Anda di halaman 1dari 14

NAMA : YUSTUS

NIM : 1020186235
KELAS : D/PAK
TUGAS : PSI. PENDIDIKAN

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI (IAKN) TORAJA


PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala ungkapan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan kita Yesus Kristus, atas
limpahan kasih dan penyertaan-Nya yang selalu nyata dalam kehidupan ini, terkhusus pada saat
ini, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Psikologi Pendidikan tentang “Tugas
Perkembangan Remaja usia SMA (15-18 Tahun)”. Lewat kesempatan ini, penulis juga ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Dosen yang telah membimbing dan
mengajar kami dalam proses perkuliahan secara daring sepanjang semester ini, serta kepada
segenap teman-teman yang telah membantu dan mendukung penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, kritik
dan saran yang membangun, penulis harapkan demi perbaikan penulisan makalah ini dan
kedepannya. Akhir kata, semoga dengan hadirnya makalah ini dapat memberi pemahaman dan
pengetahuan baru bagi setiap pembacanya.
Mengkendek, 06 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Sampul.........................................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN REMAJA........................................................................................3
B. TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA.........................................................................4
1. Perkembangan Fisik...................................................................................................4
2. Perkembangan Kognitif..............................................................................................5
3. Perkembangan Spiritual.............................................................................................5
4. Perkembangan Emosi.................................................................................................6
5. Perkembangan Sosial.................................................................................................6
C. IMPLEMENTASI TUGAS PERKEMBANGAN DALAM PENDIDIKAN..................7
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................................10
Daftar Pustaka............................................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia ibarat sebuah pohon yang bermula dari biji, kemudian tumbuh
menjadi pohon yang besar, lalu menghasilkan buah. Demikian pula dalam kehidupan
manusia yang selalu mengalami perubahan dan perkembangan sejak masih dalam
kandungan.
Perkembangan adalah suatu proses perubahan atau berkembangnya individu dari
tahap ke tahap yang lain dan secara terus menerus, baik perubahan fisik, kognitif, emosi dan
sosial selama rentang kehidupan.
Dalam psikologi, perkembangan manusia dikelompokkan berdasarkan usia. Mulai
dari masa prenatal (0-9 bulan) masa bayi (0-2 Tahun), kanak-kanak awal (2-6 tahun), kanak-
kanak akhir/usia laten (6-12 tahun) remaja (12-18 tahun), dewasa awal (18-35 Tahun)
dewasa tengah (35-65 tahun) dan dewasa akhir (55-meninggal).1
Dalam makalah ini akan membahas secara khusus perkembangan remaja pada usia
Sekolah Menengah Atas dengan rentang usia 15-18 Tahun.
Usia 15-18 tahun merupakan periode perkembangan yang ada dalam masa transisi
dari masa remaja awal ke masa dewasa. Oleh sebab itu, pada masa tersebut beberapa hal
yang mulai bertumbuh dan berkembang pada diri remaja, diantaranya adalah perkembangan
fisik, kognitif, sosial, kepribadian, dan lain sebagainya. Perkembangan sosial dan kepribadian
remaja khususnya usia Sekolah Menengah Atas berimplikasi pada cara remaja tersebut
merespon setiap pengetahuan dan pengalamannya dalam dunia pendidikan. Salah satu contoh
perkembangan sosial pada remaja akan mendorong untuk mematuhi aturan dan tata tertib
sekolah atau berusaha membangun interaksi yang baik dengan teman, menghargai dan
menghormati guru serta ikut dalam menjaga ketertiban sekolah. Selain dari pada itu, selama
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan masa remaja yang rentan dengan konflik,
maka peran orang tua, guru, dan teman sebaya atau lingkungan sangat menentukan
bagaimana kehidupan anak tersebut.
Belajar psikologi perkembangan remaja sangat penting sebagai seorang guru, sebab
dengan mengenal karakteristik individu peserta didik memiliki arti yang sangat penting
dalam merumuskan menjalankan proses belajar mengajar. Bagi seorang guru, mengenal
karakteristik peserta didik ini dapat sangat membantu dalam memilih pola-pola pengajaran
yang lebih baik, sehingga proses pembelajaran lebih mudah, menarik dan kreatif, dengan
kata lain, guru dapat merekonstruksi dan mengorganisasikan materi pelajaran sedemikian
rupa, memilih dan menentukan metode yang lebih tepat, sehingga menciptakan proses belajar
mengajar yang optimal, karena adanya interaksi dari setiap komponen pembelajaran.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa masa remaja adalah masa yang penuh
dengan ketegangan dan konflik, jika tanpa bimbingan dan pengarahan dari orang tua atau

1
Ahmad Susanto (Syamsu Yusuf, 2002:184) ”Bimbingan dan Konseling di Sekolah” edisi I (Jakarta:2018) hal:78

1
orang dewasa lainnya ke jalan yang baik dan benar, maka remaja tersebut dengan mudah
terjerumus kedalam jalan kehidupan yang relative bersifat negative.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka hal-hal yang menjadi rumusan masalah
dalam pembahasan makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan remaja madya/usia Sekolah Menengah Atas?
2. Bagaimana tugas perkembangan remaja/usia Sekolah Menengah Atas?
3. Bagaimana penerapan setiap tugas perkembangan remaja/usia Sekolah Menengah Atas?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang tersebut di atas, maka tujuan makalah ini antara
lain sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan remaja madya atau usia Sekolah Menengah Atas!
2. Mengetahui tugas perkembangan remaja madya/ Usia Sekolah Menengah Atas!
3. Mengetahui penerapan setiap tugas perkembangan remaja madya/ usia Sekolah
Menengah Atas!

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Remaja
Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase atau
periode kehidupan tertentu dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi
sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan
perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.2
Menjadi seorang remaja merupakan suatu hal yang sangat TIDAK MUDAH. Remaja
atau adolescere (Latin) yang berarti proses tumbuh kearah kematangan. Proses tersebut
dikenal dengan istilah peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa dengan rentang usia
12-21 tahun. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi
juga kematangan sosial dan psikologi (Yani Widyastuti, 2009). Masa remaja adalah masa
yang penting dalam perjalanan kehidupan manusia. Meskipun setiap orang bisa bertingkah
laku seperti remaja, akan tetapi tidak setiap orang dapat disebut remaja, atau sebaliknya
bertingkah seperti orang dewasa, tetapi tidak juga disebut orang dewasa. Perkembangan
remaja terdiri dari tiga masa yaitu; masa remaja awal mulai dari umur 12-15 tahun, masa
remaja tengah mulai dari umur 15-18 tahun, dan masa remaja akhir dari umur 18-21 tahun.
Perubahan fisik sudah terjadi pada masa praremaja dan secara cepat pada masa remaja awal,
dan makin sempurna pada masa remaja tengah dan masa remaja akhir.3
Masa remaja adalah masa dimana seseorang tidak dapat disebut anak-anak, tetapi bukan
pula orang dewasa. Masa remaja adalah masa transisi yang tidak stabil karena akan
mengubah pola pikir dan tingkah laku menjadi orang dewasa. Menurut Cole (dalam Monks,
2002) berpendapat bahwa perkembangan fisik berjalan secara baik dan lancar, maka
perkembangan psikis dan sosial juga akan lancar. Artinya, jika perkembangan fisik
terhambat, maka akan sulit mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat dewasa.4
Umumnya, perkembangan fisik remaja ditandai dengan beberapa ciri-ciri, diantaranya
adalah:5
a. Menerima keadaan fisik yang berubah berdasarkan jenis kelaminya. Remaja laki-laki
perubahan fisik yang terjadi diantaranya yaitu tumbuhnya bulu pada alat kelamin,
sedangkan remaja perempuan ditandai dengan payudara yang mulai membesar.
b. Mengembangkan hubungan secara tepat dengan teman sebaya baik yang sama jenis
maupun lawan jenis
c. Mampu mandiri dalam bidang emosi, tidak lagi bergantung pada orang tua atau orang
dewasa lainnya.
d. Mencari jaminan bahwa suatu saat nanti mandiri dalam ekonomi
e. Meracang dan mempersiapkan diri dalam berkarier

2
Siti Muri’ah dan Khusnul Wardan. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: 2020 Hal:25
3
Syamsul Bachri Talib. ”Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif”, Edisi Revisi, (Jakarta: 2010). Hal: 26
4
Ibid. Hal: 45
5
Ibid. hal 49

3
f. Mengembangkan kemampuan kognitif dan konsep yang relevan dengan kebutuhan
masyarakat
g. Bertanggungjawab atas perbuatan
h. Mempersiapkan diri dalam membangun keluarga atau rumah tangga
i. Mendapatkan penilaian bahwa dirinya mampu bersikap secara tepat sesuai dengan
pandangan ilmiah.
Selain dari tugas-tugas perkembangan yang disebutkan di atas, terdapat pula
kesulitan yang nantinya dihadapi dalam perkembangan remaja, berangkat dari pernyataan
bahwa pada masa remaja merupakan rentang hidup yang juga rentan dengan konflik. Adapun
konflik atau kesulitan yang dihadapi pada masa remaja antara lain:6
1. Mempersiapkan diri memasuki usia dewasa atau dunia kerja, sehingga dalam waktu
singkat harus mengalami perubahan
2. Remaja yang masih suka bergantung secara ekonomi kepada orang lain, sehingga mereka
tidak bebas menentukan keinginannya sendiri.
3. Perlakuan orang tua kadang membedakan anak laki-laki dengan perempuan. Laki-laki
didorong menjadi mandiri, dan sebaliknya anak perempuan harus lebih dekat dengan
orang tua.
4. Kadang anak remaja tidak dibina dan dibimbing untuk mempersiapkan diri memasuki
masa dewasa.
B. Tugas Perkembangan Remaja SMA (Remaja Madya 15-18 tahun)
Remaja madya 15-18 tahun merupakan bagian kehidupan remaja yang yang secara umum
ditandai dengan hampir lengkapnya pertumbuhan fisik dan mulai memasuki masa pubertas,
dimana timbulnya keterampilan-keterampilan berpikir yang baru, adanya peningkatan respon
dan persiapan menyambut masa dewasa, serta keinginan untuk memaksimalkan emosional
dan psikologis dengan orang tua. Tugas perkembangan yang utama pada masa remaja madya
adalah mencapai kemandirian dan otonomi dari orang tua, terlibat dalam perluasan hubungan
dengan kelompok sebaya dan mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan; dan
belajar menangani hubungan heteroseksual, pacaran dan masalah seksualitas, kematangan
secara emosi, perkembangan spiritual dan lain sebagainya.
1. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik merupakan suatu perubahan-perubahan khas yang terjadi pada
tubuh, otak, kapasitas sensorik dan keterampilan motorik (Papalia dan Olds, 2001).
Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat badan, pertumbuhan
tulang dan otot, kematangan organ seksualitas dan fungsi reproduksi.7
Dalam perkembangan fisik, laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan ciri-ciri.
remaja madya usia Sekolah Menengah Atas Pada laki-laki ditandai dengan ciri pada
lehernya menonjol buah jakun yang bisa membuat nada suaranya pecah; bagian wajah,
ketiak, serta alat kelamin mulai tumbuh bulu-bulu atau rambut; kulit menjadi lebih kasar,
tidak jernih, warnanya pucat dan pori-porinya meluas. Pada anak perempuan, diwajahnya
6
Ibid, hal: 42
7
https://slideplayer.info/slide/13621829/perkembangan/fisik/remaja/ diakses tanggal 05/11/2020 Pukul 10:57

4
mulai tumbuh jerawat, hal ini dikarenakan produksi hormon dalam tubuhnya meningkat.
Pinggul membesar bertambah lebar dan bulat akibat dari membesarnya tulang pinggul
dan berkembangnya lemak bawah kulit. Payudara membesar dan rambut tumbuh di
daerah ketiak dan sekitar kemaluan. Suara menjadi lebih penuh dan merdu. Pada saat
seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi pertama pada
remaja putri ataupun perubahan suara pada remaja putra, secara biologis dia mengalami
perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang anak tiba-tiba memiliki
kemampuan untuk berreproduksi.
2. Perkembangan Kognitif
Berdasarkan pandangan Piaget (dalam Wadswoorth, 1984) berpendapat bahwa
selama tahap operasional formal yang terjadi sekitar usia 11-15 tahun, seorang anak
mengalami perkembangan penalaran dan kemampuan berpikir untuk memecahkan
masalah dan persoalan yang dihadapinya berdasarkan pengalaman lansung. Struktur
kognitif anak mecapai tahap ini. Potensi kualitas penalaran dan berpikir berkembang
secara maksimal. Remaja yang sudah mencapai perkembangan operasi formal secara
maksimum memiliki structural kelengkapan kognitif sebagaimana halnya orang dewasa,
meskipun berbeda dalam hal kualitas.
Asimilasi dan akomodasi dimotivasi untuk menghasilakn perubahan skema
kognitif. Skema kognitif yang dipelajari dari masa kanak-kanak menjadi sebuah acuan
apa yang akan terjadi, bagaimana individu beraksi dan bagaimana memprediksi hasilnya.
Skema ini relative stabil sepanjang waktu karena individu secara berulang-ulang
mengalaminya melalui fantasi, pengamatan atau model. Sebagai contoh, seorang anak
yang menyaksikan dan mengalami perlakuan agresi secara berulang-ulang berarti
memperoleh dan membentukskema agresi konsisten. Jadi, skema itu terbentuk melalui
proses belajar yang dipengaruhi oleh lingkungan.8
Setelah perkembangan operasi formal, perubahan dalam kemampuan penalaran
lebih bersifat kuantitatif. Perkembangan kuantitatif ini bertitik tolak pada struktur operasi
logis, tetapi hal ini tidak berarti pemikiran kualitatif tidak mendukung setelah masa
remaja.
Selanjutnya, melalui perkembangan operasi formal yang maksimum, remaja akan
dapat mengatasi persoalan-persoalan, baik persoalan hipotesis dan persoalan proporsi
verbal. Operasi formal ditandai dengan kemampuan untuk menyadari bahwa kesimpulan
logis mempunyai validitas independen mengenai kebenaran factual.9
3. Perkembangan Spiritual
Dalam KBBI, spiritual merupakan suatu keadaan yang erat kaitannya dengan
kejiwaan batin atau rohani seseorang. Spiritual adalah suatu konsep kesadaran sesorang
terhadap makna hidup dan memungkinkan untuk berpikir secara kontekstual dan
tranformatif sehingga membentuk suatu pribadi yang hampir utuh secara intelektual.
Masa remaja yang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa
8
Ibid. hal 50
9
Ibid. Hal 51

5
memiliki spiritual yang mulai terbentuk dan relative stabil. Pada masa ini, remaja mulai
menumbuhkan kesadaran bahwa hidupnya bebas dan kreatif mengembangkan apa yang
menjadi cita-cita dan bertanggungjawab sepenuhnya atas apa yang diperbuat. Selain dari
hal tersebut, pada masa remaja juga kecakapan dalam hal spiritual keintiman dengan
Tuhan melalui iman sudah mulai matang. Remaja cenderung sudah dapat menilai
perbuatan berdasarkan benar atau salah, baik ataupun buruk. Pada masa remaja usia
SMA, seorang mulai aktif dalam berbagai persekutuan keagamaan masing-masing, aktif
dalam kegiatan sosial serta mulai hidup sebagai masyarakat walaupun belum dianggap
sebagai orang dewasa.10
4. Perkembangan Emosional
Emosi merupakan salah satu aspek psikologis manusia dalam ranah afektif. Emosi
adalah perasaan yang ada dalam diri manusia baik berupa perasaan senang atau tidak
senang, perasaan baik atau buruk. Emosi juga didefinisikan sebagai berbagai perasaan
kuat, misalnya perasaan benci, takut, marah, cinta, senang, dan kesedihan.
Menurut Goleman (1995:411) emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-
pikiran khas, suatu keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian kecenderungan
untuk bertindak.11
Pada masa remaja, ekspresi emosi yang tampak kadang-kadang bukan kondisi
emosi yang sebenarnya. Misalnya orang yang marah belum tentu mengamuk atau
bersikap agresif, tetapi justru kebalikannya. Ekspresi emosi pada masa remaja sifatnya
sangat individual dan tergantung dari masing-masing orang. Ekspresi tersebut juga
kadang meledak-ledak, suka berkelahi, ataupun kurang nafsu makan. Pada masa remaja,
emosi yang paling menonjol adalah kwatir, jengkel, frustasi, cemburu, iri, rasa ingin tahu,
kasih sayang dan perasaan bahagia.
Remaja yang memiliki kecerdasan emosi yang baik akan mampu mengontrol diri
dalam bergaul, mengeluarkan kata-kata, mampu menghargai keberadaan orang lain, serta
menerima perbedaan dengan orang lain.
5. Perkembangan Sosial
Menurut Plato bahwa manusia secara fitrah manusia dilahirkan sebagai makhluk
sosial yang tidak dapat dipisahkan dari sosialisasi. Sosialisasi yang dimaksud adalah
proses belajar untuk menjadi makhluk sosial. Proses belajar tersebut mencakup pelatihan
kepekaan terhadap lingkungan atau rangsangan dari luar, proses belajar membangun
peran serta hubungan dengan masyarkat atau lingkungan sosial lainnya yang bukan hanya
bergaul dengan satu kelompok umur tertentu.12
Dalam perkembangan sosial remaja madya akan terbentuk dan dipengaruhi oleh
lingkungannya, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah. Dalam kehidupan

10
Prima Vidya Asteria. “Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Melalui Pembelajaran Membaca Sastra”, Cet-I
(Malang:2014) Hal:12-13
11
Ali Nugraha, dan Yeni Rachmawati, “Metode Pengembangan Sosial Emosional” Jilid I (Jakarta:2004) hal:3
12
Ibid. hal:18

6
sosial anak remaja madya akan terbentuk pola-pola bagaimana menghargai setiap norma-
norma, agama, moral dan tradisi kelompok tertentu.
Perkembangan sosial anak remaja dibagi atas tiga bagian pokok. Pertama,
lingkungan keluarga. Seorang anak remaja akan menjalin hubungan yang baik
antaranggota keluarga lainnya, mau menerima aturan yang dibuat oleh orang tua,
bertanggungjawab atas norma keluarga, saling membantu anggota keluarga. Kedua,
lingkungan sekolah. Remaja akan menerima dan mematuhi aturan-aturan di sekolah,
berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, menghormati guru dan sebagainya. Ketiga,
masyarakat. Tanggungjawab yang diemban seorang remaja dalam masyarakat adalah
mengakui hak orang lain, memelihara toleransi antara suku, ras, dan agama, bersimpati
terhadap orang lain dan ikut menjaga ketertiban dalam hidup bersyarakat.13
C. Implementasi Tugas Perkembangan dalam Pendidikan
Masa remaja adalah masa yang penuh ketegangan emosi dan konflik. Dibutuhkan
bimbingan untuk mengarahkan kehidupan remaja, baik dari ornag tua, guru, ataupun
masyarakat. Keberhasilan setiap indiviu dalam menjalankan setiap aspek perkembangannya
akan menghasilkan kebahagiaan tersendiri dalam hidup remaja itu. Perkembangan fisik dan
psikis remaja akan sangat mempengaruhi perkembangan emosi dan juga sosialnya.
Seperti yang telah dijelaskan pada point sebelumnya bahwa tugas pertumbuhan dan
perkembangan remaja mencakup perkembangan fisik termasuk seksualitas, kognitif,
emosional, spiritual dan sosial. Kelima aspek perkembangan tersebut memiliki implikasi
dalam pendidikan, baik pendidikan formal, informal dan non formal yang dilalui selama
masa remaja. Dari kelima aspek tugas perkembangan remaja usia Sekolah Menengah Atas
tersebut diuraikan di bawah ini:
1. Implikasi perkembangan fisik remaja dalam pendidikan SMA
Selain bertumbuhnya bobot, berat dan tinggi badan yang dijalani oleh setiap remaja,
berkembang pula kematangan organ seksualitas seiring kematangan usianya. Hal ini akan
membentuk suatu pola pikir baru bagi setiap pribadi remaja tersebut. Setiap remaja akan
merespon perubahan-perubahan yang ada, misalnya pada remaja putri perubahan fisik
yang dialami sejak remaja awal (12-15 Tahun) bagaiamana payudara mulai membesar,
maka akan direspon dengan control diri dalam berpakaian, cara duduk, berjalan,
bersentuhan dan lain-lain. Remaja putri tersebut mulai membentuk nilai-nilai dan batasan
tersendiri dengan orang lain. Saat mememasuki usia remaja madya (15-18 Tahun),
individu tersebut mulai membangun hubungan yang khusus terhadap lawan jenis. Dengan
demikian, semakin bertambahnya usia, maka kognisipun bertambah melalui pengalaman
hidup bahkan remaja pun mulai mempersiapkan diri menyonsong masa remaja akhir atau
masa dewasa.
Dari kompleksitas tugas perkembangan pada remaja usia Sekolah Menengah Atas,
maka disinilah dibutuhkan peran orang tua, guru atau masyarakat pada umumnya. Orang
tua dalam upaya mendidik anaknya dalam masa remaja harus penuh kesabaran, orang tua
13
https://www.kompasiana.com/waodehardiansarihayun/552941d2f17e6114548b45de/perkembangan-mas-
remaja/ di akses 05/11/2020 Pukul 12:15

7
harus mulai menekankan bahwa perlunya wawas diri, menjaga kesehatan, menjaga nilai-
nilai dan norma keluarga, agama, masyarakat bangsa dan Negara. Demikian pula guru di
sekolah, perlu meningkatkan pembinaan karakter bagi setiap siswa, sehingga remaja
dapat dipersiapkan sebagai tulang punggung dan kekuatan bangsa.
2. Perkembangan Kognitif remaja, khususnya remaja madya usia (SMA) pendidikan dan
pengalaman yang diterima, baik di rumah, sekolah, dan masyarakat akan membentuk
kematangan kognitif remaja tersebut. Remaja adalah masa peralihan baik dalam tugas
perkembangan dan juga usia, maka pola pikir semakin mengarah ke hal-hal yang factual.
Oleh sebab itu, dalam hal memperoleh kognitif, remaja harus dibedakan dengan anak-
anak ataupun orang dewasa. Selain peran orang tua yang membantu remaja dalam proses
kognisi, gurulah yang menjadi sosok terdepan dalam memantapkan kognitif atau
intelektual seorang remaja sebagai subjek dalam pembelajaran. Pola dan strategi
mengajar guru sangat efektif dalam megembangkan kognitif siswa, sehingga dari
pengetahuan kognitif inilah kemudian dikemas dalam pengetahuan afeksi, psikomotorik,
sosial dan karakternya.
3. Implikasi perkembangan Spiritual remaja madya pada usia 15-18 tahun merupakan poros
yang menghubungkan pengalaman dari masa kanak-kanak, remaja awal menuju masa
dewasa. Kecerdasan spiritual ini berhubungan erat dengan kemampuan dari bidang
kerohanian atau agamawi seseorang dan bagamana hubungannya dengan Tuhan. Semakin
tinggi kecerdasan spiritual seseorang, maka hubungannya pun semakin intim dengan
Tuhan. Orang tua dalam membangun kecerdasan spiritual anak dapat dilakukan dengan
pengenalan dan pemupukan akan nilai-nilai agama yang di anut. Khusus agama Kristen,
pengenalan tentang Yesus sebagai Guru yang Agung serta nilai-nilai kristiani lainnya
(Kasih, Pengorbanan, dll).
4. Implikasi perkembangan emosi remaja dalam pendidikan, yaitu bagaimana seorang
remaja mengeksplor kemampuan kognitifnya kedalam emosi-emosi dan perasaannya.
Remaja madya adalah bagian kehidupan yang sarat dengan tegangan dan konflik, oleh
sebab itu, kecakapan dalam mengelolah emosi ini sangat dibutuhkan. Kecerdasan emosi
yang baik ditandai melalui kemampuan seseorang menjalin hubungan yang baik dengan
siapa saja. Mampu menghargai keberadaan serta perbedaan dengan orang lain. Menyadari
tanggungjawab, baik dilingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
5. Implikasi perkembangan sosial dalam bidang pendidikan adalah bagaimana seorang
remaja menempatkan diri dalam lingkungan sosial. Kemampuan bersosialisasi adalah hal
yang mutlak dimiliki oleh setiap remaja. Sosialisasi dimaksudkan adalah pengalaman
belajar yang dialami setiap remaja, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Dalam keluarga pengembangan sosial ini dicerminkan melalui sikap bekerja
sama dengan setiap anggota keluarga, menjaga nilai-nilai keluarga, menghormati orang
tua atau saudara yang lainnya. Demikian pula di lingkungan sekolah, remaja mampu
menempatkan diri sebagai siswa yang memiliki perbedaan dengan orang lain, dengan
demikian terbangun kesadaran untuk menghormati nilai-nilai yang dianut oleh masing-
masing individu, menghormati guru, serta ikut menjaga ketertiban dan aturan-aturan
8
sekolah yang berlaku. Remaja dalam masyarakat, hendaknya menyadari setiap hak dan
kewajibannya. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial, gotong royong atau lainnya,
menghargai hari raya agama yang berbeda dengannya.

9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Proses tumbuh dan berkembangan adalah kodrat manusia. Perubahan fisik, kognitif,
emosional, spiritual dan sosial adalah bagian dari perkembangan yang pastinya dilalui
oleh setiap individu. Keberhasilan menjalani setiap tugas perkembangan yang ada, maka
akan mengahdirkan kebahagiaan, dan sebaliknya apabila gagal, maka akan beresiko
untuk dicela atau bahkan seakan di tolak dalam masyarakat. Perkembangan terjadi
sepanjang rentang kehidupan manusia, dan masa remaja adalah bagian dari fase
kehidupan yang dikenal dengan istilah masa hidup yang penuh dengan konflik. Tanpa
arah dan tujuan yang jelas, kehidupan masa remaja akan sangat mudah terjerumus dalam
hal-hal negative dan merugikan diri sendiri.
Dalam kehidupan remaja, peran orang tua sangat dibutuhkan terlepas dari
lingkungan sekolah ataupun masyarakat. Orang tua diharapkan sebagai orang yang paling
bertanggungjawab dalam mempersiapkan remaja menuju tahap selanjutnya (dewasa),
sehingga remaja tersebut menjadi kebanggan keluarga, terlebih lagi sebagai tulang
punggung bangsa dan Negara.
B. SARAN
Demikianlah pembahasan makalah ini, semoga bermanfaat bagi setiap pembacanya.
Makalah ini, penulis rekomendasikan bagi setiap mahasiswa, khusunya jurusan
Pendidikan Agama Kristen sebagai calon guru, bahwa mengenal karakteristik
perkembangan siswa remaja madya adalah modal utama dalam menentukan pola
pengajaran yang akan diterapkan. Sebab remaja adalah orang yang bukan lagi anak-anak
tetapi bukan pula orang dewasa.
Jika ada hal-hal yang kurang berkenan dihati para pembaca, mohon untuk
dimaklumi, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan.

10
Daftar Pustaka
Asteria, Vidya, Prima “Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Melalui Pembelajaran Membaca
____Sastra”, Cet-I Malang: UB Pres, 2014.

Muri’ah , Siti dan Wardan, Khusnul. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: LITERASI NUSANTARA, 2020.

Nugraha, Ali dan Rachmawati, Yeni “Metode Pengembangan Sosial Emosional” Jilid I, Jakarta:Universitas
____Terbuka, 2004.

Susanto, Ahmad (Syamsu Yusuf, 2002:184) ”Bimbingan dan Konseling di Sekolah” Edisi I, Jakarta:
____PRANADAMEDIA GROUP, 2018

Talib, Bachri, Syamsul. ”Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif”, Edisi Revisi. Jakarta: KENCANA
____PRENADAMEIA, 2010

https://slideplayer.info/slide/13621829/perkembangan/fisik/remaja/ diakses tanggal 05/11/2020 Pukul


____10:57

https://www.kompasiana.com/waodehardiansarihayun/552941d2f17e6114548b45de/perkembangan-
mas-remaja/ di akses 05/11/2020 Pukul 12:15

11

Anda mungkin juga menyukai