Anda di halaman 1dari 2

F6 – Balai Pengobatan Lansia

Latar Belakang
Menurut Undang Undang Nomor 13 Tahun 1998, Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang
telah mencapai usia 60 tahun keatas. Komposisi penduduk usia lanjut mengalami
peningkatan, baik di negara maju maupun negara berkembang. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan angka harapan hidup yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti peningkatan
gizi, sanitasi, pelayanan kesehatan, hingga pendidikan dan sosial ekonomi yang semakin
baik. Meningkatnya jumlah lansia dapat berdampak positif maupun negatif. Apabila lansia
berada dalam kondisi sehat, aktif, produktif, serta mandiri maka akan berdampak positif.
Sebaliknya, apabila lansia mengalami masalah penurunan kesehatan yang mengakibatkan
peningkatan biaya kesehatan, penurunan pendapatan/penghasilan, peningkatan disabilitas,
serta tidak adanya dukungan sosial dan lingkungan terhadap mereka akan berdampak negatif
pada masyarakat.
Secara biologis, lansia akan mengalami proses penuaan secara terus menerus ditandai dengan
menurunnya daya tahan tubuh, sehingga rentan terhadap serangan penyakit. Selain itu,
masalah sosial dan ekonomi juga perlu menjadi perhatian penting. Dengan demikian, lansia
perlu mendapatkan perhatian tersendiri agar tidak timbul dampak negatif di masyarakat.
Puskesmas sebagai fasilitas layanan kesehatan tingkat pertama berperan penting dalam
menjaga kesehatan lansia. Pelayanan kesehatan yang ditawarkan dapat berupa pelayanan
dalam maupun luar gedung. Pelayanan yang dilakukan di dalam gedung adalah balai
pengobatan lansia. Dengan adanya pelayanan kesehatan khusus lansia, diharapkan masalah-
masalah baik dibidang kesehatan maupun disektor lain akan berkurang.
Permasalahan
Berdasarkan data proyeksi penduduk, diperkirakan tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa
penduduk lansia di Indonesia (9,03%). Jumlah tersebut diprediksi akan mengalami
peningkatan sebesar 27,08 juta jiwa pada tahun 2020 dan terus meningkat menjadi 40,95 juta
jiwa di tahun 2030. Hal ini dapat berdampak positif maupun negatif. Dampak negatif dapat
terjadi akibat dari penurunan kesehatan yang disebabkan proses penuaan. Hal ini perlu
mendapatkan perhatian khusus sehingga lansia dapat menjadi sehat, aktif, produktif, serta
mandiri.
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama melakukan pelayanan khusus yang berfokus pada penduduk usia lanjut, yaitu
balai pengobatan lansia. Balai pengobatan lansia perlu didukung oleh sarana dan prasarana
yang memadai, seperti ruangan yang nyaman, meja pemeriksaan, dan alat pemeriksaan yang
mendukung jalannya pelayanan kesehatan. Selain itu, dibutuhkan ruang tunggu yang nyaman
dan aman bagi pasien kelompok lansia.
Pelaksanaan
Balai pengobatan lansia dilaksanakan setiap hari (Senin – Sabtu) di Puskesmas Kalitanjung,
Kelurahan Harjamukti, Kota Cirebon. Kegiatan yang dilakukan mencakup pengobatan dan
edukasi yang bersifat promotif dan preventif kepada pasien.
Monitoring dan Evaluasi
Pasien yang berkunjung ke balai pengobatan lansia sekitar 20-40 orang setiap harinya.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lab,
diagnosis, pemberian terapi, serta edukasi. Pelayanan di balai pengobatan MTBS sudah
dilakukan dengan optimal, baik dari sektor ketepatan waktu maupun pelayanan yang
diberikan, namun sarana dan prasarana masih menjadi kendala seperti alat-alat kesehatan
yang belum lengkap. Diharapkan kedepannya alat-alat kesehatan yang dapat menunjang
jalannya pelayanan dapat diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai