Anda di halaman 1dari 41

DESAIN PENELITIAN

Tim Riset Keperawatan FIKES UPNVJ


DESAIN PENELITIAN
 Penyusunan Desain Penelitian dilakukan
setelah kita menetapkan topik (judul
penelitian yang akan dilaksanakan).
 Desain penelitian memaparkan apa,
mengapa, dan bagaimana masalah tersebut
diteliti
MENGAPA PERLU DESAIN
PENELITIAN?
• Digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan proses penelitian.
• Desain penelitain akan berguna bagi
semua pihak yang terlibat dalam
proses penelitian.
POTONG SILANG, RETROSPEKTIF,
DAN PROSPEKTIF

Cross sectional

KAUSA Retrospektif TERPENGARUH


SEBAB KASUS
FAKTOR RISIKO AKIBAT

Prospektif
PENELITIAN SURVAI
 Survai deskriptif:
◦ Mendiskripsikan atau menggambarkan
fenomena atau karakteristik suatu populasi.
◦ Misal: distribusi penyakit dalam suatu masy
dikaitkan dengan umur,jenis dll.
 Survai analitik:
Mencari penjelasan hubungan antara fenomena-
fenomena yang terjadi dalam kelompok:
◦ Ditingkat kelompok
◦ Ditingkat individu:
 Cross sectional
 Retrospektif
 Prospektif.
SURVAI POTONG SILANG
(CROSS SECTIONAL)
 Kausa (sebab) atau pengaruh dan akibat
atau yang dipengaruhi diukur secara
serentak.
 Variabel independent (bebas) dan
dependent (terikat) diukur secara
serentak.
 Kedua pengukuran dilakukan pada titik
waktu yang sama.
 Misal:
◦ Hubungan bentuk tubuh dengan hipertensi.
◦ Hubungan antara celana ketat dengan tingkat
kesuburan.
◦ Hubungan antara merokok dengan Ca paru.
TUJUAN UJI CHI SQUARE
 Secaraspesifik uji chi square dapat
digunakan untuk
menentukan/menguji:
◦Ada tidaknya hubungan/asosiasi antara
2 variabel (test of independency)
◦Apakah suatu kelompok homogen
dengan sub kelompok lain (test of
homogenity)
◦Apakah ada kesesuaian antara
pengamatan dengan parameter tertentu
yang dispesifikasikan (Goodness of fit)

7
RANCANGAN PENELITIAN
CROSS SECTIONAL

POPPULAI
(SAMPEL)

FAKTOR RISIKO -
FAKTOR RISIKO +

EFEK + EFEK -
EFEK + EFEK -
Keuntungan
 Waktu penelitian singkat
 Biaya lebih murah
 Resiko DO kecil
 Dapat digunakan untuk meneliti dengan

variabel yang banyak


Keterbatasan Uji Chi Square
 Tidak dapat menentukan hubungan variabel
independent dan dependent berdasarkan
perjalanan waktu
 Tidak efektif digunakan sebagai desain
pada penelitian yang jarang terjadi.
Penelitian ini butuh sample yang cukup
besar

10
PENELITIAN SURVAI
RETROSPEKTIF
 Tinjauan kebelakang, yakni mulai dengan
akibat (dependent) dan berjalan mundur
ke kausa yang diduga sebagai sebab.
 Kelompok (orang-orang) yang menderita
penyakit (masalah kesehatan=kasus)
dibandingkan dengan kelompok
pembanding (kontrol), untuk menentukan
apakah mereka berbeda dalam
pemaparan mereka terhadap faktor
penyebab (risiko).
 Retrospektif = studi kasus kontrol (case
control study)
1. Principle of case control studies
Definisi
 Penelitian kasus-kontrol adalah penelitian
observasional yang membandingkan kelompok
kasus (mengalami kondisi yg ingin diteliti)
dengan kelompok kontrol (tak mengalami
kondisi yang ingin diteliti)
 Ingin mengetahui faktor risiko/masalah kes
yang diduga punya hubungan kuat dgn
penyakit yang terjadi di masyarakat.
Sifat Penelitian Kasus-
kontrol
 Termasuk
- Penelitian observasional
- Penelitian longitudinal
- Penelitian analitik
- Penelitian yang arah penelusurannya ke
belakang
- Dapat prospektif atau retrospektif, tetapi
sering disebut penelitian retrospektif
 menelusuri ke belakang penyabab yg
dpt menimbulkan suatu penyakit.
Populasi
 Populasi yg sesuai utk penelitian kasus-kontrol,
harus ada:
* kasus,
* non-kasus,
* yg terpapar / sakit
* yg tak terpapar / sehat tapi punya
karakteristik yg sama dengan orang sakit. Contoh
: usia, jenis kelamin, tempat tinggal, dll

Contoh : apakah penyakit kanker leher rahim lebih


banyak dijumpai pada wanita yg menikah muda.
Tipe studi Case-Control
 Hospital-based
◦ Baik kasus dan kontrol diseleksi dari RS atau
fasilitas pelayanan kes (klinik)
 Population-based
◦ Sumber kasus: RS, klinik, registrasi penyakit
(cancer registry), populasi.
◦ Kontrol diseleksi dari populasi dimana kasus
terjadi
KELOMPOK KASUS

ASAL DARI KASUS

 Fasilitas pelayanan kesehatan:


 rumah sakit
 pasien rawat jalan
 diagnostik laboratorium
 registrasi penyakit

 Dari masyarakat
Keuntungan studi kasus
kontrol
 Dapat mengetahui hubungan sebab-akibat
antar variabel independent dan dependent
berdasarkan perjalanan waktu secara
retrospektif
 Dapat mengetahui beberapa faktor resiko
 Waktu penelitian tidak lama karena peneliti

mengidentifikasi dulu faktor resiko


Kelemahan
 Keabsahan data di masa lalu diragukan jika
hanya mengandalkan daya ingat responden
 harus dilengkapi data sekunder
 Peneliti sulit mengendalikan variabel

perancu
 Tidak dapat digunakan untuk meneliti lebih

dari 1 variabel dependent.


RANCANGAN PENELITIAN
RETROSPEKTIF

FAKTOR RISIKO +
RETROSPEKTIF EFEK +

FAKTOR RISIKO -
POPULAS
(SAMPEL)I
FAKTOR RISIKO +

RETROSPEKTIF EFEK -

FAKTOR RISIKO -
Studi Kohort
(Prospektif)
Definisi kohort
 Berdasarkan geografis tempat tinggal
yang sama
 Berdasarkan tempat kerja yang sama
 Berdasarkan pekerjaan yang sama tetapi
pada industri yang berbeda
 Anggota organisasi profesi
 Dilakukan dalam 2 kelompok :
a. Kelompok studi (terpapar faktor risiko)
b. Kelompok kontrol (tidak terpapar
faktor
risiko)
Definisi kohort
 Kebaikan kohort menurut geografis atau
pada suatu tempat kerja adalah
karakteristik pajanan lebih konsisten dan
tidak bervariasi

 Kelebihan kohort yang berasal dari tempat


yang berbeda adalah meningkatnya jumlah
studi populasi
 Pengelompokan subyek berdasarkan ada
atau tidak ada pajanan
 Subyek tidak menpunyai sakit yang diteliti

pada saat penelitian dimulai.


 Subyek diikuti untuk mengetahui status

penyakit
 Kedua kelompok diikuti terus meneru

selama periode waktu tertentu untuk


memastikan apakah individu terpapar atau
tidak.
Pengukuran Pajanan
 Wawancara, kuesioner, catatan harian
 Data external, dari catatan yg ada
 Pengukuran konsentrasi agen fisik, kimia

atau biologi pada individu atau lingkungan


Sumber Data

◦ Catatan RS, klinik


◦ Pemeriksaan fisik secara periodik
◦ Kwesioner, wawancara
Kekuatan Studi kohort
 Pilihan desain untuk studi dimana pajanan
jarang
 Dapat mempelajari asosiasi antara satu
pajanan dgn outcome lebih dari satu
 Dapat memperlihatkan hubungan temporal
antara pajanan dan outcome
 Bias pengukuran pajanan dapat diperkecil
 Dapat mengukur incidence
Keterbatasan Studi Kohort
 Tidak efisien untuk meneliti penyakit yg
jarang terjadi
 Resiko DO cukup besar
 Bias hasil penelitian cukup tinggi apabila
peneliti tidak mengidentifikasi dan
mengendalikan variabel perancu
DESAIN PENELITIAN
PROSPEKTIF (COHORT) Hasil
pengamata
Subjek diikuti sampai n
kurun waktu tertentu
EFEK +
FAKTOR RISIKO + PROSPEKTIF

EFEK -

POPULAI
(SAMPEL)

EFEK +

FAKTOR RISIKO - PROSPEKTIF


EFEK --
Studi Intervensi
Perbedaan
 Experimental
◦ Peneliti mempunyai kontrol terhadap pemaparan
(treatment)

 Observational
◦ Peneliti mengamati pemaparan yg terjadi secara
secara alamiah (Peneliti tidak memanipulasi
pemaparan)
Studi Eksperimental
 Peneliti mempunyai kontrol thd pajanan
(mis pengobatan) dgn cara … subyek ke
kelompok eksperimen atau kelompok
kontrol
 Tujuan assignment adalah supaya kedua

kelompok mempunyai kesamaan dalam


faktor risiko lainnya, kecuali faktor pajanan
Tipe Studi Eksperimental

 Randomized control groups


◦ Clinical trials (Therapeutic)
◦ Field trials

 Nonrandom control groups (Quasi


experiment)
◦ Community trials
Metode
1. Membagi subyek menjadi 2 kelompok
2. Memberikan perlakuan pd satu kelompok
3. Mengikuti kedua kelompok untuk melihat
hasilnya

 Prospektif
 Ke depan
Cara pemilihan subyek
 Populasi penelitian:
◦ Individu yg belum mengalami outcome yg diteliti

 Cara membagi dlm kelompok


◦ Random atau non-random

 Penentuan kelompok yg diintervensi


◦ Dilakukan oleh peneliti
Randomisasi
(random assignment)
 Tujuan: Randomisasi dilakukan untuk
meningkatkan the likelihood kedua
kelompok sama

 Randomisasi tidak menjamin kedua


kelompok sama. Masih diperlukan
evaluasi apakah kedua kelompok tsb
sama
CLINICAL TRIAL
 Clinical trial
 Theurapeutic atau secondary prevention trials

◦ Objektif:
 mengetahui obat atau prosedur pengobatan baru yg
dapat mengurangi symptoms, mencegah
recurrence, menurunkan resiko kematian

◦ Populasi:
Pasien (penderita penyakit)
FIELD TRIALS
 Field trials
 Preventive atau primary prevention trials

◦ Objektif:

Mengetahui prosedur baru atau agen yg


dapat mencegah terjadinya penyakit

◦ Populasi:

Orang yg sehat di awal penelitian


Contoh: Polio vaccine trials 1954
Kelemahan studi experimen:
1.Mahal dan memakan waktu
2. Tidak semua pertanyaan penelitian dapat
dijawab dengan disain experimen karena :
a. masalah etika
b. frekwensi “outcome” yang jarang

3. Standar intervensi “exposure” mungkin


dapat berbeda dengan kondisi
sesungguhnya di populasi
4. Cenderung membatasi skope penelitian
DESAIN PRE DAN POST TEST
 Desain penelitian yang mengukur sebelum
dan setelah perlakuan. Dilakukan
pengukuran dan observasi

 Quasi experiment without control group


QUASI EXPERIMENTAL WITH
CONTROL GROUP

Anda mungkin juga menyukai