Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Panjar 1(2)(2019): 131-140

JURNAL PANJAR
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/panjar/

Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan dan Pemanfaatan Media


Audio-Visual Interaktif dalam Pembelajaran Sejarah yang Berbasis pada
Konservasi Kearifan Lokal Bagi MGMP Sejarah Kabupaten Banjarnegara

Hamdan Tri Atmaja 1

Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Indonesia


1

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Minimnya pengetahuan tentang media audio-visual interaktif dalam pembela-
Diterima Januari 2019 jaran sejarah telah mendesak Tim Pengabdi untuk bekerjasama dengan MGMP
Disetujui april 2019 Sejarah mengadakan sebuah kegiatan terbatas yang bertujuan untuk mem-
Dipublikasikan April 2019
bekali guru sekaligus mengoptimalkan pengetahuan mereka tentang peman-
Keywords: faatan media-media dalam pembelajaran sejarah. Kegiatan pengabdian kepada
Pelatihan; masyarakat dilaksanakan pada 06 September 2018 Pukul 09.00-11.00 WIB dan
Pendampingan; bertempatkan di SMA N 1 Bawang Kabupaten Banjarnegara. SMA tersebut dip-
Media Audio-Visual Interaktif; ilih atas rekomendasi dari Ketua MGMP Sejarah Kabupaten Banjarnegara, yaitu
MGMP Sejarah Bapak Heni Purwono, S. Pd., M. Pd. Materi yang disajikan dalam pengabdian
yaitu tentang landasan filosofis dan praksis media audio visual interaktif. kegia-
tan pengabdian kepada masyarakat yang dikerjakan diikuti secara antusias oleh
guru sejarah. Ada beberapa usulan positif yang menyuarakan kerjasama lanju-
tan, mengingat materi yang disampaikan cukup penting bagi guru-guru di era
milenial. Hal itu ditanggapi secara serius oleh Tim Pengabdi dengan membuat
MoM (Minutes of Meeting) sebagai bentuk komitmen Tim Pengabdi dalam hal
ini adalah Universitas Negeri Semarang dalam memberikan pendampingan ke-
pada guru sejarah dalam proses produksi media audio visual interaktif maupun
media pembelajaran lainnya. Pendampingan yang dilakukan dapat berbentuk
konsultasi maupun validasi media pembelajaran karya guru sejarah, pendamp-
ingan dilakukan via media sosial (online), maupun tatap muka dengan cara
kunjungan langsung ke Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang.

Pendahuluan sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.


Media pembelajaran mempunyai peranan Selain itu, media pembelajaran dapat mengatasi
yang sangat penting dalam sebuah pembelaja- keterbatasan indera, ruang, dan waktu (Arsyad,
ran. Kemp & Dayton dalam Daryanto (2010: 6), 2011: 26). Oleh karena itu, media pembelajaran
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penting dalam proses pembela-
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (ba- jaran. Penggunaan media pembelajaran dalam
han pembelajaran), sehingga dapat merangsang pembelajaran sejarah juga dapat mewujudkan
perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa tujuan utama pendidikan sejarah. Media pem-
dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujua belajaran sejarah mampu merekonstruksi masa
belajar. Fungsi utama media pembelajaran ada- lampau yang terselubung dalam ketidakjelasan.
lah sebagai alat bantu mengajar, yakni menun- Media pembelajaran sejarah juga mem-
jang penggunaan metode mengajar yang diper- buat sejarah menjadi hidup, gamblang, dan re-
gunakan guru. levan dengan kehidupan para pelajar yang bero-
Penggunaan media pembelajaran di da- rientasi masa kini atau masa depan. Selain itu,
lam proses belajar mengajar diharapkan dapat media pembelajaran sejarah membuat sejarah
mewujudkan manfaat praktis seperti memper- nyata, jelas, vital dan menarik (Kochhar, 2008:
jelas penyajian pesan dan informasi sehingga 210). Selain guru dan siswa, penggunaan media
dapat memperlancar dan meningkatkan proses pembelajaran merupakan hal yang sangat pen-
dan hasil belajar. Media pembelajaran juga dapat ting dalam konteks saat ini, di mana berbagai
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak usaha sedang dilakukan di semua tingkat untuk

Corresponding author p-ISSN 2656-2405
Email : atmaja.hta@gmail.com
Jurnal Panjar 1(2) (2019): 131-140 132

memperbaiki kurikulum dan mendesain ulang sedang melangkah menuju moderasi pembela-
pola pendidikan secara keseluruhan. Kurikulum jaran. Hal ini didasarkan kepada pengetahuan
menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 bahwa masih banyak kekurangan diantaranya
Pasal 1 Ayat (19) merupakan seperangkat renca- adalah sering mengajar dengan hanya menggu-
na dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan ba- nakan metode ceramah, dan pemberian tugas
han pelajaran serta cara yang digunakan sebagai dan pemanfaatan sarana prasarana yang kurang
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelaja- optimal, sehingga evaluasi yang dilaksanakan
ran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. hanya terjebak pada kegiatan pengisian LKS.
Pendekatan saintifik adalah proses pem- Buku teks dijadikan sebagai satu-satunya
belajaran yang dirancang sedemikian rupa agar sumber sejarah sehingga menyebabkan pro-
peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, ses komunikasi berlangsung satu arah, dimana
hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya
yang telah tegas dirumuskan. Langkah-lang- sumber belajar dalam menyampaikan materi
kahnya adalah mengamati (untuk mengiden- pelajaran. Terbatasnya kemampuan dalam me-
tifikasi atau menemukan masalah), menanya, rancang, membuat dan menggunakan model
merumuskan masalah, mengajukan atau meru- pembelajaran yang tepat, menyebabkan kurang-
muskan hipotesis, mengumpulkan data dengan nya antusias guru untuk berinovasi menggu-
berbagai teknik, menganalisis data, menarik ke- nakan model pembelajaran dengan alasan akan
simpulan dan mengomunikasikan konsep, hu- menghabiskan waktu belajar mengajar. Kenda-
kum atau prinsip yang ditemukan (Kementerian la-kendala tersebut telah berdampak pada sis-
Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2013.). wa antara lain malas dan merasa bosan bahkan
Perkembangan ini tentu saja sangat me- mengantuk. Dari hasil observasi menunjukan
legakan bagi para sejarawan dan guru sejarah. bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelaja-
Paling tidak kebosanan dan kejenuhan untuk ran hanya masuk dalam katagori sangat kurang.
mempelajari sejarah akan mulai terkikis sei- Siswa hanya dijadikan penonton atau pendengar
ring dengan penerapan kurikulum baru terse- saja sehingga keaktifan siswa tidak terlalu dipri-
but. Akan tetapi, karena merupakan suatu hal oritaskan dalam pembelajaran.
yang masih baru, dilapangan guru masih sering Berdasarkan pemahaman bahwa sejarah
mengalami kesulitan dalam mengejawantahkan merupakan ilmu yang mempelajari proses pe-
amanat kurikulum 2013 tersebut dikelas-kelas rubahan dan keberlanjutan dalam dimensi ru-
mereka. Terlebih jika harus memadukan pen- ang dan waktu, maka pengajaran sejarah perlu
dekatan saintifik dengan proses pembelajaran dilaksanakan untuk membangun pemahaman
yang rekreatif dan menyenangkan. Kenyataan keilmuan berprespektif ruang dan waktu. Akan
seperti ini juga dialami guru-guru sejarah SMA/ tetapi dalam pembelajaran sejarah selama ini,
MA di Kabupaten Banjarnegara, berdasarkan siswa yang mengikuti seringkali mengalami
perbincangan singkat dengan salah satu guru berbagai kesulitan terkait dengan pemahaman
sejarah SMA/MA di Kabupaten Banjarnegara, perspektif ruang dalam konteks sejarah.
Heni Purwono, yang juga Ketua MGMP Kabupa- Kota Banjarnegara memiliki pusaka (he-
ten Banjarnegara (wawancara, 12 Agustus 2017), ritage) yang sangat kaya dan beragam yang me-
diketahui bahwa sebagian besar guru sejarah rupakan kearifan lokal budaya setempat. Salah
masih bingung dengan kurikulum 2013. Selain satunya yang akan dibicarakan adalah warisan
itu menurutnya mengemas pembelajaran seja- budaya kota (heritage city). Dari proses dan
rah sesuai dengan kurikulum 2013 bukanlah hal perjalanan waktu, kota-kota lama di Banjarne-
yang mudah mengingat mindset pembelajaran gara memiliki berbagai bentuk dan kondisi pe-
yang telah biasa dilakukan selama ini. ninggalan. Ada yang masih abadi, ada yang tidak
Untuk mengatasi kendala tersebut, ber- diketahui, ada yang masih tersembunyi, atau
bagai upaya harus dilakukan, diantaranya ada- menjadi puing tanpa arti. Dari sekian jejak pe-
lah dengan cara memanfaatkan berbagai sum- radaban kota itu, mengandung kreasi bernilai,
ber daya dan potensi yang ada untuk membantu kearifan, rekayasa teknologi, varian budaya, atau
proses pembelajaran. Salah satunya adalah den- kesejarahan yang memiliki nilai penting bagi
gan mengoptimalkan perkembangan ilmu pen- suatu bangsa.
getahuan dan teknologi serta arus globalisasi Di dalam era moderen; terutama sejak
yang membawa perubahan pada semua aspek abad ke-20, kota-kota lama di Banjarnegara se-
kehidupan manusia termasuk dalam bidang makin terkepung oleh pembangunan fisik yang
pendidikan. dilakukan secara terus-menerus terkait fungsi
Proses pembelajaran sejarah di Indonesia fungsi baru yang bermunculan. Sebagian besar
133 Hamdan Tri Atmaja, Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan dan Pemanfaatan Media Audio-Visual...

pembangunan fisik tersebut bersifat komersial secara gamblang tentang sebuah cerita atau pe-
untuk mendukung kegiatan dunia usaha pada ristiwa, karena di dalamnya terdapat gambar/
umumnya. Dalam situasi seperti itu, wilayah video dan keterangan rinci yang mempermudah
pusaka kota tersebut telah semakin terdesak- dalam membaca sebuah skema teoritik dari seo-
terancam kepunahan secara alamiah. Hal itu di- rang guru. Berbeda dengan media yang hanya
percepat karena kesadaran tentang “value” dari diambil dari internet kemudian digunakan se-
wilayah/bangunan pusaka kota itu makin sulit bagai bahan ajar, audio-visual interaktif meny-
muncul, bersamaan dengan semakin pudarnya ajikan tampilan berupa gambar/video dan cata-
penghargaan terhadap sejarah atau benda ber- tan singkat dan jelas tentang sebuah cerita atau
sejarah. Tak jarang, kesadaran itu baru muncul konsep pengembangan bahan ajar. audio-visual
sesudah pusaka kota itu telah terancam kepu- interaktif lebih sederhana dari media presentasi
nahan yang permanen, dan sebagai akibat dari seperti power point dan prezi. audio-visual inte-
munculnya gerakan protes dari masyarakat luas. raktif menyediakan informasi yang ringkas, bu-
Kota lama Banjarnegara memiliki kan- kan sekedar gambar dan tulisan yang terkadang
dungan nilai kesejarahan yang penting, sehingga terlalu rumit untuk dipahami seperti fenomena
melahirkan kesadaran berbagai pihak agar tidak copy paste dari makalah ke media presentasi.
terusik, rusak, bahkan serentak muncul gerakan Keberadaan dan efektifitas audio-visual
sosial untuk mencegah kepunahannya dari ter- interaktif dalam meningkatkan kesadaran seja-
jangan urbanisasi dan modernisasi yang tumbuh rah dan minat belajar peserta didik sudah dibuk-
cepat. Berbagai upaya pelestarian dilaksanakan tikan oleh Andy Suryadi, S. Pd., M. Pd. Melalui
oleh berbagai pihak bersama pemerintah secara penelitian tahun 2014, Andy (2014) membukti-
menyeluruh dan sistematis agar jejak-jejak bu- kan bahwa media audio-visual interaktif dapat
daya masa lalu tetap abadi dan mampu bersan- meningkatkan kesadaran sejarah, minat belajar
ding dengan berbagai ekspresi baru pemenuhan dan keaktifan mahasiswa dalam perkuliahan
kebutuhan suatu kota yang terus berkembang. di Jurusan Sejarah FIS Unnes. Oleh karena itu,
Rekam jejak masa lalu sebuah kota baik keberhasilan pemanfaatan media audio-visual
dalam bentuk warisan budaya benda (tangible interaktif dicoba untuk diterapkan di kalangan
culture) maupun budaya tak benda (intangible guru-guru sejarah di Kabupaten Banjarnegara.
culture), bukan sekedar kerinduan atau nostal- Harapannya, pembelajaran sejarah dengan me-
gia semata, tetapi warisan budaya diyakini me- dia audio-visual interaktif menjadi lebih inova-
miliki kekuatan dan kebanggaan yang mampu tif, informatif, dan menyenangkan.
menjadi inspirasi dan titik tolak membangun
kehidupan masa depan yang lebih baik. Kekua- Hasil dan Pembahasan
tan yang tercermin dalam warisan budaya yang Asumsi Awal dan Hasil Pengamatan
dimiliki suatu kota lama bukan saja pada kera- Sebelum beranjak ke pengertian media
gaman dan keunikannya, tetapi secara keselu- audio visual maka terlebih dahulu perlu dipaha-
ruhan bagaimana pencapaian budaya manusia mi arti kata media, audio, dan visual itu sendiri.
termasuk pengelolaan lingkungan alam secara Apabila dilihat dari etimologi “kata media be-
harmoni dengan perkembangan kota dari waktu rasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
ke waktu. jamak dari kata “medium” yang secara harfiah
Pembelajaran berbasis media adalah berarti perantara ataupengantar, maksudnya
pembelajaran yang relevan dengan realitas pem- sebagai perantara atau alat menyampaikan se-
belajaran yang telah diobservasi. Oleh karena suatu” (Salahudin,1986: 3) Menurut Wina San-
itu secara teoritis keberadaan media mutlak di- jaya (2010) secara umum media merupakan kata
perlukan untuk membantu mengatasi problem jamak dari medium, yang berarti perantara atau
tersebut. Salah satu alternatif solusi media yang pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai
dapat dimanfaatkan adalah media yang ber- kegiatan atau usaha, seperti media dalam peny-
basis pada teknologi internet dan grafis. Salah ampaian pesan, media pengantar magnet atau
satu program yang berbasis internet dan dapat panas dalam bidang teknik. Istilah media juga
dimanfaatkan dalam mempelajari sejarah, te- digunakan dalam bidang pengajaran atau pen-
rutama dalam memanipulasi kesulitan ruang didikan sehingga istilahnya menjadi media pen-
dan waktu, adalah dengan pemanfaatan media didikan atau media pembelajaran. Sedangkan
audio-visual interaktif yang bisa dibuat dengan media audio yaitu media yang berkaitan dengan
aplikasi Windows Media Flash Player (berbagai indera pendengaran. Pesan yang akan disampai-
versi) di komputer/laptop. audio-visual interak- kan dituangkan dalam lambang-lambang audi-
tif adalah media yang memberikan penjelasan tif, baik verbal (kedalam kata-kata/bahasa lisan)
Jurnal Panjar 1(2) (2019): 131-140 134

maupun non verbal. Beberapa jenis media yang si; 2) rekaman gambar hidup untuk ditayangkan
termasuk dalam kelompok ini adalah radio, dan pada pesawat televisi. Senada dengan itu, Peter
alat perekam pita magnetik. Salim dalam The Contemporary English-Indo-
Media berbasis visual (image atau pe- nesian Dictionary (1996:2230) memaknainya
rumpamaan) memegang peranan yang sanagat dengan sesuatu yang berkenaan dengan pene-
penting dalam proses belajar. Media visual da- rimaan dan pemancaran gambar. Tidak jauh
pat memperlancar pemahaman dan memper- berbeda dengan dua definisi tersebut, Smaldino
kuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan (2008: 374) mengartikannya dengan “The stora-
minat siswa dan dapat memberikan hubungan ge of visuals and their display on television-type
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. screen” (penyimpanan/perekaman gambar dan
Agar menjadi efektiv, visual sebaiknya ditempat- penanyangannya pada layar televisi). Dari bebe-
kan pada konteks yang bermakna dan siswa ha- rapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
rus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk video itu berkenaan dengan apa yang dapat di-
meyakinkan terjadinya proses informasi. Yang lihat, utamanya adalah gambar hidup (bergerak;
termasuk dalam kelompok ini yaitu Gambar motion), proses perekamannya, dan penayan-
representasi, Diagram, Peta, Grafik, Overhead gannya yang tentunya melibatkan teknologi.
Projektor (OHP), Slide, dan Filmstrip. Media Azhar Arsyad (2002) menyatakan film
audio-visual adalah media yang mempunyai atau gambar hidup merupakan gambar-gambar
unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini dalam frame dimana frame demi frame diproy-
mempunyai kemampuan yang lebih baik, ka- eksikan melalui lensa proyektor secara mekanis
rena meliputi kedua jenis media auditif (men- sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup.
dengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual Film bergerak dengan cepat dan bergantian se-
merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang hingga memberikan visual yang kontinu. Sama
berarti bahan atau alat yang dipergunakan da- halnya dengan film, video dapat menggambar-
lam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kan suatu objek yang bergerak bersama-sama
kata yang diucapkan dalam menularkan penge- dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.
tahuan, sikap, dan ide. Kemampuan film dan video melukiskan gambar
Menurut Wina Sanjaya (2010) media au- hidup dan suara memberinya daya tarik sendiri.
dio visual yaitu jenis media yang selain mengan- Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan
dung unsur suara juga mengandung unsur gam- untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan
bar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, pendidikan. Mereka dapat menyajikan informa-
film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampu- si, memaparkan proses, menjelaskan konsep-
an media ini dianggap lebih baik dan menarik. konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,
Media audio visual terdiri atas audio visual diam, menyingkat atau memperpanjang waktu dan
yaitu media yang menampilkan suara dan gam- mempengaruhi sikap.
bar diam seperti film bingkai suara (sound sli- Mengajar dapat dipandang sebagai usaha
de), film rangkai suara. Audio visual gerak, yaitu yang dilakukan guru agar siswa belajar. Sedang-
media yang dapat menampilkan unsur suara dan kan yang dimaksud dengan belajar itu sendiri
gambar yang bergerak seperti film suara dan vi- adalah proses perbahan tingkah laku melalui
deo cassette. Dan dilihat dari segi keadaannya, pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa pen-
media audio visual dibagi menjadi audio visual galaman langsung dan pengalaman tidak lang-
murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar sung. Pembelajaran yang efektif memerlukan
berasal dari suatu sumber seperti film audio cas- perencanaan yang baik. Oleh karena itu media
sette. Sedangkan audio visual tidak murni yaitu yang digunakan dalam proses pembelajaran juga
unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber memerlukan perencanaan yang baik. Sebelum
yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang memasuki pembahasan mengenai alasan pe-
unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor milihan media audio visual dalam proses pem-
dan unsur suaranya berasal dari tape recorder. belajaran, terlebih dahulu mengetahui alasan
Dalam hal ini, media audio visual yang di- penggunaan media dalam pembelajaran. Secara
gunakan yaitu film atau video. Video sebenarnya umum dalam memnggunakan media pengaja-
berasal dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang ran, hendaknya guru memperhatikan sejumlah
artinya melihat (mempunyai daya penglihatan); prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan me-
dapat melihat (K. Prent dkk., Kamus Latin-Indo- dia dapat mencapai hasil yang baik. Agar media
nesia, 1969: 926). Kamus Besar Bahasa Indonesia pengajaran yang dipilih itu tepat dan sesuai den-
(1995: 1119) mengartikan video dengan: 1) bagian gan prinsip-prinsip pemilihan, perlu juga mem-
yang memancarkan gambar pada pesawat televi- perhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
135 Hamdan Tri Atmaja, Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan dan Pemanfaatan Media Audio-Visual...

1. Objektivitas. Metode dipilih bukan atas ke- diri sekalipun. Hal itu, tidak dapat dilepaskan
senangan atau kebutuhan guru, melainkan dari kondisi para siswa saat ini yang tumbuh
keperluan sistem belajar. Karena itu perlu berkembang dalam dekapan budaya televisi, di
masukan dari siswa. mana paling tidak setiap 30 menit menayang-
2. Program Pengajaran. Program pengajaran kan program yang berbeda. Dari itu, video den-
yang akan disampaikan keada anak didik ha- gan durasi yang hanya beberapa menit mampu
rus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, memberikan keluwesan lebih bagi guru dan da-
baik menyangkut isi, struktur maupun ke- pat mengarahkan pembelajaran secara langsung
dalamannya. pada kebutuhan siswa.
3. Sasaran Program. Media yang digunakan ha- Selain itu, menurut Smaldino sendiri,
rus dilihat kesesuaiananya dengan tingkat pembelajaran dengan video multi-suara bisa di-
perkembangan anak didik, baik dari segi ba- tujukan bagi beragam tipe pebelajar. Teks bisa
hasa, sombol-simbol yang digunakan, cara didisplay dalam aneka bahasa untuk menjelas-
dan kecepatan penyajian maupun waktu kan isi video. Beberapa DVD bahkan menawar-
penggunaannya. kan kemampuan memperlihatkan suatu objek
4. Situasi dan kondisi. Yakni situasi dan kondisi dari pelbagai sudut pandang yang berbeda. Disc
sekolah atau tempat dan ruangan yang akan juga memberikan fasilitas indeks pencarian me-
dipergunakan, baik ukuran, perlengkapan, lalui judul, topik, jejak atau kode-waktu untuk
maupun ventilasinya, situasi serta kondisi pencarian yang lebih cepat.
anak didik yang akan mengikuti pelajaran Video juga bisa dimanfaatkan untuk ham-
baik jumlah, motivasi, dan kegairahannya. pir semua topik, tipe pebelajar, dan setiap ranah:
5. Kualitas teknik. Terkait pengecekan keadaan kognitif, afektif, psikomotorik, dan interperso-
media sebelum digunakan. nal. Pada ranah kognitif, pebelajar bisa mengob-
Selanjutnya dalam menggunakan media servasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah
pembelajaran, hendaknya guru memperhatikan masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa ter-
sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar peng- kini, karena unsur warna, suara dan gerak di sini
gunaan media dapat mencapai hasil yang baik. mampu membuat karakter berasa lebih hidup.
Prinsip-prinsip yang dimaksudkan dikemuka- Selain itu menonton video, setelah atau sebelum
kan oleh Nana Sudjana (1991) sebagai berikut: 1) membaca, dapat memperkuat pemahaman sis-
Menetukan jenis media dengan tepat; 2) Mene- wa terhadap materi ajar.
tapkan atau mempertimbangkan subyek dengan Lebih dari itu, manfaat dan karakteristik
tepat; 3) Menyajikan media dengan tepat; dan lain dari media video atau film dalam mening-
4) Menempatkan atau memperlihatkan media katkan efektifitas dan efesiensi proses pembe-
pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. lajaran, di antaranya adalah (Munadi, 2008: 127;
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat Smaldino, 2008: 311-312): a) Mengatasi jarak dan
disimpukan bahwa dalam pemilihan metode waktu; b) Mampu menggambarkan peristiwa-
pembelajaran tentunya membutuhkan suatu peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu
media pembelajaran yang dapat membantu seo- yang singkat; c) Dapat membawa siswa berpe-
rang guru dalam menyampaikan pesan bisa lebih tualang dari negara satu ke negara lainnya, dan
jelas dan dipahami oleh siswa. Selain itu media dari masa yang satu ke masa yang lain; d) Da-
pembelajaran dapat membangkitkan motivasi pat diulang-ulang bila perlu untuk menambah
dan minat belajar yang baru dalam diri siswa. kejelasan; e) Pesan yang disampaikannya cepat
Salah satu media yang dapat digunakan dalam dan mudah diingat; f) Megembangkan pikiran
pembelajaran adalah meda audio visual. Media dan pendapat para siswa; g) Mengembangkan
ini mempunyai kemampuan yang lebih, karena imajinasi; ih Memperjelas hal-hal yang abstrak
media ini mengandalkan dua indera sekaligus, dan memberikan penjelasan yang lebih realistic;
yaitu indera pendengaran dan indera pengli- i) Mampu berperan sebagai media utama untuk
hatan. Dengan media tersebut diharapkan bisa mendokumentasikan realitas sosial yang akan
membangkitkan motivasai dalam belajar dan dibedah di dalam kelas; dan j) Mampu berperan
memperjelas materi yang disampaikan. sebagai storyteller yang dapat memancing kre-
Ada banyak kelebihan video ketika digu- ativitas peserta didik dalam mengekspresikan
nakan sebagai media pembelajaran di antaranya gagasannya.
menurut Nugent (2005) dalam Smaldino dkk. Adapun jenis-jenis media audio visu-
(2008: 310), video merupakan media yang cocok al adalah sebagai berikut: Audio-Visual Murni
untuk pelbagai ilmu pembelajaran, seperti ke- Audio-visual murni atau sering disebut dengan
las, kelompok kecil, bahkan satu siswa seorang audio-visual gerak yaitu media yang dapat me-
Jurnal Panjar 1(2) (2019): 131-140 136

nampilkan unsur suara dan gambar yang berge- Gabungan slide (film bingkai) dengan tape au-
rak, unsur suara maupun unsur gambar tersebut dio adalah jenis system multimedia yang paling
berasal dari suatu sumber. mudah diproduksi.
1. Film Bersuara Media pembelajaran gabungan slide dan
Film bersuara ada berbagai macam je- tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan
nis, ada yang digunakan untuk hiburan seperti untuk berbagai tujuan pembelajaran yang me-
film komersial yang diputar di bioskop-bioskop. libatkan gambar-gambar guna menginformasi-
Akan tetapi, film bersuara yang dimaksud dalm kan atau mendorong lahirnya respon emosional.
pembahasan ini ialah film sebagai alat pembela- Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam
jaran. Film merupakan media yang amat besar pembelajaran yang dapat digunakan sebagai
kemampuannya dalam membantu proses bela- media pembelajaran dan efektif membantu sis-
jar mengajar. Film yang baik adalah film yang wa dalam memahami konsep yang abstrak men-
dapat memenuhi kebutuhan siswa sehubungan jadi lebih konkrit. Dengan menggunakan slide
dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik bersuara sebagai media pembelajaran dalam
mengemukakan prinsip pokok yang berpegang proses belajar mengajar dapat menyebabkan se-
kepada 4-R yaitu : “The right film in the right pla- makin banyak indra siswa yang terlibat (visual,
ce at the right time used in the right way”. audio). Dengan semakin banyaknya indra yang
Secara singkat apa yang telah dilihat pada terlibat maka siswa lebih mudah memahami
sebuah film, vidio, ataupun televisi hendaknya suatu konsep. Slide bersuara dapat dibuat den-
dapat memberikan hasil yang nyata kepada gan menggunakan gabungan dari berbagai ap-
siswa. Film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai likasi komputer seperti: power point, camtasia,
berikut: a) Sesuai dengan tema pembelajaran; dan windows movie maker.
b) Dapat menarik minat siswa; c) Benar dan au-
tentik; d) Up to date dalam setting, pakaian dan Kegiatan Pelatihan Produksi Media Pembe-
lingkungan; e) Sesuai dengan tigkat kematangan lajaran Sejarah
siswa; dan f) Perbendaharaan bahasa yang be- 1. Waktu dan Tempat Kegiatan
nar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
2. Video dilaksanakan pada 06 September 2018 Pukul
Video sebagai media audio-visual yang 09.00-11.00 WIB dan bertempatkan di SMA N
menampilkan gerak, semakin lama semakin po- 1 Bawang Kabupaten Banjarnegara. SMA terse-
puler dalam masyarakat kita. Pesan yang disaji- but dipilih atas rekomendasi dari Ketua MGMP
kan bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa bersi- Sejarah Kabupaten Banjarnegara, yaitu Bapak
fat informative, edukatif maupun instruksional. Heni Purwono, S. Pd., M. Pd. Alasan dipilihnya
Sebagian besar tugas film dapat digantikan lokasi tersebut yaitu karena posisi sekolah yang
oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan strategis, terletak di tengah-tengah Kabupaten
menggantikan kedudukan film. Media video Banjarnegara, sehingga peserta tidak merasa ada
merupakan salah satu jenis media audio visual, yang diberatkan karena lokasi. Selain itu alasan
selain film yang banyak dikembangkan untuk kesediaan sekolah dan tempat (aula) yang mum-
keperluan pembelajaran. puni juga menjadi pertimbangan kegiatan pen-
3. Televisi gabdian dilaksanakan di SMA N 1 Bawang.
Selain film dan video, televisi adalah me-
dia yang menyampaikan pesan-pesan pembela- 2. Materi yang Disajikan
jaran secara audio-visual dengan disertai unsur Materi yang disajikan dalam pengabdian
gerak. yaitu tentang landasan filosofis dan praksis me-
Audio Visual tidak murni yaitu media dia audio visual interaktif. Karakteristik media
yang unsur suara dan gambarnya berasal dari audio-visual adalah memiliki unsur suara dan
sumber yang berbeda. Audio-visual tidak murni unsur gambar. Alat-alat audio visual merupakan
ini sering disebut juga dengan audio-visual diam alat-alat “audible” artinya dapat didengar dan
plus suara yaitu media yang menampilkan suara alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat. Jenis
dan gambar diam seperti: media ini mempunyai kemampuan yang lebih
1. Sound slide (Film bingkai suara) baik, karena meliputi dua jenis media yaitu me-
Slide atau filmstrip yang ditambah dengan dia audio dan visual.
suara bukan alat audio-visual yang lengkap, ka- Pengajaran melalui audio-visual jelas
rena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab bercirikan pemakaian perangakat keras sela-
itu slide atau filmstrip termasuk media audio- ma proses belajar, seperti mesin proyektor film,
visual saja atau media visual diam plus suara. tape recorder, dan proyektor visual yang lebar.
137 Hamdan Tri Atmaja, Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan dan Pemanfaatan Media Audio-Visual...

Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi me- gambilan gambar, frame demi frame, film yang
dia audio-visual adalah sebagai berikut: Mereka dalam kecepatan normal memakan waktu satu
biasanya bersifat linier; Mereka biasanya meny- minggu dapat ditampilkan satu atau dua menit.
ajikan visual yang dinamis; Mereka digunakan Media audio visual mempunyai kelebihan
dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya dan kekurangan sendiri-sendiri. Ada dua jenis
oleh perancang/pembuatnya; Mereka merupa- media audio visual disini yaitu audio visual ge-
kan representasi fisik dari gagasan real atau ga- rak dan audio visual diam. Kelebihan media au-
gasan abstrak; Mereka dikembangkan menurut dio visual gerak.
prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif; Keuntungan atau manfaat film sebagai
dan Umumnya mereka berorientasi kepada guru media pengajaran antara lain: a) Film dapat
dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang menggambarkan suatu proses, misalnya proses
rendah. pembuatan suatu keterampilan tangan dan se-
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagainya; b) Dapat menimbulkan kesan ruang
dalam penggunaan audio-visual untuk pembela- dan waktu; c) Penggambarannya bersifat 3 di-
jaran yaitu: Guru harus mempersiapkan unit pe- mensional; d) Suara yang dihasilkan dapat me-
lajaran terlebih dahulu, kemudian baru memilih nimbulkan realita pada gambar dalam bentuk
media audio-visual yang tepat untuk mencapai ekspresi murni; e) Dapat menyampaikan suara
tujuan pengajaran yang diharapkan; Guru juga seorang ahli sekaligus melihat penampilannya;
harus mengetahui durasi media audio-visual f) Kalau film dan video tersebut berwarna akan
misalnya dalam bentuk film ataupun video, di- dapat menambah realita objek yang diperaga-
mana keduanya yang harus disesuaikan dengan kan; dan g) Dapat menggambarkan teori sain
jam pelajaran; Mempersiapkan kelas, yang meli- dan animasi.
puti persiapan siswa dengan memberikan penje- Kekurangan-kekurangan film sebagai
lasan global tentang isi film, video atau televisi berikut: a) Film bersuara tidak dapat diselingi
yang akan diputar dan persiapan peralatan yang dengan keterangan-keterangan yang diucapkan
akan digunakan demi kelancaran pembelajaran; sewaktu film diputar, penghentian pemutaran
Aktivitas lanjutan, setelah pemutaran film atau akan mengganggu konsentrasi audien; b) Audi-
video selesai, sebaiknya guru melakukan reflek- en tidak akan dapat mengikuti dengan baik ka-
si dan tanya jawab dengan siswa untuk menge- lau film diputar terlalu cepat; c) Apa yang telah
tahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kem-
materi tersebut. bali secara keseluruhan; dan d) Biaya pembua-
Manfaat Mengguanakan Media Berbasis tan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.
Audio-Visual (Film atau Video) Beberapa man- Kelebihan dan kekurangan video seba-
faat menggunakan media berbasis Audio visual gai media audio visual gerak. Kelebihan video;
(film atau video) yaitu karena kelebihan atau a) Dapat menarik perhatian untuk periode-pe-
keuntungan dari media tersebut, diantaranya; riode yang singkat dari rangsangan lainnya; b)
a) Film dan video dapat melengkapi pengala- Dengan alat perekam pita video sejumlah besar
man-pengalaman dasar dari siswa ketika mere- penonton dapt memperoleh informasi dari ahli-
ka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. ahli/ spesialis; c) Demonstrasi yang sulit bisa
Film merupakan pengganti alam sekitar dan dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehing-
bahkan dapat menunjukkan objek yang seca- ga dalam waktu mengajar guru dapat memusat-
ra normal tidak dapat dilihat, seperti cara ker- kan perhatian dan penyajiannya; d) Menghemat
ja jantung ketika berdenyut; b) Film dan video waktu dan rekaman dapat diputar berulang-
dapat menggambarkan suatu proses secara tepat ulang; c) Keras lemah suara dapat diatur dan di-
yang dapat disaksikan secara berulang-ulang sesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan
jika dipandang perlu; c) Disamping mendorong didengar; d) Guru bisa mengatur dimana dia
dan meningkatkan motivasi, film dan video me- akan menghentikan gerakan gambar tersebut,
nanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya; d) artinya kontrol sepenuhnya ditangan guru; dan
Film dan video yang mengandung nilai-nilai po- e) Ruangan tidak perlu digelapkan waktu meny-
sitif dapat mengundang pemikiran dan pemba- ajikannya.
hasan dalam kelompok siswa; e) Film dan video Kekurangan video: a) Perhatian penonton
dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang diprak-
dilihat secara langsung; f) Film dan video dapat tekkan; b) Sifat komunikasinya yang bersifat
ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian
kelompok yang heterogen, maupun perorangan; bentuk umpan balik yang lain; c) Kurang mam-
dan g) Dengan kemampuan dan teknik pen- pu menampilkan detail dari objek yang disajikan
Jurnal Panjar 1(2) (2019): 131-140 138

secara sempurna; dan d) Memerlukan peralatan makan oleh guru dalam mengajar, media seperti
yang mahal dan kompleks. infografis, video, poster, dsb, menjadi hal yang
Rata-rata guru mengalami kesulitan da- penting diperhitungkan oleh guru dalam meny-
lam melakukan produksi media audio-visual. ampaikan materinya.” (Tim Pengabdi dalam pe-
Dalam materi yang disampaikan, disebutkan nyampaian materinya, 06 September 2018).
langkah-langkah melakukan produksi media
dari proses analisis kebutuhan, desain, validasi, 5. Hasil Evaluasi Kegiatan
uji coba, hingga produksi massal. Evaluasi kegiatan disesuaikan dengan
permasalahan yang diangkat. Hasil yang dipero-
3. Kehadiran Peserta leh dapat dilihat sebagai berikut:
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Ketrampilan Guru sejarah yang masih
yang dilakukan diikuti oleh guru-guru sejarah minim perihal media pembelajaran. Guru san-
se Kabupaten Banjarnegara ditambah dengan gat tertarik untuk membuat media pembelaja-
beberapa guru sejarah di Kabupaten Wonoso- ran berupa audio-visual interaktif. Dibuktikan
bo. Jadi kegiatan ini dikerjakan bersama dengan dengan penyampaian pendapat guru ketika sesi
dua MGMP Sejarah dari dua kabupaten. Total tanya jawab, misalnya Guru dari SMA N 1 Ban-
peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah jarnegara, bahwa: “saya tertarik untuk belajar
27, dengan rincian 22 guru dari MGMP Sejarah lebih lanjut tentang pembuatan media audio vi-
Kabupaten Banjarnegara dan 5 guru sejarah dari sual interaktif, saya sangat berharap supaya ada
MGMP Sejarah Kabupaten Wonosobo. Menu- tindak lanjut seperti workshop atau pelatihan
rut Heni Purwono, selaku Ketua MGMP Sejarah lanjutan yang khusus mengajari kami membuat
Kabupaten Banjarnegara, “teman-teman dari media audio-visual interaktif.” Atau pendapat
MGMP Sejarah Kabupaten Wonosobo sengaja dari Guru SMA N 1 Nglampok, bahwa: “kalau
diikutkan karena kedua MGMP sudah melaku- bisa ada kerjasama lanjutan dengan Jurusan Se-
kan kerjasama dalam beberapa kegiatan sebe- jarah FIS UNNES, kemudian ada target khusus
lumnya, selain untuk menambah perspektif dan untuk mencapai peningkatan ketrampilan guru
tukar-menukar ilmu pengetahuan.” (Sambutan sejarah dalam pembuatan media audio-visual
ketua MGMP Sejarah Kabupaten Banjarnegara, interaktif.”
06 September 2018). Belum adanya pemahaman yang baik di
kalangan guru sejarah dalam penerapan pende-
4. Respon Peserta katan kesejarahan dengan pembuatan dan pe-
Peserta mengikuti kegiatan dengan cukup manfaatan media audio-visual interaktif dalam
antusias, Heni Purwono dalam sambutannya pembelajaran sejarah. Pengetahuan guru menja-
menyampaikan bahwa: “kegiatan ini sangat pen- di lebih meningkat baik secara filosofis maupun
ting, pengetahuan tentang media audio-visual praksis, ada beberapa guru yang mulai membuat
interaktif menjadi kebutuhan primer bagi guru media audio-visual ketika kegiatan sedang ber-
di era milenial.” (Sambutan Ketua MGMP Sejarah langsung, selain itu, penyampaian secara filo-
Kabupaten Banjarnegara, 06 September 2018). sofis menambah pengetahuan sekaligus minat
Selain itu, sambutan positif juga diberikan oleh guru untuk belajar lebih jauh tentang produksi
Kepala Sekolah SMA N 1 Bawang, bahwa: “peru- dan pemanfaatan media pembelajaran sejarah
bahan dari pola tradisional ke era digital perlu yang inovatif. Seperti dikatakan oleh guru dari
diikuti dengan pengetahuan yang terus menerus SMA N 1 Wonosobo, bahwa: “media hendaknya
diupgrade oleh guru, apalagi tentang sejarah, di bersifat user friendly, artinya adalah meskipun
dalam sejarah terdapat nilai-nilai yang penting digunakan oleh guru yang berbeda, fungsi dan
ditanamkan kepada siswa.” (Sambutan Kepala manfaatnya tetap sama, selain itu validasi nam-
Sekolah SMA N 1 Bawang, 06 September 2018). paknya menjadi sedikit persoalan bagi kami
Beberapa peserta juga memberikan res- ketika ingin mengembangkan media pembela-
pon positif dalam kegiatan yang dikerjakan, jaran.” Menanggapi hal itu, Tim Pengabdi me-
pertanyaan-pertanyaan mengenai seberapa pen- nyampaikan bahwa: “dengan adanya kerjasama
ting media di era saat ini, bagaimana pembuatan ini nantinya, kami (Jurusan Sejarah) melalui
media secara mudah, dan bagaimana cara mem- Rumah Produksi yang kami miliki siap untuk
validasi media yang sudah dibuat. Pertanyaan melakukan validasi media, sehingga guru-guru
tersebut menjadi bahan diskusi yang menarik tidak perlu khawatir, tetapi kami sangat men-
bagi kegiatan pengabdian kepada masyarakat ganjurkan supaya dinas mau bekerjasama me-
yang dilakukan. Tim Pengabdi menyampaikan lakukan pengadaan media pembelajaran seperti
bahwa: “media menjadi hal yang harus diuta- yang kami tampilkan.” Setidaknya ada titik te-
139 Hamdan Tri Atmaja, Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan dan Pemanfaatan Media Audio-Visual...

rang bagi guru-guru yang masih bertanya-tanya proses produksi media audio visual interaktif
tentang proses produksi media, karena memang maupun media pembelajaran lainnya. Pendam-
tujuan kegiatan tersebut diselenggarakan ada- pingan yang dilakukan dapat berbentuk konsul-
lah untuk memberikan pengetahuan baru bagi tasi maupun validasi media pembelajaran karya
guru. guru sejarah, pendampingan dilakukan via me-
Belum adanya keterampilan yang cakap dia sosial (online), maupun tatap muka dengan
di kalangan guru sejarah dalam penggunaan cara kunjungan langsung ke Jurusan Sejarah Fa-
dan pemanfaatan media audio-visual interaktif kultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
untuk pembelajaran sejarah dengan pendeka-
tan kesejarahan. Guru-guru nampaknya perlu Penutup
mengikuti bimbingan teknis atau workshop pro- Tidak diragukan lagi semua sepakat bah-
duksi media secara langsung untuk melihat se- wa media itu perlu dalam pembelajaran. Kalau
jauh mana guru mampu menangkap/mengikuti sampai hari ini masih ada yang belum menggu-
proses produksi seperti yang telah disampaikan. nakan media, itu hanya perlu sedikit perubahan
Tim Pengabdi menyampaikan bahwa: “guru sikap. Dalam memilih media, perlu disesuaikan
hendaknya memiliki ketrampilan dan pengeta- dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-
huan yang cukup untuk membuat media pem- masing.
belajaran yang inovatif, tetapi kalau memang Kelancaran dan efektivitas pembelaja-
tidak mampu, guru cukup menjadi pengguna ran antara lain didukung oleh kehadiran alat
saja, gagasan untuk melakukan pengadaan me- bantu/media/sumber belajar yang tersedia.
dia perlu dikedepankan dalam rapat-rapat dinas Ketersediaan alat bantu/media/sumber belajar
maupun MGMP.” Pendapat itu didukung oleh memungkinkan siswa dapat belajar lebih baik,
Ketua MGMP Sejarah Kabupaten Wonosobo lebih intensif, dan lebih banyak potensi yang da-
yang menyampaikan: “MGMP selama ini hanya pat dikembangkan. Oleh karena itu, alat bantu/
menjadi ajang kumpul-kumpul, mulai saat ini media/sumber belajar perlu dihadirkan dengan
MGMP harus bergerak lebih maju, ketrampilan tepat.
guru perlu terus diasah, namun tetap harus ada Lebih lanjut, alat bantu/media/sumber
dukungan dari pemerintah.” Pendapat tersebut belajar perlu dimanfaatkan secara sinergis untuk
dikuatkan oleh Ketua MGMP Sejarah Kabu- mengoptimalkan pembelajaran. Dengan adanya
paten Banjarnegara bahwa: “hendaknya dinas media/alat bantu pembelajaran semakin memu-
memang melakukan dukungan secara konkret dahkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
dengan membua politik anggaran, setidaknya Sehingga dapat menciptakan kondisi yang dapat
kalau tidak bisa melakukan pengadaan media, mendorong siswa agar dapat mencapai kompe-
ada kegiatan khusus yang difasilitasi, dengan tensinya dalam pembelajaran yang diberikan
tujuan meningkatkan ketrampilan guru-guru oleh guru.
muda untuk menunjang guru-guru tua dalam Dalam aktivitas pembelajaran, media da-
memanfaatkan media, saya rasa itu positif.” Di pat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat
era digital seperti sekarang, guru memang perlu membawa informasi dan pengetahuan dalam
progresif dalam mengikuti perkembangan ilmu, interaksi yang berlangsung antara pendidik den-
hal itu juga penting untuk mendapatkan dukun- gan peserta didik. Macam-macam media dapat
gan dari pemerintah, sehingga ada sinergitas da- dibagi menjadi 3, berdasarkan sifatnya, kemam-
lam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. puan jangkauannya, dan berdasarkan cara atau
teknik pemakaiannya. Fungsi pemakaian me-
6. Tindak Lanjut Kegiatan dia pembelajaran dalam proses belajar menga-
Seperti yang telah disampaikan di muka, jar dapat membangkitkan keinginan dan minat
bahwa kegiatan pengabdian kepada masyara- yang baru, membangkitkan motivasi dan rang-
kat yang dikerjakan diikuti secara antusias oleh sangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
guru sejarah. Ada beberapa usulan positif yang pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
menyuarakan kerjasama lanjutan, mengingat Penggunaan media pembelajaran akan sangat
materi yang disampaikan cukup penting bagi membantu keefektifan proses pembelajaran dan
guru-guru di era milenial. Hal itu ditanggapi penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat
secara serius oleh Tim Pengabdi dengan mem- itu.
buat MoM (Minutes of Meeting) sebagai bentuk Media audio visual terdiri atas audio visual
komitmen Tim Pengabdi dalam hal ini adalah diam, yaitu media yang menampilkan suara dan
Universitas Negeri Semarang dalam memberi- gambar diam seperti film bingkai suara (sound
kan pendampingan kepada guru sejarah dalam slide), film rangkai suara. Audio visual gerak,
Jurnal Panjar 1(2) (2019): 131-140 140

yaitu media yang dapat menampilkan unsur sua- pengajaran dan pembelajaran lebih berkesan.
ra dan gambar yang bergerak. Media ini mempu- Ini adalah kerana multimedia menyepadukan
nyai kemampuan yang lebih, karena media ini pelbagai media; teks, suara, imej, grafik dan ani-
mengandalkan dua indera sekaligus, yaitu inde- masi.
ra pendengaran dan indera penglihatan. Dengan
media tersebut diharapkan bisa membangkitkan Daftar Pustaka
motivasai dalam belajar dan memperjelas materi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2013.
yang disampaikan. Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendik-
Dunia pendidikan sangat mengharapkan bud RI.
kehadiran media pembelajaran yang bermutu Suryadi, Andy. 2014. “Media Audio-Visual Interaktif
tinggi untuk meningkatkan kulaiti pendidikan. sebagai Penunjang Minat dan Hasil Belajar
Kehadiran media seperti ini tidak bermakna Sejarah Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah
kehilangan peranan guru sebagai penentu jalan UNNES”. Jurnal Historia Pedagogia. Vol. 17 (1):
proses pengajaran dan pembelajaran. Namun, 25-36.
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta:
kehadiran media pembelajaran yang berkesan
Raja Grafindo Persada.
boleh membantu mempertingkatkanlagi mutu
Danim, Sudarbuan. 1995. Media Komunikasi Pendidi-
pengajaran dan pembelajaran. Kehadiran tek- kan. Jakarta: Bumi Aksara.
nologi multimedia memberi harapan baru da- Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Penga-
lam era pendidikan kerana media pembelajaran jaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
ini mempunyai keupayaan yang tidak diperoleh S. Sadiman, Arief, dkk. 2003. Media Pendidikan. Ja-
oleh media lain sebelum ini. Teknologi multime- karta: Rajawali Pers
dia adalah salah satu media pembelajaran baru Harjanto. 2002. Perencanaan pengajaran. Bandung:
yang boleh digunakan untuk membantu proses Rineka cipta

Anda mungkin juga menyukai