kegiatan harian pasien berkenalan,
dan sosialisasi. Beri pujian berbicara saat melakukan
2. Latih kegiatan harian kegiatan harian/ RT,
3. Nilai kemampuan yang berbelanja dan kegiatan lain
telah mandiri dan follow up. Beri pujian
4. Nilai apakah isolasi sosial 2. Nilai kemampuan keluarga
teratasi merawat pasien
Nilai kemampuan keluarga
melakukan kontrol ke RSJ/PKM
2. Harga diri rendah SP I : SP I:
1. Identifikasi kemampuan 1. Diskusikan masalah yang
melakukan kegiatan dan dirasakan dalam merawat
aspek positif pasien (buat pasien
daftar kegiatan) 2. Jelaskan pengertian, tanda
2. Bantu pasien menilai dan gejala, dan proses
kegiatan yang dapat terjadinya harga diri rendah
dilakukan saat ini (pilih (gunakan booklet)
dari daftar kegiatan) : buat 3. Diskusikan kemampuan
daftar kegiatan yang dapat atau aspek positif pasien
dilakukan saat ini yang pernah dimiliki
3. Bantu pasien memilih sebelum dan setelah sakit
salah satu kegiatan yang 4. Jelaskan cara merawat
dapat dilakukan saat ini harga diri rendah terutama
untuk dilatih memberikan pujian semua
4. Latih kegiatan yang dipilih hal yang positif pada pasien
(alat dan cara 5. Latih keluarga memberi
melakukannya) tanggung jawab kegiatan
5. Masukkan pada jadwal pertama yang dipilih pasien:
kegiatan untuk latihan dua bimbing dan beri pujian
kali per hari 6. Anjurkan mmbantu pasien
sesuai jadwal dan
memberikan pujian

SP II : SP II :
1. Evaluasi kegiatan pertama 1. Evaluasi kegiatan keluarga
yang telah dilatih dan dalam membimbng pasien
berikan pujian melaksanakan kegiatan
2. Bantu pasien memilih pertama yang dipilih dan
kegiatan kedua yang akan dilatih pasien. Beri pujian
dilatih 2. Bersama keluarga melatih
3. Latih kegiatan kedua pasien dalam melakukan
kedua (alat dan cara) kegiatan kedua yang dipilih
4. Masukkan pada jadwal pasien
kegiatan untuk latihan: 3. Anjurkan membantu pasien
dua kegiatan masing- sesuai jadwal dan memberi
masing dua kali per hari pujian

SP III : SP III :
1. Evaluasi kegiatan pertama 1. Evaluasi kegiatan keluarga
dan kedua yang telah dalam membimbing pasien
dilatih dan berikan pujian melaksanakan kegiatan
2. Bantu pasien memilih pertama dan kedua yang
kegiatan ketiga yang akan telah dilatih. Beri pujian
dipilih 2. Bersama keluarga melatih
3. Latih kegiatan ketiga (alat pasien melakukan kegiatan
dan cara) ketiga yang dipilih
4. Masukkan pada jadwal 3. Anjurkan membantu pasien
kegiatan untuk latihan : sesuai jadwal dan berikan
tiga kegiatan, masing- pujian
masing dua kali per hari
SP IV : SP IV :
1. Evaluasi kegiatan pertama, 1. Evaluasi kegiatan keluarga
kedua, dan ketiga yang dalam membimbing pasien
telah dilatih dan berikan melaksanakan kegiatan
pujian pertama, kedua dan ketiga.
2. Bantu pasien memilih Beri pujian
kegiatan keempat yang 2. Bersama keluarga melatih
akan dilatih pasien melakukan kegiatan
3. Latih kegiatan keempat keempat yang dipilih
(alat dan cara) rujukan
4. Masukkan pada jadwal 3. Jelaskan follow up ke
kegiatan untuk latihan : RSJ/PKM, tanda kambuh
empat kegiatan masing- 4. Anjurkan membantu pasien
masing dua kali per hari sesuai jadwal dan
memberikan pujian

SP V : SP V :
1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
dan berikan pujian dalam membimbing pasien
2. Latih kegiatan dilanjutkan melakukan kegiatan yang
sampai tak terhingga dipilih oleh pasien. Beri
3. Nilai kemampuan yang pujian
telah mandiri 2. Nilai kemampuan keluarga
membimbing pasien
melakukan kontrol ke
RSJ/PKM
3. Resiko Perilaku SP IV : SP IV :
Kekerasan 5. Evaluasi kegiatan pertama, 5. Evaluasi kegiatan keluarga
kedua, dan ketiga yang dalam membimbing pasien
telah dilatih dan berikan melaksanakan kegiatan
pujian pertama, kedua dan ketiga.
6. Bantu pasien memilih Beri pujian
kegiatan keempat yang 6. Bersama keluarga melatih
akan dilatih pasien melakukan kegiatan
7. Latih kegiatan keempat keempat yang dipilih
(alat dan cara) rujukan
8. Masukkan pada jadwal 7. Jelaskan follow up ke
kegiatan untuk latihan : RSJ/PKM, tanda kambuh
empat kegiatan masing- 8. Anjurkan membantu pasien
masing dua kali per hari sesuai jadwal dan
SP V : memberikan pujian
4. Evaluasi kegiatan latihan SP V :
dan berikan pujian 3. Evaluasi kegiatan keluarga
5. Latih kegiatan dilanjutkan dalam membimbing pasien
sampai tak terhingga melakukan kegiatan yang
6. Nilai kemampuan yang dipilih oleh pasien. Beri
telah mandiri pujian
7. Nilai apakah harga diri 4. Nilai kemampuan keluarga
pasien meningkat 5. Nilai kemampuan keluarga
membimbing pasien
melakukan kontrol ke
RSJ/PKM
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Strategi Pelaksanaan I

A. Identitas Pasien
Nama:Tn. D
Umur: 34 Tahun
No.RM:

B. Diagnosa
Skizofrenia: Isolasi Sosial (menarik diri)

C. Tujuan
1. Mengidentifikasi penyebab pasien mengalami Isolasi Sosial.
2. Menjelaskan keuntungan dari mempunyai teman.
3. Menjelaskan kerugian dari tidak mempunyai teman.
4. Menjelaskan cara berkenalan kepada orang lain.
5. Mengajari cara berkenalan.
6. Melatihan cara berkenalan.

D. Intervensi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi Bapak, apa Bapak masih ingat dengan saya? Bagaimana
kabarnya hari ini? syukurlah pak.
b. Evaluasi/validasi
Bagamana perasaan Bapak hari ini? Apa Bapak masih suka
Menyendiri?
c. Kontrak
1) Topik
Bapak bagaimana kalau hari ini kita berbincang-bincang sedikit
tentang bagamana perasaan bapak sampai bapak memilih untuk
menyediri? Apa yang bapak rasakan saat menyendiri? Kita akan
mempeajari cara berkenalan dengan orang lain pak? Bagamana pak
apa bapak setuju?
2) Waktu
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit?
3) Tempat
Bapak mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di ruang
makan?
2. Fase kerja
Dirumah bapak tinggal dengan siapa? Siapa yang paling dekat dengan
bapak? Apa yang menyebabkan bapak dekat dengan orang tersebut?
Siapa anggota keluarga dan teman bapak yang tidak dekat dengan bapak?
Apa yang membuat bapak tidak dekat dengan orang lain? Apa saja
kegiatan yang biasa bapak lakukan saat bersama keluarga? Bagaimana
dengan teman-teman yang lain? Apakah ada pengalaman yang tidak
menyenangkan dimasa lalu pak? Hmm… jadi bapak pernah mengalami
rasa kehilangan ya. Apakah ada hal yang menghambat bapak dalam
berteman atau bercakap-cakap dengan orang lain? Menurut bapak bagus
tidak jika kita mempunya teman? Menurut bapak kira-kira apa keuntungan
jika kita mempunyai banyak teman? Wah, benar kita mempunyai banyak
teman untuk bercakap-cakap. Apa lagi pak? (sampai pasien dapat
menyebutkan beberapa). Nah jika kerugian kita tidak mempunyai teman
apa pak? Ya apa lagi? (sampai menyebutkan beberapa) jadi banyak juga
ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu apakah bapak ingin berteman
dengan orang lain? Nah sekarang bapak saya ajarkan ya cara nya untuk
memulai berkomunikasi dengan orang lain. Pertama bapak perlu menyapa
orang ucapakan kata “Hallo atau Hai..” lalu bapak bisa juga menyapa
dengan “ selamat pagi…” atau bapak juga bisa bertanya “bagamana kabar
mu hari ini” dan ibu juga bisa memperkenalankan nama “ Hai…. Selamat
pagi, perkenalkan nama saya S, nama kamu siapa? Bagaimana kabar mu
mu? Nah bagimana pak apakah bisa bapak coba? Bagus Ayo pak coba
praktekkan. Coba bapak berkenalan dengan saya. Ya bagus sekali pak!
Coba sekali lagi pak! Bagus sekali pak! Setelah berkenalan bapak bisa
melanjutkan percakapan yang lain. Misalnya tentang hobi, tentang
keluarga, tentang pekerjaan dan sebagainya.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif:
1) Tampak Tn D mampu nyebutkan manfaat dari mempunyai teman
2) Tampak Tn D mampu menyebutkan kerugian dari tidak memiliki
teman
3) Tampak Tn D memahami cara berkenalan dengan orang lain
4) Tn D merasa sedih ketika di tanya hal masa lalunya
5) Tampak Tn D merasa malu-malu untuk menyapa orang lain.
6) Tampak Tn D sudah mulai bisa menyapa mahasiswa peratik
b. Rencana tindak lanjut:
1) Mengajari cara berkenalan dengan orang lain lebih dari 1 orang
2) Melatih cara untuk berbincang-bincang dengan orang lain.
c. Kontrak yang akan datang:
1) Topik
Baiklah pak bagaimana jika besok kita coba lagi cara berkenalan
dengan orang lain supaya bapak mempunyai teman-teman baru dan
besok kita akan melatihan cara bercakap-cakap dengan topik
tertentu.
2) Waktu
Bapak besok mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00?
3) Tempat
Bapak maunya dimana besok untuk tempat kita latihan? Bagaimana
kalau ditaman? Baiklah pak besok saya akan kesini jam 09.00 sampai
jumpa besok pak. Saya permisi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Strategi Pelaksanaan II

A. Identitas Pasien
Nama:Tn. D
Umur: 34 Tahun
No.RM:

B. Diagnosa
Skizofrenia: Isolasi Sosial (menarik diri)

C. Tujuan
1. Evaluasi SP 1, Beri pujian
2. Melatih cara berkenalan dengan 1 atau 2 orang

D. Intervensi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi Bapak. Apa bapak masih ingat dengan saya? Iya pak,
saya yang kemarin.
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana pak apa bapak masih suka menyediri? Apa bapak sudah
melatih berbicara untuk berkenalan dengan orang lain?
c. Kontrak
1) Topik
Seperti yang sudah kita sepakati kemarin pak, kali ini kita akan
berlatih cara melalukan perkenalan dengan orang lain.
2) Waktu
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10
menit?
3) Tempat
Seperti yang sudah kita sepakati kemarin pak hari ini kita akan
berlatih di taman. Ayo pak mari kita ke taman.
2. Fase kerja
Oke baik bapak mungkin sebaiknya kita coba berkenalan dengan
teman baru Ibu! Sekarang akan mengunjungi Bapak S dan Bapak N di
sana. Selamat pagi Bapak S dan N! bagiamana perasaan bapak S dan
bapak N hari ini? Bagus pak. Tolong bapak S tunjukan jadwal kegitannya
bapak N juga!. Nah sekarang coba bapak L beri salam kepada bapak S
dan bapak N! Bagus. Sekarang ayo bapak L perkenalkan diri dulu kepada
bapak S dan N! Bagus, sekarang bapak sudah punya Teman baru!
Bagaimana rasanya pak setelah berkenalan dengan teman barunya? Oke.
Bagus pak sekarang kita coba untuk berbincang-bincang mengenai hobi.
Bapak mungkin bisa coba menanyakan Hobi dari bapak S dan N ? silahkan
pak, nah bagus sekali pak L sekarang pak L sudah tau hobi dari bapak S
dan N. Menyenangkan bukan pak. Nah bapak jika menyenangkan besok
kita akan coba lagi ya dengan teman-teman bapak yang lain. Jangan lupa
di dicoba lagi ya pak cara berkenalannya.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif:
1) Tn D mengatakan senang berkenalan dengan teman barunya.
2) Tn D mengatakan sengan mempunyai teman baru
3) Tampak Tn D sudah bisa melalukan perkenalan dengan orang lain
4) Tampak Tn D sudah tidak malu-malu lagi untuk mendekati orang lain
b. Rencana tindak lanjut:
1) Melatih cara bercakap-cakap dengan orang lain
2) Melatih cara berkenalan dengan 2 atau lebih orang baru.
c. Kontrak yang akan datang:
1) Topik
Pak bagaimana jika besok kita mecoba lagi untuk berkenalan dengan
orang baru agar bapak mempunyai teman baru lagi.
2) Waktu
Bapak besok mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00? oke baik
pak.
3) Tempat
Besok bapak mau dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di tempat tadi. Baiklah pak besok saya akan kesini jam 09.00
sampai jumpa besok pak. Saya permisi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Strategi Pelaksanaan III

A. Identitas Pasien
Nama:Tn. D
Umur: 34 Tahun
No.RM:

B. Diagnosa
Skizofrenia: Isolasi Sosial (menarik diri)

C. Tujuan
1. Evaluasi SP 1 dan SP 2
2. Latih cara berkenalan dengan 2 orang/lebih
3. Masukkan ke jadwal harian klien

D. Intervensi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi Bapak. Saya yang kemarin pak. Ya, betul sekali pak
ternyata bapak masih ingat ya dengan saya!
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana latihan kita yang kemarin pak? Apakah bapak masih ingat ?
Apa bapak masih Ingat dengan bapak S dan bapak N kemarin? Bagus
pak.
c. Kontrak
1) Topik
Pak seperti yang sudah kita sepakati kemarin hari ini kita akan
melalukan latihan berkenalan dengan orang baru lagi. Kemarin kan
sudah kealan dengan Bapak S dan N. bagaimana jika kita mecoba
lagi untuk berkenalan dengan orang baru agar bapak mempunyai
teman baru lagi.
2) Waktu
Berapa lama Bapak mau berlatihan? Bagaimana kalau 10 menit?
3) Tempat
Seperti yang sudah kita sepakati kemarin pak kita akan latihan di
taman tempat kemarin ya!
2. Fase kerja
Mari Pak sekarang kita mengunjungi Ibu R di sana. Selamat pagi Ibu
R! bagaimana perasaan bapak R hari ini? Tolong bapak R tunjukkan jadwal
kegitannya!. Bagus pak. Sekarang Bapak L beri salam kepada bapak R!
Bagus, sekarang ayo bapak R perkenalkan diri kepada bapak L! Bagus,
sekarang bapak sudah punya Teman baru! Bagaimana rasanya pak
setelah berkenalan dengan teman barunya? Oke baik pak mari kita
berkenalan lagi dengan bapak D disana? Oke baik pak caranya sama saja
ya seperti yang tadi!. Bapak jangan takut, bapak D baik juga loh! Selamat
pagi bapak D! bagaimana perasaan bapak D hari ini? Tolong coba bapak D
tunjukkan jadwal kegiatannya! Bagus pak. Bapak L ayo sekarang di coba
dulu menyapa bapak D!. Bagus. Sekarang bapak ayo berkenalan dengan
bapak D! sekarang tanyakan Hobinya apa? Sudah makan atau belum?
Sudah mandi atau belum? Bagus pak. Mari bapak kita sekarang
mengunjngi bapak P di sana. Selamat pagi bapak P! Bagaimana perasaan
bapak P hari ini? bapak beri salam kepada bapak P! Bagus. Tolong bapak
P tunjukkan jadwal kegitannya!. Nah sekarang bapak coba tanyakan hal
yang sama seperti sebelumnya. Bagus pak. sekarang bapak sudah punya
Teman baru! Kira-kira hari ini bapak sudah berkenalan dengan berapa
orang? Jadi berapa teman barunya hari ini pak? Bagus, Bagaimana pak
menyenangkan bukan?. Nah bapak jika menyenangkan besok kita akan
coba lagi ya dengan teman-teman bapak yang lain. Jangan lupa pak ya
untuk terus bercakap-cakap dengan teman-teman yang bapak jumpai atau
di sekitar bapak ya.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif:
1) Tn D mengatakan senang dengan Tn. R, P, dan D
2) Tampak Tn D sudah mulai berbicara kepada Tn R, P dan D tampa
malu-malu
3) Tampak Tn D sudah bisa berbincang-bincangn mengenai topik hobi,
makan, dan lain-lain.
b. Rencana tindak lanjut:
1) Melatih cara berbicara mengenai sosial seperti meminta sesuatu atau
menjawab pertanyaan.
c. Kontrak yang akan datang:
1) Topik
Pak agaimana jika besok kita latihan cara meminta sesuatu kepada
orang lain?
2) Waktu
Besok Bapak mau jam berapa ? Bagaimana kalau seperti jam-jam
sebelumnya yaitu jam 09.00?
3) Tempat
Untuk tempat bapak mau dimana besok? Bagaimana kalau di taman
depan kantin? Baiklah pak besok saya akan kesini jam 09.00 sampai
jumpa besok pak. Saya permisi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Strategi Pelaksanaan IV

A. Identitas Pasien
Nama:Tn. D
Umur: 34 Tahun
No.RM:

B. Diagnosa
Skizofrenia: Isolasi Sosial (menarik diri)

C. Tujuan
1. Melatih cara berbicara secara sosial: seperti meminta sesuatu atau
menjawab pertanyaan.

D. Intervensi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bapak bagaimana kabarnya hari ini pak? Iya benar sekali
bapak saya yang kemarin! Ternyata bapak masih kenal dengan saya!
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Masih ada ada perasaan kesepian,
rasa enggan berbicara dengan orang lain? Apa bapak sudah bercakap-
cakap dengan teman Kamar disebelah kamarnya bapak? Bagus pak.
c. Kontrak
1) Topik
Bapak sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan mendapingi
bapak untuk latihan cara meminta sesuatu atau latihan cara bertanya
kepada orang lain.
2) Waktu
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10
menit?
3) Tempat
Sesuai janji kita kemarin bu hari ini kegitan kita di lakukan di taman
depan kantin ya! Baik bu mari kita kesana.
2. Fase kerja
Baiklah, saya mulai ya? bapak saya ada permen milkita, apa bapak
mau? Baiklah jika mau coba bapak katakan sama saya kalau bapak mau
permen Ini? Bagus, sekarang saya tanya bapak mau berapa, karna saya
punya 5 permen? Baik coba bapak katakan kalau bapak mau 2 permen
milkita dari saya? Bagus bapak sekarang kita coba ya cara menawarkan
permen atau berbagi permen untuk orang lain! Coba bapak tawarkan sama
saya kembali 1 dari permen bapak? bagus bapak, waah sekarang bapak
sudah ada peningkatan yah. Bagaimana perasan bapak sekarang? apakah
meyenangkan? Nah pak jika menyenangkan besok kita akan coba lagi
latihan yang lain ya. Pasti meyenangkan.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif:
1) Tn D mengatakan senang karena sudah bisa minta sesuatu pada
mahasiswa praktik yang mendampingi.
2) Tampak Tn D sudah berani mengatakan untuk meminta sesuatu pada
mahasiswa praktik yang mendampingi
3) Tampak Tn D berani menawarkan barang nya kepada mahasiswa
praktik yang mendampingi
4) Tampak Tn D sudah tidak malu lagi untuk meminta atau meawarkan
sesuatu kepada mahasiswa praktik yang mendampingi
b. Rencana tindak lanjut:
Baiklah pak, bagmaina kalau bapak melakukan latihan ini kepada teman
bapak? bapak bisa menawarkan Permen yang tadi saya berikan kepada
bapak untuk teman bapak!. jangan lupa latihan ya Bu.
c. Kontrak yang akan datang:
1) Topik
Baiklah pak bagaimana jika besok kita latihan mengenai kegiatan
harian bapak yang sudah kita pelajari selama ini, bagaimana bu?
2) Waktu
Bapak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00?
3) Tempat
Besok bapak mau tempatnya dimana pak? Bagaimana kalau di taman
tempat tempat sebelumnya? Baiklah pak besok saya akan kesini jam
09.00 sampai jumpa besok pak. Saya permisi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Strategi Pelaksanaan V

A. Identitas Pasien
Nama:Tn. D
Umur: 34 Tahun
No.RM:

B. Diagnosa
Skizofrenia: Isolasi Sosial (menarik diri)

C. Tujuan
1. Evaluasi kegiatan harian latihan berkenalan, berbicara saat melakukan
kegiatan harian dan sosialisasi, berikan pujian.
2. Latih kegiatan harian.
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri.
4. Nilai apakah isolasi sosial teratasi.

D. Intervensi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi pak iya pak ini saya! Ternyata bapak selalu ingat ya
dengan saya!
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan pak hari ini? Bagaimana dengan kegiatan
hariannya apa sudah dilakukan? Dilakukan sambil bercakap-cakap kan
Bapak? Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan semua
kegiatan? Wah bapak memang luar biasa.
c. Kontrak
1) Topik
Baiklah bapak sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan
mendapingi bapak dalam latihan kita kali ini yaitu latihan mengenai
kegitan harian bapak yang sudah kita pelajari selama ini.
2) Waktu
Berapa lama bapak mau melakukan kegiatan? Bagaimana kalau 20
menit?
3) Tempat
Seperti yang sudah kita sepakati kemarin, hari ini kita akan
melakukan kegiatan di Taman.
2. Fase kerja
Baiklah bapak sekarang kita mulai ya dari latihan kita yang pertama
sampai yang kemarin! Sekarang bapak coba meyapa saya dan
perkenalkan diri kepada saya? Bagus, sekarang coba bapak tanyakan
kepada saya dan persilkahkan saya perkenalkan diri kepada bapak? bagus
pak, sekarang disini saya punya sebuah coklat pak apa bapak mau? Jika
bapak mau coba bapak katakan sama saya kalau bapak mau coklat Ini ?
ya bagus bapak sekarang coklatnya sudah jadi punya bapak. apakah
bapak bersedia berbagi coklat dengan saya? Jika ya coba bapak katakan
sama saya kalau bapak mau berbagi coklat sama saya? Bagus pak, waah
bapak sekarang sudah punya kemajuan ya dalam bersosialisasi dengan
orang lain. Harapan saya sama bapak tolong latihan kita ini jangan
dilupakan pak, dan harus tetap dilatih ya pak. Bapak bisa latihan bersama
teman di samping kamar nya bapak. tetap semangat bapak jangan malu
buat berbicara bersama orang lain apa lagi takut menyapa orang lain.
Jangan ya pak. karena kita kan sudah sharing pentingnnya bersosialisasi
dengan orang lain dan rugiya jika tidak punya teman. Bagaimana perasaan
bapak sekarang? Pasti lebih menyenangkan ya!
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif:
1) Tn D mengatakan senang memiliki banyak teman baru
2) Tn D mengatakan sudah tidak merasakan kesepian
3) Tampak Tn D sudah mulai berbicara tampa harus di suruh
4) Tampak Tn D sudah tidak lagi malu-malu kepada orang lain dan
perawat
5) Tampak Tn D lebih banyak menghabiskan waktu untuk menyapa
teman-teman di sekitarnya
6) Tampak Tn D tidak melamun lagi
b. Rencana tindak lanjut:
1) Malakukan kegiatan bersosialisai dengan lingkungan sekitar
c. Kontrak yang akan datang:
1) Topik
Bapak sekarang bapak sudah bisa benbincang-bincang dengan
teman kamar di sebalah ya secara mandiri. Bapak mungkin lain kali
kita akan kolaborasikan dengan keluarganya bapak ya. Bagaimana
pak?
2) Waktu
Mungkin waktunya kita sesuaikan saja ya bapak dengan waktu
seperti sebelum-sebelumnya yaitu jam 09.00
3) Tempat
Untuk tempat bapak maunya dimana? Bagaimana kalau di taman
tempat tempat sebelumnya? Baiklah pak minggu depan saya akan
kesini jam 09.00 sampai jumpa minggu depan pak. Saya permisi.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama/umur: Tn. P/ 32thn


Ruang / kamar: Jiwa
Diagnosa Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi
Senin, 5 Oktober 2020 10.00 Wita SPIP S:
- Mengidentifikasi penyebab - Tn. P merasa sedih ketika di tanya hal
Isolasi Sosial masa lalunya
- Menjelaskan keuntungan punya O:
teman - Tampak Tn. P mampu nyebutkan
- Menjelaskan kerugian tidak manfaat dari mempunyai teman
punya teman - Tampak Tn. P mampu menyebutkan
- Menjelaskan cara berkenalan kerugian dari tidak memiliki teman
- Mengajari cara - Tampak Tn. P memahami cara
berkenalan( berkenalan dengan berkenalan dengan orang lain
perawat ) - Tampak Tn. P merasa malu-malu untuk
- Latihan cara berkenalan menyapa orang lain
(berkenalan dengan perawat ) - Tampak Tn. D sudah mulai bisa
- Masukkan kedalam jadwal menyapa mahasiswa peratik
harian klien - Klien mengatakan mengerti tentang
apa yang telah diajarkan.
A:
- Isolasi Sosial masih positif

P:
- Latih cara berkenalan 2x/hari
- Mengajari cara berkenalan dengan
orang lain lebih dari 1 orang
- Melatih cara untuk berbincang-bincang
dengan orang lain.
- Masukkan kedalam jadwal harian klien
Selasa, 6 Oktober 2020, 10.00 Wita S:
SP II P :
- Tn P mengatakan senang bisa
- Evaluasi SP 1, beri pujian berkenalan dengan orang baru.
- Latih cara berkenalan dengan 2- - Tn P mengatakan sengan mempunyai
3 orang pasien teman baru
- Masukkan ke jadwal harian O:
- Tampak Tn P sudah bisa melalukan
perkenalan dengan 3 orang
- Tampak Tn P sudah tidak malu-malu
lagi untuk mendekati dan berdekatan
dengan orang lain

A:
- Isolasi Sosial positif berkurang

P:
- Latih cara berkenalan 2x/hari
- Melatih cara bercakap-cakap dengan
orang lain dengan 4-5 orang atau lebih
- Masukkan kedalam jadwal harian klien
Rabu, 7 Oktober 2020, 10.00 WITA SPIIIP S:
- Evaluasi SP 1 dan SP 2 - Tn P mengatakan senang bisa
- Latih cara berkenalan dengan berkenalan dengan Tn . Q, R,S dan T
4-5 orang/lebih - Tn P mengatakan sengan mempunyai
- Masukkan ke jadwal harian klien teman baru lagi.

O:
- Tampak Tn P sudah mulai berbicara
kepada Tn Q, R,S dan T tampa malu-
malu
- Tampak Tn P sudah bisa berbincang-
bincangn mengenai topik Hobi, makan,
dan lain-lain.

A:
- Isolasi Sosial positif berkurang

P:
- Latih cara berkenalan 2x/hari
- Melatih cara bercakap-cakap dengan
orang lain dengan >5 orang atau lebih
- Masukkan kedalam jadwal harian klien
Rabu, 7 Oktober, 09.00 Wita SPIVP S:
- Evaluasi kegiatan harian latihan - Tn P mengatakan senang karena
berkenalan, berbicara saat sudah bisa meminta sesuatu pada
melakukan 4 kegiatan harian, mahasiswa praktik yang mendampingi
beri pujian O:
- Melatih cara bicara sosial: - Tampak Tn P sudah berani
meminta sesuatu atau mengatakan untuk meminta sesuatu
menjawab pertanyaan pada mahasiswa praktik yang
- Masukan pada jadwal kegiatan mendampingi
untuk latihan berkenalan
>5 - Tampak Tn P berani menawarkan
orang, berbicara saat barang nya kepada mahasiswa praktik
melakukan kegiatan harian dan yang mendampingi
sosialisasi - Tampak Tn P sudah tidak malu lagi
untuk meminta atau meawarkan
sesuatu kepada mahasiswa praktik
yang mendampingi

A:
- Isolasi Sosial positif berkurang

P:
- Melatih cara bercakap-cakap dengan
orang lain dengan >5 orang atau lebih
- Melatih cara untuk mengungkapkan
rasa ingin sesuatu
- Melatih untuk terus bercakap-cakap
dengan orang di sekeliling
- Masukkan kedalam jadwal harian klien
Kamis, 8 Oktober 2020, 09.00 Wita SPV S:
- Evaluasi kegiatan harian latihan - Tn P mengatakan senang memiliki
berkenalan, berbicara saat banyak teman baru
melakukan kegiatan harian dan - Tn P mengatakan sudah tidak
sosialisasi, berikan pujian merasakan kesepian
- Latih kegiatan harian O:
- Nilai kemampuan yang telah - Tampak Tn P sudah mulai berbicara
mandiri tampa harus di suruh
- Nilai apakah isolasi sosial - Tampak Tn P sudah tidak malu-malu
teratasi
lagi kepada orang lain dan perawat
- Tampak Tn P lebih banyak
menghabiskan waktu untuk menyapa
teman-teman di sekitarnya
- Tampak Tn P tidak melamun lagi

A:
- Isolasi Sosial positif berkurang

P:
- Melatih untuk terus bercakap-cakap
dengan orang di sekeliling
- Mengulangi latihan dari SP 1 sampai
Sp 5 jika Isolasi sosial masih positif
- Masukkan kedalam jadwal harian klien

Anda mungkin juga menyukai