Apa yang menyebabkan keluhan nyeri dan bengkak pada sendi tangan Ranitya
38 tahun ?
Mungkin yg pertama kita perlu tau apa saja penyakit nyeri sendi yang mungkin terjadi
dna apa perbedaan masing2nya :
Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik
kronik dan progresif, dimana sendi merupakan sasaran utama.Penyakit ini adalah
salah satu dari sekelompok penyakit jaringan ikat difus yang diperantarai oleh
imunitas dan tidak diketahui penyebabnya. Artritis rheumatoid kira-kira 2 ½ kali
lebih sering menyerang perempuan daripada laki-laki. Insidens meningkat dengan
bertambahnya usia, terutama pada perempuan.
Kalau berdasarkan skenario tidak ada kondisi hiperurisemia dan juga pasiennya masih
tergolong usia yang belum tua (38th )yg mana mengurangi kemungkinan tjd penyakit
degeneratif ssehingga hal yg mungkin menyebabkan Keluhan nyeri dan bengkak pada ranitya
itu terjadi oleh karena reaksi inflamasi pada daerah sendinya, nah gimana mekanismenya ? :
Nah dari gambar diatas bisa kita liat kalo misalkan ada antigen yg biasanya non self
seperti mikroba dsb, terjadilah aktivasi sel T helper yang selanjutnya memberi respon
terhadap antigen tersebut dan akan mengaktifkan sel T CD4+.Dari hasil aktivasi sel T CD4+
ini kemudian terbentuklah sitokinin. Sitokinin tersebut, kemudian akan mengaktifkan sel B,
anti makrofag, dan aktifasi sel endotel. Dari ketiga proses aktifasi tersebut, proses yang
menimbulkan nyeri adalah proses aktivasi makrofag yang kemudian mengaktifkan lagi
sitokin, dari hasil aktivasi sitokin ini kemudian terbentuk fibroblas, kondrosit, dan sel sinovial
yang selanjutnya merangsang pelepasan kolagenase, stromelisin, elastase, PGE2( yang
merupakan salah satu mediator nyeri yang dibentuk melalui jalur metabolit asam arakidonat).
Jalur lain yang menimbulkan nyeri adalah proses dari aktivasi sel endotel yang kemudian
memicu pengeluaran molekul adhesi dan selanjutnya mengakumulasi sel radang yang
kembali merangsang terbentuknya prostaglandin.
Dari proses di ataslah yang kemudian terbentuk rasa nyeri pada inflamasi sendi. Kalau
pada kondisi autoimun yang mana tubuh menganggap antigen self menjadi nonself contohnya
pada kasus Arthritis reumatoid maka juga terjadi rx inflamasi yg sama seperti yg sudah di
jelaskan pada proses diatas.
2. Apa yang menyebabkan berat badan bertambah dan pipi terasa lebih montok
pada Ranitya ?
Kondisi yang dialami oleh Ranitya tersebut berhubungan dengan obat yang
dikonsumsinya untuk penghilang rasa sakit yaitu obat kortikosteroid, yang mana
penggunaan dalam waktu lama dapat menyebabkan efek samping berupa
hiperkolesterolemia sehingga menimbulkan gambaran habitus Cushing.
Kortikosteroid yang berlebihan akan memicu katabolisme lemak sehingga terjadi
redistribusi lemak di bagian tertentu tubuh. Gejala yang timbul antara lain moon face,
buffalo hump, penumpukan lemak supraklavikular, ekstremitas kurus, striae, acne dan
hirsutisme. Moon face dan buffalo hump disebabkan redistribusi/akumulasi lemak di
wajah dan punggung. Striae (parut kulit berwarna merah muda) muncul akibat
peregangan kulit (stretching) di daerah perut yang disebabkan oleh akumulasi lemak
subkutan.
3. Apa yang mendasari dokter mengatakan adanya tanda inflamasi pada sendi
Ranitya dari hasil pemeriksaan fisik ?
Yang menandakan adanya rx inflamasi apabila ditemukannya :
Rubor(merah)
Terjadi pada tahap pertama dari inflamasi. Darah berkumpul pada daerah
cedera jaringan akibat pelepasan mediator kimia tubuh (kimia, prostaglandin,
histamin).
Tumor (pembengkakan)
Merupakan tahap kedua dari inflamasi, plasma merembes ke dalam jaringan
intestinal pada tempat cidera. Kinin mendilatasi asteriol, meningkatna
permeabilitas kapiler.
Kalor (panas)
Dapat disebabkan oleh bertambahnya pengumpulan darah atau mungkin
karena pirogen yaitu substansi yang menimbulkan demam, yang mengganggu
pusat pengaturan panas pada hipotalamus
Dolor (nyeri)
Disebabkan pembengkakan pada pelepasan mediator-mediatir kimia
Functio Laesa (fungsi menurun)
disebabkan oleh penumpukan cairan pada cidera jaringan dan karena rasa
nyeri. Keduanya mengurangi mobilitas pada daerah yang terkena.
4. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan penunjang pada Ranitya ?
Hb 9,6 gr% (Normal LK --> 13.3-16.2 g%; Normal PR --> 12.0-15.8 g%)
Interpretasi : Anemia ringan ( 8-10) gr/dl
LED 30 mm ->
Inflamasi adalah reaksi di jaringan tubuh yang terutama diperankan oleh pembuluh
darah dan leukosit sebagai respons terhadap: infeksi, kerusakan jaringan (trauma,
iskemia, radiasi, luka bakar, frost bite, paparan zat kimia toksik), penyakit autoimun.
Pada inflamasi, makrofag mengeluarkan interleukin-1 dan interleukin-6 yang akan
menstimulasi hati untuk meningkatkan produksi protein fase akut.Peningkatan protein
fase akut inilah yang kemudian akan mempercepat LED & menjadi dasar penggunaan
LED sebagai salah satu petanda inflamasi.
Laki-laki:
Perempuan:
5. Apakah terdapat Hubungan riwayat kecelakaan dan infeksi dengan penyakit yang
dirasakan Ranitya?
Pemberian golongan steroid, seperti : prednison atau metil prednisolon dosis rendah
(sebagai bridging therapy).
Fisioterapi, tatalaksana okupasi, bila perlu dapat diberikan ortosis