Oleh:
Kelompok 9
Yudha Pratama 1810953025
Vinoza Shalsabila 1810953027
Indah Irdyana Yemensia 1810953028
Satri Ramadhan 1910953030
Dosen Pengampu: Prof. Ir, Refdinal Nazir, MSEE, Ph.D
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
tentang “Pemakaian Tenaga Listrik untuk Sektor Rumah Tangga”. Selain itu,
Shalawat dan salam kita hadiahkan kepada Rasul junjungan alam, suri tauladan umat
manusia yakni, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia menuju dunia
yang diterangi oleh ilmu pengetahuan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat penilaian pada mata kuliah Sistem
Tenaga Listrik kelas A. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat baik untuk
penulis maupun pembaca.
Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Prof. Ir. Refdinal Nazir, MSEE, Ph.D
selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Tenaga Listrik yang telah membimbing
dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran kami harapkan
demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan....................................................................................................1
BAB II Peralatan-Peralatan Listrik pada Sektor Rumah Tangga........................2
BAB III Motor Listrik Sebagai Beban......................................................................3
3.1 Pengertian dan Prinsip Kerja Motor listrik....................................................3
3.2 Jenis – Jenis Motor Listrik................................................................................4
BAB IV Peran Motor Listrik dalam Membantu Aktifitas Kehidupan Manusia
pada Sektor Rumah Tangga.....................................................................................23
4.1 Mixer.................................................................................................................23
4.2 Penyedot Debu (Vacuum Cleaner).................................................................25
4.3 Kipas Angin......................................................................................................27
BAB V Penutup..........................................................................................................30
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................30
5.2 Saran.................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................30
i
BAB I
Pendahuluan
1
motor listrik yang telah dialiri arus. Motor adalah sebuah perangkat elektromagnetis
yang menguban energi listrik menjadi energi mekanis ((UNEP), 2004) . Dengan
adanya motor nilai praktis alat dan listrik semakin meningkat.
BAB II
Peralatan-Peralatan Listrik pada Sektor Rumah Tangga
2
Penyedot debu ialah alat yang menggunakan pompa udara untuk menciptakan
keadaan kosong untuk menghisap debu dan kotoran, biasanya dari lantai.
8. Pompa Air
Pompa air adalah alat yang digunakan untuk memindahkan air/cairan dari suatu
tempat ke tempat lain melalui saluran (pipa) dengan menggunakan tenaga listrik
untuk mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida.
BAB III
Motor Listrik Sebagai Beban
3
dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan
dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub
tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet
dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena
kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak
memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan
kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke
kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan
kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.
a. Motor AC
Macam-Macam Motor Listrik AC Berdasarkan Kecepatan Putaran Rotor
1. Motor Sinkron
a) Rotor
Kerangka atau gandar besi tuang untuk menyangga inti jangkar, inti
jangkar dari besi lunak / baja silicon. Alur/parit/slot dan gigi tempat
meletakkan kumparan, bentuk alur ada yang terbuka, setengah tertutup
dan tertutup. Rotor berfungsi sebagai tempat belitan medan (eksitasi) yang
membentuk kemagnetan listrik kutub utara-selatan pada inti rotor. Belitan
medan tersebut dihubungkan dengan sumber eksitasi DC. Berdasarkan
bentuknya ada 2 jenis rotor pada motor sinkron yaitu kutub silinder dan
kutub menonjol.
b) Stator
Stator merupakan bagian yang diam dan mempunyai alur atau slot
memanjang yang di dalamnya terdapat belitan yang disebut dengan belitan
jangkar (Armature Winding). Secara umum stator terdiri dari kerangka
stator, inti stator, belitan stator dan slot.
1) Rangka Stator
5
Rangka stator berfungsi sebagai tempat melekatnya kumparan
jangkar. Pada rangka stator terdapat lubang pendingin dimana udara
dan gas pendingin disirkulasikan. Rangka stator biasanya dibuat dari
besi campuran baja atau plat baja giling yang dibentuk sedemikian
rupa sehingga diperoleh rangka yang sesuai dengan kebutuhan.
2) Inti Stator
Inti stator melekat pada rangka stator dimana inti ini terbuat dari
laminasi - laminasi besi khusus atau campuran baja. Hal ini dilakukan
stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan
frekuensi yang dipasok. Kerangka atau gandar besi tuang untuk
menyangga inti jangkar, inti jangkar dari besi lunak / baja silicon.
Alur/parit/slot dan gigi tempat meletakkan kumparan, bentuk alur ada
yang terbuka, setengah tertutup dan tertutup. Belitan jangkar terbuat
dari tembaga yang diletakkan pada alur.
6
Rangkaian Ekivalen Motor Sinkron
7
Dari persamaan umum motor sinkron yang dituliskan di dalam persamaan (1) dapat
digambarkan diagram fasor motor sinkron seperti ditunjukkan pada gambar (3)
sebagai berikut
2. Motor Induksi
8
listrik yaitu di sisi stator, sedangkan sistem kelistrikan di sisi rotornya di induksikan
melalui celah udara dari stator dengan media elektromagnet.
Keuntungan motor induksi sebagai berikut :
Bentuknya yang sederhana dan memiliki konstruksi yang kuat dan hampir tidak
pernah mengalami kerusakan yang berarti.
Harga relatif murah dan dapat diandalkan.
Efisiensi tinggi pada keadaan berputar normal, tidak memerlukan sikat sehingga
rugi – rugi daya yang diakibatkannya dari gesekan dapat dikurangi.
Perawatan waktu mulai beroperasi tidak memerlukan starting tambahan khusus
dan tidak harus sinkron.
Kerugian yang tidak menguntungkan dari motor induksi yaitu sebagai berikut :
9
1. Satu phasa
Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan
daya satu phasa, memiliki sebuah rotor sangkar tupai, dan memerlukan sebuah
alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor
yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti kipas
angin, mesin cuci dan pengering pakaian.
2. Tiga phasa
Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga phasa yang
seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat
memiliki sangkar tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor
sangkar tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di
industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, compressor, belt
conveyor, jaringan listrik ,dan grinder.
c. Berdasarkan Kecepatan
1. Kecepatan konstan
2. Kecepatan berubah
3. Kecepatan diatur
Konstruksi Motor Induksi
Konstruksi utama pada motor induksi:
a. Stator
b. Rotor
c. Rangka (Frame)
d. Poros (Shaft)
e. Kipas Pendingin
f. Bantalan (Bearing)
Pada dasarnya motor induksi terdiri dari suatu bagaian yang tidak berputar
(stator) dan bagian yang bergerak memutar (rotor) seperti pada gambar. Secara
ringkas stator terdiri dari blek – blek dinamo yang berisolasi pada satu sisinya dan
mempunyai ketebalan 0,35 – 0,5 mm, disusun menjadi sebuah paket blek yang
berbentuk gelang. Disisi dalamnya dilengkapi dengan alur – alur. Didalam alur ini
10
terdapat perbedaan antara motor asinkron dengan lilitan sarang (rotor sarang atau
rotor hubung pendek) dan gelang seret dengan lilitan tiga fasa. Atau dari sisi lainnya
bahwa inti besi stator dan rotor terbuat dari lapisan (email) baja silikon tebalnya 0,35
– 0,5 mm, tersusun rapi, masing – masing terisolasi secara elektrik dan diikat pada
ujung – ujungnya.
Lamel inti besi stator dan rotor bagian motor dengan garis tengah bagian motor,
dengan garis tengah bagian luar dari stator lebih dari 1 m. Bagi motor dengan garis
tengah yang lebih besar, lamel inti besi merupakan busur inti segmen yang
disambung – sambung menjadi satu lingkaran. Celah udara antara stator dan rotor
pada motor yang kecil adalah 0,25 – 0,75 mm, pada motor yang besar sampai 10
mm. Celah udara yang besar ini disediakan bagi kemungkinan terjadinya
perenggangan pada sumbu sebagai akibat pembebanan transversal pada sumbu atau
sambungannya. Tarikan pada pita (belt) atau beban yang tergantung tersebut akan
menyebabkan sumbu motor melengkung.
Pada dasarnya inti besi stator dan belitan rotor motor tak serempak ini sama
dengan stator dan belitan stator mesin serempak. Kesamaan ini dapat ditunjukan
bahwa pada rotor mesin tak serempak yang dipasang/ sesuai dengan stator mesin tak
serempak akan dapat bekerja dengan baik.
11
Bentuk konstruksi stator motor induksi
Gambar 9. Stator
o Bodi Motor
Fungsi utama dari bodi atau gandar motor adalah sebagai bagian dari tempat
mengalirnya fluks megnet yang dihasilkan kutub – kutub magnet, karena itu beban
motor dibuat dari bahan ferromagnetik. Disamping itu badan motor ini berfungsi
untuk meletakkan alat – alat tertentu dan melindungi bagian – bagian mesin lainnya.
Biasanya pada motor terdapat papan nama atau name plate yang bertuliskan
spesifikasi umum dari motor.
Sebagaimana diketehui bahwa fluks magnet yang terdapat pada motor arus searah
dihasilkan oleh kutub magnet buatan yang dibuat dengan prinsip elektromagnetis.
Lilitan penguat magnet berfungsi untuk mengalirkan arus listrik agar terjadi proses
elektromagnetis.
12
(gagang – sikat). Bagian puncak dari sikat pelat tembaga guna mendapatkan kontak
yang baik antara sikat dan dinding pemegang sikat.
Satu atau dua pengantar yang fleksibel dibenamkan ke dalam sikat untuk
menghantarkan arus dari sikat ke jepitan dari pemegang sikat bila sikat – sikat
terdapat pada kedudukan yang benar, maka baut harus dieratkan sepenuhnya.
Ini menetapkan jembatan sikat dalam suatu kedudukan yang tidak dapat
bergerak pada pelindung ujung. Gagang sikat (pemegang sikat) berguna untuk
menimbulkan tekanan yang diperlukan antara sikat. Ketiadaan bunga api pada
komutator banyak tergantung pada perakitan dan pemasangan gagang sikat.
Tiap– tiap gagang sikat dilengkapi dengan suatu pegas yang menekan pada
sikat melalui suatu sistem tertentu sehingga sikat tidak terjepit.
Arahnya melawan fluksi yang menginduksi, dalam hal ini arus rotor itu
ditimbulkan karena adanya perbedaan kecepatan yang berada diantara fluksi atau
medan putar stator dengan penghantar yang diam. Rotor akan berputar dalam arah
yang sama dengan arah medan putar stator, untuk mengurangi beda kecepatan diatas.
Jika rotor dibebani, maka putaran rotor akan turun sehingga terjadi perbedaan
kecepatan putaran antara rotor dan stator, perbedaan kecepatan putaran ini disebut
slip.
13
Motor rotor sangkar konstruksinya sangat sederhana, yang mana rotor dari motor
sangkar adalah konstruksi dari inti berlapis dengan konduktor dipasangkan paralel,
atau kira – kira paralel dengan poros yang mengelilingi permukaan inti.
Konduktornya tidak terisolasi dari inti, karena arus rotor secara alamiah akan
mengalir melalui tahanan yang paling kecil konduktor rotor. Pada setiap ujung rotor,
konduktor rotor semuanya dihubung singkatkan dengan cincin ujung. Batang rotor
dan cincin ujung sangkar yang lebih kecil adalah coran tembaga atau almunium
dalam satu lempeng pada inti rotor. Bentuk motor rotor sangkar sendiri dapat dilihat
pada gambar berikut. Dalam motor yang lebih besar, batang rotor tidak dicor
melainkan dibenamkan kedalam alur kemudian dilas ditempatkan paralel terhadap
poros motor tetapi kerap kali dimiringkan. Hal ini menghasilkan torsi yang lebih
seragam dan juga mengurang suara dengung magnetik sewaktu motor sedang jalan.
14
biasanya digunakan oto transformator. Tetapi berkurangnya arus akan berakibat
berkurangnya kopel mula, untuk mengatasi hal ini dapat digunakan jenis rotor dengan
sangkar ganda.
15
ini dihubungkan ke rotor melalui cincin, selain untuk menghasilkan kopel mula yang
besar tahanan luar tadi diperlukan untuk membatasi arus mula yang besar pada saat
start motor. Disamping itu
dengan mengubah tahanan luar,
kecepatan motor dapat diatur.
Dibawah ini terdapat
rangkaian induksi dengan belitan
memungkinkan penambahan
tahanan luar.
Motor induksi satu fase . Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang
tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini
motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam
peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian,
dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan
tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang
tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90%
memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa
sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa,
kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam
16
ukuran 1/3 hingga ratusan Hp. perbedaan motor induksi satu phasa dan tiga
phasa
Pada dasarnya ada beberapa prinsip penting pada motor-motor induksi yaitu :
a) Apabila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumparan stator, timbulah
medan putar dengan kecepatan
c) Karena kumparan rotor dihubungkan singkat , maka akan mengalir arus dalam
belitan/ konduktor rotor.
d) Adanya arus di dalam medan magnet dari stator menimbulkan gaya/torka pada
motor.
e) Bila gaya cukup untuk menggerakkan rotor maka ia akan berputar dengan
kecepatan:
f) Bila kopel mula dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul
kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.
g) Tegangan induksi akan terbangkitkan jika terjadi perpotongan antara batang
konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar tegangan terinduksi
diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns)
dengan kecepatan berputar rotor (nr).
h) Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s) dinyatakan dengan :
17
i) Bila nr = ns, tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada
kumparan jangkar (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Kopel
motor akan ditimbulkan apabila nr lebih kecil dari ns.
Perbedaan Motor Induksi Satu Phasa dan Tiga Phasa
Tabel 1. Perbandingan Motor Induksi 1 Phasa dan 3 Phasa
Rangkaian Ekivalen
18
Kerja motor induksi sama dengan kerja trafo, oleh karena itu rangkaian ekivalen nya sama
dengan rangkaian ekivalen trafo
b. Motor DC
Motor DC diklasifikasikan menjadi 2 Jenis utama yaitu Motor DC sumber daya
terpisah atau Separately Excited DC Motor dan Motor DC sumber daya sendiri atau
Self Exited DC Motor. Motor DC sumber daya sendiri ini dapat dibedakan lagi
menjadi tiga jenis yaitu Shunt Wound Motor DC, Series Wound Motor DC dan
Compound Wound Motor DC.
1. Motor DC Sumber Daya Terpisah (Separately Excited DC Motor)
Pada Motor DC jenis sumber daya terpisah ini, sumber arus listrik untuk kumparan
medan (field winding) terpisah dengan sumber arus listrik untuk kumparan angker
(armature coil) pada rotor seperti terlihat pada gambar diatas ini. Karena adanya
rangkaian tambahan dan kebutuhan sumber daya tambahan untuk pasokan arus listrik,
Motor DC jenis ini menjadi lebih mahal sehingga jarang digunakan. Separately
Excited Motor DC ini umumnya digunakan di laboratorium untuk penelitian dan
peralatan-peralatan khusus.
Pada Motor DC jenis Sumber Daya Sendiri atau Self Excited Motor DC ini, kumparan
medan (field winding) dihubungkan secara seri, paralel ataupun kombinasi seri-
paralel dengan kumparan angker (armature winding). Motor DC Sumber Daya
Sendiri ini terbagi lagi menjadi 3 jenis Motor DC yaitu Shunt DC Motor, Series DC
Motor dan Compound DC Motor
19
Gambar 14. Klasifikasi Motor DC
Motor DC tipe Shunt (Shunt DC Motor)
20
Motor DC tipe Seri (Series DC Motor)
21
Gambar 16. Motor DC Tipe Gabungan
Compound DC Motor atau Motor
DC tipe Gabungan ini adalah gabungan Motor DC jenis Shunt dan Motor DC jenis
Seri. Pada Motor DC tipe Gabungan ini, Terdapat dua Kumparan Medan (Field
Winding) yang masing-masing dihubungkan secara paralel dan Seri dengan
Kumparan Angker (Armature Winding). Dengan gabungan hubungan seri dan paralel
tersebut, Motor DC jenis Compound ini mempunyai karakteristik seperti Series DC
Motor yang memiliki torsi (torque) awal yang tinggi dan karakteristik Shunt DC
Motor yang berkecepatan hampir konstan.
Motor DC tipe Gabungan (Compound DC Motor) ini dapat dibedakan lagi menjadi
dua jenis yaitu Long Shunt Compound DC Motor yang kumparan medannya
dihubungkan secara paralel dengan kumparan angkernya saja dan dan Short Shunt
Compound DC Motor yang kumparan medannya secara paralel dengan kombinasi
kumparan medan seri dan kumparan angker
BAB IV
Peran Motor Listrik dalam Membantu Aktifitas Kehidupan Manusia pada
Sektor Rumah Tangga
Ada beberapa contoh peralatan dalam rumah tangga yang mengaplikasikan motor
listrik. Diantaranya yaitu:
4.1 Mixer
Pengaduk mixer ini bergerak menggunakan motor listrik melalui kopel roda-roda
gigi. Kecepatan putarannya dapat diatur dengan sebuah saklar. Berikut bagian-bagian
pokok penyusun mixer :
Switch
22
Motor
Roda Gigi
Kipas
Pengaduk
Motor yang digunakan pada mixer grinder umumnya adalah motor fasa belah.
Motor ini menggunakan rotor sangkar (Squirrel Cage winding) yang terdiri dari
sejumlah batang tembaga yang dimasukkan ke dalam alur rotor, pada setiap ujungnya
23
terhubung ke cincin tembaga sehingga rangkaian menjadi closed loop (Tomy, 2018).
Pada kumparan statornya terdiri atas dua lilitan yaitu kumparan utama (main winding)
dan kumparan bantu (starting winding). Kedua kumparan terhubung secara parallel
dan terhubung ke jala-jala. Lalu setelah putaran motor mencapai + 75 % putaran
nominal, rangkaian kumparan bantu akan diputus menggunakan saklar sentrifugal
dan motor listrik hanya bekerja dengan kumparan utama.
Apabila kumparan bantu diletakkan secara parallel dengan kumparan utama, maka
nilai R/XL1 dari kumparan bantu dapat diatur sedemikian rupa agar dihasilkan beda
fasa dibawah 900. Untuk memperbesar torsi awal maka nilai R diperbesar agar
dihasilkan perbandingan R/XL1 yang lebih besar. Kenaikan torsi awal karena nilai
perbandingan yang semakin mendekati 900 Pada kumparan bantu dipasang saklar
sentrifugal yang berfungsi untuk memutus arus pada kumparan bantu apabila putaran
motor mencapai 75% dari putaran nominal. Perbedaan arus pada kumparan utama
dengan kumparan bantu menyebabkan fluks medan yang dihasilkan juga berbeda.
Akibatnya akan muncul kopel mula pada motor sehingga motor akan berputar
Motor ini terdiri dari kumparan utama dan kumparan bantu yang berbeda sekitar
0
90 listrik dengan tahanan dan reaktansi yang berlainan sehingga arus yang mengalir
tidak sefasa. Perbedaan arus kumparan utama dan kumparan bantu akan
menyebabkan terjadinya perbedaan fluks medan utama dan fluks medan bantu pada
stator, akibatnya akan menghasilkan medan putar yang menimbulkan kopel mula
pada motor.
Cara Kerja:
24
Arus listrik masuk ke saklar kemudian mengalir ke motor. Didalam motor
terdapat kumparan yang apabila dialiri arus listrik akan menimbulkan medan magnet.
Motor ini kemudian menggerakkan secara mekanik melalui roda-roda gigi.
Kecepatan dari putaran mixer dapat diatur menggunakan switch yang terhubung ke
salah satu cabang dari stator. Perputaran motor ini akan memutar poros pemutar dan
mengakibatkan pengaduk berputar.
25
Gambar 21. Rangkaian dari Penyedot Debu
Jenis motor yang digunakan pada penyedot debu pada umumnya adalah motor
fasa belah.
Saat penyedot debu dihubungkan dengan sumber listrik, maka arus yang
mengalir akan memutar motor listrik. Motor kemudian memutar kipas (fan) atau
baling-baling yang berbentuk blade yang ada di dalam penyedot debu. Perputaran
kipas ini akan memaksa udara bersama partikel-pertikel debu dari intake port untuk
bergerak ke arah exhaust port. Perlu dicatat bahwa kipas atau baling-baling pada
penyedot debu dirancang untuk menghisap, dan berbeda dengan kipas angin di rumah
yang menghembuskan udara. Kemudian saat partikel dan udara terhisap, maka
tekanan udara yang ada di depan kipas akan meningkat sedangkan tekanan udara
yang ada di belakang kipas akan berkurang. Keadaan ini menyebabkan terjadinya
vacuum (ruang hampa). Penurunan tekanan ini menyebabkan tekanan udara di dalam
penyedot debu lebih rendah dibandingkan tekanan udara diluar penyedot debu.
Kondisi ini disebut ambient air pressure (Raghunath, 2014). Sehingga udara dan
partikel tersebut dapat terhisap. Untuk menyaring partikel debu yang dihisap melalui
intake port lalu menuju exhaust port digunakan kantong debu (dust bag). Fungsinya
adalah sebagai filter udara, dimana ia memiliki lubang-lubang kecil untuk memfilter
udara yang masuk. Arus udara yang mengalir menuju exhaust port akan konstan
selama kipas tetap berputar dan bagian intake port tetap terbuka.
26
4.3 Kipas Angin
Kipas angin memiliki banyak fungsi, umumnya adalah sebagai pendingin udara,
ventilasi (exhaust fan), pengering, dsb. Adapun bagian-bagian utama dari kipas angin
adalah:
Motor Listrik
Umumnya yang digunakan adalah motor induksi fasa belah yakni motor
kapasitor. Motor ini memiliki kumparan utama dan kumparan bantu yang dipasang
seri dengan kapasitor. Rotor yang digunakan adalah jenis rotor sangkar.
Baling-Baling Kipas. Dipasang satu poros dengan rotor dan dilindungi oleh
rumah kipas
27
Gambar 22. Komponen dari Kipas Angin
Unit motor pada kipas angin dapat dilihat pada gambar berikut:
28
Terdapat dua bagian kabel, yaitu:
a. Bagian yang terdiri atas 2 kabel (biru dan kuning). Bagian ini tersambung
tersambung kekapasitor.
b. Bagian yang terdiri atas 4 kabel (hitam,biru putih, dan kuning). Bagian ini
tersambung ke saklar pengatur putaran.
Timer. Untuk mengatur lama kipas angin akan berputar.
Sekering temperature (thermal fuse). Untuk membatasi arus dan temperatur motor
kipas angin.
Letak keduanya di dalam rangkaian atau single line diagram dapat terlihat pada
gambar di bawah.
Prinsip kerja:
Saat kipas angin dihubungkan dengan sumber listrik, maka arus akan mengalir
menuju motor listrik. Di dalam motor listrik terdapat kumparan besi pada rotor dan
sepasang magnet berbentuk U pada bagian stator. Saat arus mengalir pada kumparan
besi, maka akan timbul medan magnet sehingga kumparan besi menjadi magnet.
Karena sifat magnet dimana kutub senama saat didekatkan saling menolak sedangkan
saat kutub tidak senama didekatkan akan saling Tarik-menarik maka membuat
adanya gaya berputar secara periodik pada kumparan rotor tersebut. Hal ini yang
menyebabkan baling-baling yang satu poros dengan motor ikut berputar. Perputaran
ini yang menyebabkan adanya hembusan angin
29
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan mengenai Pemakaian Tenaga Listrik untuk
Sektor Rumah Tangga yaitu:
1. Sektor rumah tangga merupakan pemakai energy listrik terbesar.
2. Pada sektor rumah tangga, energy listrik menjadi pusat pelaksanaan kegiatan
sehari-hari, hal dapat dilihat dari banyaknya peralatan-peralatan yang
menggunakan energy listrik.
3. Kulkas, kipas angin, AC, blender, mesin cuci, mixer, penyedot debu, dan pompa
air merupakan beberapa contoh peralatan rumah tangga yang membutuhkan
energy listrik.
4. Motor listrik merupakan alat untuk mengubah energy listrik menjadi energy
mekanik. Secara garis besar motor listrik dikategorikan menjadi motor AC dan
motor DC, pada pengaplikasiannya di sektor rumah tangga penggunaan motor AC
lebih banyak diterapkan pada peralatan sehari-hari.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan setelah menyelesaikan makalah mengenai Pemakaian
Tenaga Listrik untuk Sektor Rumah Tangga yaitu:
1. Setelah mengetahui mengenai penggunaan tenaga listrik untuk sentor rumah
tangga, mahasiswa hendaknya dapat lebih peduli terhadap sekitar, karena
dengan memperhatikan lingkungan sekitar, pada dasarnya banyak sumber
ilmu tidak tertulis yang dapat dilihat dari pemanfaatan tenaga listrik itu
sendiri.
2. Makalah ini hendaknya menjadi sumber ilmu bagi mahasiswa dan memicu
mahasiswa untuk mencari ilmu yang lebih lagi dari referensi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
(UNEP), U. N. E. P. (2004) “Pedoman efisiensi energi untuk Industri di Asia: Motor
listrik 1.,” energy efficiency asia.org ©UNEP 1, hal. 1–26.
Cekkembali.com (2018) Energi Listrik. Tersedia pada:
https://www.cekkembali.com/energi-listrik/ (Diakses: 8 November 2020).
Cerdasco (2019) Sektor Rumah Tangga. Tersedia pada: https://cerdasco.com/sektor-
rumah-tangga/ (Diakses: 8 November 2020).
Nababan, T. S. (2008) “Permintaan Energi Listrik Rumah Tangga (Studi Kasus pada
30
Pengguna Kelompok Rumah Tangga Listrik PT PLN (Persero) di Kota Medan),”
Universitas Diponegoro, hal. 232.
No, M. C., Decker, A. dan California, R. (2010) “Ac motors,” (1), hal. 1–56.
Raghunath, S. (2014) “Hardware Design Considerations for an Electric Bicycle Using
a BLDC Motor,” (June), hal. 1–24.
S. Iglesias Kristianto (2015) “Analisis Konsumsi Listrik Rumah Tangga di
Kecamatan Tembalang,” 151, hal. 10–17.
Tomy, R. O. (2018) Makalah MPLRT Jenis-Jenis Motor Listrik, Universitas Negeri
Yogyakarta. Tersedia pada: http://rizkitomy10.blogs.uny.ac.id/tag/motor-fasa-belah/
(Diakses: 7 November 2020).
UJI PLAGIARISME
Untuk tiap 1000 kata.
31
32
33
34
35
36
37