net/publication/332092408
CITATIONS READS
0 243
10 authors, including:
Manajemen Pendidikan
Universitas PGRI Palembang
83 PUBLICATIONS 7 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Manajemen Pendidikan on 30 March 2019.
TESIS
Diajukan Untuk Menenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar
Magister Pendidikan Bidang Manajemen Pendidikan
Oleh
Sulastri
NIM : 20166013031
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2018
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
kedalaman spritual, aspek prilaku, aspek ilmu pengetahuan dan intelektual, dan
aspek ketrampilan. Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari tiap
pribadi manusia dalam penyesuainya dengan alam, dengan teman dan alam
semesta. Dalam pengembangan moral, intelektual, visi, dan diri sendiri yang
diharapkan mampu untuk berbuat dan berbakti lebih bagi bangsa dan negaranya
mewujudkan cita-citanya.
dengan pekerjaannya, apalagi pada saat ini perkembangan ilmu dan teknologi
ditujukan agar semua individu yang berada di dalamnya bersedia dengan suka
rela mematuhi dan menasehati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku
tanpa paksaan.
Republik Indonesia.
sangat tepat, mengingat kondisi Indonesia yang dalam segala aspek geografis
bangsa dan satu negara masih dalam tahap awal pertumbuhan. Masih menurut
adopsi budaya, tetapi juga perubahan budaya (Jihad, dkk., 2010:48). Proses
pembudayaan terjadi dalam bentuk pewarisan tradisi budaya dari satu generasi
kepada generasi berikutnya, dan adopsi tradisi budaya oleh orang yang belum
sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran, jika memiliki sepuluh tanda-
4) rendahnya rasa hormat terhadap orang tua dan guru; 5) semakin kaburnya
perilaku yang merusak diri seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan sek bebas;
8) rendahnya rasa tanggung jawab sebagai individu dan sebagai warga negara;
9) menurunnya etos kerja, dan (10) adanya rasa saling curiga dan kurangnya
pada Bab I Pasal 1 adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik secara
optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas, memantapkan
lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan
didik dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat, menyiapkan
peserta didik agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis,
demikian, kualitas yang memadahi dan output merupakan suatu yang harus
kurikulumyang memadai.
watak peserta didik dan dapat mengembangkan, membangun peserta didik yang
yang positif terhadap peserta didik yang nantinya tercermin dalam kebiasaan
faktor yang sangat berpengaruh dalam pembangunan bangsa yang lebih baik
lagi. Pendidikan karakter harus dimulai dari sejak masih usia dini. Pada usia dini
manusia masih sangat mudah diarahkan kepada hal kebaikan, sehingga masih
mudah untuk membentuk nan membina karakter yang baik dan yang sering
seperti menulis di atas batu yang terbekas sampai usia tua, sedangkan
mengajarkan pada orang dewasa diibaratkan seperti menulis diatas air yang
cepat hilang tanpa bekas. Kiasan ini dinilai sangat tepat dan benar karena
karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini
sumber daya manusia (SDM) yang di miliki peserta didik baik berkaitan dengan
untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang
ada dalam dirinya melalui kegiatan kegiatan yang wajib maupun pilihan
participant meet regularly in a context specific to the activity; (4) requires effort; it
masyarakat dan orang tua, dan permainan yang berorientasi pada pendidikan.
peserta didik, mereka dilatih dan dididik untuk meningkatkan sikap disiplin,
kreatif, sopan, dan memiliki kemampuan untuk memimpin. Hal ini dapat dilihat
pada peserta didik yang mengikuti kegiatan pramuka dengan peserta didik yang
tidak mengikuti kegiatan pramuka yang ada di sekolah sangat berdampak pada
sifat yang ditimbulkan oleh masing-masing peserta didik tersebut. Peserta didik
yang mengikuti kegiatan pramuka lebih menonjolkan sifat yang berakhlak mulia,
patriotik, taat hukum, disiplin dibanding peserta didik yang tidak mengikuti
kegiatan tersebut, karena peserta didik tersebut telah terbiasa dengan peraturan-
peraturan yang dapat melatih karakter peserta didik terutama pada kedisiplinan
peserta didik.
sebagai pemimpin bangsa yang memiliki watak, kepribadian, dan akhlak mulia
serta keterampilan hidup prima. Hal ini dapat dilihat dari prinsip dasar metodik
Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Cinta alam dan kasih sayang semua
manusia; 3) Patriot yang sopan dan kesatria; 4) Patuh dan suka bermusyawarah;
5) Rela menolong dan tabah; 6) Rajin, terampil, dan gembira; 7) Hemat, cermat,
dan bersahaja; 8) Disiplin, berani dan setia; 9) Bertanggung jawab dan dapat
dipercaya; 10) Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan (Widodo, 2003: 73).
pendidikan pramuka merupakan salah satu jenis pendidikan nonformal yaitu jalur
dan berjenjang.
Santoso (2015) The scout movement exists as a tool for the formation of
attractive and fun activity but it also contains the values of education. Scouting
students aft er a full day through a learning process. Scoutmaster provide games
dan lain sebagainya. Dari kegiatan tersebut siswa akan memiliki kedisiplinan
yang tinggi, yang dimaksud kedisiplinan disini adalah suatu keadaan tertib
hal penting dalam suatu kegiatan. Seseorang tidak dapat menyelesaikan suatu
kegiatan dengan hasil optimal tanpa sikap disiplin. Disiplin adalah suatu sikap
dan ketertiban. Oleh karena, itu dibentuklah tata tertib sekolah. Namun akhir-
akhir ini tata tertib mulai menurun fungsimya. Hal ini disebabkan, disiplin yang
terbentuk adalah disiplin yang terpaksa, bukan karena kesadaran namun karena
Rasa disiplin harus ditanamkan kepada anak didik mulai dari kecil, anak
harus didik mengenal hak-hak orang lain di dalam lingkungan sosial, anak didik
harus dilatih menguasai diri. Hal semacam itu termasuk pembentukan kebiasaan
orang lain. Maka berarti sikap disiplin harus dimiliki setiap anak dalam aktifitas
Disiplin yang penulis maksud adalah disiplin yang meliputi disiplin waktu, disiplin
belajar, dan disiplin sikap. Ketepatan waktu yang ada pada diri peserta didik akan
menjadikan peserta didik memiliki disiplin waktu yang tinggi. Prilaku belajar baik
melalui latihan-latihan yang ditanamkan sejak dini. Sikap disiplin itu tidak akan
terwujud tanpa adanya latihan, kesadaran tinggi, dan disiplin itu tidak akan
muncul tanpa adanya keteraturan. Karena itu, disiplin harus ditanamkan secara
10
kebiasaan peserta didik. Oleh karena itu sekolah perlu menumbuhkan sikap
Salah satunya adalah kegiatan pramuka. Dari kegiatan pramuka inilah siswa
berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
Mandiri. Untuk mencapai visi tersebut, SD Negeri 12 Air Kumbang juga telah
meningkatkan budaya tertib dan sopan melalui pendidikan tata krama dan budi
membentuk karakter seperti yang telah ditetapkan dalam visi dan misi tersebut,
kegiatan ekstrakurikuler.
menemukan indikasi yang menunjukkan bahwa sikap disiplin peserta didik masih
rendah. Hal ini dapat diketahui dengan ditemukan masih banyaknya peserta didik
yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mencontek pada saat
kelas, tidak memakai seragam sesuai ketentuan, dan lain sebagainya. Untuk
dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Oleh karena itu, perlu modul
Permasalahan lain yang ditemui oleh peneliti melalui hasil observasi awal
yang kuat baik berupa materi maupun non materi. Hal ini juga diperkuat oleh
penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2015) yang menyatakan bahwa pihak
sarana prasarana, dan sekolah menyediakan dana yang berasal dari Bantuan
Operasional Sekolah (BOS). Selain dari pihak sekolah faktor lain adalah
SD Negeri 12 Air Kumbang. Saat ini hanya ada 2 pembina untuk membina 92
jumlah peserta pramuka di SD Negeri 12 Air kumbang. Hal ini di dukung juga
oleh penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2015) yang menyatakan bahwa,
pramuka.
Negeri 12 Air Kumbang adalah membuat buku panduan yang dapat dijadikan
melalui kegiatan pramuka di SD Negeri 12 Air Kumbang. Oleh karena itu peneliti
kegiatan pramuka. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan ibu
karakter disiplin peserta didik. Oleh karena itu, peneliti menilai perlu untuk
bagi siswa dan sekolah untuk menanamkan sikap disiplin di dalam diri siswa.
B. Identifikasi Masalah
bahwa sikap disiplin peserta didik masih rendah. Hal ini dapat diketahui
14
berupa materi maupun non materi. Hal ini juga diperkuat oleh penelitian
kumbang. Hal ini di dukung juga oleh penelitian yang dilakukan oleh
Air Kumbang. Oleh karena itu peneliti menilai perlu adanya buku
C. Perumusan Masalah
Kabupaten Banyuasin?
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Pendidikan.
2. Secara Praktis
1) Bagi Sekolah
lembaga sekolah.
3) Bagi Peneliti
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Pengembangan Modul
1. Pengembangan
proses ini biasanya disebut sebagai siklus R&D, yang terdiri dari mempelajari
pengujian.
produk tertentu yang bukan untuk menguji suatu teori, kemudian produk
produk dan uji produk yang perlu dilakukan, yaitu: 1) penelitian dan
produk awal; 4) uji coba awal; 5) revisi produk; 6) uji coba lapangan; 7) revisi
implementasi.
pembelajaran.
2. Modul Pembelajaran
lengkap dan berdirisendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar
muka. Oleh karena itu, penulisan modul perlu didasarkan pada prinsip-prinsip
dipelajari sendiri oleh peserta didik dan jika ia telah menguasainya, baru
artinya bahan belajar yang disusun didalam modul dapat dipelajari siswa
secara mandiri dengan bantuan yang terbatas dari guru atau orang lain. Jadi,
mengajar yang terkecil dan terencana, yang dipelajari oleh siswa sendiri
secara perseorangan, karena modul adalah suatu unit yang berdiri sendiri
dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk
dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai indikator
2009:64). Struktur modul ajar yang umum terdiri dari; penjelasan teori atau
aplikasi, contoh danilustrasi, lembar tugas untuk peserta didik, umpan balik
bagi peserta didik darihasil evaluasi oleh guru atau dosen (Arifin, 2009:64).
tidak beranak cucu, 5) hindari istilah yang sangat asing dan terlalu teknis, 6)
memotivasi, 11) ciptakan kesan modul sebagai bahan belajar yang hidup.
3. Karakteristik Modul
pada pihak lain; 2) self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit
media lain; 4) adaptif, modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi
tata letak.
Sebuah modul harus memenuhi kriteria modul yang baik, seperti yang
diungkapkan oleh Sanjaya (2012: 156), dalam sebuah modul minimal berisi
kegiatan belajar, berisi tentang materi yang harus dipelajari oleh siswa; 4)
item tes, soal-soal yang harus dijawab untuk melihat keberhasilan siswa
modul yang baik harus mencakup tujuan dan indikator pembelajaran yang
jawaban agar siswadapat melihat kebenaran jawaban dari soal yang telah
dikerjakan.
(Rahmaniyah, 2010:52).
pada tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan belajar seperti itu dilaksanakan
demikian, bahwa pendidikan adalah usaha yang sadar, teratur dan sitematis
didalam memberikan bimbingan atau bantuan kepada orang lain (anak) yang
tidak secara otomatis dimiliki oleh setiap manusia begitu ia dilahirkan, tetapi
khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga,
2011:27).Ciri khas yang dimiliki oleh suatu bendaatau individu. Ciri khas
watak, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang
berasal dari bahasa Latin “charakter”, yang antara lain berarti: watak, tabiat,
Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri
Indonesia dan istilah di atas karakter mempunyai arti watak, tabiat, dan
yang mempunyai sifat-sifat, watak, tabiat, dan kpribadian yang baik, berarti
Karakter yang baik menurut Maxwell dalam Wahyuni (2017) lebih dari
membedakan individu yang satu dengan individu yang lain. Hal tersebut
meliputi cara berperilaku setiap intividu yang berbeda, cara berpikir dan cara
pekerti baik dan akhlak mulia sehingga membentuk kepribadian yang luhur.
falsafah pancasila.
terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah
peserta didik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh
sekolah. Tujuan ini memiliki makna bahwa pendidikan karakter memiliki saran
untuk meluruskan berbagai tingkah laku anak yang negative menjadi positif
28
(Samani&Hariyanto,2003:45).
nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Implementasi
pribadi berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan
menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat (Tim IKIP
PGRI,2011:14).
ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang
juga bertujuan untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa
lain yang tidak sesuai dengan nilainilai budaya dan karakter bangsa yang
bermartabat.
berharga dan yang tidak berharga untuk dicapai (narwati, 2005:20). Menurut
dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaanya. Secara
terdapat pada pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam
menyadari akan pentingnya disiplin dalam waktu, tempat, dan tata tertib yang
5. Tolong-menolong.
Maksud dari darma cinta dan kasih sayang ialah apabila manusia dapat
kebersihan.
Darma ini berarti putra tanah air yang bertingkah laku halus, gagah
mempunyai satu tujuan satu kata hati dan sikap dalam mempertahankan
bangsa dan negara serta orang lain di atas kepentingan diri sendiri.
berkebangsaan.
lain yang kurang mampu dan sikap tahan uji, menerima segala bentuk
cobaan yang menimpanya. Bagi anggota Pramuka hal ini tercermin dari
sesuatu dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik. Senantiasa
Hal ini menimbulkan karakter kreatif yang tercermin melalui daya pikir
memiliki tekat yang kuat dan tetap pada satu pendirian. Karakter disiplin
tercermin dari kegiatan baris berbaris dan selalu tepat waktu dalam
seorang pemimpin yang dapat menjadi teladan. Hal ini tercermin bahwa
seorang Pramuka dilatih untuk selalu sigap dalam menerima tugas dan
siswa dibiasakan untuk selalu bersikap jujur. Seperti saat tepuk pramuka
apabila ada yang salah maka siswa dilatih untuk mengakuinya dan
berbedadari dirinya.
4. Displin
dimana mereka berada. Menurut Djamarah (2002: 12) disiplin adalah suatu
Disiplin bila dilihat dari segi bahasanya adalah latihan ingatan dan
peraturan atau ketentuan dan perintah. Arti disiplin secara lengkap adalah
disiplin.
1) Sikap mental yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil atau
kesungguhan hati, untuk mentaati segala hal secara cermat dan tertib.
disiplin adalah suatu keadaan dimana sesuatu itu berada dalam keadaan
tertib, teratur dan semestinya, serta tidak ada suatu pelanggaran baik
kesepakatan antaraguru dan siswa, serta hasil belajar pun berkurang, dan
disiplin sikap.
datang tanpa alasan.Adapun salah satu cirinya yaitu masuk kelas tepat
waktu, yangmana masuk kelas tepat waktu adalah sikap mental yang
lain,seperti halnya anak yang rajin tepat waktu dalam sekolah secarapsikologi
anak, anak dapat bangga dengan apa yang telah dilakukan,dan untuk siswa
lain akan dapat menjadi motivasi meraka untuk ikutselalu datang di sekolah
salah satunya adalah setiap pelajar harus turun kesekolah dan masukkelas
tepat waktu, tidak bisa dilalaikan. Ini adalah mutlaq harus ditaatioleh semua
orang lain. Misalnya disiplin untuk tidak marah, tidak tergesahgesah,dan tidak
40
dulu sebagai tingkah laku.Dari salah satu dari ciri kedisiplinan sikap yaitu,
belajarnyabermalas-malasan
external control, teknik ini adalah suatu teknik dimana disiplin peserta didik
yang tidak disiplin, sementara ganjaran diberkan kepada peserta didik yang
mempunyai disiplin tinggi. Kedua, teknik inner control atau internal control,
teknik inikebalikan dari teknik diatas. Teknik ini mengupayakan agar peserta
didik dapat mendisiplinkan diri sendiri. Dengan cara peserta didik disadarkan
akan pentingnya disiplin. Sesudah sadar, ia akan mawas diri dan berusaha
Jika teknik inner control ini yang dipilih oleh guru maka guruharuslah
bisa menjadi teladan dalam hal kedisiplinan, sebaba guru tidaka akan dapat
cooperatit control, teknik aiani adalah antarapendidik dan peserta didik harus
untuk menjadikan siswa lebih bertanggung jawab dan lebih tertib dalam
masing-masing sekolah.
pedoman yangdikenal dengan istilah tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah
merupakansalah satu alat yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk
2009: 109). Maka kewajiban untuk mentaati tata tertib sekolah adalah hal
menjadi dua, yaitu 1) faktor intern dan 2) ekstern. Yang dimaksud faktor
intern kedisiplinan adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa
meliputi kondisi dan kesehatan jasmani dari individu sejak lahir, keadaan
panca indera siswa terutama mata dan telinga. Sedangkan faktor psikologis
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar siswa, yakni: faktor
sosial meliputi: gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa,
alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa
dibutuhkan, karena orang tua /guru menjadi tempat utama dan pertama
dalam mengajar kedisiplinan peserta didik terutama dalam hal belajar kepada
peserta didik, selain itu dibutuhkan juga hubungan yang baik antara orang tua
suatu kegiatan dengan hasil optimal tanpa sikap disiplin. Disiplin adalah
tertib sekolah. Namun akhir-akhir ini tata tertib mulai menurun fungsimya. Hal
ini disebabkan, disiplin yang terbentuk adalah disiplin yang terpaksa, bukan
karena kesadaran namun karena takut pada hukuman. Oleh karena itu
C. Pendidikan kepramukaan
1. Pramuka
pramuka merupakan rangkaian dari kata “Pra”, Mu, Ka”. Pra yang merupakan
singkatan dari kata “praja” yang berarti rakyat atau warga. Mu singkatan dari
45
kata “Muda” yang berarti belum dewasa. Ka singkatan dari kata “karana”
berarti gerakan rakyat atau warga negara yang masih muda yang sanggup
1. Pramuka Siaga
Biasanya anggota siaga barada pada Sekolah Dasar (SD) dari kelas 1
Pramuka Penggalang
tahun. Anggota penggalang berada pada Sekolah Dasar (SD) pada kelas
3. Pramuka Penegak
Para anggota penegak sendiri biasanya memiliki sifat ingin mencari jati
diri, memiliki semangat yang kuat, kamauan yang kuat, agresif, sudah
4. Pramuka Pandega
karakter selalu diselipkan dalam setiap materi yang ada. Kebanyakan materi
Tingkat Lanjut (KPL). Anggota pramuka dewasa yang telah menikuti KMD
Kegiatan yang dilakukan yaitu seperti bakti social, kerja bakti, penanaman
Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan
kontribusi positif. Hal ini kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan pada sebuah
itu dapat berlaku untuk siapa sajaserta dapat diselenggarakan dimana saja;
48
tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader
gerakan pramuka.
49
pramuka.
mempunyai jiwa korsa (rasa setia kawan), 6) berbakti kepada orang tua dan
dan membina kaum muda Indonesia dengan tujuan agar mereka menjadi
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental dan tinggi moral,
menjadi warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan
masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri
bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam
akhirnya pembetukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (Kwarcab Bantul,
2010:4).
kepramukaan akan mempunyai dua nilai, yaitu 1) nilai formal, atau nilai
generasi muda.
1. Pendidikan Kepramukaan
dalam arti luas tersebut adalah menjadikan peserta didik sebagai manusia
yang mandiri, peduli, bertanggung jawab dan berpegang teguh pada nilai dan
Pendidikan dalam arti luas bertumpu pada empat sendi atau soko
umum yang cukup luas dan untuk dapat bekerja secara mendalam dalam
beberapa hal. Ini juga mencakup belajar untuk belajar, agar dapat
hidup yang luas, termasuk hubungan antar pribadi dan hubungan antar
Indonesia.
positif yang diajarkan dan ditanamkan kepada para anggota pramuka. Nilai-
nilai ini merupakan nilai moral yang menghiasi perilaku anggota pramuka.
53
dan keterampilan yang dikuasai anggota pramuka. Tri Satya merupakan kode
Pramuka. Dasa Dharma merupakan kode moral yang wajib dihafal dan
alam.
yang dimiliki peserta didik. Pendidikan tersebut terjadi pada saat peserta didik
membentuk kedisiplinan siswa yaitu, Peraturan Bars Berbaris (PBB) dengan skor
287, upacara dengan skor 286, perkemahan dengan skor 283, pembentukan
(teori dan praktik) dan peraturan, 2) ada perbedaan sikap kedisiplinan antara
siswa yang aktif dan tidak aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan α
< 0.05.
SMA Negri 1 Sinjai borong yang utama adalah dijadikan sebagai salah satu
wadah yang menarik bagi siswa untuk memanfaatkan waktu luang yang sebaik-
terjadidisekolah baik dari pelanggaran disiplin dan kenakalan remaja. Oleh sebab
sehingga melalui kegiatan ekstrakulikuler siswa dapat dilatih dengan mudah dan
jawab merupakan sarana yang tepat untuk membentuk karakter tanggung jawab
penga-laman yang dimiliki oleh Pembina Pramuka, kesadaran dan motivasi diri
peserta didik, dana, sarana dan prasarana, dukungan dari orang tua, dan
menggunakan teknik uji t (paired samples test) analisis sebelum dan sesudah
students in SMP district Karawang. The results obtained from studies that have
activities at school is pretty good, marked by the role of schools that support both
morally and materially. Extra curricular activities have also been carried out in
learners so great while inhibiting the infrastructure is not so adequate, only in the
Gurumenanamkan disiplin melalui teknik inner control yaitu guru menjadi teladan
bagisiswanya, kegiatan peneladan yang dilakukan oleh guru berupa guru tidak
pernahterlambat datang kesekolah, cara berpakaian guru yang rapi dan sopan,
tutur katadan bahasa yang digunakan baik dan sopan serta mengajarkan sopan
perhatian,motivasi dan dukungan dari orang tua membuat anak menjadi tidak
disiplin.
strategi ini ialah sistem komunikasi yang mengoreksi sendiri, yang memodifikasi
yang tidak sportif dan faktor lingkungan peserta didik yang negatif.
kerjasama seluruh guru dengan stakeholder yang ada sangat diperlukan untuk
dari seluruh pihak yang ada dalam lingkungan sekolah, 3) agar siswa di suatu
kegiatan yang bermutu dan berkualitas agar suatu kegiatan dapat terlaksana
statistics testing the hypothesis that notes that the value (t) obtained from the
calculation (t_count) = 35.55 is greater than the value (t) obtained from the
Aji. (2016) The results of this study show that: 1) Process and the
Law No. 12 of 2010 on the Scout Movement as well as the results of the Decision
is the limited budget of the school, there are still some students who consider
scout merely conducting school alone, coupled with lack of parental knowledge
performing arts, sports hall rental, BOS and the assistance of the Department of
Sumarlika (2015) From the result of this study can be concluded that the
as 87.7% of students strongly agree with the scouts in shaping the character of
actively follow a good scout activities held in school and outside school.
belajar, disiplin mentaati tata tertib belajar, serta disiplin dalam menjaga dan
pramuka antara lain berisi kegiatan baris berbaris, tali temali, ketangkasan
pemberian contoh dan teladan yang baik oleh pembina pramuka, melatih siswa
fokus dan mentaati peraturan yang telah diberikan. Respon (tanggapan) dan
menyusun kegiatan sehingga benar-benar melatih siswa menjadi lebih baik, aktif
disiplin belajar siswa termasuk dalam kategori tinggi dan untuk lingkungan belajar
termasuk dalam kategori baik sedangkan untuk prestasi belajar termasuk dalam
regresi Y= 8,29 + 0,38 X1 + 0,44 X2. Uji keberartian persamaan regresi dengan
uji F, diperoleh Fhitung sebesar 42,45> dari Ftabel sebesar 3,08 yang berarti
signifikan terhadap prestasi belajar, maka hipotesis peneliti (Ha) diterima dan
terletak pada kriteria sampel dan indikator teori yang dikembangkan, selain itu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
antaralain sumber daya pendidik dan sarana dan prasarana yang memadahi
dimulai pada tanggal 01 April 2018 sampai 01 Oktober 2018. Adapun jadwal
C. Metode Penelitian
Development/R&D. Menurut Borg & Gall (1989: 782) dan Plomp (2013: 13) R &
dan menguji suatu produk. Produk yang dikembangkan adalah suatu bahan ajar
pengembangan Dick and Carrey, yaitu suatu proses penelitian yang digunakan
kerja yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey. Model pengembangan Dick and
Implementation dan Evaluation (Dick, Carey & Carey 2001: 4). Model ADDIE ini
dari model tersebut memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya mulai
penelitian ini berupa modul modul pembelajaran karakter disiplin melalui kegiatan
pramuka.
melalui kegiatan pramuka. Sedangkan sasaran uji coba adalah Sekolah Dasar
pembelajaran.
66
pembelajaran.
materi yang sesuai dengan jenjang pendidikan siswa, dan soal soal
tiga tipe evaluasi formatif yaitu uji perorangan (one to one), uji kelompok
belajar dalam mencapai tujuan. Bukan hanya untuk ini, singkatnya hasil
Design &
Develop Develop & Conduct
Assess Needs White Develop Intstuctio Select Formative
To Identifly Performance Assessment nal Instuctional Evaluation
Goal Objectives Instruments Strategy Materials of
Instruction
Analyze
Learners and
Context
tahap satu sampai tahap delapan yaitu pada tahap mendesain dan
Expert Reviews
One To One
Hasil uji coba ini dianalisis sehingga menghasilkan saran saran dan
revisi.
4. Revisi, saran saran dan hasil validasi pakar dijadikan dasar untuk
merevisi prototype.
siswa non subjek penelitian dalam kelompok kecil (small group) untuk
tersebut serta hasil pekerjaan siswa dilakukan analisis dan revisi revisi
terhadap modul.
7. Field Test, pada tahap ini sama halnya dengan langkah nomor 5
G. Instrumen Penelitian
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dengan
demikian, instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan atau materi yang
Tabel 2
Instrumen Ahli Materi
BUTIR
A. Aspek pendekatan penulisan
1. Kesesuaian materi dalam bahan ajar dengan tata Laksana
Kegiatan Kepramukaan Tingkat Sekolah Dasar (Pramuka
Siaga)
2. Kejelasan menghubungkan pendidikan karakter dengannilainilai
yang terkandung dalam kegiatan kepramukaan
3. Penyajian dalam mendorong siswa mampu meningkatkan sikap
disiplin
B. Aspek Kebenaran Konsep
1. Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian konsep materi yang disajikan dengan modul
3. Kesesuaian materi dengan contoh-contohnya
4. Kesesuaian materi dengan fakta-fakta yang akurat
5. Kesesuaian materi dengan alur piker
6. Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran
C. Aspek Kedalaman dan Keluasan Konsep
1. Kedalaman materi sesuai dengan psikologi siswa
2. Kejelasan penggunaan informasi baru
3. Kesesuaian penyajian modul dengan kehidupan sehari-hari
D. Aspek Kebahasaan
1. Penggunaan EYD dalam penyajian materi
2. Penggunaan kalimat yang tidak menimbulkan penafsiran ganda
3. Penggunaan bahasa yang sederhana, jelas dan mudah
dipahami oleh peserta didik
4. Pengunaan simbol, bahasa asing, dan nama ilmiah
5. Bahasa yang digunakan komunikatif dan interaktif
F. Aspek Kualitas Kelengkapan
1. Kejelasan petunjuk modul
2. Kegiatan praktikum dapat membantu siswa dalam
memahamiMateri
G. Aspek Penyajian
1. Sistematika penyajian materi
2. Kejelasan deskripsi langkah-langkah aktivitas belajar peserta
didik
3. Kesesuaian jenis atau bentuk penilaian dengan
tujuanpembelajaran
H. Aspek Penerapan Pendidikan Karakter Disiplin
1. Mengimplementasikan komunikasi personal
2. Mengimplementasikan kepekaan komunikasi
3. Mengimplementasikan kepekaan memahami orang lain
4. Mengimplementasikan relasi kemanusiaan/pelatihan
hubunganpersonal
73
Tabel 3
Instrumen Ahli Media
BUTIR
A. Aspek Penampilan Fisik
1. Penampilan sampul modul menarik
2. Gambar atau ilustrasi menarik perhatian siswa
3. Pengemasan tugas dan latihan menarik bagi siswa
4. Bentuk dan atauukuran huruf mudah dibaca
5. Bentuk dan ukuran huruf yang digunakan konsisten dari
halamanke halaman
6. Kesesuaian antara judul, sub judul, dan atau naskah
7. Kesesuaian forrmat yang digunakan
8. Kemampuan penampilan fisik modul dalam mendorong minat
baca siswa
9. Kejelasan tulisan dan gambar
B. Aspek Kualitas Kelengkapan
1. Kejelasan petunjuk modul
2. Kegiatan praktikum dapat membantu siswa dalam
memahamimateri
Sumber : Fauzi (2015: 29-32).
Tabel 4
Instrumen Ahli Pendidikan
BUTIR
C. Aspek pendekatan penulisan
1. Kesesuaian materi dalam bahan ajar dengan kurikulum 2013
2. Kejelasan menghubungkan pendidikan karakter disiplindengan
nilai-nilai pendidikan kepramukaan
3. Penyajian dalam mendorong siswa aktif dalam pembelajaran
D. Aspek Kebenaran Konsep
1. Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian konsep materi yang disajikan dengan modul
3. Kesesuaian materi dengan contoh-contohnya
4. Kesesuaian materi dengan fakta-fakta yang akurat
5. Kesesuaian materi dengan alur pikir
6. Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran
E. Aspek Kedalaman dan Keluasan Konsep
1. Kedalaman materi sesuai dengan psikologi siswa
2. Kejelasan penggunaan informasi baru
3. Kesesuaian penyajian modul dengan kehidupan sehari-hari
F. Aspek Kebahasaan
1. Penggunaan EYD dalam penyajian materi
2. Penggunaan kalimat yang tidak menimbulkan penafsiran ganda
3. Penggunaan bahasa yang sederhana, jelas dan mudah
dipahami olehpeserta didik
4. Pengunaan simbol, bahasa asing, dan nama ilmiah Bahasa
yang digunakan komunikatif dan interaktif
I. Aspek Kualitas Kelengkapan
74
A. Angket.
pramuka. Jenis angket dalam penelitian ini adalah angket langsung yang
penelitian ini adalah instrumen angket yang mengacu pada indikator. Skor
B. Dokumetasi.
C. Wawancara
modul.
D. Tes
menggunakan modul.
76
instrumen layak untuk digunakan sebagai alat mengumpulkan data dan data
instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan
hasil penelitian yang valid dan reliabel. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
instrumen yang berupa tes harus memenuhi validitas konstruksi dan validitas
isi, sedangkan untuk instrument yang non tes digunakan untuk mengukur
validitas pada penelitian ini menggunakan instrument non tes oleh karena itu,
sebagai berikut.
a. Validitas Modul
Χ=
Keterangan :
Χ : skor rata-rata
n : jumlah penilai
ΣX : jumlah skor (Sudjiono, 2011: 5).
Tabel 6
Konfersi Rerata Skor
Nilai Kreteria Interval Rerata Skor
A Sangat Baik 4, 21< X
B Baik 3, 40< X ≤ 4, 21
C Cukup Baik 2, 60< X ≤ 3, 40
D Kurang Baik 1, 79 < X ≤ 2, 60
E Sangat Kurang Baik X ≤ 1,79
Sumber : Sudjiono, (2011: 5).
78
b. Kepraktisan Modul
analisa data pada uji kepraktisan modul menggunakan kelas interval yaitu
skor maksimum yang diperoleh dari perkalian jumlah butir valid dengan
butir valid dengan nilai terendah, maka hasil skor diperoleh dengan
prinsip para ahli, maka hasil skor yang diperoleh yaitu dengan
Tabel 7
Kriteria Kepraktisan Modul PembelajaranKarakter
Disiplin Melalui Kegiatan Pramuka
Kategori Penilaian Interval Nilai
Praktis (Smin+p)≤S≤Smax
Tidak Praktis Smin≤S≤(Smin+p-1)
Sumber : Sugiyono (2010: 170).
Keterangan :
S : Skor responden
Smin : Skor terendah
p : Panjang kelas interval
Smax : Skor tertinggi (Sugiyono, 2010: 170).
79
c. Efektivitas Modul
SPSS versi 20.00. Analisis tersebut dilakukan dengan uji statistik t-test
dependent (paired sample t-test). Paired sample t-test yaitu uji statistik
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Pengembangan Modul
Implementation dan Evaluation (Dick, Carey & Carey 2001: 4). Tahapan
a. Analisis Produk
penelitian yang relevan. Selain itu analisis produk juga dilakukan dengan
materi belum menyentuh secara spesifik tentang kegiatan dalam hal ini
diperlukan bahan ajar yang tepat untuk menyampaikan materi dengan jelas
pembelajaran.
yang tepat dan sederhana serta mudah dipahami yaitu modul pembelajaran
dapat membantu pembina serta guru sekolah dan siswa dalam proses
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
TUJUAN
SASARAN
DEFINISI KONSEP
DEFINISI OPRASIONAL
INDIKATOR KEBERHASILAN
RUANG LINGKUP
SARAN CARA MENGGUNAKAN MODUL
PRAMUKA PENGGALANG
KARAKTER DISIPLIN
PEMBENTUKAN DISIPLIN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN
KEDISIPLINAN PRAMUKA PENGGALAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
KEGIATAN PEMBELAJARAN II
KEGIATAN PEMBELAJARAN III
KEGIATAN PEMBELAJARAN IV
DAFTAR PUSTAKA
84
c. Validasi Ahli
penilaian, saran dan masukan dari validator yaitu oleh para ahli.
Modul ini divalidasi oleh 1 orang ahli media yaitu Bapak Dr.
dan komentar terhadap media dengan cara mengisi angket yang telah
disediakan.
selanjutnya diolah dan dikonversi menjadi nilai jadi dalam bentuk skala 5.
Adapun skor hasil validasi modul dapat dilihat pada tabel berikut ini.
85
Tabel 8
Hasil Validasi Ahli Media
No Aspek Penilaian Nilai Skor Interval Rerata
Skor
1 Penampilan sampul modul 4
2 Gambar atau ilustrasi 3
menarik perhatian siswa
3 Pengemasan tugas dan 3
latihan menarik bagi siswa
4 Bentuk dan atauukuran 4
huruf mudah dibaca
5 Bentuk dan ukuran huruf 5
yang digunakan konsisten
dari halaman ke halaman
6 Kesesuaian antara judul, 4
sub judul, dan atau naskah
7 Kesesuaian forrmat yang 4
digunakan
8 Kemampuan penampilan 4
fisik modul dalam
mendorong minat baca
siswa
9 Kejelasan tulisan dan 3
gambar 3, 40< 3,80 ≤ 4,
10 Kesesuaian materi dengan 4 21
pramuka penggalang
11 Kesesuaian materi dengan 4
penguatan karakter disiplin
pramuka penggalang
Total Skor 42
Rata Rata Skor 3,8 Baik
keseluruhan 42 dengan nilai skor rata rata adalah 3,8, sehingga bila
terdiri dari 19 butir skor valid.Validasi materi oleh ahli materi kemudian
menjadi nilai jadi dalam bentuk skala 5. Adapun skor hasil validasi modul
Tabel 9
Hasil Validasi Ahli Materi
No Aspek Penilaian Skor Interval Rerata
Skor
1 Kesesuaian materi dalam bahan ajar 4
2 Kejelasan menghubungkan 3
pendidikan karakter Disiplin
dengankegiatan kepramukaan
3 Penyajian dalam mendorong siswa 3
untuk meningkatkan sikap kerja sama
4 Kesesuaian rumusan tujuan 3
pembelajaran
5 Kesesuaian konsep materi yang 4
disajikan dengan modul
6 Kesesuaian materi dengan contoh- 3
contohnya
7 Kesesuaian materi dengan fakta-fakta 4
yang akurat
8 Kesesuaian materi dengan alur pikir 3
9 Kesesuaian rumusan tujuan 4
pembelajaran
10 Kedalaman materi sesuai dengan 3
psikologi siswa
11 Kejelasan penggunaan informasi baru 3
12 Penggunaan EYD dalam penyajian 4
materi
13 Penggunaan kalimat yang tidak 4
menimbulkan penafsiran ganda
14 Penggunaan bahasa yang sederhana, 4 3, 40< 3,35 ≤ 4,
jelas dan mudah dipahami oleh 21
peserta didik
15 Kegiatan praktikum dapat membantu 4
siswa dalam memahami Materi
16 Kejelasan petunjuk modul 3
17 Sistematika penyajian materi 4
18 Kejelasan deskripsi langkah-langkah 3
aktivitas belajar peserta didik
19 Kesesuaian jenis atau bentuk 4
penilaian dengan tujuan pembelajaran
Total 67
Nilai Skor Rata Rata 3,53 Baik
keseluruhan 67 dengan nilai skor rata rata adalah 3,53, sehingga bila
88
interval yaitu skor maksimum yang diperoleh dari perkalian jumlah butir
perkalian jumlah butir valid dengan nilai terendah, maka hasil skor
Prakis : (Smin+p)≤S≤Smax
Dari hasil uji coba maka diperoleh hasil skor sebagai berikut.
Tabel 11
Hasil Skor Uji Kepraktisan Modul
Skor tertinggi : 82
Skor terendah : 65
Dari hasil uji coba di atas, maka dapat diketahui bahwa modul
besar nilai skor rata rata responden sebesar 72 lebih besar atau sama
dengan skor minimal ditambah interval yaitu 65 dan lebih kecil atau sama
memiliki tingkat pemahaman yang baik dan mudah dimengerti oleh peserta
didik.
validasi oleh ahli dan revisi, uji lapangan dan produk akhir. Analis produk
dan wawancara. Hasil wawancara dengan guru dan pembina telah diketahui
pembinaan karakter disiplin yaitu belum adanya modul, sehingga perlu adanya
Sesuai hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa, proses
sebuah media yang mampu menjelaskan materi secara lengkap dan jelas.Media
tersebut adalah modul, karena modul memiliki materi yang lebih lengkap mulai
Selain itu modul juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang mampu
perhatian peserta didik agar termotivasi untuk mempelajari modul serta siswa
pembelajaran.
diperoleh dari data validasi para ahli dan uji coba.Validasi dilakukan untuk
dengan cara meminta bantuan kepada paraahli untuk menilai modul sesuai
dengan bidang yang dikuasai. Validasi dilakukanuntuk menilai modul dari empat
penilaian validasi modul pembinaan karakter disiplin oleh ahli materi, ahli media
1) Ahli Media
93
menggunakan skala likkert maka skor keseluruhan 42 dengan nilai skor rata rata
adalah 3,8, sehingga bila dilihat pada tabel kriteria kelayakan modul
kategori baik, jadi dapat disimpulkan bahwa ahli media menyatakan modul
rata rata adalah 3,53, sehingga bila dilihat pada tabel kriteria kelayakan modul
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa besar nilai skor rata rata
responden sebesar 72 lebih besar atau sama dengan skor minimal ditambah
interval yaitu 65 dan lebih kecil atau sama dengan skor maksimal yaitu 82
kelayakan fungsi dan manfaat media dalamkategori “sangat layak”. Untuk hasil
aspek karakteristik modul sebagai media pada uji lapanganyang ditinjau dari
nilai 919, sehingga apabila dilihat pada aspek karakteristikmodul sebagai media
pembelajaran sebagai mediapada uji lapangan yang ditinjau dari peserta didik
12 Air Kumbang.
pada 30 siswa diperoleh jumlah skor 4164 dengan presentase 86,75% sehingga
sebagaisumber belajar baik bagi guru maupun peserta didik dalam proses
Zulbidah dan Sailan (2015) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
penjelajahan. (2) Cara pembinaan yang diberikan kepada anggota pramuka yang
yaitu pertama dari pihak sekolah, dengan memberikan sarana dan prasarana
pramuka SMA Muhammadiyah Kalosi adalah guru dari sekolah yang telah
ketiga minat siswa, keempat dukungan orang tua, berupa dukungan moriil dan
misalnya dalam perkemahan biasanya dana dari sekolah tidak cukup, dan juga
96
Kegiatan Pramuka terhadap kedisiplinan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Terusan
Nunyai Tahun Ajaran 2016/2017.Menurut hasil olah data dapat di katakan tingkat
pelangaran siswa terhadap tata tertib di sekolah setelah ada Kegiatan Pramuka
peningkatan tingkat kedisiplinan siswa dari setiap tata tertib di sekolah setelah
siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Zuhaerini (2018) dengan hasil
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
meminta bantuan kepada para ahli untuk menilai modul sesuai dengan
dengan saran para ahli, 4) uji lapangan dan produk akhir, modul diujikan
2. Kelayakan modul dinilai berdasarkan hasil uji lapangan oleh siswa. Uji
B. Keterbatasan Produk
modul pembelajaran Pembinaan karakter disiplin ini masih terbatas pada isi
materi yang hanya berisi tentang materi Pembinaan karakter disiplin, selain itu
tidak adanya media pendukung lain berupa video pembelajaran yang dapat
pembelajaran secara keseluruhan bagi siswa dan mempermudah siswa dan guru
D. Saran
yang baik serta dapat menanamkan karakter disiplin yang kuat dalam diri
siswa.
warna sesuai dengan kelayakan modul yang sudah dinilai oleh para ahli
dalam penelitian agar siswa dapat lebih memahami materi dalam modul.
101
DAFTAR PUSTAKA
Miles, M.B. & Huberman, A.M. (1986).Analisis data kualitatif (diterjemah-kan oleh
Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta. UI Press.
Santoso, S. & Hikmah, A.N. (2015). Upaya Pembentukan Karakter Siswa Melalui
Kegiatan Ekstra Kurikuler Pramuka Di SDIT Salsabila 2 Klaseman
Siduharjo Ngaglik Sleman. Al-Bidayah. Jurnal Pendidikan Dasar Islam.
Vol. 7 No. 1.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.