Background
Nyeri perut merupakan gejala berbagai kondisi, mulai dari masalah akut yang membatasi diri
sampai kondisi yang mengancam jiwa seperti usus buntu yang pecah dan obstruksi usus. Namun,
mayoritas kasus akan bersifat tidak serius, membatasi diri dan tidak memerlukan rujukan medis.
Kondisi yang paling umum yang hadir untuk apotek masyarakat adalah dispepsia yang
mempengaruhi perut bagian atas dan IBS yang mempengaruhi perut bagian bawah. Ini dibahas
secara lebih rinci pada halaman 146 dan 168. Namun, kondisi lain akan hadir dengan nyeri perut
(Tabel 6.25) dan ini dibahas dalam bab ini.
Prevalensi dan epidemiologi
Prevalensi dan epidemiologi nyeri perut dalam populasi ditentukan oleh kondisi-kondisi yang
menyebabkannya. Karena begitu banyak kondisi dapat menimbulkan rasa sakit perut,
kemungkinan sebagian besar penduduk akan, pada titik tertentu, menderita sakit perut. Sebagai
contoh, satu studi menemukan bahwa 40% dari populasi Inggris telah menderita dispepsia
selama 12 bulan sebelumnya dan gastroenteritis, yang umumnya terkait dengan nyeri perut,
sangat umum.
Aktiologi
Nyeri perut tidak hanya timbul dari saluran pencernaan tetapi juga dari sistem kardiovaskular
dan muskuloskeletal. Oleh karena itu etiologi nyeri perut tergantung pada penyebabnya.
Penyebab saluran pencernaan termasuk nada otot yang buruk menyebabkan refluks (misalnya
inkompetensi sfingter esofagus yang lebih rendah), infeksi yang menyebabkan ulkus peptikum
(dari H. pylori) dan penyumbatan mekanik menyebabkan kolik ginjal dan empedu. Penyebab
kardiovaskular termasuk angina dan infark miokard sedangkan masalah muskuloskeletal sering
melibatkan robeknya otot perut.
Tabel 6.25 Penyebab sakit perut
Kemungkinan Penyebab
Perut atas Perut bawah Membaur
Paling sering Dispepsia Sindrom usus yang Gastroenteritis
terjadi teriritasi
Diagnosis diferensial
Peran utama dari apoteker komunitas adalah untuk mengidentifikasi pasien yang gejala-
gejalanya menunjukkan patologi yang lebih serius, sehingga mereka dapat dievaluasi lebih
lanjut.