Anda di halaman 1dari 159

HG - 04

Alya Fadhila Ismail - 1806207495


Arlya Daffa Amira – 1806207482
Athallia Qatrunnada - 1806207526
Dimas Rafi Nawangsa - 1806207753
Millennie Fitria Rosidi – 1806207500
Nabila Shaffa Rizky Chandra - 1806207513
Mikroskop
Outline
Prinsip
Mikroskop

Jenis
Mikroskop
Prinsip
Mikroskop
Mikroskop adalah alat optik yang terdiri atas
susunan beberapa lensa pembesar yang digunakan untuk
melihat benda atau mikroorganisme atau bagian tubuh Lensa okuler mempunyai
makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat
dilihat menggunakan mata telanjang. peran seperti lup,
sehingga pengamat dapat
melakukan dua jenis
Prinsip sederhana mikroskop (untuk mikroskop sederhana)
pengamatan yaitu dengan
adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif mata tak berakomodasi atau
sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. dengan mata berakomodasi
maksimum.
Prinsip utama mikroskop adalah untuk memperbesar ukuran
benda yang diobservasi.
Jenis Mikroskop
Mikroskop stereo binokuler memiliki
kemampuan perbesaran maksimal hanya 7-
30 kali.

Sumber cahaya yang digunakan berupa


pencahayaan elektronik.

Lensa yang dipakai sama dengan lensa pada


Binocular mikroskop cahaya.
Stereoscopic Cara kerjanya juga sama, namun hasil

Microscope penampakannya berupa objek tiga dimensi.

Dengan hasil seperti itu, kita dapat melihat


Prinsip kerja mikroskop ini adalah pistol
objek secara mendetail, baik fisik maupun
elektron (terbuat dari tungsten filamen dan
lanthanum hexaboride/LaB6) memproduksi teksturnya secara tiga dimensi.
electron yang dipercepat melalui anoda
bertegangan tinggi (100-300 kV).
Mikroskop medan terang mengamati daerah
yang diamati dengan meneranginya sehingga
objek-objek yang sedang ditelaah tampak lebih
gelap daripada latar belakangnya. Hal ini
disebabkan karena cahaya dari sumbernya
lewat melalui sistem- sistem lensa ke atas
tanpa mengalami perubahan sehingga
terbentuk medan yang terang. Mikroskop ini
tidak menggunakan kondensor sehingga
cahaya masuk diteruskan langsung. Mikroskop
ini biasa digunakan untuk menangkap
penampakan objek hidup berukuran amat kecil
seperti bakteri mikro yang nyaris tidak terlihat
sama sekali.

Bright Field Microscope


Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya terpolarisasi untuk
menganalisa struktur yang transparan dengan dua indeks refraktif
yang berbeda pada orientasi yang berbeda untuk membedakan
cahaya terpolarisasi ke dalam kedua komponen. Cahaya terpolarisasi
terpusat pada satu arah, sedangkan cahaya biasa bergerak dalam
arah gerakan acak.

Polarizing
Microscope
Phase Contrast Microscope

Mikroskop fase kontras memiliki


kegunaan untuk menangkap penampakan
objek hidup berukuran mikro dan biasa
digunakan untuk meneliti jaringan/sel
yang masih hidup terutama untuk
jaringan/sel hidup yang tidak dapat
ditembus atau pun diwarnai.

Prinsip kerja mikroskop fase kontras


adalah jaringan/sel yang tidak dapat
ditembus atau diwarnai pada dasarnya
bereaksi terhadap cahaya sehingga dapat
melakukan interaksi dengan materi
sekitar inti.
Mikroskop elektron
adalah sebuah
mikroskop yang mampu
untuk melakukan
pembesaran objek
sampai 2 juta kali,
yang menggunakan
elektro statikdan
elektro magnetik untuk
Mikroskop mengontrol pencahayaan
Elektron dan tampilan gambar
serta memiliki
kemampuan pembesaran
objek serta resolusi
yang jauh lebih bagus
daripada mikroskop
cahaya.
Scanning Electron
Microscopy
Scanning Electron Microscopy (SEM)
digunakan untuk mengamati detil permukaan
sel atau struktur mikroskopik lainnya, dan
mampu menampilkan pengamatan obyek
secara tiga dimensi.

Sebagai perbandingan SEM modern sekarang


ini mempunyai resolusi hingga 1 nm atau
pembesaran 400.000 kali.
Scanning Transmission Electron
Microscopy

Scanning Transmission Electron Microscopy


(STEM) adalah merupakan salah satu tipe
yang merupakan hasil pengembangan dari
Transmission Electron Microscopy (TEM).
Pada sistem STEM ini, electron menembus
spesimen namun sebagaimana halnya
dengan cara kerja SEM.
Ultrasonic
Microscope
Mikroskopi ultrasonik memungkinkan
menghasilkan gambar dari bagian dalam
suatu objek. Di bidang elektronik, ini sering
Mikroskopi ultrasonik digunakan dalam analisis kegagalan
memungkinkan menghasilkan komponen semikonduktor yang dicetak.
gambar dari bagian dalam suatu
objek. Di bidang elektronik,
ini sering digunakan dalam
analisis kegagalan komponen
semikonduktor yang dicetak.
SPM (Scanning Probe
Microscope)
adalah instrumen yang digunakan untuk
mempelajari permukaan pada tingkat skala nano.
SPM membentuk gambar permukaan
menggunakan probe fisik yang menyentuh
permukaan sampel untuk memindai permukaan
dan mengumpulkan data, diperoleh sebagai kotak
data dua dimensi dan ditampilkan sebagai gambar
komputer.
merupakan instrumen
yang menggunakan sinar-
X untuk menghasilkan
gambar objek kecil yang
diperbesar. Perangkat
dasar menggunakan emisi
sinar-X dari sumber
titik untuk melemparkan
Mikroskop gambar yang diperbesar
pada layar fosfor.
sinar-X Mikroskop sinar-X yang
berhasil dibuat pada
tahun 1951 oleh
fisikawan Inggris Ellis
Coslett dan William
Nixon.
Differential interference contrast microscopy juga
dikenal sebagai Nomarski microscopy or imaging, pada
tahun 1952 Georges Nomarski mengembangkan teknik
ini sebagai penyempurnaan dari phase contrast
microscopy. DIC microscopy ini mengambil kelebihan
pada perbedaan pembiasan cahaya yang dilakukan oleh
berbagai bagian sel hidup dan spesimen transparan yang
memungkinkan mereka untuk menjadi terlihat selama
evolusi mikroskopis.

Differential Interference
Contrast Microscopy
Fluorescence microscope sebenarnya sama dengan mikroskop cahaya
konvensional yang ditambahkan dengan beberapa fitur untuk meningkatkan
kemampuannya. Mikroskop ini menggunakan sumber cahaya yang
berintensitas lebih tinggi untuk menstimulir spesies fluoresen dalam sampel
yang diinginkan.

Fluorescence Microscope
Total Internal Reflection
Fluorescence Microscopy

Merupakan salah satu teknik untuk


penggambaran selektif molekul
fluoresen pada lingkungan yang berair
yang sangat dekat dengan zat padat
dengan indeks bias yang tinggi.
Laser Scanning
Microscopy
Dalam laser scanning microscopy, sinar laser yang terfokus dipindai di atas sampel
dan intensitas yang dipantulkan ditampilkan sebagai fungsi posisi untuk membuat
gambar cahaya yang dipantulkan menjadi dalam bentuk digital dari sampel.

Laser scanning microscopy memungkinkan untuk adanya


berbagai pengukuran kualitatif dan kuantitatif yang
sulit untuk dilakukan. Laser scanning microscopy
dapat diaplikasikan untuk karakterisasi kekerasan
nonkontak, rekonstruksi 3D, pemetaan spasial
resolusi tinggi, dan lain-lain.
● Multiphoton excitation microscopy
memiliki peran yang semakin lama
Multiphoton semakin berdampak di antara
teknik-teknik mikroskopis lainnya

Excitation untuk mempelajari hal terkait


dengan biologis.
● Saat ini, multiphoton excitation
Microscopy microscopy diharapkan untuk
meningkatkan kapabilitasnya
dalam berbagai bidang seperti
bioteknologi, neurobiologi,
embriologi, teknik jaringan, dan
ilmu material.
Metode structured illumination microscopy
Structured telah dikembangkan selama dua dekade
sebagai teknik lapangan yang luas untuk
Illumination mencapai kinerja yang lebih tinggi dan juga
sebagai kunci teknik iluminasi untuk
Microscopy penampang optik, penggambaran super-
resolusi, profil permukaan, dan
penggambaran fase kuantitatif objek skala
mikro dalam biologi dan rekayasa sel.
Mikroskop Biologi

Mikroskop biologi adalah


mikroskop yang digunakan untuk
melakukan observasi pada objek
biololgi yang berukuran kecil dan
pipih. Mikroskop biologi berguna
dalam melakukan observasi pada
preparat seperti sel, irisan
jaringan, mikroorganisme.
Makhluk hidup seperti serangga, arthropoda,
hingga spesies ikan kecil dan bagian
tumbuhan adalah objek yang umum diamati
dengan menggunakan mikroskop
Mikroskop stereoskopi.

Stereoskopi
Mikroskop stereoskopi adalah mikroskop yang
digunkana untuk mengamati makhluk hidup
dataupun benda mati yang ingin dilihat secara
detail morfologi nya.
Mikroskop Tegak Lurus

Pengaplikasian dalam biologi sel,


mikroskop tegak lurus digunakan untuk
kontras fase atau mikroskop fluoresensi
bidang lebar sel hidup atau sampel yang
diperas antara slide dan kaca penutup.
Aplikasi tambahan adalah mikroskop sel
tetap atau bagian jaringan.
Pengaplikasian
mikroskopi terbalik
adalah teknik yang
sangat populer untuk
pencitraan sel hidup.
Di sini, sel-sel hidup
diamati melalui bagian
bawah pembuluh biakan
sel. Teknik ini
memiliki beberapa
Inverted keunggulan
Microscope dibandingkan mikroskop
tegak.
Thank You For Your
Attention!
IS THERE ANY
QUESTION?
JENIS SEL
PROKARIOTIK
EUKARIOTIK
PROKARIOTIK
Sel prokariotik tidak mempunyai
membran inti sehingga tidak
mempunyai batas yang jelas
antara sitoplasma dan
nukleoplasma.
Struktur sel prokariotik
 dinding sel,
 membran sel,
 mesosom,
 sitoplasma,
 ribosom dan
 materi inti (DNA dan RNA).
EUKARIOTIK
sel eukariotik mempunyai
membran inti sehingga ada batas
yang jelas antara sitoplasma dan
nukleoplasma.
Struktur sel Eukariotik
Membran plasma Sitoskeleton
Dinding sel, Inti
sitoplasma, Vakuola
sentriol, Sentrosom
retikulum endoplasma,
ribosom,
komplek golgi,
lisosom,
mitrokondria,
Kloroplas
Peroksisom
Membran plasma atau selaput
plasma
Membran plasma atau selaput
plasma. Struktur dasarnya
merupakan dua lapis lipid
menyelubungi sel, membatasi
bagian antar sel dengan
lingkungan luarnya.

Membran plasma
Dinding Sel
(hanya pada sel tumbuhan) yaitu
bagian terluar sel tumbuhan selain
membran sel yang bersifat amat
tebal dan kaku
Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang dibungkus oleh membrane
plasma. Di dalam sitoplasma terdapat membran intrasel yang
membungkus organel sel, misalnya membran yang membungkus
mitokrondria, kloroplas, lisosom, peroksisom, retikulum endoplasma,
dan badan Golgi.
Bagian sitoplasma yang berada di antara organel dinamakan sitosol.
Sentriol
Sentriol. Merupakan organel sel hewan yang tersusun atas satu pasang
struktur silinder yang tengahnya berlubang. Terdiri atas sembilan
protein tubula triplet (berperan untuk mengatur polaritas pembelahan
sel pada sel-sel hewan).
Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasama (RE), yaitu
suatu struktur organel yang
tersusun oleh kantong pipih dan
tabung membran dua lapis yang
meluas dan menutupi sebagian
besar sitoplasma
Ribosom
Ribosom merupakan salah satu
organel tidak bermembran yang
ditemukan pada semua sel, baik
sel prokariotik maupun eukariotik.
Aparatus Golgi atau Kompleks
Golgi.
AG tersusun atas tiga bentukan
membran, yaitu:
kantung-kantung pipih yang
disebut sisterna atau sakulus
vesikel-vesikel kecil
vesikel besar
Lisosom
Ada empat macam bentuk lisosom,
yaitu satu macam lisosom primer
dan tiga macam lisosom sekunder.
Mitokondria
Bagian-bagian utama mitokondria
dibedakan menjadi dua, yaitu
bagian selaput atau membran dan
bagian matriks. Membran
mitokondria ada dua yaitu
membran luar dan membran
dalam. Antara membran dalam
dan membran luar terdapat ruang
antarmembran yang berisi
berbagai macam enzim.
Kloroplas
Kloroplas. Merupakan organel bermembran rangkap pada sel tanaman
yang penting untuk fotosintesis (yaitu sintesis karbohidrat dari
karbondioksida dan air dari udara dengan menggunakan energi cahaya
matahari) dan fotofosforelasi (proses pada membran tilakoid pada
kloroplas yang merupakan reaksi berantai transfer elektron diikuti
proton disertai dengan sintesis ATP terjadi sebagai bagian dari reaksi
terang pada fotosintesis).
Sitoskeleton
Sitoskeleton. Merupakan rangka sel
yang memberi dan memelihara
bentuk sel.
Inti Sel
Bagian –bagian yang menyusun inti
sel antara lain adalah membran
inti, pori membran,matriks inti sel
(matriks), kromatin atau
kromosom, dan anak inti
(nukleolus).
Vakuola
Merupakan organel sitoplamik yang
dibatasi oleh selaput tipis yang
disebut tonoplas, umumnya
berupa rongga atau gembungan.
Sentrosom
Bentuknya menyerupai bola-bola
duri karena adanya serat-serat
radial
Perbedaan antara Prokariotik
& Eukariotik
VS
Prokariotik Eukariotik

Contoh Bakteri dan ganggang Protista, Fungi,


organismenya hijau biru tumbuhan dan hewan

Ukuran sel Antar 0,5 - 2 µm antara 2-200 µm

Anaerobik dan
Metabolisme Aerobik
aerobik

Nukleus, mitokondria,
Organela Sedikit atau tidak ada kloroplas, retikulum
endoplasma, dll.

Sirkular, dalam Sangat panjang


DNA
sitoplasma terdapat dalam inti sel
Next. . .

Sintesis RNA terjadi


Disintesis pada
dalam nucleus, protein
RNA dan Protein beberapa
disintesis dalam
kompartemen
sitoplasma
Sitosekelaton tersusun
Sitoplasma Tidak ada sitosekelaton
dari filament protein
Kromosom memisahkan
Kromosom memisah
diri oleh adanya
Pembelahan sel melalui gelendong
pemisahan membran
pembelahan
plasma
Umumnya multiseluler,
Organisasi seluler Umumnya uniseluler sel-sel dengan tugas
yang berbeda-beda
Genom sel
prokariotik
Molekul asam nukleat
Genom (Kromosom,Plasmid)

dan
eukariotik
•informasi genetik yang dimiliki
suatu sel atau organisme, atau
khususnya keseluruhan asam •Himpunan gen (Hans Winkler dari
nukleat yang memuat informasi Universitas Hamburg, Jerman, pada
tahun 1920) Alya F -
Kajian yang mempelajari genom
dikenali sebagai genomika (genomics).

G
Setiap organisme memiliki genom yang
mengandung informasi biologis yang diperlukan
bagi membangun tubuhnya dan mempertahankan
hidupnya serta diwariskan ke generasi berikutnya,
dalam hal lain dapat dikatakan bahwa genom
merupakan sel kelamin yang mengandung materi
genetik yang akan diturunkan ke keturunan
selanjutnya.
Hopes
Organisasi
Genom
About The Slide Here

DNA RNA

DNA unting ganda virus RNA memiliki


(double stranded, genom.
"ds") menjadikan RNA ds atau unting
komponen tunggal (single
pembentuk genom stranded, "ss")
kebanyakan
organisme dan
semua sel
Organisasi
Genom

Hopes
Genom prokariota (organisme tanpa inti sel, contohnya
Genom prokariot & bakteri) biasanya berupa molekul tunggal dsDNA sirkular,

eukariot walaupun dapat pula terdapat DNA ekstrakromosom


berbentuk plasmid sirkular yang menyandikan produk gen
yang menguntungkan tapi tidak esensial.

Genom eukariota (organisme berinti sel(kromosom),


contohnya manusia) biasanya berupa sejumlah molekul
dsDNA linear., Genom prokariota (organisme tanpa inti sel,
contohnya bakteri) biasanya berupa molekul tunggal dsDNA
sirkular, walaupun dapat pula terdapat DNA
ekstrakromosom berbentuk plasmid sirkular yang
menyandikan produk gen yang menguntungkan tapi tidak
esensial. Sementara itu, genom eukariota (organisme berinti
sel, contohnya manusia) biasanya berupa sejumlah molekul
dsDNA linear (H) . Genom ekstranuklear sel eukariotik
meliputi genom mitokondria dan kloroplas, yang berupa
molekul dsDNA sirkular seperti pada prokariota
Ukuran Genom,
Jumlah Gen,
Dan Densitas
Gen
Secara umum

Terdapat perbedaan ukuran genom, jumlah gen, dan


densitas gen antara prokariota dan eukariota.

Prokariota memiliki genom yang lebih kecil dengan jumlah


gen lebih sedikit dan densitas gen lebih besar bila
dibandingkan dengan eukariota.

Gbr. Ukuran Genom dan Kira-Kira Jumlah Gen


Genom
Prokariotik G
Genom prok
material genetic yang terdapat pada
prokariot. Sedangkan genom bakteri terdiri
dari kromosom sirkular yang disebut nucleoid transferable
. Di luar nukleoid terdapat juga DNA sirkuler PGenom Prokariotik dapat ditransfer
lain yang lebih kecil disebut plasmid ((origin dari satu bakteri ke bakteri lainnya
of replication)). Pembentukan badan ataupun pada kingdom yang berbeda.
nukleoid terkondensasi dengan cara Sehingga, sering digunakan sebagai
supercoiling dan looping yang tersusun vector untuk membawa gen yang
secara rapat. Plasmid tahan antibiotic crusial. diinginkan karna keragaman dalam
organisasi genom.
Genom
eukariotik G
Genom eu pada manusia +
tumbuhan
genom nuclear eukariotik memiliki molekul ukuran
DNA linear yang terdapat di dalam
kromosom. Semua eukariot juga memiliki Eukariot yang lebih sederhana
genom yang lebih kecil yang berbentuk memiliki fungi genom yang paling
sirkular yaitu genom mitokondria Sedangkan kecil, dan eukariot yang lebih tinggi
pada tumbuhan terdapat genom lain yaitu seperti vertebrata dan tanaman
genom kloroplas berbunga memiliki genom yang lebih
Genom eukariotik berlokasi pada beberapa besar. Eukariot juga memiliki genom
kromosom. Selain itu juga terdapat genom mitokondria yang berbentuk sirkular.
organel. Dimana material kromosom disebut Unruk ukurannya lebih kecil pada sel
kromatin. hewan daripada tumbuhan
Transkripsi
dan Translasi Pada Eukariot
pada eukariot transkipsi terjadi di inti dan translasi terjadi di
sitoplasma, karena keduanya tidak dapat berjalan secara

pada
bersamaan. Sedangkan pada proses transkipsi lebih rumit
dikarenakan akses RNA polymerase terhadap DNA lebih
lama akibat DNA dikemas secara kompak dengan protein
histon.

Prokariotik
dan Pada prokariot

. Pada prokariot proses transkipsi dan translasi dapat terjadi

Eukariotik
secara simultan dan berlangsung sederhana

Prokariot kemudahan 80%

Eutkariot kemudahan 20%


SUMBER

LTM FG 02

GOOGLE PHOTOS
1. Organel sel merupakan
benda padat yang terdapat
di dalam sitoplasma sel
2. Bersifat hidup
3. Berperan khusus
DEFINISI PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK

SEL PROKARIOTIK Merupakan sel dengan tidak


dan adanya membran atau
selaput yang melapisi inti sel

Contoh organisme bersel satu


yang memiliki sususna sel
prokariotik adalah bakteri ,
ganggang biru, dan
paramecium
DEFINISI PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK
Merupakan sel yang memiliki membran SEL PROKARIOTIK
atau selpaut yang membungkus materi
genetik yang terkandung di dalma inti
sel

Contoh makhluk hidup yang memiliki


sususnan sel eukariotik adalah
ganggang (kecuali ganggang biru),
manusia, tumbuhan, hewan, dan jamur
(fungi).
Membran sel
1
Glikoprotein
(mengikat molekul sel tetangga)

Kepala (Fosfat)  Hidrofilik

Ekor (Lipid)  Hidrofobik

Protein integral
(protein yang terbenam)

Protein periferal
(protein menempel)
Merupakan selaput tipis, halus, dan elastis Lipida membrane sel terdiri dari dua
yang menyelubungi permukaan sel hidup. lapisan yang bersifat ampifatik, dimana
Membrane sel bersifat permeable terhadap satu bersifat hidrofobik (non polar atau
zat yang molekulnya kecil atau bersifat ion tidak suka air) dan satu lagi bersifat
dan tidak permeable terhadap zat yang hidrofilik (polar atau suka air). Lipida
molekulnya besar. Membran sel terbentuk membran sel terdiri dari empat kelas
oleh lipida ampifatik, protein, dan utama yaitu fosfolipida, sfingolipida,
karbohidrat. glikolipida, dan sterol.
MEMBRAN SEL
KARAKTERISTIK
Sitoplasma terbagi menjadi dua
bentuk yaitu Fase Sol (padat) dan
Fase Gel (cair) dan khusus cairan
yang berada di dalam inti sel
disebut Nukleoplasma. Sitoplasma
disusun oleh 90% air dimana air
menjadi penyusun utamanya,

Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya metabolisme sel


• Sebagai pemberi bentuk sel
• Pengatur gerakan sel
• Berupa jaringan protein filamen dan
tubulus
KARAKTERISTIK
Ribosom merupakan organel
pen sintensis protein. Ribosom
kerap menempel satu sama
lain dan membentuk rantai
yang sering disebut polisom
atau pololiribosom. Struktur
ribosom berbentuk bulat
bundar terdiri dari dua partikel
besar dan kecil, ada yang
soliter dan ada yang melekat
sepanjang R.E.
Ribosom adalah organel sel terkecil yang
4
tersuspensi dalam sel. Antara satu
ribosom dengan yang lainnya diikat oleh
mRNA. Menurut kecepatan sedimentasi
dibedakan menjadi ribolom sub unit kecil
(40s) dan ribosom sub unit besar (60s)

Sebagai tempat berlangsungnya sintesis


protein dan contoh organel tidak
bermembran. Oleh penyusun utamanya
yaitu asam ribonukleat dan berada bebas
di dalam sitoplasma ataupun melekat
pada RE.
KARAKTERISTIK
Reticulum endoplasma terdiri dari
jaringan tubula dan gelembung
membran disebut sisterne. Dimana
jaringan dan gelumbung ini memiliki
ketebalan 4 nm dan disatukan dengan
sitoskeleton.
RE terbagi menjadi 3 lapisan:
• Cisterina
• Tubular
• Vesikular
Retikulum endoplasma kasar adalah RE yang
memiliki banyak ribosom sehingga tampak
berbintil-bintil. Ribosom yang terdapat di RE
membuat RE kasar memiliki kemampuan
mendukung sintesis protein dan menyalurkan
bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma
dan berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat di
dalam sel itu sendiri..Selain itu, Retikulum
endoplasma kasar memiliki kemampuan untuk
produksi membran.

RE halus tidak terdapat ribosom. RE halus


berfungsi dalam bermacam-macam proses
metabolisme, termasuk sintesis lipid, metabolisme
karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun
(misalnya RE yang ada didalam sel-sl hati), dan
menjadi tempat penyimpan Calcium (bila sel
berkontraksi maka calcium akan dikeluarkan dari
RE dan menuju ke sitosol).
FUNGSI UTAMA
“Mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic
antara inti sel dengan sitoplasma dan berfungsi sebagai alat
transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri.”

FUNGSI LAINYA
• Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati (RE
kasar dan RE halus)
• Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di
dalam sel-sel hati.
• Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke
bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)
Dinding sel
SEL PROKARIOTIK

• Memberikan bentuk struktural sel


• Melindungi sel dari tekanan internal
karena perbedaan konsentrasi didalam
sel dan lingkungannya
• Didalam dinding sel bakteri terdapat
peptidoglikan yang berfungsi atas
SEL EUKARIOTIK kekakuan dinding sel dan menentukan
dinding sel
• Menjaga bentuk sel dan membatasi
antara sel bagian dengan lingkungan luar
sel.
• Dengan sifat selektf permeabelnya,
dinding sel memiliki fungsi sebagai
pengatur keluar dan masuknya suatu zat
tertentu yang menuju atau keluar sel.
Mesosom
Membran plasma pada bakteri
membentuk lipatan-lipatan di
beberapa bagian, lipatan ini disebut
mesosom. Mesosom berfungsi
untuk respirasi , sekresi dan
menerima DNA saat konjugasi
INTI SEL (NUKLEUS)
Nukleus merupakan bagian sel yang
berukuran lebih besar dibandingkan
dengan organel sel seperti biasanya,
mempunyai ukuran 10 – 20 nm. Letak
inti sel (nukleus) terkadang di bagian tepi
atau di tengah, mempunyai bentuk bulit
atau lonjong seperti cakram.
Fungsi dari nukelus sendiri adalah mengatur semua aktivitas
sel, karena di dalam nukleus terdapat kromosom yang
berisikan ADN yang mengatur sintesis protein. Inti
mempunyai tugas mengendalikan semua kegiatan sel mulai
dari metabolisme sampai pembelahan sel.
KARAKTERISTIK
Lisosom berbentuk bulat,
berdiameter 1,5 mikron dan
dikelilingi oleh membran sel
tunggal yang digunakan untuk
mencerna makromolekul,
lisosom terletak berdekatan
dengan badan golgi. Lisosom
memiliki peranan penting yang
tidak dapat dilakukan oleh
organel sel lain.
KARAKTERISTIK FUNGSI
a. Mencerna zat makanan hasil dari fagositosis dan
Lisosom juga menghasilkan enzim
pinositosis.
hidrolitik seperti, fosfatase dan
b. Mencerna makanan cadangan apabila kekurangan
proteolitik. Enzim hidrolitik akan
makanan.
mencerna makanan yang masuk ke
c. Menghancurkan organel sel yang telah rusak.
dalam sel secara fagositosisl. d. Menghancurkan benda yang berada di luar organel
Lisosom banyak ditemukan pada sel sel, contohnya sperma yang mengeluarkan enzim
darah putih, hal ini berkaitan dengan agar dapat menghancurkan dinding sel ovum ketika
fungsinya sebagai penghasil zat terjadinya fertilasi.
kekebalan tubuh. e. Menetralkan zat yang memiliki sifat karsinogen
yang dapat menyebabkan kanker.
f. Pengahncuran diri sel, dengan cara melepaskan
semua enzim yang berada dalam lisosom.
KARAKTERISTIK
Peroksisom atau badan mikro mempunyai
ukuran sama seperti Lisosom dan dibentuk
dalam Retikulum Endoplasma Granular.
organel peroksisom ini terus menerus
berasosiasi dengan organel sel lain, banyak
juga mengandung enzim katalase dan
oksidae yang banyak disimpan dalam sel-
sel hati.
untuk membentuk H2O2 untuk
merombak lemak
FUNGSI
Mengurangikan peroksida
(H2O2) dimana ini
merupakan sisa metabolisme
yang bersifat toksik menjadi
oksigen dan air.

untuk mengubah H2O2 menjadi H2O


dan O2
KARAKTERISTIK

Badan golgi melekat pada


retikulum endoplasma. Badan
golgi berbentuk kantong-kantong
pipih yang bertumpuk dengan
sejumlah struktur perifer yang
bervariasi. Kantong-kantong ini
disebut sakula atau lamella atau
sisterna.
Modifikasi,
Gudang sementara
Pembentukan pengemasan, dan
protein yang
kantung distribusi produk
dihasilkan
sekresi dan retikulum
retikulum
membran endoplasma ke
endoplasma
plasma luar sel
MITOKONDRIA
MITOKONDRIA

Mitokondria memiliki dua


lapisan membran yaitu
membran dalam dan
membran luar.
FUNGSI UTAMA
Sebagai tempat respirasi sel Siklus Krebs
(Siklus Asam Sitrat)

Seluruh proses respirasi


aerob sel terdiri atas 3
langkah sebagai berikut:

Glikolisis

Transpor Elektron
DAFTAR PUSTAKA

Gozan, Misri. (2015). Pengantar Bioproses. Jakarta : Erlangga


Lodish, Harvey, et al. (2003). Molecular Cell Biology (5th ed.). New York :
W. H. Freeman.
Nugraeni, Mahardika Himas, et al. 2015. Makalah Biologi Sel dan
Molekuler Struktur dan Fungsi Mitokondria. Universitas Negri Yogyakarta.
Jaringan Epitel
01 Ciri-ciri dan Fungsi

02 Jaringan Epitel Penutup

03 Jaringan Epitel Kelenjar

04 Spesialisasi Membran
Epitel
1. Ciri-ciri dan Fungsi
Membran dibentuk oleh lembaran
sel-sel meliputi suatu permukaan
2. luar atau membatasi suatu
permukaan dalam
Jaringan epitel tersusun oleh sel-sel
bersisi dan bersudut banyak (polygonal) 1

Ciri-Ciri

4
Semua epitel terletak pada atau Memiliki sedikit atau tanpa
dikelilingi oleh suatu lamina basal, 3 substansi interseluler
yang memisahkan epitel dari jaringan
ikat dibawahnya, pembuluh darah,
dan saraf
1. Ciri-ciri dan Fungsi

Absorbsi Sekresi
Misalnya pada bagian Contohnya di epitel kelenjar.
usus, bagian proksimal
tubulus kontortus nefron

Fungsi
Proteksi Sensoris
Untuk menutupi dan melapisi
Contohnya adalah neuroepital.
permukaan.
Contoh : Epitel di ureter dan
epitel di kulit
2. Jaringan Epitel Penutup

Jaringan epitel penutup adalah jaringan yang sel-selnya


tersusun dalam lapisan yang menyerupai membran dan
menutupi permukaan luar atau melapisi rongga tubuh.

Jaringan epitel penutup dikelompokkan menjadi epitel selapis,


epitel berlapis banyak palsu, epitel transisional, dan epitel
berlapis banyak
2. Jaringan Epitel Penutup
Images & Contents
Epitel Selapis
Merupakan jaringan epitel yang terdiri atas satu lapisan sel dan biasanya dijumpai pada tempat-tempat yang tidak mengalami
kerusakan mekanis. Contohnya jaringan epitel yang membatasi jantung dan pembuluh darah. Epitel selapis dibagi menjadi :

1. Epitel Selapis Pipih 2. 3.


Epitel Selapis Kubus Epitel Selapis Silindris

Berbentuk pipih dan Berbentuk heksagonal Dari permukaan terlihat


sangat datar menyerupai ,lebih teratur, dan seperti kubus sedangkan
sisik. Terdiri dari Epitel memiliki inti ditengah. dari samping berbentuk
squamosa (epitel selapis Ditemukan pada folikel pilar pilar dengan inti di
pipih yang berasal dari kelenjar tiroid, tubulus tengah. Contohnya pada
ectoderm, contoh : epitel kontortus distal dan jaringan epitel yang
pada kapsul bowman proksimal membatasi lambung,
usus, kantung kemih,
2. Jaringan Epitel Penutup

Epitel berlapis banyak palsu

Dikatakan berlapis banyak palsu karena pada penampang tegak lurus terlhat seperti berlapis
banyak. Terdiri atas tiga macam sel :
• Sel basal
• Sel silindris bersilia
• Sel goblet

Sumber : biologigonz.blogspot.com
2. Jaringan Epitel Penutup

Epitel transisional

Epitel transisional adalah epitel yang dapat berubah bentuk. Contohnya adalah
epitel pada pelvis ginjal, ureter, dan kantung air seni. Ketika organ tersebut
kosong atau pada kantung air seni misalnya, tidak terdapat urin maka bentuk
jaringan epitelnya adalah epitel kubus berlapis banyak. Tetapi, ketika organ
tersebut ada isinya maka tekanan pada dinding sel akan membesar dan
mengakibatkan perubahan bentuk pada jaringan epitel. Sehingga jaringan epitel
yang tadinya berbentuk epitel kubus berlapis banyak akan berubah menjadi epitel
pipih berlapis banyak
2. Jaringan Epitel Penutup

Epitel berlapis banyak

Jaringan epitel berlapis banyak biasanya terletak pada tempat-tempat yang sering
mengalami kerusakan mekanis atau berfungsi sebagai proteksi. Epitel berlapis banyak
terdiri dari :

• Jaringan epitel pipih berlapis


• Jaringan epitel kubus berlapis banyak
• Jaringan epitel silindris berlapis banyak

Sumber : ilmuveteriner.com
3. Jaringan Epitel Kelenjar

Jaringan epitel kelenjar adalah jaringan yang yang dibentuk


oleh sel-sel terkhususkan yang berperan untuk menghasilkan
suatu sekret cair yang biasanya disimpan dalam bentuk butir-
butir kecil yang disebut granula sekretori. Proses ini disertai
dengan sintesis maromolekul intra sel
3. Jaringan Epitel Kelenjar

Kelenjar Uniseluler Kelenjar multiseluler


Dibentuk oleh suatu sel yang
Berdasarkan Terdiri atas lembaran epitel yang berperan
memiliki goblet dimana bagian jumlah Sel sebagai sel sekretoris. Terdiri atas dua
apikalnya melebar dan berisi kelompok yaitu kelenjar sederhana (memiliki
massa butir-butir musigen satu saluran, tidak bercabang, dan tubular)
Contoh = sel goblet pada usus dan kelenjar kompleks (memiliki saluran ke
halus dan saluran pernafasan luar yang bercabang dan susunannya berupa
tubular, asinar, dan tubuloasinar
3. Jaringan Epitel Kelenjar

Berdasarkan
Kelenjar Endokrin Ada atau Kelenjar Eksokrin
Kelenjar Endokrin tidaknya Kelenjar eksokrin menyalurkan sekretnya
menyalurkan sekretnya yang saluran melalui duktus ke suatu permukaan
berupa hormone langsung ke tubuh. Kelenjar eksokrin dibentuk oleh 2
pembuluh darah atau limfa jenis epitel, yaitu bagian sekretori (bagian
dan setelah itu dibawa ke yang khusus menghasilkan sekret) dan
seluruh jaringan. Contoh : bagian saluran (bagian yang
kelenjar tiroid Kelenjar Campuran
menghantarkan sekret ke luar
Merupakan kelenjar yang dibentuk
oleh kelenjar eksokrin dan endokrin.
Contohnya pankreas, sebagai
kelenjar eksokrin menghasilkan
enzim dan sebagai kelenjar endokrin
menghasilkan hormon
3. Jaringan Epitel Kelenjar

Kelenjar Serous Berdasarkan Kelenjar Mucous


jenis
Kelenjar yang menghasilkan sekresinya Kelenjar yang menghasilkan
sekret berupa cairan encer sekret yang kental dan terdiri
(biasanya enzim) atas glikoprotein (mukus)

Kelenjar Campuran

Kelenjar yang sekretnya


berupa mukus dan sereus
3. Jaringan Epitel Kelenjar

Berdasarkan
Kelenjar Merokrin cara Kelenjar Holokrin

Pada kelenjar merokrin, sekret pengeluaran Pada kelenjar holokrin, sekret


dikumpulkan pada bagian distal dan sekresi dihasilkan dengan pecahnya seluruh
kemudian digetahkan ke luar sel untuk menjadi sekret setelah sel
dengan cara eksositosis tanpa sekretorik membentuk dan menimbun
merusak sel itu sendiri (tidak hasil sekresi di dalam sitoplasma.
kehilangan sitoplasma). Contohnya Contohnya adalah pada kelenjar
adalah kelenjar ludah parotid, minyak yang terdapat di akar rambut
kelenjar sub lingualis dan sub Kelenjar Apokrin yang berfungsi untuk menyemir rambut
mandibularis. pada kulit.
Pada kelenjar apokrin sekret
dihasilkan dengan cara merusak
bagian apikal sel yang mengandung
banyak granula sekretori.
Contohnya kelenjar mammae.
3. Jaringan Epitel Kelenjar

Kelenjar tubulosa simpleks Berdasarkan Kelenjar tubulosa majemuk


Contoh : ciptus coli
bentuk
saluran
kelenjar

Kelenjar alveolaris simpleks


Kelenjar tubulosa simpleks melingkar
Contoh : Kelenjar sebasea pada kulit
Contoh : kelenjar keringat

Kelenjar tubulosa simpleks bercabang


Contoh : Kelenjar pilorica gastrica
Jaringan Saraf
01 Gambaran Umum

02 Peran jaringan saraf

03 Struktur
1. Jaringan Saraf

Jaringan saraf merupakan salah satu jaringan dasar


pembentuk tubuh manusia yang mengatur seluruh aspek yang
berkaitan dengan fungsi fungsi tubuh yang diperlukan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari. Pada dasarnya sistem saraf
menghimpun rangsang dari lingkungan baik luar maupun
dalam tubuh, mengubah rangsang menjadi impuls saraf dan
meneruskan impuls ini ke suatu daerah penerimaan lalu impuls
tersebut akan ditafsirkan dan diteruskan ke organ-organ
efektor untuk memberikan respon yang tepat
2. Peran jaringan saraf

Mengolah sistem kerja organ


di dalam tubuh manusia

Menerima rangsang dari Mengolah rangsangan


lingkungan luar tubuh, tersebut lalu memberikan
fungsi ini dilakukan oleh 5 tanggapan kembali
alat indera manusia.
3. Struktur jaringan saraf

Sumber : lumenlearning.com
Dendrit Sel Schwan

Dendrit adalah neuron


STRUKTUR motorik yang pendek dan
Dalam sistem sel saraf
tepi, sel Schwann
memiliki luas permukaan adalah sel neuroglia
D A R I yang besar untuk menerima yang mendukung fungsi
sinyal dari neuron lain.
NEURON Dendrit disebut daerah input
saraf dengan
meningatkan kecepatan
reseptif karena bertugas propagasi impuls. Sel-
untuk menyampaikan pesan sel Schwann didasari
yang masuk ke tubuh sel. oleh selubung meduler.

Badan Sel Nodus Ranvier

Seperti sel pada umumnya, pada badan Nodus ranvier berfungsi


sel terdapat nukleus yang membawa untuk memperceat jalannya
informasi genetik. Selain itu juga terdapat impuls dan berperan penting
ribosom dan sitoplasma tempat terjadinya pada perbanyakan impuls
biosintesis utama. saraf
Akson

Akson muncul dari bagian yang berbentuk kerucut dari tubuh sel
STRUKTUR yang disebut hillon akson. Secara fungsional, akson adalah
daerah penghantar neuron dan bertanggung jawab untuk
D A R I menghasilkan dan mentransmisikan impuls yang biasanya jauh
dari tubuh sel. Akson akan mengarahkan impuls saraf dari tubuh
NEURON sel ke neuron lain atau organ efektor. Akson dapat memiliki
banyak cabang terminal, sehingga setiap kali saraf menyala,
akson dapat merangsang lebih dari satu sel.

Selubung Mielin

Selubung mielin merupakan


selubung lemak terdiri atas
membran el yang meluas dari sel
Schwann. Mielin berfungsi untuk
membungkus akson.
Jaringan Otot
Jaringan Otot
 Jaringan Otot adalah kumpulan dari sel-sel yang memiliki fungsi sama
dan bertanggung jawab untuk menggerakan tubuh.
 Jaringan otot menyusun 40-50% dari berat badan total.
 Sifat jaringan otot ialah eksitabilitas/iritabilitas, dapat berkontraksi
Struktur Jaringan Otot
 Sarkolemma atau membran sel mengelilingi
sarkoplasma dengan organel yang umumnya sama
dengan organel sel lainnya. Terdapat celah yang
disebut tubulus transversa (T-tubules)

 Miofibril adalah suatu struktur berbentuk silindris


pada serabut otot yang terdiri dari filamen-filamen
(miofilamen). Ada 3 jenis miofilamen pada otot,
yaitu: 1. aktin (filamen tipis), 2. miosin (filamen
tebal) dan 3. titin (filamen elastis). Pada setiap
ujung serat otot, miofibril berikatan dengan
permukaan dalam sarkolemma. Bila miofibril
memendek, maka otot akan memendek dan terjadi
kontraksi.
Jaringan Otot Polos

 Sel-selnya berbentuk fusiform, lonjong, dan polos (tak berlurik).


Memiliki satu inti di tengah.
 Dikelilingi oleh membrana basalis dan jaringan ikat retikuler. Panjang
bervariasi berkisar 20 μm pada pembuluh darah kecil
 Bekerja secara tak sadar pada bola mata, saluran pernapasan dan
pencernaan
Jaringan Otot Lurik
 Seratnya panjang, berbentuk silindris, dan memiliki banyak inti di
bagian perifer
 Diklasifikasikan menjadi otot skelet dan otot jantung

1. Otot skelet
Otot ini adalah otot yang menempel di rangka dan
digunakan untuk bergerak secara sadar. Panjang
seratnya antara 1 mm – 4 cm. Sarkolemma
dibungkus oleh endomisium dan tampak berlurik.
Pada potongan memanjang tampak inti sel banyak
di bawah sarkolemma, inti lebih dari 1,
mitokondria sangat banyak untuk produksi ATP.
2. Otot Jantung
Otot yang hanya terdapat di jantung. Berupa sel tunggal, bukan serat. Sel-
selnya bercabang-cabang dan saling menyambung. Memiliki satu atau dua
inti di tengah.
Jaringan Tumbuhan
1. Jaringan Meristem

 Adalah jaringan yang masih aktif membelah dan melakukan pertumbuhan


Ciri-ciri

 Terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.


 Biasanya tidak ditemukan ruang antarsel.
 Bentuk sel bulat, lonjong atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
 Sel kaya akan sitoplasma dan protoplasma.
 Mengandung satu atau lebih inti sel dan berukuran besar.
 Plastida belum matang.
 Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.
Jenis-jenis

 Berdasarkan asal: • Berdasarkan fungsi:


 Promeristem • Protoderm
 Meristem primer • Kambium
 Meristem sekunder
• Dasar

 Berdasarkan posisi:
Apikal

Lateral

Interkalar
2. Jaringan Dasar (Parenkim)

 Jaringan yang ada di hampir seluruh bagian tumbuhan dan belum


terspesialisasi
Ciri-ciri
 Sel-selnya berbentuk segienam
 Terdapat banyak vakuola
 Berdinding sel tipis
 Ukuran sel besar dan hidup
 Banyak terdapat ruang diantara sel
 Dapat membelah secara meristematik dan secara
embrional
 Mempunyai banyak vakuola
Jenis-jenis

 Berdasarkan bentuknya: • Berdasarkan fungsi:


 Parenkim pagar • Parenkim asimilasi
• Parenkim udara
 Parenkim bintang
• Parenkim penimbun
 Parenkim lipatan • Parenkim air
 Parenkim pengangkut
 Parenkim bunga karang
3. Jaringan Penyokong

 Berfungsi untuk memberi kekuatan pada bagian-bagian


tumbuhan karena dinding selnya yang tebal dan kuat
 Berdasarkan bentuk dan sifatnya, bisa dibedakan menjadi
kolenkim dan sklerenkim
Jaringan Kolenkim

 Mengalami penebalan selulosa, umumnya terdapat pada


jaringan tumbuhan yang masih bertumbuh
 Ciri-ciri:
 Sel-selnya hidup dengan protoplasma aktif, bentuk sel sedikit
memanjang.
 Umumnya memiliki dinding dengan penebalan tidak teratur.
 Tidak memiliki dinding sel sekunder tetapi memiliki dinding primer
 Lunak, lentur dan tidak berlignin.
 Isi sel dapat mengandung kloroplas makin sederhana diferensiasinya
makin banyak kloroplasnya, sehingga menyerupai parenkim, juga dapat
mengandung tanin.
Jaringan Sklerenkim
 Terdiri atas serabut dan sklereid (sel-sel batu), sering
dijumpai pada bagian tumbuhan yang sudah berhenti
melakukan pertumbuhan
 Ciri-ciri:
 Sel-selnya telah mati dengan dinding sel yang tebal
 Dinding sekunder yang tebal, umumnya terdiri dari zat lignin
 Bersifat kenyal, pada umumnya tidak lagi mengandung kloroplas
 Sel-selnya lebih kaku daripada kolenkim
 Sel sklerekim tidak dapat memanjang
4. Jaringan Pengangkut

 Terdiri dari xilem dan floem, berfungsi untuk mengangkut zat-zat yang
dibutuhkan oleh tumbuhan
Jaringan Xilem
 Xilem terdiri dari campuran berbagai sel, namun umumnya terdiri dari
sel-sel mati
 Sel-selnya mengandung lignin dan agak tebal, karena itu juga bisa
berfungsi sebagai jaringan penguat
 Tersusun dari unsur trakeal, serat xilem, dan parenkim xilem
 Berfungsi mengangkut air, mineral, dan zat hara
Jaringan Floem
 Tersusun dari berbagai jenis sel, hidup dan mati
 Tersusun dari unsur tapis, sel pengiring, sel albumin (pada
Gymnospermae), serat floem, dan parenkim floem
 Berfungsi mendistribusikan zat makanan dari daun ke seluruh
tumbuhan
5. Jaringan Pelindung
 Jaringan Pelindung atau disebut juga jaringan dermal berfungsi untuk
melindungi tumbuhan dari lingkungan luar
 Pelindung terluar tumbuhan: epidermis
Ciri-ciri
 Umumnya memiliki satu lapis sel.
 Melindungi bagian dalam batang, daun dan akar tumbuhan muda.
 Sel-selnya hidup.
 Memiliki dinding sel yang sama tebalnya dengan dinding sel primer.
 Dan bagian permukaannya terdapat kutikula (lapisan lilin)
Modifikasi
 Stomata
Merupakan bagian epidermis yang terbuka. Berada di bawah daun. Stomata
dibentuk olehdua sel yang disebut sel penjaga/pelindung

 Trikoma
Merupakan rambut-rambut yang terdiferensiasi dari epidermis. Bisa ditemukan
di seluruh bagian tumbuhan. Berfungsi untuk penyerapan, sekresi, dan proteksi
 Retikulum sarkoplasma merupakan retikulum sarkoplasma yang halus, berjalan
longitudinal dan mengelilingi setiap miofibril. Retikulum sarkoplasma membentuk
ruangan di sekitar T-tubules yang disebut terminal cisternae. Sebuah T-tubules dan 2
terminal cisternae membentuk suatu kesatuan (triad).
 Mitokondria, disebut dengan sarkosom
Daftar Pustaka
Mescher, Anthony L. 2011. Histologi Dasar Janqueira: Teks & Atlas. Alih bahasa, Frans Dany. Jakarta: ECG.

Harjana, Tri. 2011. Histologi. Buku ajar. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Yogyakarta : Yogyakarta.

Adnan. 2010. Jaringan Epitel. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar :
Makassar
Biology Discussion (2014). Types of Meristematic Tissues and their Functions:
http://www.biologydiscussion.com/plants/4-types-of-meristematic-tissues-and-their
functions/2525. Diakses pada 19 Februari 2019

Micco (2015), Pengertian Jaringan Parenkim, Ciri, Sifat, Fungsi&Jenisnya:


https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-pelajaran/2672-pengertian-jaringan-
parenkim-ciri-sifat-fungsi-jenisnya. Diakses pada 17 Februari 2019
Sari, Yulia (2015). Jaringan Parenkim Pada Tumbuhan – Fungsi – Jenis – Ciri dan Bentuk:
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/jaringan-parenkim-pada-tumbuhan. Diakses pada 19 Februari
2019

Si Manis (2017). Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis-Jenis dan Letak Jaringan Meristem Pada Tumbuhan Lengkap:
https://www.pelajaran.id/2017/22/pengertian-ciri-fungsi-jenis-jenis-dan-letak-jaringan-meristem-
pada-tumbuhan.html. Diakses pada 17 Februari 2019
KOMPOSISI
SEL
1. KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah salah satu jenis makromolekul dengan rumus umum
Cn(H2O)n. Senyawa karbohidrat umumnya memiliki gugus karbonil (C=O),
beberapa gugus hidroksil (-OH), dan ikatan karbon-hidrogen (C-H).
Berdasarkan jumlah gugus gulanya, karbohidrat dibagi menjadi tiga jenis:
monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
1.1 Monosakarida

▰ Nutrisi utama untuk sel (terutama glukosa).


▰ Bahan bakar utama untuk kerja sel, tetapi kerangka karbonnya juga berfungsi
sebagai bahan baku untuk sintesis senyawa organik lainnya, seperti asam
amino dan asam lemak.
▰ Dapat bergabung sebagai monomer disakarida atau polisakarida, yang akan
dibahas selanjutnya.

3
1.2 Disakarida

▰ Terdiri dari dua monosakarida yang dihubungkan melalui ikatan


glikosidik.
▰ Disakarida harus dipecah oleh organisme menjadi monosakarida untuk
dapat digunakan sebagai sumber energi.
▰ Contoh disakarida adalah maltosa (gabungan glukosa), sukrosa (glukosa
dan fruktosa), Laktosa (glukosa dan galaktosa).

4
1.3 Polisakarida

▰ Ratusan atau ribuan monosakarida yang bergabung dengan ikatan


glikosidik.
▰ Beberapa polisakarida seperti amilum dan glikogen berfungsi sebagai
penyimpan cadangan makanan, dihidrolisis sesuai kebutuhan gula sel.
▰ Polisakarida lain seperti selulosa berfungsi sebagai struktur yang
melindungi sel maupun keseluruhan organisme tertentu.

5
1.3 Gula Termodifikasi

▰ Sejumlah gula yang dimodifikasi secara kimia penting dalam biologi.


▰ Deoksiribosa : membuat asam deoksiribonukleat, atau DNA.
▰ N-asetilglukosamin : pembentukan kitin dan peptidoglikan

6
2. PROTEIN
Protein adalah makromolekul yang sangat penting bagi makhluk hidup. Peranan protein
diantaranya sebagai katalisator, pendukung, cadangan, sistem imun, alat gerak, sistem
transpor, dan respon kimiawi. Protein-protein tersebut merupakan hasil ekspresi dari
informasi genetik masing-masing suatu organisme tak terkecuali pada bakteri .
2.1 Penyusun Protein

▰ Protein tersusun dari peptida-peptida sehingga membentuk suatu


polimer yang disebut polipeptida. Setiap monomernya tersusun atas
suatu asam amino. Asam amino adalah molekul organik yang memiliki
gugus karboksil dan gugus amino yang mana pada bagian pusat asam
amino terdapat suatu atom karbon asimetrik.

8
2.2 Struktur Protein

a. Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya


berbentuk linier.
b. Struktur sekunder, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya
mempunyai pola teratur, misalnya pola memilin (menggulung)
c. Struktur tersier, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya bengkok
atau bergulung (berpilin), sehingga membentuk struktur tidak dimensi
d. Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan dengan
kenyataan bahwa beberapa protein dapat terdiri lebih dari satu rantai
polipeptida. Setiap rantai polipeptida dapat merupakan polipeptida yang sama
atau berbeda.
9

10
3. LIPID
Lipid adalah kelompok senyawa organik yang terdiri atas lemak, minyak, hormon, lilin,
sterol serta vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) yang dikelompokkan
karena senyawa-senyawa tersebut tidak dapat bercampur dengan air. Selain itu,
lipid juga memiliki sifat lain yaitu larut dalam pelarut organik (eter, kloroform,
benzena).

12
3.1 Fugsi Lipid

▰ Sumber energi metabolik yang berperan penting dalam pembentukan


ATP
▰ Penghasil panas bagi tubuh,
▰ pelindung organ tubuh,
▰ sumber dari asam lemak esensial yang ada dalam tubuh.
Lipid yang ada dalam tubuh diperoleh dari dua sumber, yaitu dari makanan
serta hasil produksi hati. Lemak yang diproduksi disimpan dalam jaringan
adiposa di kulit, yang berfungsi sebagai penahan panas bagi tubuh.

13
4. ASAM NUKLEAT
Asam nukleat merupakan polinukleotida yang terdiri dari fosfat, gula pentosa, dan basa
nitrogen (purin dan pirimidin). Asam nukleat terbagi atas DNA dan RNA. Asam nukleat
bertindak sebagai penyimpan informasi genetik pada sel. DNA berperan penting dalam
pembentukan gen pada kromosom dan adapun RNA berperan dalam sintesis protein.
4.1 Struktur Molekul

a. DNA (Deoxyribonucleic acid)


▰ berbentuk doble helix dengan dua rantai polinukleotida yang saling memilin
▰ Basa purin DNA terdiri dari Adenin (A) dan Guanin (G)
▰ basa primidin terdiri dari Timin (T) dan Sitosin (C).
Dalam hal ini, basa A pada satu rantai akan berpasangan dengan basa T pada rantai
lainnya, sedangkan basa G berpasangan dengan basa C. Pasangan-pasangan basa
ini dihubungkan oleh ikatan hidrogen yang lemah (nonkovalen). Basa A dan T
dihubungkan oleh ikatan hidrogen rangkap dua, sedangkan basa G dan C
dihubungkan oleh ikatan hidrogen rangkap tiga.

15
4.1 Struktur Molekul

b. RNA (Ribonucleic acid)


▰ Struktur rantai pada RNA berupa untaian tunggal.
▰ Basa pirimidin RNA terdiri dari Urasil (U) dan Sitosin (C).
▰ Dalam rantai tunggal terjadi ikatan hidrogen intramolekuler yang memodifikasi
stuktur molekul RNA menjadi tiga jenis yaitu messenger RNA (mRNA), transfer RNA
(tRNA), dan ribosomal RNA (rRNA).

16

17
5. VITAMIN
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh
5.1 Klasifikasi Vitamin

Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :


- Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C
- Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin
ADEK

20
6. Air dan Mineral
6. 1 Air

Air adalah suatu senyawa kimia berbentuk cairan yang tidak berwarna, tidak berbau
dan tak ada rasanya. Air merupakan senyawa utama dan merupakan senyawa
dalam jumlah terbesar penyusun sel ( 50 – 60 % berat sel ) . Air merupakan bagian
esensial cairan tubuh yang terdiri dari cairan intrasel ( sitoplasma ) , plasma darah
dan cairan ekstraseluler .

23
6. 2 Fungsi Air Bagi Sel

1. Pelarut berbagai zat organik dan anorganik.


2. Merupakan medium dispersi dari sistem koloid protoplasma. Bahan
pengsuspensi zat organic dengan molekul besar. Contoh: lipid, protein, pati.
3. Media transpor berbagai zat yang terlarut atau tersuspensi.
4. Media berbagai proses reaksi enzimatis.
5. Mengabsorbsi panas dan mencegah perubahan temperatur yang drastis.
6. Air berperan aktif dalam banyak reaksi biokimia dan merupakan penentu penting
dari sifat sifat makromolekul seperti protein.

24
6. 3 Mineral

Mineral adalah suatu zat atau bahan yang homogen yang mempunyai komposisi kimia
tertentu atau dalam batas-batas dan memiliki sifat tetap dibentuk di alam dan bukan
hasil suatu kehidupan. (A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977)

25
6. 4 Klasifikasi Mineral

1. Major Minerals Major Minerals : mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang
cukup banyak (lebih dari 100 mg). Diantaranya magnesium, kalsium, kalium, fosfor,
sulfur, natrium, dan klorida.
2. Trace Minerals Trace Minerals : mineral yang dibutuhkan kurang dari 100 mg
per hari, antara lain : zat besi, fluoride, mangan, seng, yodium, selenium, tembaga,
molibdenum, dan kromium.
3. Ultratrace Minerals Ultratrace Minerals : mineral yang ditemukan pada tubuh
manusia, namun jumlah kebutuhan mineral jenis ini tidak diketahui. Ini termasuk
arsenik, nikel, silikon, boron, serta vanadium.

26
6. 4 Fungsi Mineral

▰ 1. Magnesium (Mg+) : pembentukan klorofil, sintesis senyawa organik , mencegah tumbuhan


mengering
▰ 2. Kalsium (Ca) : kontraksi dan relaksasi otot, fungsi saraf, dan penggumpalan darah. Pada tumbuhan
berguna untuk merangsang pertumbuhan akar dan mempermudah penyerapan kalium.
▰ 3. Kalium (K) : Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dan sebagai katalisator dalam
metabolisme energi, sintesis glikogen, dan protein, pada tanaman Kalium berguna untuk
meningkatkan proses fotosintesis, mengefisienkan penggunaan air, mempertahankan turgor,
aktivator enzim, meningkatkan pertahanan terhadap penyakit
▰ 4. Fosfor (P) : menjaga kesehatan ginjal, dengan memastikan pelepasan limbah melalui ginjal dengan
perantara proses pembentukan air seni (urinasi) dan pengeluaran air seni (ekskresi).
▰ 5. Natrium (Na) : Terdapat 30-40% dalam tulang, sebagai Kation utama cairan ekstraseluler serta
mengatur osmolaritas cairan sel tersebut. Pada tumbuhan Natrium dapat memperbaiki pertumbuhan
27 tanaman apabila tanaman yang dimaksud menunjukkan gejala kekurangan Kalium (K).
Daftar Pustaka
▰ http://www.generasibiologi.com/2012/09/struktur-dan-
fungsi-protein.html
▰ http://titisfahreza.lecture.ub.ac.id/files/2016/01/Mineral.
pdf
▰ Freeman, S.(2017), Biological Science, Global Edition. 6th Ed.
pp. 152-153

28

Anda mungkin juga menyukai