Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LAPORAN KINERJA

Disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan

Evaluasi dan Supervisi Bimbingan dan Konseling

Oleh

1. Lintang Titah Nastiti 1301418078


2. Siva Enggar Melinia 1301418082
3. Arina Fitria febriani 1301418087
4. Naifa Shafrinia 1301418088
5. Tanzila Shafa Nurifda 1301418089

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat serta karuniaNya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Evaluasi
dan Supervisi Bimbingan dan Konseling dengan judul “LAPORAN KINERJA”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat nilai tugas pada mata kuliah
Evaluasi dan Supervisi Bimbingan dan Konseling. Penulisan makalah ini melibatkan
banyak pihak yang membantu.Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih sedalam-
dalamnya kepada yaitu Dosen Pengampu, Bapak Drs. Eko Nusantoro, M.Pd., Kons dan
Bapak Affriyadi Sofyan, M.Pd., Kons. serta kepada teman-teman yang membantu kami
mendiskusikan berbagai topik yang berkaitan dengan materi makalah ini.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kepada para pembaca dan dapat
bermanfaat bagi penyelesaian masalah yang terkait dengan pembahasan makalah ini.

Semarang, 1 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................iv
1.1 Latar Belakang................................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................iv
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................v
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
2.1 Pengertian Kinerja...........................................................................................6
2.2 Faktor...............................................................................................................7
2.3 Komponen dan Jenis Penilaian Kinerja...........................................................7
2.4 Tujuan..............................................................................................................8
2.5 Langkah-Langkah Penyusunan........................................................................9
2.6 Sistematika Laporan........................................................................................9
BAB III KESIMPULAN...............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................. ..................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang
diberikan kepada individu-individu dalam upaya membantu individu dalam
mencapai tugastugas perkembangannya sehingga dapat tercapai perkembangan yang
optimal. Dalam pelaksanaannya bimbingan dan konseling merupakan salah satu
unsur penunjang keberhasilan program pendidikan di sekolah. Dalam rangka
mewujudkan suksesnya program pendidikan di sekolah, pelayanan bimbingan dan
konseling berperan dalam aspek pengembangan diri peserta didik. Guna mencapai
pengembangan diri yang optimal sejalan dengan tujuan pendidikan, maka hal itu
dapat dilakukan melalui pelayanan bimbingan dan konseling yang bermutu.
Pelayanan bimbingan dan konseling yang bermutu yaitu pelayanan yang mampu
mengarahkan, mengembangkan potensi dan tugas-tugas perkembangan individu
yang menyangkut kawasan kematangan personal dan emosional, sosial, pendidikan,
dan karir.
Perwujudan pelayanan bimbingan dan konseling yang bermutu dipengaruhi
salah satunya yaitu kinerja konselor/guru bimbingan dan konseling (BK). Hal ini
dikarenakan seorang guru BK yang mempunyai kinerja yang berkualitas akan
menampilkan sikap produktif, memiliki motivasi yang tinggi, disiplin, kreatif,
inovatif, dan mandiri dalam melaksanakan peran dan tugasnya sehingga pelayanan
bimbingan dan konseling yang dilakukan juga akan sesuai dengan beban kerja wajib
yang diterimanya yaitu 150 orang peserta didik.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan kinerja ?
1.2.2 Apa faktor dari kinerja?
1.2.3 Apa saja jenis dan komponen penilaian kinerja?
1.2.4 Apa tujuan dari laporan kinerja?

iv
1.2.5 Apa saja langkah-langkah penyusunan laporan kinerja?
1.2.6 Apa saja sistematika laporan kinerja?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kinerja.
1.3.2 Untuk mengetahui faktor-faktor dalam kinerja.
1.3.3 Untuk mengetahui komponen dan jenis penilaian kinerja.
1.3.4 Untuk mengetahui tujuan dari laporan kinerja.
1.3.5 Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan laporan kinerja.
1.3.6 Untuk mengetahui sistematika laporan kinerja.

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kinerja


Menurut Mangkunegara (2011), kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggang jawab yang diberikan kepadanya. Wirawan
(2009) mengemukakan kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi
atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu.
Tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian
penghargaan yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka bekerja.
Pemberian penghargaan yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja seseorang.
Selanjutnya Suharsaputra (2010) berpendapat bahwa kinerja mempunyai
pengertian akan adanya suatu tindakan atau kegiatan yang ditampilkan oleh
seseorang dalam melaksanakan aktivitas tertentu. Kinerja seseorang akan tampak
pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya menggambarkan bagaimana ia
berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kinerja menurut model Vroomian: Performance = f(Ability x Motivation),
menurut model ini kinerja seorang guru merupakan fungsi perkalian antara
kemampuan (ability) dan motivasi (motivation). Hubungan perkalian tersebut
mengandung makna bahwa: jika seorang guru rendah pada salah satu komponen
(kemampuan atau motivasi) maka prestasi kerjanya akan rendah pula. Sehingga jika
kinerja seorang guru yang rendah berarti motivasi yang rendah dengan kemampuan
yang rendah pula (Mulyasa, 2006). Selanjutnya Wibowo (2011) mengatakan,
“kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
tersebut”.
Sementara itu, Sagala (2007) berpendapat bahwa “kinerja merupakan
perwujudan dari hasilkarya yang dicapai oleh suatu institusi atau lembaga”. Ukuran

6
keberhasilan suatu institusi/lembaga mencakup seluruh kegiatan setelah melalui
penilaian untuk melihat keberhasilan terhadap tujuan usaha yang telah ditentukan
dan dilaksanakan.

2.2 Faktor
Menurut Nawawi (2006) mengemukakan bahwa kinerja merupakan gabungan
dari tiga faktor yang terdiri dari :
1. Pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab dalam bekerja. Faktor ini mencakup jenis dan jenjang
pendidikan serta pelatihan yang pernah diikuti di bidangnya.
2. Pengalaman, yang tidak sekadar berarti jumlah waktu atau lamanya dalam
bekerja, tetapi berkenaan juga dengan substansi yang dikerjakan yang jika
dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama akan meningkatkan kemampuan
dalam mengerjakan sesuatu bidang tertentu.
3. Kepribadian, berupa kondisi di dalam diri seseorang dalam menghadapi bidang
kerjanya, seperti, minat, bakat, kemampuan kerja sama/keterbukaan, ketekunan,
kejujuran, motivasi kerja, dan sikap terhadap pekerjaan.
Terdapat beberapa unsur penting dalam laporan kinerja, antara lain: Pertama,
adanya institusi atau lembaga, baik berupa lembaga (institute) seperti organisasi
atau pranata (institutions) seperti sistem pengaturan dan sekolah. Kedua, adanya
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan usaha untuk mencapaiannya. Ketiga,
adanya instrumen atau alat ukur yang digunakan dalam penilaian kinerja. Kinerja
sebagai suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu”. (Hasibuan, 2003)

2.3 Jenis Komponen dan Kinerja


Penilaian kinerja konselor oleh Hartono (2011:3) bahwa peran konselor sebagai
pengampu ahli pelayanan BK yang memandirikan peserta didik sebagai konseli.

7
Lebih lanjut beliau kemukakan bahwa ada empat jenis komponen pelayanan dan
empat jenis kinerja guru BK ahli:
a) Komponen pelayanan dasar (tugas-tugas perkembangan)
b) Komponen pelayanan responsif (pribadi dan emosi)
c) Komponen pelayanan individu (masa depan)
d) Komponen pelayanan dukungan sistem (kinerja)

Dalam buku Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling


Bab V disebutkan bahwa seluruh pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling di
sekolah harus ada evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. Buku ini merupakan
rangkaian dari hasil evaluasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang
disusun sebagai laporan selama satu tahun pelaksanaan. Selanjutnya hasil laporan
ini akan dijadikan acuan tindak lanjut demi perbaikan layanan dimasa yang akan
datang.

2.4 Tujuan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan
lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil
yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya
merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah
dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil.
Tujuan yang diharapkan dari pelaporan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling ini secara umum adalah:
1. Memberikan informasi perkembangan kemajuan, dinamika permasalahan dan
keunggulan, serta capaian akhir program bimbingan dan konseling kepada
seluruh pihak yang terlibat dan berkepentingan.
2. Menyediakan mekanisme umpan balik bagi pihak yang terlibat dan
berkepentingan terhadap program bimbingan dan konseling dalam rangka
modifikasi dan pengembangan.

8
3. Memberikan jaminan akuntabilitas kepada publik bahwa program bimbingan
dan konseling yang telah dilaksanakan dan dievaluasi telah memenuhi prinsip
program yang efektif, efisien, dan berkualitas.

Menurut Gomes (2003:135) penilaian kinerja mempunyai tujuan untuk me-


reward kinerja sebelumnya (to reward past performance) dan untuk memotivasi
demi perbaikan kinerja pada masa yang akan datang (to motivate future
performance improvement), serta informasi-informasi yang diperoleh dari
penilaian kinerja ini dapat digunakan untuk kepentingan pemberian gaji,
kenaikan gaji, promosi, pelatihan dan penempatan tugas-tugas tertentu.

2.5 Langkah-langkah Penyusunan


Langkah-langkah penyusunan laporan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling dibagi dalam tiga tahap, yaitu persiapan, pengumpulan dan penyajian
data, dan penulisan laporan.
1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini guru BK/konselor menetapkan informasi yang akan
dilaporkan, alasan penyusunan laporan, dan waktu pelaporan.
2. Pengumpulan dan Penyajian Data
Data yang dikumpulkan dan disajikan adalah data dan informasi mengenai
keterlaksanaan dan ketercapaian tujuan program bimbingan dan konseling. Data
yang dikumpulkan dan disajikan adalah data yang diperoleh dari hasil evaluasi.
3. Penulisan
4. Laporan
Laporan bimbingan dan konseling harus mengacu pada sistematika sehingga
laporan tersaji secara runtut dan mudah dipahami.

2.6 Sistematika Laporan


Setidak-tidaknya, sistematika laporan dibagi menjadi 3 (tiga) bab besar, yaitu
pendahuluan, pelaksanaan, dan penutup.

9
1. Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang dan tujuan penyusunan laporan.
2. Bab pelaksanaan terdiri dari uraian pelaksanaan komponen program bimbingan
dan konseling beserta layanan-layanan yang dilakukan, hasil analisis pencapaian
keberhasilan yang telah dilakukan dalam kegiatan evaluasi, dan hambatan-
hambatan serta strategi mengatasi hambatan.
3. Bab penutup merupakan simpulan akhir dari keberhasilan pelaksanaan program
bimbingan dan konseling secara keseluruhan dan saran-saran kepada berbagai
pihak yang berkepentingan.
Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling selanjutnya
disampaikan kepada kepala sekolah untuk di sahkan. Laporan pelaksanaan program
bimbingan dan konseling disusun sebagai pertanggung jawaban terhadap tugas
yang diberikan kepala sekolah untuk melaksanakan bimbingan dan konseling pada
kelas yang menjadi tanggung jawabnya.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan
gabungan dari tiga faktor, yaitu pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian. Ada
empat jenis komponen pelayanan atau jenis kinerja konselor, yaitu komponen
pelayanan dasar, komponen pelayanan responsive, komponen pelayanan individu,
dan komponen pelayanan dukungan sistem. Langkah dalam penyusunan laporan
kinerja dibagi menjadi tiga tahap, yaitu persiapan, pengumpulan dan penyajian
data, penulisan, serta laporan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nurrahmi, H. (2015). Kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling. Jurnal


Dakwah Alhikmah, 9(1), 45-55.
Al Farizi, M. (2017). Aplikasi Penilaian Kinerja Guru Berdasarkan Buku Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (Doctoral dissertation, University of
Muhammadiyah Malang).
Kanto, Kulasse. "Pengaruh Sertifikasi terhadap Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja &
Kinerja Guru Bk Sman." Journal of Educational Science and Technology, vol. 1,
no. 2, 9 Sep. 2015.
Mirza, M., Prayitno, P., & Daharnis, D. (2013). Kesiapan Guru Bimbingan dan
Konseling Menjalani Penilaian Kinerja Guru. Jurnal Konseling dan Pendidikan,
1(2), 83-94.

12

Anda mungkin juga menyukai