Anda di halaman 1dari 16

Laporan praktikum ke-3 Tanggal Mulai : 15 Oktober 2020

MK. Dietetika Penyakit Infeksi Tanggal Selesai: 18 Oktober 2020


dan Defesiensi

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PENDERITA HEPATITIS

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
1. Adistia Widani Putri ( 5183240009 )

2. Afifah Maghfirah Nst ( 5183540009 )

3. Elfriede Aritonang ( 5183540014 )

4. Salsabila Putri Aldira ( 5183540013 )

5. Sheila Alifia ( 5183240010 )

6. Desy Pasaribu (5183240024)

Dosen Pengampu:
Rasita Purba, M. Kes
Erni Rukmana, S.Gz., M.Si
Tyas Permatasari, S Gz., M.Si

PROGRAM STUDI S1 GIZI


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
GAMBARAN KASUS PENYAKIT HATI

Nyonya L berusia 49 tahun, berat badan biasa 67 kg dan berat badan sekarang 75 kg
serta tinggi badannya 155 cm, tinggal bersama anak dan suami, mempunyai 6 orang
anak. Ny. L dahulu bekerja sebagai penyanyi di Café . Sudah 1 tahun Vacum dari
pekerjaannya. Pasien MRS 10 Maret 2018. Pasien mengeluh mual, muntah darah, nyeri
perut sebelah kanan atas, muntah darah dan BAB hitam, selain itu pasien juga terlihat
pucat dan konjuntiva kuning dengan ascites, terdapat odeme di kaki dan tangan. Dokter
mendiagnosis bahwa Ny. L menderita sirosis hepatis. Riwayat penyakit dahulu hepatitis
B dan sirosis hepatis awal. Ny L sebelumnya sudah pernah dirawat di RS sebanyak 2
kali.

DATA PASIEN PENDERITA HATI


A. Identitas Pasien
Nama : Ny. L
Usia : 49 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Diagnosis Medis : Sirosis Hepatitis

B. Data Subjektif
1. Keluhan utama
 Mual
 Muntah darah
 Nyeri perut sebelah kanan atas
 Muntah darah
 BAB hitam

2. Kondisi Pasien Sekarang Terkait Gizi


Hasil pemeriksaan klinis pasien yang bernama An. B yaitu Terlihat pucat dan
konjuntiva kuning dengan ascites, Odeme di kaki dan tangan
3. Riwayat Makan Dahulu
 Makan 2-3 kali sehari (tidaktentu)
 Sering makan diwarung – warung pinggir jalan / terminal
 Sayur yang sering dikonsumsi : tumis kangkung, bening bayam, dan tumis
kacang panjang
 Setiap hari mengkonsumsi gorengan (bakwan, mendoan), sekali makan 3-
5 gorengan
 Sering mengkonsumsi minuman berenergi tinggi dan minuman bersoda (
soda gembiira, sprite, coca – cola ) 3x / minggu, sekali minum
menghabiskan 1 botol kecil
 Sering mengkonsumsi kopi 4-5 kali / hari, 1 gelas belimbing sekali minum
 Mengkonsumsi alcohol semasa muda, setiap minum habis 1 botol besar
 Jarang makan buah
 Menyukai ikan asin kering ( gereh teri ), setiap hari bias menghabiskan 1
toples gereh teri yang sebelumnya sudah direndam dalam air selama 1-2
jam kemudian digoreng

C. Data Objektif

1. Data Antropometri
BB : 67 kg
BB Aktual : 75 kg
BB Kering : 57.8 kg
Asites Ringan = - 2.2 kg
Odema sedang = 20% x BBA = 20% x 75 kg = 15 kg
(bengkak kaki dan tangan)
BB Kering = 75 - (2.2 + 15)
= 75 – 17.2
= 57.8 kg
TB : 155 cm
BB Ideal : (155-100) - 15% ( 155 – 100 )
: 46.75 kg
D. Data Pemeriksaan Biokimia Pasien
Hasil Normal Interprestasi
SGOT 100 μ/ l < 35 μ/ l Tinggi
SGPT 66 μ/ l < 45 μ/ l Tinggi
Hemoglobin 10 g/dl 14 – 18 g/dl Normal
Kreatin 1.9 0.9 – 1.3 Tinggi
Ureum 35 <50 Normal
Trombosit 105 000 sel / ul 150.000 – 450.000 Rendah
sel /ul
Leukosit 4300 μ/ l 4800 – 10800 μ/ l Rendah
Hematokrit 28,5 % 42 – 52 % Rendah
Bilirubin direk 5,5 mg/dl 0,3 – 1,2 mg/dl Tinggi
Albumin 3,12 g/dl 3,4 – 4,8 mg /dl Rendah
Kolesterol total 180 mg/dl <200 mg / dl Normal
Glukosa darah 80 mg/dl 60 – 140 mg/dl Normal
sewaktu
Elektrolit
Natrium 147 136 – 145 Tinggi
Kalium 5.8 3.3 – 5.1 Tinggi
Klorida 106 98 – 106 Tinggi

E. Clinis / Fisik
 Terlihat pucat dan konjuntiva kuning dengan ascites
 Terdapat odeme di kaki dan tangan
F. Obat Yang Diberikan ;
-
G. Kondisi Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi Nyonya L tergolong menengah kebawah karena
Nyonya L tinggal bersama anak dan suami, mempunyai 6 orang anak.Ny. L
dahulu bekerja sebagai penyanyi di Café. Sudah 1 tahun Vacum dari
pekerjaannya, sehingga pendapatan dari keluarga Nyonya L berkurang.
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI ASUHAN GIZI

Nama :Ny. L Jenis Kelamin : Perempuan (CH 1.1.2)

Umur : 49 Tahun (CH 1.1.1)

Diagnosa Dokter : Sirosis Hepatis (Fase Stabilisasi)

Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

1. Screening Gizi
Tujuan Diet : Tujuan : Antropometri :
a. Antropometri
NC-3.4 Kenaikan
Sirosis Hati 1. Meningkatkan 1. Agar pasien dan Dilakukannya
 BB biasanya : 67 kg
berat badan yang
dengan Status gizi regenerasi jaringan keluarga pengukuran berat
 BB Aktual : 75 kg AD-
tidak diinginkan
obesitas pada hati dan mencegah memiliki badan terkait berat
1.1.2
dihubungkan
IMT 31.21, kerusakan lebih pemahaman badan aktual denga
 Peningkatan BB : 8 kg AD- dengan
dengan lanjur dan/atau terkait penyakit berat badan kering.
1.1.4 penumpukkan
peningkatan BB 8 meningkatkan fungsi hati terkhusus
 BB Kering: 57.8 kg cairan adanya Biokimia(Setiap
kg, serta BB jaringan hati yang
Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

 BB Ideal : 46.75 kg kering 57.8 kg. ascites tingkat tersisa. sirosis hepatis. Pemeriksaan)
 TB : 155 cm AD-1.1.1 ringan dan odema 2. Mencegah 2. Agar pasien dan
Dilakukan
 IMT : 31.21 kg/m2 AD- tingkat sedang katabolisme protein. keluarga
pengukuran kadar
1.1.5 ditandai hasil 3. Mencegah penurunan mematuhi diet
biokimia pasien.
diagnose sirosis berat badan atau yang diberikan
hepatis dengan peningkatan berat 3. Agar pasien dan  Menurunkan
b. Biokimia
perhitungan BB badan jika kurang. keluarga kadar SGOT dan
 SGOT 100 μ/ l (< 35 μ/ l)
SGOT (↑) kering 57.8 kg 4. Mencegah dan mengetahui SGPT menajdi
 SGPT 66 μ/ l (< 45 μ/ l)
dari BB aktual 75 mengurangi resiko mengenai normal pada
 Hemoglobin 10 g/dl (14 – SGPT (↑)
kg. terjadinya makanan yang SGOT < 35 μ/ l
18 g/dl) BD-1.10.1
Hemoglobin (↓) dan SGPT < 45 μ/
 Kreatin 1.9 mg/dL (0.9 – komplikasi. boleh diberikan
Keratin (↑) 5. Memperbaiki kualitas dan tidak boleh l.
1.3 mg/dL)
NI 1.3 hidup. diberikan  Meningkatkan
 Ureum 35 (<50) BD-1.2.2
4. Agar pasien dan hemoglobin
Asupan energi
Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

 Trombosit 105 000 sel / Trombosit (↓) yang berlebih Prinsip Diet : keluarg menjadi normal
ul (150.000 – 450.000 sel dikarenakan mengetahui 14 – 18 g/dl
Energi Tinggi dan
/ul) berlebihnya mengenai pola  Menurunkan
Natrium Rendah
Leukosit (↓) mengkonsumsi makan gizi kadar keratin
 Leukosit 4300 μ/ l (4800
makanan Syarat Diet: seimbang pada mejadi normal
– 10800 μ/ l) BD-1.11.7 Hematocrit (↓)
 Hematokrit 28,5 % (42 – berminyak dan 1. Kebutuhan energi 25 penderita 0.9 – 1.3 mg/dL
Bilirubin (↑)
52 %) BD-1.10.2 sering minuman – 40 kkal/kg BB/hari pneyakit hati  Meningkatkan
 Bilirubin direk 5,5 mg/dl yang mengandung yaitu: khususnya trombosit
(0,3 – 1,2 mg/dl) BD-1.4.6 Albumin (↓) kafein dan soda = 25 x 57.8 = 1445 kkal sirosis hepatis menjadi normal
 Albumin 3,12 g/dl (3,4 – serta konsumsi 2. Kebutuhan protein 1 150.000 –
Sasaran:
4,8 mg /dl) BD-1.11.1 alkohol ditandai – 1.5 g/kg BB/hari 450.000 sel /ul
 Kolesterol total 180 dengan IMT 31.2 yaitu: Pasien dan  Meningkatkan
mg/dl (<200 mg / dl) = 1.5 x 57.8 keluarga pasien leukosit menjadi
NC 1.1 Kesulitan
BD-1.7.1 = 86.7 g normal 4800 –
Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

 Glukosa darah sewaktu mengkonsumsi = 346.8 kkal Tempat: 10800 μ/ l


80 mg/dl (60 – 140 makanan 3. Kebutuhan lemak 20  Meningkatkan
Ruangan pasien
mg/dl) dihubungkan - 25% dari nenergi Hematocrit
Natrium (↑) dengan gejala total yaitu: Waktu: menjadi normal
 Natrium 147 (136 – 145 )
BD-1.2.5 Kalium (↑) mual dan muntah = 20% x 1445 kkal 42 – 52 %
15 – 20 menit
 Kalium 5.8 (3.3 – 5.1) darah dikaitkan = 289 kkal  Menurunkan
Klorida (↑)
 Klorida 106 (98 – 106) dengan diagnosis = 32.1 g Metode:s Bilirubin menjadi
BD-1.2.6 penyakit sirosis 4. Kebutuhan normal 0,3 – 1,2
Konseling dan
Keadaan pucat hepatis Karbohidrat 45 – mg/dl
pemberian
c. Fisik-Klinis dengan 65% yaitu:  Menurunkan
NC 2.2 intervensi gizi
 Konjungtiva menguning konjungtiva = 65% x 1445 Albumin menjadi
Perubahan nilai = 939.25 kkal Metode:
PD-1.1.6 kuning, terdapat normal 3,4 – 4,8
laboratorium = 234.81 g
 Pucat ascites tingkat Menggunakan mg /dl
dihubungkan 5. Kebutuhan natrium
 Ascites PD-1.1.8  Menurunkan
Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

 Odema kaki dan tangan ringan dan odema dengan disfungsi >2 g/ hari pada leaflet dan video natrium, kalium
PD-1.1.8 tingkat sedang, hati dalam tubuh pasien edema dan dan klorida
Materi:
 Mual, muntah darah PD- serta nyeri perut akibat penyakit asites. menjadi normal
1.1.5 bagian kanan sirosis hepatis 6. Kebutuhan vitamin 1. Pentingnya pada kadar
 BAB hitam PD-1.1.5 yang merupakan serta asupan dan mineral sesuai pengetahuan natirum 136 –
 Nyeri Perut sebelah tanda fisik klinis makanan yang tingkat defisiensi terkait penyakit 145, kalium 3.3 –
kanan PD-1.1.5 dari sirosis berlebih ditandai dengna rekomendasi hati khususnya 5.1 dan klorida
hepatis. Adanya dengan vitamin larut lemak sirosis hepatis 98 – 106
muntah darah, peningkatan dan zink serta 2. Diet dan asuhan
Fisik/Clinic
mual dan BAB SGOT, SGPT, selenium. gizi yang benar
hitam. keratin, bilirubin, 7. Pemberian makanan pada pasien  Mengurangi

natrium, kalium dalam bentuk lunak penderita status asites dan

dan klorida serta secara oral. penyakit hati. odema

 Preskripsi Diet: 3. Cara pembuatan  Mengurangi efek


Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

albumin menurun. Kebutuhan gizi menu yang baik samping penyakit


d. Dietary History pasien dengan odema dan hati terkait mual
Kebiasaan NC-3.3 Kelebihan
 Makan 2-3 kali sehari dan asites yaitu: benarterkait dan muntah.
mengkonsumsi berat badan
(tidak tentu) Energi = 1445 kkal dengan gizi
alkohol dengan dihubungakan Dietary
 Sering makan diwarung – Protein= 86.7 gram seimbang sesuai
jumlah 1 botol dengan konsumsi
Lemak = 32.1 gram dengan Memperbaiki nafsu
warung pinggir jalan/
per konsumsi. yang makanan
Karbohidrat = 234.81 penyakitnya makan pasien
terminal
Konsumsi yang berlebih
gram 4. Pemberian Memperbaiki
 Sayur yang sering minuman serta konsumsi
Natrium = > 2 gram/hari motivasi dan asupan nutrisi
dikonsumsi: tumis bersoda dan alkohol yang
semangat sesuai dengan gizi
kangkung, bening bayam, minuman tinggi ditandai
terkait seimbang
dan tumis kacang panjang
berenergi. Pola dengan hasil IMT
pennyembuahn berdasarkan
FH-1.2.2.2 konsumsi makan 31.2
penyakit hati kebutuhan pasien
 Setiap hari normal 3 kali
NB 1.1
mengkonsumsi gorengan
Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

(bakwan, mendoan), sehari namun Tingkat Edukasi


sekali makan 3-5 jarang konsumsi pengetahuan  Kepatuhan diet
gorengan FH-1.2.2.3 buah dan kurang ditandai pasien
 Sering mengkonsumsi konsumsi ikan dengan pola  Pemahaman
minuman berenergi teri tinggi dimana makan yang tidak pasien dan
tinggi dan minuman 1 toples dalam tepat dan keluarga terkait
bersoda ( soda gembiira, sehari. kurangnya serat penyakit hati
sprite, coca – cola ) 3x / dari buah khususnya sirosis
minggu, sekali minum hepatis
menghabiskan 1 botol  Pemahaman
kecil pasien dan
 Sering mengkonsumsi keluarga terkait
kopi 4-5 kali / hari, 1 pola makan dan
gelas belimbing sekali
Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

minum FH-1.4.3.1 gizi seimbang


 Mengkonsumsi alcohol
semasa muda, setiap
minum habis 1 botol
besar FH-1.4.1.1
 Jarang makan buah
 Menyukai ikan asin
kering (gereh teri ),
setiap hari biasa
menghabiskan 1 toples
gereh teri yang
sebelumnya sudah
direndam dalam air
selama 1-2 jam kemudian
Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

digoreng FH-1.2.2.1
e. Aktifitas fisik
Aktifitas fisik ringan
dengan berjalan tanpa
menggunakan alas kaki
setiap pagi FH-7.3.6

f. Riwayat Personal Riwayat hidup

 Jumlah anak 6 orang pasien

 Sosial ekonomi sebelumnya

(pekerjaan dahulu sebagai penyanyi

penyanyi café, 1 tahun di café menjadi

telah vacuum) CH-3.1.1 penyebab

 Riwayat penyakit kebiasaan


Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

hepatitis B dan sirosis konsumsi alkohol.


hepatis awal CH-2.1.4
Riwayat penyakit
 Telah dirawat 2 kali di
pasien hepatitis B
rumah sakit sebelumnya
dan sirosis
CH-2.2.1
hepatis awal.
MENU

Berat
Energi Protein Lemak KH
Waktu Menu Bahan
(kkal) (gram) (gram) (gram)
(gram)

Nasi lunak 100 gr 180 3 0,3 40

Gadon tahu 40 gr 32 4.36 1.88 0.32

Pagi
Labu siam
40 gr 12 0.24 0.04 2.68
rubus

Buah naga 70 gr 49.7 1.19 2.17 6.37

Bubur
Selingan 100 gr 109 8.7 0.5 18.3
kacang hijau

Nasi lunak 100 gr 180 3 0.3 40

Tempe 50 gr 175 12.25 13.3 5.2


Siang
Buncis kukus 30 gr 10.2 0.72 0.09 2.16

Pisang 70 gr 84 0.84 0.14 22.26


Bubur
Selingan kacang 100 gr 144 10 1 24.7
merah
Nasi 100 gr 180 3 0.3 40
Telur 75 gr 115.5 0.84 7.92 9.4

Malam Terong
bumbu 40 gr 11.2 0.44 0.08 2.2
kuning
Pepaya 70 gr 32.2 0.35 8.4 8.54
Susu 100 ml 36 3.5 0.1 5.1
21.00 Suplemen
makanan
TOTAL 885 1,351 52 36 227

Anda mungkin juga menyukai