Anda di halaman 1dari 2

Tugas Individu 1

dikumpulkan, melalui ketua kelas,


pada selasa 23 sept 2020

Nama : Nabila Shaffa Rizky Chandra


No. Mahasiswa : 1806207513
Kelas K3LL- 06

Apa kegunaan bagi saya sebagai calon ahli teknik bioproses/bioprocess engineer mempelajari
mata kuliah Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Perlindungan Lingkungan (K3LL)?
Sebagai calon bioprocess engineer, K3LL merupakan salah satu mata kuliah yang sangat penting
untuk dipelajari. Dalam industri bioproses, risiko terkena paparan zat-zat kimia berbahaya
sangatlah besar. Dengan mengetahui zat-zat apa saja yang berbahaya, cara menanganinya,
bagaimana mencegahnya baik dengan menggunakan peralatan keamanan serta melalui analisis
ilmiah tentu menjadi krusial. Namun, K3LL dalam industri bioproses tidak hanya tentang pekerja
atau non-pekerja yang berada di lokasi kerja, tetapi kami juga harus memikirkan limbah hasil
produksi. Kami harus mengukur kadar zat-zat yang bersifat toksin, melakukan AMDAL, dan
mengetahui bagaimana regulasi pembuangannya. Sehingga K3LL juga berperan disini, melalui
regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah tentunya masalah ini dapat diatasi. Hal ini
dikarenakan umumnya dalam industri bioproses digunakan agen biologis, sehingga kami harus
memastikan bahwa kandungan agen biologis ini, seperti bakteri misalnya, masih dalam kadar
yang aman untuk lingkungan.
Selain bekerja di Industri, seorang lulusan Teknik Bioproses juga memiliki peluang kerja di
sebagai peneliti di laboratorium, misalnya dalam pembuatan vaksin. Tidak semua laboratorium
dapat dimasuki oleh semua orang, beberapa laboratorium terbatas hanya untuk orang-orang yang
kompeten di bidangnya. Laboratorium seperti ini biasanya memiliki manajemen dan desain
khusus (Biorisk Management WHO, 2006). Hal ini dikenal dengan biosafety dan biosecurity.
Keduanya terlihat mirip, namun berbeda pada objek yang dilindungi. Biosafety menitikberatkan
pada manajemen dan desain laboratorium dengan tujuan melindungi staf laboratorium agar dapat
bekerja dengan aman di laboratorium (Syahputra, 2017). Sementara biosecurity, menitikberatkan
pada objek penelitian apakah aman bagi lingkungan (Syahputra, 2017). Pada saat melakukan
penelitian tentunya kita berusaha melakukan pencegahan dengan melakukan risk assessment
diawal penelitian yang memerhatikan aspek-aspek K3LL. Akan tetapi, tentu saja ketika bekerja
dengan makhluk hidup seperti sel manusia, bakteri, fungi, atau bahkan virus aktif maupun yang
dilemahkan risiko itu tetap ada. Sehingga, untuk mencegah paparan agen biologi berbahaya
tersebut, diperlukan metode, fasilitas, dan peralatan khusus. Selain menggunakan peralatan
keamanan untuk perlindungan diri (APD) biasanya laboratorium-laboratorium juga memiliki
Biosafety Level (BSL). BSL terdiri dari 4 tingkat, dimana setiap tingkat sudah disesuaikan
dengan agen biologis yang dihadapi dan disesuaikan dengan protokol K3LL yang ada. Adapun
perbedaan setiap tingkatnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.1 Tingkatan BSL dan penjelasannya

Sumber: www.redstate.com

Anda mungkin juga menyukai