Anda di halaman 1dari 38

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Syawal Kamiluddin Saptaputra


Pendahuluan
Mata kuliah Dasa Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Memberikan gambaran dan penjelasan Dasar


kesehatan dan Keselamatan kerja

Mahasiswa Menganalisis Jurnal Nasional maupun


Internasional terkait
kesehatan dan keselamatan kerja

Mahasiswa juga diperkenalkan dengan Materi


Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, dan Upaya
pengendalian terhadap Masalah K3 .
ICE BREAKING.................

..\Materi ajar Promkes K3\Iklan k3.mpg


Konsep Keselamatan
dan Pencegahan Kecelakaan

Apa tujuan mempelajari hal-hal yang terkait dengan:


-Kecelakaan kerja?
-Penyakit akibat kerja?
-Keselamatan kerja?
-Kesehatan kerja?

Jawab: agar pekerja dapat senantiasa:


- Selamat; agar dihindari terjadinya kecelakaan akibat kerja.
- Sehat; agar dihindari terjadinya penyakit akibat kerja.
Konsep Keselamatan
dan Pencegahan Kecelakaan
Kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat terjadi di: (1) mana saja (dimensi
ruang), (2) kapan saja (dimensi waktu) pada setiap aktivitas kerja, baik invidual
maupun kelompok.

Pada dimensi ruang, dapat terjadi di:

- Pabrik (berbagai macam proses)


- Rumah sakit (semua unit kerja)
- Sekolah dan kampus perguruan tinggi
- Hotel dan pasar swalayan
- Jalan raya (moda transportasi)
- Tempat wisata (alam dan buatan)
- Industri rumah tangga
- Rumah tinggal, dan lain-lain
Konsep Keselamatan
dan Pencegahan Kecelakaan

Pada dimensi waktu, dapat terjadi pada:


- Siang atau malam hari
- Saat proses atau non-proses
- Jam kerja atau istirahat
- Saat sibuk atau senggang

Aplikasi keilmuan K3 tidak hanya di tempat kerja formal, melainkan:


pada setiap kegiatan pribadi/personal juga memerlukan ilmu ini.
Konsep Keselamatan
dan Pencegahan Kecelakaan

Kecelakaan akibat kerja:


suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki, yang
mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas, dan
dapat menimbulkan kerugian, baik korban manusia (mati, cacat
tubuh, atau luka-luka) dan/atau harta benda, pada suatu
pekerjaan.
Penyakit akibat kerja:
Penyakit yang timbul setelah pekerja (pada suatu pekerjaan) yang
sebelum bekerja terbukti sehat, terdeteksi mendapat suatu penyakit.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3):


ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Konsep Keselamatan
dan Pencegahan Kecelakaan
Pengertian K3 secara praktis:
semua usaha untuk mewujudkan keselamatan dan kesehatan dalam
beraktivitas bagi setiap orang.

Teori penyebab kecelakaan yang paling banyak dipakai:


1.Teori 3 faktor utama
(a)peralatan kerja, (b) lingkungan kerja, (c) pekerja

2. Teori 2 faktor utama


(a) unsafe action, (b) unsafe condition
Kedua teori ini digunakan untuk investigasi insiden dan kecelakaan.
Konsep Keselamatan
dan Pencegahan Kecelakaan

Beberapa contoh:
1. Teori 3 faktor
a. Peralatan kerja:
- Alat-alat kerja rusak, tetapi tetap dipakai.
- Alat-alat kerja dipakai tidak sesuai fungsi atau gunanya.
- Alat-alat kerja tidak ergonomis.
- Bahan baku atau fasilitas tidak memenuhi standar pemakaian.
b. Lingkungan kerja:
- Pencahayaan yang tidak sesuai kebutuhan kerja visual.
- Suhu dan kelembaban udara ruang terlalu panas atau dingin.
- Suara bising oleh mesin yang melebihi nilai ambang batas.
- Getaran mekanis yang merusak fungsi organ tubuh.
Konsep Keselamatan
dan Pencegahan Kecelakaan

c. Pekerja:
- Tetap bekerja meskipun dalam kondisi sakit.
- Tidak menaati peraturan dalam bekerja.
- Tidak menguasai pekerjaannya.
- Bergurau dalam bekerja.
2. Teori 2 faktor
a. Unsafe action:
semua jenis perbuatan/aktivitas pekerja yang tidak
memenuhi standar keselamatan.
b. Unsafe condition:
semua jenis kondisi/situasi peralatan, bahan baku, fasilitas,
dan lingkungan kerja yang tidak memenuhi standar
keselamatan.
Konsep Keselamatan
dan Pencegahan Kecelakaan

Pada 2 jenis teori tersebut, penyebab kecelakaan dapat


kombinatif (bersama-sama menjadi penyebab).

Berikan contoh-contoh kombinasi tersebut untuk


pemahaman Anda!
Konsep Keselamatan
dan Pencegahan Kecelakaan

Penyelidikan terjadinya kecelakaan kerja perlu dilakukan, sebab:


1. Agar mengetahui penyebabnya, sehingga kecelakaan serupa
dapat dicegah.
2. Agar mengetahui “penyimpangan” dalam sistem kerja yang
dapat menyebabkan kecelakaan.
3. Agar dapat diumumkan jenis-jenis bahaya di tempat kerja
kepada para pekerja untuk diarahkan bagi pencegahannya.
4. Penentuan fakta kecelakaan bagi pertanggungjawaban
resmi atas terjadinya kasus kecelakaan.
Konsep Keselamatan
dan Pencegahan Kecelakaan

Secara praktis, investigasi dilakukan dengan pertanyaan-


pertanyaan: 5 W + 1 H (Jelaskan isi konsep tersebut!)

K3 wajib diterapkan di tempat kerja dengan alasan-alasan:


1. Kepentingan kehandalan sistem kerja dan sistem industrial
(mewujudkan reliability dan menghindarkan failure).
2. Setiap pekerja mempunyai hak dilindungi pada K3-nya.
3. Setiap industri mempunyai target produksi, yaitu meningkatkan
produktivitas (efektivitas dan efisiensi), yang hal tersebut dapat
dicapai jika sistem kerja zero accident.
4. Prinsip kesetaraan dan keadilan dalam semua profesi dan
jabatannya; penghargaan dan hukuman harus sama.
5. Telah diketahui banyaknya jenis kerugian yang diakibatkan
oleh terjadinya kecelakaan kerja.
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko,
dan Penentuan Pengendalian
Apakah Bahaya?
Apakah Risiko?
Kontrol / Pengendalian

Animasi\shark_surf.asf
Konsep dan Definisi

BAHAYA
Kondisi dan /atau cara kerja yang berpotensi menyebabkan
kerugian. OHSAS 18001-2007 mendefinisikan bahaya sebagai
sumber, situasi, atau tindakan yang berpotensi mencederai
tubuh atau menimbulkan penyakit atau kerusakan properti atau
kombinasinya.
Konsep dan Definisi

RISIKO
 Peluang terjadinya suatu kerugian.
 Keterpaparan terhadap bahaya.
 Kemungkinan bisa terjadi cedera akibat bahaya tertentu.
Risiko memiliki kemungkinan dan keparahan konsekuensi.
 Risiko bukanlah hasil (outcome) dari kejadian.
 OHSAS 18001:2007 mendefinisikan risiko sebagai
kombinasi kemungkinan terjadinya suatu kejadian bahaya
atau keterpaparan dan keparahan kecederaan atau
penyakit yang dapat disebabkan oleh kejadian atau
keterpaparan.
Konsep dan Definisi

TINDAKAN PENGENDALIAN
 Tindakan pengendalian digunakan baik untuk menghentikan
bahaya maupun meminimalkan akibat-akibat (konsekuensi).
 Ini yang disebut dengan mengelola risiko, mengantisipasi
konsekuensi, dan menerapkan kontrol.
Prinsip-prinsip Proses HIRADC
 Mempertimbangkan semua aspek risiko.
 Sesuai dengan sifat proses dan pekerjaan.
 Sesuai untuk jangka waktu yang wajar.
 Proses yang sistematik.
 Praktek yang nyata.
 Mempertimbangkan aktivitas rutin dan tidak rutin, termasuk proses di
dalamnya.
 Mempertimbangkan perubahan dalam lingkungan kerja.
 Mempertimbangkan risiko kelompok dan individu. Mempertimbangkan semua
aspek yang mungkin berpengaruh pada proses dan aktivitas pekerjaan.
 Terstruktur, praktis, dan bisa melibatkan banyak orang.
 Mempertimbangkan situasi yang normal, tidak normal, dan darurat.
Bahaya

Sumber

Bahaya Kondisi

Tindakan
Sumber

1. Bahaya Fisik (bising, penerangan, listrik, radiasi, tekanan,


panas, getaran, dll)
Sumber…. (2)

2. Bahaya Kimia (gas, cairan, uap, dll)


Sumber…. (3)

3. Bahaya Radiasi (Infrared, Laser, Ultra Violet, dll)


Sumber…. (4)

4. Bahaya Ergonomi (Desain alat, desain ruang kerja, desain


pekerjaan, dll)
Sumber

5. Bahaya Biologi (bakteri, virus, jamur, dll)


Sumber

6. Bahaya Psikologis (gilir kerja, banyak kerja, interaksi dengan


masyarakat, dll)
Resiko
• Kemungkinan:
 Terpeleset dan jatuh karena lantai licin
 Terjerembab karena housekeeping yang buruk
 Sakit punggung karena cara pengangkatan yang tidak benar
 Kendaraan bertabrakan karena cuaca berkabut tebal
 Jatuh dari ketinggian dan patah kaki karena tangga patah
 Kulit tersengat listrik dan terkelupas
 ….
 ….
Identifikasi Bahaya

• Mengelompokan area kerja berdasarkan kegiatan, lokasi, fungsi atau


• proses produksi;
• Iden fikasi kegiatan sesuai aliran proses
• Iden fikasi kondisi lingkungan kerja (u litas dan housekeeping)
• Analisa rekaman atau data (insiden keluhan pengobatan dll) Analisa
rekaman atau data (insiden,keluhan,pengobatan,dll)
• Informasi dari supplier, konsumen, serikat pekerja;
• observasi :
Bagaimana personil menggunakan peralatan dan material;9 Kesesuaian
peralatan yang digunakan dengan aktivitas dan lokasinya;
Kondisi kerusakan,kebocoran,tumpahan dan tanda/label peringatan, dll
Penilaian Resiko
• Hasil identifikasi Bahaya di daftar ke Dalam Form Daftar
Identifikasi Bahaya Daftar Identifikasi Bahaya.
• Dilakukan evaluasi dan Pembobotan resiko untuk menentukan
tingkat resiko berdasarkan hasil identifikasi bahaya yang telah
dilakukan
• Hasil evaluasi, pembobotan dan penilaian resiko di daftar ke
Dalam Daftar Bahaya/Resiko Prioritas
Pembobotan
Resiko
Peluang / Frekuensi

1 Negligible > 20 years


(Jarang Sekali)

2 Remote (Jarang) 5-20 years

3 Occasional (Sedang) 1-5 years

4 Probable (Sering) Yearly

5 Frequently (Sering Sekali) > 1 / year


Pembobotan
Resiko
Konsekuensi
1 Tidak Signifikan Tidak diperlukan tindakan Medis

2 Minor Luka – luka / kerugian ringan tidak


perlu rawat inap
3 Moderate Luka – luka / kerugian serius / perlu
rawat inap / cacat
4 Major Kematian

5 Catastrophic (Bencana) Banyak Kematian


Pembobotan Resiko
Penilaian Resiko 2D Model

Konsekuensi
1 2 3 4 5
Tidak Minor Moderate Major Catastropic
Signifikan
1 H H E E E
Sering
Peluang

Sekali
2 M H E E E
Sering
3 L M H E E
Sedang
4 L L M H H
Jarang
5 L L L M H
Sangat
jarang
Pembobotan Resiko Rating

Tingkat Tindak Lanjut


Resiko
Resiko Pengendalian tambahan tidak diperlukan. Hal penting upaya
rendah (L) penghematan biaya atau peningkatan yang tidak memerlukan biaya
besar. Pemantauan untuk memastikan pengendalian dipelihara dan
diterapkan dengan baik dan benar
Esiko Sedang Perlu tindakan untuk mengurangi resiko, perhitungan biaya
(M) pencegahan yang efesisen. Pengukuran pengurangan resiko perlu
diterapkan dengan baik dan benar
Resiko Tinggi Pekerjaan tidak dilaksanakan sampairesiko telah direduksi. Perlu
(H) dipertimbangkan sumber daya yang akan dialokasikan untuk
mereduksi Resiko Tinggi (H) dipertimbangkan sumber daya yang
akan dialokasikan untuk mereduksi resiko. Bilamana resiko ada
dalam pelaksanaan pekerjaan, maka tindakan segera dilakukan
Resiko ekerjaan tidak dilakasanakan atau dilanjutkan sampai resiko telah
Ekstrim (E) direduksi. Jika tidak memungkinkan untuk mereduksi resiko
dengan sumberdaya yang terbatas maka pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan
Tindakan Pengendalian / Kontrol

1. Eliminasi

2. Substitusi

3. Rekayasa Teknik

4. Rekayasa Administrasi

5. Alat Pelindung Diri (APD)


Terima Kasih

Semoga Cepat Wisuda


Sumber :
Hariyono, Widodo . 2012. Konsep Keselamatan dan Pencegahan
Kecelakaan an Introduction Lecture. Universitas Gadjah mada.

Susanto, Arief. 2013. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, dan


Penentuan Pengendalian (HIRADC) an Introduction Lecture. PT.
Freeport Indonesia

Deras Training Center. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN


PENILAIAN RESIKO . Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai