SKRIPSI
Oleh
NIM : 012214022
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2006
MOTTO
Sabar adalah…….
Kekuatan tak ternilai yang membuat kita
terus berusaha.
PERSEMBAHAN
kemajuanku
penulis.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
karakteristik konsumen dengan sikap konsumen produk fashion di Matahari
Departement Store Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang merupakan penelitian terhadap
subjek dan objek yang telah ditentukan. Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen yang sedang atau pernah membeli produk fashion di Matahari
Departement Store Yogyakarta. Jumlah sampel sebanyak 100 responden.
Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling Method. Teknik
analisis data dengan menggunakan Analisis Fishbeins dan Analisis Koefisien
Kontingensi untuk mengetahui hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap
konsumen produk fashion.
Dari hasil penelitian diketahui sebagian besar responden adalah laki- laki (56%)
dan sikap konsumen terhadap produk fashion adalah cukup (48,4203) yang terletak
di skala 40 – 60. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa antara jenis
kelamin, pendapatan/ uang saku, usia dan pekerjaan tidak ada hubungannya dengan
sikap konsumen. Hal ini ditunjukkan oleh hasil intepretasi Koefisien Kontingensi
yang lemah.
ABSTRACT
ANALYSE RELATION OF CONSUMER CHARACTERISTIC WITH
CONSUMER BEHAVIOR OF FASHION PRODUCT
The aim of this research is to find out the relation of consumer characteristic
with consumer behavior of product fashion in Matahari Departement Store
Yogyakarta.
This research is a case study which is a study fo ward the determined subject
& object. The method used to collect data is quisionair. The population in this
research is a peoples who have shooped in Matahari Departement Store Yogyakarta.
Sample which are 100 respondents. The sample is decideal by using Purposive
Sampling Method. The technique for analizing data is ” Analisis Fishbeins and
Analisis Coefficient Contingency” to find out the relation of consumer characteristic
with consumer behavior of product fashion in Matahari Departement Store
Yogyakarta..
From this result of research known that by some of respondents is man
(56%), and consumer attitude to fashion product is enough (48,4203) what lay in
scale 40 – 60. From result of research also indicate that among gender, earnings, age
and work there no relation with consumer behavior. This matter is shown from very
weak intepretation Coefficient Contingency.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat yang
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu sarat untuk
dapat memberikan sumbangan bagi pihak yang diteliti yaitu Matahari Departement
Store Yogyakarta.
dihadapi, namun demikian hambatan dan kesulitan itu dapat teratasi berkat adanya
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun
1. Drs. Alex Kahu Lantum, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
memberikan bimbingan, saran serta arahan dalam penulisan skripsi ini, juga
6. Orang Tua yang telah memberikan pengorbanan, doa restu dan semangat
7. Adek- adek ( Ria dan Rosa) juga yang telah memberikan dorongan-dorongan
9. Untuk Kakek dan nenek- nenek ku, Om –tante, Pade- Bude, yang selalu turut
10. Annabel dan Julius yang telah mengisi hari- hari indah penulis dan membantu
13. Special friends dan Sahabat-sahabat penulis Th3o-NiA( Ayo kalian juga
sekolahnya....
15. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat
Akhirnya skripsi ini terselesaikan, di sadari bahwa skripsi ini jauh dari
sempurna. Untuk itu penyusun dengan rendah hati menghaapkan kritik dan saran
yang dapat memberikan kesempurnaan pada skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini
Lourdesta
DAFTAR ISI
Halaman
Judul.......................................................................................................................i
Halaman Persetujuan Pembimbing.......................................................................ii
Halaman Motto....................................................................................................iii
Halaman Persembahan.........................................................................................iv
Lembar Keaslian Karya.........................................................................................v
Abstrak.................................................................................................................vi
Kata Pengantar....................................................................................................viii
Daftar Isi...............................................................................................................xi
Daftar Tabel........................................................................................................xiv
Daftar Gambar.....................................................................................................xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................1
B. Perumusan Masalah.........................................................................3
C. Batasan Masalah..............................................................................3
D. Tujuan Penelitian.............................................................................4
E. Manfaat Penelitian...........................................................................4
F. Sistematika Penulisan......................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
1.1 Tabel Validitas...........................................................................................51
1.2 Tabel Reliabilitas........................................................................................52
Kelompok Responden menurut Jenis Kelamin.............................................53
Kelompok Responden menurut Pendapatan/ uang saku........................................53
Kelompok Responden menurut Usia......................................................................54
Kelompok Responden menurut Pekerjaan.............................................................54
Perhitungan Bobot Skor Evaluasi..........................................................................56
Perhitungan Bobot Skor Kepercayaan...................................................................57
Sikap Konsumen Terhadap Produk Fashion.............................................59
Indeks Sikap Konsumen Dengan bi= 5..................................................................60
Indeks Sikap Konsumen Dengan bi= 4..................................................................60
Indeks Sikap Konsumen Dengan bi= 3..................................................................61
Indeks Sikap Konsumen Dengan bi= 2..................................................................61
Indeks Sikap Konsumen Dengan bi= 1..................................................................61
Fo Sikap berdasar Jenis Kelamin...........................................................................64
Fh Sikap berdasar jenis Kelamin...........................................................................65
Perhitungan Kai Kuadrat........................................................................................66
Fo Sikap berdasar Pendapatan...............................................................................67
Fo Sikap berdasar Usia..........................................................................................68
Fo Sikap berdasar Pekerjaan..................................................................................70
6.1 Intepretasi Nilai Koefisien Kontingensi.....................................................71
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Skala Letak Daerah Sikap Konsumen.......................................................58
2. Skala Letak Daerah Sikap Konsumen.......................................................62
3. Daerah Penerimaan dan Penolakan Berdasarkan Jenis Kelamin...............66
4. Daerah Penerimaan dan Penolakan Berdasarkan Pendapatan...................66
5. Daerah Penerimaan dan Penolakan Berdasarkan Usia..............................69
6. Daerah Penerimaan dan Penolakan Berdasarkan Pekerjaan......................70
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Terbukanya pasar global dewasa ini khususnya pada dunia bisnis, menuntut
pun semakin bertambah. Kebutuhan dan keinginan konsumen selalu berubah seiring
dan meningkatkan penjualan. Salah satu strategi pemasaran yang dapat digunakan
adalah marketing mix yang terdiri dari variabel- variabel produk, distribusi, harga,
dan promosi.
Pada mulanya pakaian mempunyai fungsi untuk menutup dan melindungi badan,
tetapi sekarang fungsi ini semakin berkembang. Pakaian tidak hanya untuk menutup
tubuh namun pakaian mempunyai nilai keindahan yang dapat mencerminkan gaya
hidup pemakainya. Pakaian sendiri mempunyai jenis yang beragam mulai dari
pakaian santai, pakaian olah raga, pakaian kerja sampai pakaian pesta dengan
berbagai jenis, tren, mode, warna yang semua ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan
maksimal.
pada pola perilaku konsumen dalam memutuskan pembelian. Dalam hal ini sikap
dipegang oleh konsumen terhadap berbagai atribut mempunyai peranan yang penting
atribut yang melekat pada produk dapat diramalkan perilaku konsumen dalam
B. Perumusan Masalah
Store ditinjau dari jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan/ uang saku ?
C . Batasan Masalah
masalah agar pembahasan lebih realistis dan sesuai dengan permasalahan yang
1. Konsumen
2. Atribut yang diteliti adalah yang melekat pada atribut produk fashion seperti:
a. Atribut produk
b. Atribut harga
c. Atribut lokasi
d. Atribut promosi.
3. Karakteristik konsumen
uang saku.
D. Tujuan penelitian
uang saku.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan informasi mengenai bagaimana sikap
konsumen Matahari Departement Store. Hal ini sangat penting karena dapat
digunakan sebagai pertimbangan dalam merumuskan strategi yang tepat guna
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih
lanjut yang berkaitan dengan karakteristik dan sikap konsumen juga sebagai
3. Bagi Penulis
F. Sistematika Penulisan
Bab I. Pendahuluan
sistematika penulisan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Analisis sikap
I. Pengertian sikap
yang timbul dari adanya interaksi manusia dan objek tertentu. Sikap bukan hanya
lingkungan yang dapat membimbing tingkah laku manusia. Sikap seseorang dapat
tertentu terhadap suatu objek. Sikap adalah suatu evaluasi yang menyeluruh yang
Sikap juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk evaluasi atau reaksi
1988:3).
namun sikap tetap mendasari bentuk perilaku yang secara konsisten terhadap
membeli konsumen, khususnya dalam hal penyeleksian harga, merk, jenis dan
kualitas produk.
2. Ciri-ciri sikap
objek. Objek itu tidak hanya satu jenis, melainkan bersama-sama sesuai
c. Sikap dapat berubah sebagai hasil interaksi antara seseorang dengan orang
lain. Sikap dibentuk dan dipelajari melalui proses pengenalan dengan objek-
objek di lingkungannya.
d. Sikap bersangkutan dengan dimensi waktu, yang berarti sikap hanya cocok
pada situasi tertentu. Yang belum tentu sesuai dengan waktu yang lain, karena
Struktur sikap seseorang terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang
(Azwar, 1988:17):
a. Komponen Kognitif
seseorang terhadap objek sikap. Kepercayaan ini berdasarkan pada apa yang
terbentuknya kepercayaan.
b. Komponen Afektif
Komponen Afektif menunjuk pada dimensi emosional dari sikap yaitu emosi
Ketiga komponen tersebut saling berhubungan satu sama lain. Jika satu
komponen berubah maka komponen yang lainnya juga akan berubah. Selain itu
masing- masing komponen mempunyai manifestasi yang berbeda-beda yang
yang diterima.
4. Pembentukan sikap
a. Pengalaman pribadi
kesan yang kuat. Oleh karena itu kita harus melibatkan faktor emosional,
dianggap penting. Seringkali keserupaan sikap didasari oleh sikap orang lain,
misalnya sikap atasan, orang tua, teman dekat, kelompok dan lain sebagainya.
c. Media massa
komponen afektif yaitu reaksi emosional baik buruk, suka tidak suka pada
suatu objek. Reaksi emosional ini menjadi dasar dalam menilai sesuatu hal,
pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Konsep moral dan ajaran
kalau pada akhirnya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap
perasaan frustasi atau bentuk dari pengalihan ego seseorang. Sikap ini
cenderung lebih cepat berlalu, namun tidak menutup kemungkinan sikap ini
membentuk perilaku. Untuk memutuskan merk apa yang akan dibeli, toko mana
yang akan dipilih, konsumen secara khusus mengevaluasi mana yang dianggap
persaingan ini konsumen makin leluasa untuk memilih dan menentukan produk
Manusia pada era globalisasi ini, mengenal produk fashion tidak hanya
sebagai nilai kesopanan dan sebagai upaya melindungi tubuh tetapi juga nilai
keindahan bahkan fashion dianggap sebagai cermin gaya hidup modern. Menurut
sesuatu yang dikenakan misalnya perhiasan, sepatu, yang cara dan bentuknya
dan kalangan atas dengan berbagai bentuk, warna, model yang menambah nilai
dari produk fashion tersebut. Beragam mode fashion juga dapat dijumpai dari
peragaan busana yang sengaja digelar untuk menampilkan mode fashion terbaru.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fashion adalah segala yang
berwujud mode atau disain baik pakaian, sepatu, tas maupun perhiasan atau
penting misalnya atasan, pejabat teman dekat dan lain- lain. Proses evaluasi inilah
antaranya. Hasil dari proses ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif
dianggap paling menguntungkan, baik dari segi harga, atribut produk, maupun
kelamin, usia, tingkat pendapatan/ uang saku, tingkat pendidikan, dan faktor lain
wanita dan pria sangat mencolok dalam memilih produk fashion, wanita
kepercayaan dirinya baik itu pakaian pesta, pakaian santai, pakaian kerja maupun
asesoris pakaian lainnya. Begitu juga hubungan faktor usia, pendapatan maupun
kondisi yang berbeda, konsumen juga berbeda dalam memilih dan menentukan
C. Perilaku Konsumen
individu yang secara langsung terlibat dalam menggunakan barang dan jasa,
tindakan tersebut.
Perilaku konsumen hidup sepanjang masa, dalam hal ini perilaku konsumen
selalu berubah dan terus berkembang. Karena barang dan jasa yang
ditawarkan atau dihasilkan jauh lebih besar dari jumlah konsumen/ penduduk
konsumen agar bersedia membeli barang maupun jasa yang dihasilkan oleh
setiap kondisi yang tidak sama diperlukan strategi pemasaran yang berbeda
pula.
disekitarnya.
b. Teori Sosiologis
individual.
c. Teori Mikro
3. `Perilaku Pembeli
konsumen akhir, yaitu orang yang membeli produk untuk keperluan pribadi atau
Dalam hal ini pembeli selalu ingin memilih toko yang mampu memenuhi
kebutuhan dan memuaskan keinginan dalam masa sekarang maupun masa yang
akan datang. Untuk mencapai itu konsumen harus membuat beberapa keputusan
pembelian. Tipe keputusan konsumen dapat dibagi manjadi tiga kategori (Pride
Perilaku ini dapat dilihat ketika konsumen melakukan pembelian. Pada saat
membeli konsumen dihadapkan pada berbagai merk, macam dan jenis produk.
tidak mereka kenal. Banyaknya toko dengan berbagai ciri yang berbeda
membuat konsumen yang tidak mempunyai informasi yang cukup tentang toko-
untuk membeli.
Hasil dari proses ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai
a. Tahap I
Pada tahap ini adanya suatu pemahaman mengenai masalah – masalah untuk
b. Tahap II
c. Tahap III
dari berbagai alternatif yang dipilih. Altenatif pilihan itu berada dalam
d. Tahap IV
e. Tahap V
produk.
2) Faktor sosial
Faktor sosial terdiri dari kelompok referensi, keluarga, peran dan status
konsumen.
sebab keluarga dalam pasar konsumen adalah yang paling sering melakukan
pembelian. Posisi seseorang dalam setiap kelompok ditentukan dari segi peran
dan status. Setiap peran dari seseorang membawa status yang mencerminkan
1) Faktor Pribadi terdiri dari usia dan tahap daur hidup pembeli, jabatan,
oleh daur hidup keluarga. Selain itu jabatan dan keadaan ekonomi, gaya
sikap seseorang.
sebagai berikut:
1. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan sikap konsumen produk fashion di
Matahari.
2. Ada hubungan antara pendapatan/ uang saku dengan sikap konsumen produk
fashion di Matahari.
Matahari.
matahari.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
yaitu penelitian yang terperinci mengenai objek tertentu termasuk lingkungan dan
kondisi masa lalunya dengan cukup mendalam dan menyeluruh (Umar, 1997:29).
1. Lokasi penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Subjek penelitian
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah karakteristik dan sikap konsumen produk fashion
1. Populasi
Populasi adalah wilaya h generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini yang
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Karena dalam
tertentu baik sifat, ciri maupun tujuannya. Kelompok subjek yang dipilih
1. Wawancara
2. Kuesioner
dibagikan untuk dijawab oleh responden. Dalam penelitian ini kuesioner yang
paling tepat dengan cara memberi tanda silang pada pilihan jawaban.
bagian yaitu:
pembelian.
3. Dokumentasi
langs ung data yang diperoleh dari perusahaan Matahari Departement Store
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu alat pengukur dan dapat mengukur apa
terlebih dahulu tingkat validitas dan reliabilitas. Hasil dari pengujian ini akan
penelitian.
1. Pengukuran validitas
tersebut. Semakin tinggi tingkat validitas maka semakin tepat pula alat ukur
tersebut mengenai sasaran. Tetapi jika tingkat validitas rendah maka semakin
korelasi “Product Moment” antar butir dan total dalam tiap instrumen.
hitung yang diperoleh lebih besar dari r tabel maka ada korelasi nyata yang
Sebaliknya apabila nilai r hitung yang diperoleh kurang dari r tabel berarti
tidak ada korelasi yang nyata, dengan demikian alat pengukur tersebut tidak
N XY X Y
N 2
r xy =
2
2 Y 2
X
X N Y
Dimana:
N : Banyaknya item
ada korelasi nyata antara nilai item dengan total nilai item. Tetapi jika rxy
hitung lebih kecil daripada r tabel berarti tidak ada korelasi nyata antara nilai
item dengan total nilai item. Berdasarkan kriteria di atas, maka dapat
2. Pengukuran Reliabilitas
mengukur tingkat reliabilitas dari kuesioner ini adalah teknik belah dua yang
mengestimasikan reliabilitas.
N XY X Y
N X
rxy =
2
X 2 N Y 2
2
Y
Dimana:
N : Banyaknya item
G. Analisis Data
1. Analisis persentase
antara jumlah responden yang akan dianalisis dengan total responden secara
n. x
P= N
Dimana:
P : Jumlah persentase
berikut :
Ao = bi.ei
I1
Keterangan :
Ao = sikap seseorang secara keseluruhan terhadap objek
tertentu bi = kekuatan kepercayaan bahwa objek memiliki atribut i
ei = evaluasi atribut i
n = jumlah atribut
Ciri-ciri yang dimaksud antara lain tentang produk, harga, lokasi, dan
promosi.
b. Uji statistik
Fh
Keterangan :
X² = Nilai Chi Square
Fo = Frekuensi yang diperoleh dari sampel atau frekuensi
yang diamati atau hasil observasi.
Fh = Frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai
pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dalam
populasi
Total Baris
Fh =
N
Keterangan :
I = Jumlah baris
j = Jumlah kolom
uang saku, usia dan pekerjaan dengan sikap konsumen. Nilai koefisien
sebagai berikut:
KK =
KK : Koefisien Kontingensi
X2 : Chi Square
dalam bidang perdagangan eceran yang mempunyai skala besar ( Large Scale
Retail ). Matahari Departement Store merupakan badan usaha yang tidak hanya
berdiri di satu tempat / daerah usaha saja, melainkan di beberapa tempat usaha
yang seluruhnya menggunakan nama Matahari, dan dari semuanya itu berada di
Pada awalnya usaha ini dirintis oleh Hari Darmawan pada tangga l 24
Oktober 1958, dengan membeli sebuah toko kecil dengan luas 150 m yang mula –
mula diberi nama Mickey Mouse, yang berlokasi di Pasar Baru Jakarta yang tidak
lain adalah tempat tinggalnya. Pada saat ini, setelah mengalami perkembangan
Jakarta dan dari sinilah seluruh kegiatan operasi Matahari Departement Store di
berikut
Tahap ini merupakan tahap awal, berlangsung dari tahun 1958 sampai
dengan tahun 1970. Tahap ini dinamakan tahap uji coba karena dalam
memulai usahanya baru bersifat coba – coba dan belum terencana, yaitu
dengan dibelinya toko kecil yang kemudian diberi nama Mickey Mouse di
daerah Pasar Baru Jakarta. Toko kedua menyusul berdiri dan yang kedua
2. Tahap Konsolidasi
Tahap ini berlangsung dari tahun 1970 hingga tahun 1980. Tahap ini
ditandai dengan bertambahnya tiga buah toko baru yang semuanya berlokasi
di Jakarta, sehingga jumlah semua toko menjadi lima buah. Pada masa ini
pula Matahari mulai membangun Departement Store yang pada saat itu
3. Tahap Ekspansi
masa ini hampir setiap tahun Matahari selalu membuka Departement Store baru
minimal satu buah dan bahkan lima buah sekaligus dalam kurun waktu satu
tahun. Pada masa ini pula Matahari mulai melebarkan jaringan Departement Store
tidak hanya di Jakarta ataupun di pulau Jawa saja, tetapi juga meluas ke kota –
kota besar lainnya di luar pulau jawa. Dalam rangka ekspansi inilah pada akhir
wujud dari usaha Matahari Group dalam melebarkan sayapnya. Saat ini di
Yogyakarta ada empat buah Matahari Departement Store, yaitu yang terletak di
lalan Malioboro no. 11A, Pasar Beringharjo ( Super Ekonomi ), Malioboro Mall,
dan Galeria Mall. Matahari Departement Store yang penulis teliti adalah yang
pada tanggal 15 Maret 1988 dan merupakan anggota Matahari yang ke- 27.
luas. Maka Matahari kemudian menambah satu lantai diatas, sehingga sekarang
mall.
menjadi enam section ( bagian ) yang masing – masing menyajikan produk yang
maupun putri.
4. Section 4, menyediakan sepatu untuk pria dan wanita, tas pria dan wanita,
kebutuhan sehari- hari atau kebutuhan rumah tangga seperti sabun, sampo,
pasta gigi, minyak, bumbu masak, makanan kecil, buah – buahan, sayuran,
dan lain – lain. Khusus untuk section ini tidak terdapat di Matahari Malioboro
mall.
Logo Matahari Departement Store terdiri atas dua macam warna yaitu
hijau dan merah. Adapun arti masing – masing warna tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Warna Hijau
Warna Hijau menunjukkan tanah air Indonesia yang subur. Dengan simbol
warna Hijau diharapkan pula agar Matahari Departement Store bisa tumbuh
2. Warna Merah
e. Memimpin rapat.
pengadaan barang.
iklan, menjadi sponsor, dan lain- lain yang pada prinsipnya dapat
menyangkut bidangnya.
4. Finance (FIN), Accounting (ACC), Electronic Data Processing (EDP)
tugasnya sangat terkait antara satu dengan yang lainnya. Bagian finance
bagian Electronic Data Processing atau EDP bertugas mengolah seluruh data
5. Supervisor (SPV)
volume penjualan.
6. Koordinator Counter
e. Mengadakan analisa data seperti ukuran, warna, harga, dan lain- lain.
7. Pramuniaga
penjualan. Karena dalam hal ini Pramuniaga merupakan personil yang terlibat
d.Melaporkan keadaan barang yang baik dan kurang laku kepada atasan.
e. Harus selalu waspada dan menjaga keamanan barang- barang yang ada
di counternya.
f. Mengisi kembali rak- rak kosong yang barangnya sudah laku terjual.
g. Mengambil alih tugas rekan sekerja yang sedang tidak bertugas atau
cuti.
8. Lain- lain
Bagian lain- lain adalah tenaga kerja personalia (T. PER), tenaga
visual (T. VIS), security (SEC), bagian utama (BAG. U), teknisi (TEK),
sesuai dengan bidangnya yang dibawahi atau diawasi oleh Supervisor bagian
yang bersangkutan.
E. Gambaran Personalia Matahari Departement Store
a. Intern
b. Ekstern
ekstern (luar) yaitu apabila untuk keperluan toko baru. Untuk keperluan ini
Matahari biasanya menarik karyawan baru dari luar, misalnya untuk karyawan
menarik dari luar namun harus sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan oleh
maka dalam penarikan tenaga kerjapun Matahari Departement Store yang ada
di daerah harus mengajukan surat lamaran yang ada pusat, baru setelah
kerja baru.
2. Tingkat Pendidikan Karyawan
dimilikinya.
3. Jumlah Pegawai
Saat ini jumlah tenaga kerja di Matahari Departement store yang penulis
teliti sebanyak 255 orang yang terdiri atas 50 orang tenaga staff dan 205 orang
karyawan.
per minggu. Setiap hari karyawan bekerja kurang lebih selama 8 jam sehingga
dalam satu minggu ada dua hari libur (off) yang ditetapkan secara bergiliran
raya, uang lembur yang diberikan apabila karyawan kerja lembur, bonus
pengobatan berupa rawat jalan/ rawat inap yang bekerja sama dengan Rumah
Sakit Ludira Husada Tama, PKU Muhammadiyah, Panti Rapih dan Bethesda.
Sedangkan untuk cuti karyawan diberikan selama 12 hari dalam setahun dan
1. Produk
f. A6- Elektronik
g. A7- Mainan
a. Wanita
atas
b. Pria
3) Anak – anak
6) Big Boys/ preteens, pakaian untuk pria dengan batasan umur 12-14
tahun
2. Harga
pengadaan barang dari kantor pusat. Namun ada beberapa barang yang
tiga yaitu economic price, popular price dan better price. Pengelompokan ini
dibuat berdasarkan pada merk dan kualitas barang, teknik pembuatan serta
3. Distribusi
dari kantor pusat oleh bagian Merchandising setelah melihat laporan- laporan
tentang barang yang perlu dijual dari Departement Store setempat. Maka
itu baru seluruh barang yang akan dijual juga dikirimkan dari kantor pusat.
4. Promosi
antara lain melalui kegiatan periklanan dan promosi penj ualan. Kegiatan
periklanan yang dilakukan Matahari antara lain melalui surat kabar, majalah,
karyawan dibagi menjadi dua shift jam kerja setiap harinya dan pemberian
rupa agar memberikan kenyamanan dan suasana yang menyenangkan pada saat
konsumen berbelanja. Penataan ruang dan display juga diatur sedemikian rupa
Departement Store pada setiap lantainya selalu diberikan petunjuk berupa papan
yang digantung atau ditempel pada tembok yang berisi penjelasan mengenai
letak- letak barang yang dijual untuk setiap lantainya. Sehingga apabila konsumen
ingin membeli suatu barang cukup melihat papan saja dan segera dapat
menemukan lokasi barang yang hendak dibeli. Papan petunjuk ini diletakkan di
sedemikian rupa. Dibuat agak lebar agar konsumen tidak perlu berdesak- desakan
pada waktu mengambil barang yang diinginkan. Rak – rak untuk menaruh barang
juga disusun tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi agar konsumen
dengan leluasa dapat mengambil barang yang diinginkan. Lorong- lorong juga
selalu dibersihkan setiap saat agar terlihat bersih dan segar sehingga membuat
I. Analisis Data
A. Pengujian Kesahihan butir dan keandalan kuesioner
mendapatkan data sahih atau tidak maka dilakukan pengujian validitas dan
a. Uji Validitas
Dalam pengujian ini dicari koefisien validitas atau kesahihan butir yang
didapat dari korelasi antara skor butir dan skor faktor. Skor faktor ini
diperoleh dari jumlah skor semua butir pernyataan dalam faktor. Pedoman
2. Peluang ralat (p) dari koefisien korelasi tersebut maksimal 5% atau 0,05
Tabel 1.1
Validitas
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
adalah lebih besar dari r tabel maka dapat diambil kesimpulan bahwa semua
b. Uji Reliabilitas
Reabilitas adalah tingkat kestabilan dari suatu alat ukur, maka semakin
stabil alat ukur berarti semakin stabil untuk digunakan mengukur suatu gejala.
Uji reliabilitas ini untuk menguji pernyataan yang valid. Tingkat reliabilitas
diukur dengan menghitung koefisien alpha (a) dari Cronbach yang besarnya
Dari tabel 1.2 dapat diketahui bahwa nilai r hitung (r tt) dibandingkan
dengan nilai r tabel dengan taraf signifikansi yang sama besar yaitu 5% dan db
= N-2 atau 30-2 =28. Dari semua butir dapat diketahui seluruh bagian satu
sampai bagian tujuh memiliki nilai rtt > nilai r tabel (0,361) sehingga dapat
adalah Andal.
B. Karakteristik Responden
Tabel 2.1
Kelompok responden menurut jenis kelamin
Jenis kelamin N Persentase
Pria 56 56%
Wanita 44 44%
Total 100 100%
Sumber:Data Primer
Dari tabel 2.1 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden adalah berjenis
kelamin pria yaitu sebanyak 56 orang atau 56% dan wanita 44 orang atau 44%.
Tabel 2.2
Kelompok responden menurut pendapatan/ uang saku
Pendapatan/ uang N Persentase
saku
=500.000 0 0
501.000-700.000 17 17%
701.000-900.000 72 72%
901.000-1.100.000 11 11%
>1.100.000 0 0
Total 100 100%
Sumber:Data Primer
Dari tabel 2.2 di atas diketahui bahwa sebagian besar pendapatan/ uang saku
orang atau 72%, responden yang mempunyai pendapatan/ uang saku Rp.501.000
11%.
c. Karakteristik responden menurut Usia
Tabel 2.3
Kelompok responden menurut Usia
Usia N Persentase
17-21 th 26 26%
22-26 th 47 47%
27-31 th 18 18%
>31th 9 9%
Total 100 100%
Sumber:Data Primer
Dari tabel 2.3 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 22
sampai 26 tahun yaitu sebanyak 47 orang atau 47%. Urutan kedua adalah
responden yang berusia 17 -21 tahun yaitu sebanyak 26 orang atau 26%, urutan
ketiga adalah responden yang berusia 27 – 31 tahun sebanyak 18 atau 18% dan
terakhir responden yang berusia 31 tahun ke atas sebanyak 9 orang atau 9%.
Tabel 2.4
Kelompok responden menurut pekerjaan
Pekerjaan N Pers entase
Pelajar/mahasiswa 65 65%
Pegawai Swasta 29 29%
Pegawai Negeri 6 6
Total 100 100%
Sumber:Data Primer
Dari tabel 2.4 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden adalah pelajar
atau mahasiswa yaitu sebanyak 65 orang atau 65%, Pegawai swasta sebanyak 29
orang atau 29% dan Pegawai negeri sebanyak 6 orang atau 6%.
C. Analisis Kuantitatif
1. Analisis Fishbein
n
Ao = bi.ei
I1
Keterangan :
Ao = sikap seseorang secara keseluruhan terhadap objek
tertentu bi = kekuatan kepercayaan bahwa objek memiliki
atribut i
ei = evaluasi atribut i
n = jumlah atribut
Untuk menentukan sikap konsumen terhadap objek, dalam hal ini menggunakan
(1) Skala yang digunakan untuk mengukur komponen ei. Skala yang digunakan
yaitu evaluasi.
Sangat baik 5
Baik 4
Netral 3
Tidak baik 2
Sangat tidak baik 1
Tabel 3.1
Perhitungan Bobot Skor Evaluasi
Tot
No Atribut SB B Netral TB STB Jml Skor Ei
1 Produk 41 33 26 - - 100 415 4,15
2 Harga 22 26 52 100 370 3,70
3 Lokasi 18 23 17 42 100 317 3,17
4 Promosi 19 18 5 58 100 298 2,98
Jml 100 100 100 100 - 400 1.400 14,00
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui dari pernyataan evaluasi konsumen bahwa
produk fashion adalah sangat baik, hal ini dapat diketahui hasil perolehan Ei
(untuk total skor lihat pada lampiran ) adalah 4,15 atau yang paling besar, untuk
urutan kedua adalah harga produk fashion dengan nilai Ei 3,7. Urutan ketiga
adalah lokasi produk fashion dengan nilai 3,17 dan urutan keempat adalah
kepercayaan.
Sangat percaya 5
Percaya 4
Netral 3
Tidak percaya 2
Sangat tidak percaya 1
Tabel 3.2
Perhitungan Bobot Skor Kepercayaan
Tot
No Atribut SP P Netral TP STP Jml Skor bi
1 Produk 37 24 39 - - 100 398 3,98
2 Harga 25 28 31 16 100 330 3,30
3 Lokasi 21 19 26 34 100 327 3,27
4 Promosi 17 29 4 50 100 313 3,13
Jml 100 100 100 100 - 400 1.368 13,68
Sumber: Data primer yang diolah
konsumen produk fashion adalah sangat dipercaya konsumen, hal ini dapat
diketahui hasil perolehan bi ( untuk total skor lihat pada lampiran ) adalah 3,98
atau yang paling besar, urutan kedua adalah harga dengan nilai bi 3,3. Urutan
ketiga adalah lokasi dengan nilai 3,27 dan urutan keempat adalah promosi
dengan tabel 3.3 yang meliputi tingkat kepercayaan dikalikan evaluasi. Untuk
ditetapkan kriteria sikap konsumen ke dalam lima interval yang dapat diperoleh
dengan cara:
Skor maksimal untuk sikap pada kuesioner adalah 5 sedangkan banyaknya
Skor kedua untuk sikap pada kuesioner adalah 4 sedangkan banyaknya atribut
Skor ketiga untuk sikap pada kuesioner adalah 3 sedangkan banyaknya atribut
Skor keempat untuk sikap pada kuesioner adalah 2 sedangkan banyaknya atribut
Setelah diketahui skor maksimal sampai skor minimal untuk sikap maka dapat
Gambar 1
Skala letak daerah Sikap Konsumen Terhadap Produk Fashion
Sikap konsumen terhadap produk fashion adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Perhitungan Sikap Konsumen terhadap Produk Fashion
Tingkat Sikap
No Atribut Evaluasi Kepercayaan Konsumen
1 Produk 4,15 3,98 16,517
2 Harga 3,70 3,30 12,21
3 Lokasi 3,17 3,27 10,3659
4 Promosi 2,98 3,13 9,3274
Jumlah 48,4203
Sumber: Data primer yang diolah
Dari hasil di atas maka dapat diketahui sikap konsumen terhadap produk fashion
adalah cukup ini terlihat pada hasil tabel 3.3 sikap konsumen adalah 48,4203 yang
berada pada skala 40 sampai 60. Berdasarkan hasil di atas maka dapat diketahui
Untuk menentukan posisi keseluruhan indeks sikap tersebut berada pada posisi
yang sangat baik, baik, netral, tidak baik maupun sangat tidak baik adalah sebagai
berikut:
a. Evaluasi dan kepercayaan yang sangat baik atau mempunyai ei = 5 dan bi =5
Tabel 4.1
Indeks sikap konsumen dengan skor evaluasi (ei) = 5
dan kepercayaan (bi) =5
Tingkat Sikap
No Atribut Evaluasi Kepercayaan Konsumen
1 Produk 5 5 25
2 Harga 5 5 25
3 Lokasi 5 5 25
4 Promosi 5 5 25
Jumlah 100
Sumber : Data Primer
Tabel 4.2
Indeks sikap konsumen dengan skor evaluasi (ei) = 5
dan kepercayaan (bi) =4
Tingkat Sikap
No Atribut Evaluasi Kepercayaan Konsumen
1 Produk 5 4 20
2 Harga 5 4 20
3 Lokasi 5 4 20
4 Promosi 5 4 20
Jumlah 80
Tabel 4.3
Indeks sikap konsumen dengan skor evaluasi (ei) = 5
dan kepercayaan (bi) =3
Tingkat Sikap
No Atribut Evaluasi Kepercayaan Konsumen
1 Produk 5 3 15
2 Harga 5 3 15
3 Lokasi 5 3 15
4 Promosi 5 3 15
Jumlah 60
Sumber : Data Primer
Tabel 4.4
Indeks sikap konsumen dengan skor evaluasi (ei) = 5
dan kepercayaan (bi) =2
Tingkat Sikap
No Atribut Evaluasi Kepercayaan Konsumen
1 Produk 5 2 10
2 Harga 5 2 10
3 Lokasi 5 2 10
4 Promosi 5 2 10
Jumlah 40
Sumber : Data Primer
Tabel 4.5
Indeks sikap konsumen dengan skor evaluasi (ei) = 5
dan kepercayaan (bi) =1
Tingkat Sikap
No Atribut Evaluasi Kepercayaan Konsumen
1 Produk 5 1 5
2 Harga 5 1 5
3 Lokasi 5 1 5
4 Promosi 5 1 5
Jumlah 20
Sumber : Data Primer
Setelah diketahui indeks sikap konsumen dengan cara menghitung skor evaluasi
dan skor kepercayaan maka dapat diketahui skala letak daerah sikap konsumen.
fashion mempunyai sikap cukup baik, karena indeks sikap berada pada tingkat
penilaian evaluasi dan kepercayaan yang cukup baik yaitu 48,4203. Nilai tersebut
Untuk menguji hipotesis digunakan analisis uji Kai Kuadrat dengan rumus Chi
Square yaitu :
X2 =
Fo -
Fh
2
Fh
Keterangan :
X² = Nilai Chi Square
Fo = Frekuensi yang diperoleh dari sample atau frekuensi yang diamati atau
hasil observasi.
Fh = Frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dari
frekuensi yang diharapkan dalam populasi.
Frekuensi yang diharapkan (Fh) dapaat dihitung dengan rumus :
Total Baris
Fh=
N
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
produk fashion.
Df= (I-1).(j-1)
Keterangan :
I = Jumlah baris
j = Jumlah kolom
= 0x56/100 = 0
Tabel 5.3
Perhitungan Kai Kuadrat sikap terhadap
produk fashion berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Sikap fo fh fo- fh (fo-fh)² (fo-fh)²
Kelamin fh
Laki- Sangat 13 16,8 -3,8 14,44 0,859524
laki Setuju
Setuju
10 7,84 2,16 4,6656 0,595102
Netral 21 21,28 -0,28 0,0784 0,003684
Tidak Setuju 12 10,08 1,92 3,6864 0,365714
Sangat Tidak
setuju 0 0 0 0 0
Sangat
Wanita Setuju 17 13,2 3,8 14,44 1,093939
Setuju 4 6,16 -2,16 4,6656 0,757403
Netral
Tidak Setuju 17 16,72 0,28 0,0784 0,004689
Sangat Tidak 6 7,92 -1,92 3,6864 0,465455
setuju 0 0 0 0 0
Jumlah 4,14551
Hasil di atas dihitung secara manual yang mana X² hitung adalah 4,146 dan
db = (baris -1)(kolom-1)
db = (4-1)(2-1)=3 jadi X² tabel dengan derajat kebebasan 3 adalah 7,814.
Karena banyaknya variabel yang diteliti maka penulis juga menyajikan hasil
dengan derajat kebebasan 3 adalah 7,814 hal ini menunjukkan Ha ditolak dan
jenis kelamin.
7,814
Gambar 3
Gambar daerah penerimaan dan penolakan berdasarkan jenis kelamin
adala h 12,5916 hal ini menunjukkan Ha ditolak dan Ho diterima artinya tidak
produk fashion dilihat dari segi pendapatan, atau dengan kata lain tidak
12,5916
Gambar 4
Gambar daerah penerimaan dan penolakan berdasarkan pendapatan
(3) Menguji hubungan karakteristik konsumen dengan sikap konsumen
berdasarkan Usia
produk, harga, lokasi dan promosi berdasarkan Chi Square maka hasilnya
adalah :
Tabel 5.5
Frekuensi Observasi (Fo)Sikap Terhadap Produk fashion
Berdasarkan Usia
Sikap Jml
Sangat tdk Tidak Cukup Baik Sangat
baik baik Baik
1 <25 th 0 6 7 4 9 26
2 26th-35 th 0 7 17 7 16 47
3 36th-45 th 0 4 8 2 4 18
4 =46 th 0 1 6 1 1 9
Jml 0 18 38 14 30 100
Chi Square X² hitung adalah 6,161 sedang X² tabel dengan derajat kebebasan
9 adalah 16,9190 hal ini menunjukkan Ha ditolak dan H0 diterima artinya dari
segi usia tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap konsumen
tersebut.
Daerah Diterima Daerah Tolak
H0 H0
16,9190
Gambar 5
Gambar daerah penerimaan dan penolakan berdasarkan usia
harga, lokasi dan promosi berdasarkan Chi Square maka kesimpulan yang
diambil adalah :
Tabel 5.6
Frekuensi Observasi (Fo)Sikap Terhadap Produk fashion
Berdasarkan Pekerjaan
Sikap Jml
Sangat Tidak Cukup Baik Sangat
tdk baik baik Baik
1 Pelajar/mahasiswa 0 9 22 11 23 65
2 Pegawai Swasta 0 8 15 2 4 29
3 Pegawai Negeri 0 1 1 1 3 6
Jml 0 18 38 14 30 100
konsumen dengan sikap konsumen produk fashion atau dengan kata lain
Daerah Diterima
H0 Daerah Tolak
H0
12,5916
Gambar 6
Gambar daerah penerimaan dan penolakan berdasarkan pekerjaan
Setelah diketahui hasil dari Chi Square maka dapat diketahui seberapa
kuatkah hubungan antara usia, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan/ uang saku
II. Pembahasan
antara karakteristik konsumen dengan sikap konsumen produk fashion, baik dari
segi jenis kelamin, usia, pekerjaan maupun pendapatan. Hal ini berarti dalam
konsumen produk fashion ditinjau dari jenis kelamin karena jenis kelamin tidak
Departement Store. Mereka lebih mengutamakan tren saat ini yang sesuai dengan
jenis kelamin mereka apabila mereka menyukai model baju atau fashion oleh
sebab itu harus diperhatikan karakteristik konsumen, misalnya laki- laki menyukai
model fashion yang seperti apa, perempuan menyukai model yang seperti apa
sehingga pihak Matahari bisa mengetahui selera yang disukai konsumen, bila hal
ini bisa dilakukan maka akan menguntungkan pihak perusahaan, karena dapat
konsumen produk fashion ditinjau dari segi pendapatan karena bila seorang
cenderung berpikir uang akan dapat diperoleh lagi, mereka akan membeli suatu
konsumen produk fashion dari segi usia dikarenakan banyak orang yang sudah
berumur tetapi mereka cenderung memilih model untuk anak remaja dengan
alasan untuk menutupi umur mereka dan mengikuti tren saat ini. Oleh sebab itu
usia. Matahari menyediakan fashion untuk anak-anak sampai orang dewasa. Hal
ini yang menguntungkan Matahari karena semua kalangan dapat membeli produk
dilihat seorang pegawai negeri membeli produk fashion sama dengan konsumen
yang bekerja sebagai pegawai swasta, mereka hanya beda selara karena masing-
masing menyukai model yang berbeda tanpa harus meperhatikan status pekerjaan
mereka.
Hasil analisis Koefisien Kontingensi menunjukkan nilai hubungan yang
lemah dan sangat lemah. Nilai Koefisien Kontingensi yang berkisar antara 0,185
konsumen dengan sikap konsumen adalah lamah. Hal ini berarti antara jenis
kelamin, pendapatan/ uang saku, usia dan pekerjaan tidak ada hubungannya
A. Kesimpulan
sebagian besar adalah berjenis kelamin laki – laki, dengan usia sebagian besar
mahasiswa, dengan pendapatan per bulan berkisar antara Rp. 701.000 – Rp.
900.000.
karena indeks sikap berada pada tingkat penilaian evaluasi dan kepercayaan
yang cukup baik yaitu 48,4203. Nilai tersebut terletak pada skala antara 60
dan 40.
3. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara sikap
menengah keatas, hal ini perlu diperhatikan oleh pihak Matahari karena image
masyarakat sangat penting dalam keputusan mereka untuk membeli suatu produk.
yang berbeda seperti analisis Regresi dan Korelasi untuk mengetahui hubungan
beli. Untuk sampel penelitian harus lebih banyak dari penelitian saat ini atau lebih
besar dari 100 untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan signifikan.
hasil olah data
JK * SIKAP
Crosstab
Count
SIK AP
Total
2,00 3,00 4,00 5,00
JK 1,00 12 21 10 13 56
2,00 6 17 4 17 44
Total 18 38 14 30 100
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 4,146a 3 ,246
Likelihood Ratio 4,209 3 ,240
Linear-by-Linear
1,804 1 ,179
Association
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 6,16.
PGHSLN * SIKAP
Crosstab
Count
SIK AP
Total
2,00 3,00 4,00 5,00
PGHSLN 2,00 4 8 5 17
3,00 11 26 13 22 72
4,00 3 4 1 3 11
Total 18 38 14 30 100
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 5,005a 6 ,543
Likelihood Ratio 7,235 6 ,300
Linear-by-Linear
Association ,055 1 ,815
USIA * SIKAP
Crosstab
Count
SIKAP
Total
2,00 3,00 4,00 5,00
USIA 1,00 6 7 4 9 26
2,00 7 17 7 16 47
3,00 4 8 2 4 18
4,00 1 6 1 1 9
Total 18 38 14 30 100
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 6,161a 9 ,724
Likelihood Ratio 6,268 9 ,713
Linear-by-Linear
Association 1,398 1 ,237
PKJN * SIKAP
Crosstab
Count
SIK AP
Total
2,00 3,00 4,00 5,00
PKJN 1,00 9 22 11 23 65
2,00 8 15 2 4 29
3,00 1 1 1 3 6
Total 18 38 14 30 100
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 10,000a 6 ,125
Likelihood Ratio 10,594 6 ,102
Linear-by-Linear
Association 1,820 1 ,177