Anda di halaman 1dari 41

EVIDANCE BASED NURSING PRACTICE

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN SPIRITUAL MUSLIM

PSIKOTERAPI ISLAMI (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM

TECHNIQUE)/SEFT PADA PASIEN DENGAN INSOMNIA

Diajukan untuk memenuhi Laporan Tugas Praktek Belajar Lapangan

stase Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim

Dosen Pembimbing :

Inggriane Puspita Dewi, S.Kep., Ners, M.Kep

Disusun oleh :

Dodi Andika H NIM. 402019074

Nuriyah NIM. 402019086

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAHBANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT, dimana atas

rahmat dan karunianya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Praktik

Belajar Lapangan Mata Kuliah Stase Keperawatan Spiritual Muslim yang

berjudul “ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN SPIRITUAL MUSLIM

PSIKOTERAPI ISLAMI (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM

TECHNIQUE)/SEFT PADA PASIEN DENGAN INSOMNIA”.

Dalam proses penyusunan analisa jurnal ini, tidak sedikit hambatan dan

kesulitan yang penulis jumpai, akan tetapi alhamdulillah berkat hidayah-Nya serta

kesungguhan yang disertai bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, segala

kesulitan dan hambatan apapun dapat diatasi dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penyusunan jurnal ini masih belum sempurna,

dari isi maupun sistematika penulisannya maka daripada itu penulis

mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif untuk kesempurnaan

penyusunan jurnal ini. Akhir kata, semoga asuhan keperawatan ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, 13 Oktober 2020

Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................3
D. Manfaat Literatur Riview........................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................5
A. Strategi Pencarian Literatur...................................................................................5
B. Kriteria Inklusi dan Ekslusi......................................................................................8
BAB III………………………………………………………………………………………………………………………… 10

A. HASIL DAN ANALISA…………………………………………………………………………………………10

BAB IV…………………………………………………………………………………………………………………………35

A. PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………….35

BAB V KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………38

A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………38

B. SARAN……………………………………………………………………………………………………………..38

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Insomnia merupakan fenomena yang dapat terjadi pada siapa saja, hal

tersebut juga yang paling sering dikeluhkan banyak orang. Penelitian yang

dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurang lebih 1/3 dari orang

dewasa pernah menderita insomnia setiap tahunnya. Gangguan tidur ini dapat

mempengaruhi pekerjaan, aktifitas sosial dan status kesehatan penderitanya.

Nurmiati Amir, dokter spesialis kejiwaan dari Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangun kusumo, mengatakan bahwa insomnia

menyerang 10 persen dari total penduduk di Indonesia atau sekitar 28 juta orang.

Total angka kejadian insomnia tersebut 10-15% merupakan gejala insomnia

kronis. Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stres situasional

seperti masalah keluarga, kerja atau sekolah, jetlag, penyakit, atau kehilangan

orang yang dicintai. Insomnia temporer akibat ituasi stres dapat menyebabkan

kesulitan kronik untuk mendapatkan tidur yang cukup, mungkin disebabkan oleh

ke khawatiran, stres, dan kecemasan (Ulumuddin, 2011)

Menurut Hidayat (2006), kualitas tidur seseorang dikatakan baik apabila

tidak menunjukkan berbagai tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah

dalam tidurnya. Kondisi kurang tidur pun banyak dijumpai pada mahasiswa. Bagi

mahasiswa, kurang tidur ini menyebabkan banyak efek antara lain konsentrasi

berkurang, penyakit banyak menyerang antara lain pilek, flu, dan batuk. Adapun

1
dampak dari orang yang kesulitan tidur menurut (Porwanto, 2008) adalah dapat

kehilangan energi dan lekas marah, orang yang dua hari tidak tidur akan sulit

berkonsentrasi untuk waktu yang lama. Banyak kesalahan akan dibuat, terutama

dalam tugastugas rutin, dan kadang ia tidak mampu memusatkan perhatian

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mangatasi masalah gangguan

tidur adalah dengan menggunakan terapi medikasi dan non medikasi. Terapi

medikasi dapat mengakibatkan gangguan fisik tubuh yang lain dan jika terlalu

lama digunakan dapat menyebabkan ketergantungan (Potter, 2009). Salah satu

terapi non medikatif yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan terapi

Spiritual Emosional Freedom Tehnique (SEFT). Terapi ini merupakan suatu

teknik penggabungan dari sistem energi tubuh (energy medicine) dan terapi

spiritualitas dengan menggunakan metode tapping (ketukan) beberapa titik

tertentu pada tubuh. Banyak manfaat yang dihasilkan dengan terapi SEFT yang

telah terbukti membantu mengatasi berbagai masalah fisik maupun emosi (Faiz,

2008)

Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti tertarik melakukan analisa jurnal

tentang psikoterapi muslim ’seft’ pada pasien insomnia karna perlu adanya

perhatian mengenai masalah ini karena cukup banyak yang mengalami insomnia.

B. Rumusan Masalah

Pasein : Pasien dengan insomnia

Intervensi : Seft

Comparison : Terapi Seft

Outcomes : Efektif menurunkan Insomnia

2
Rumusan Masalah : “Pengaruh psikoterapi muslim seft terhadap pasien

yang mengalami insomnia? “

C. Tujuan

1. TujuanUmum

Studi literatur riview ini bertujuan untuk mengidentifkasi pengaruh intervensi

terapi seft terhadap pasien dengan insomnia.

2. TujuanKhusus

Untuk mengidentifikasi efektifitas intervensi seft terhadap pasien insomnia

D. Manfaat Literatur Riview

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat memberikan masukan dan referensi ilmu yang berguna dan sebagai

bahan pembelajaran dan memperkaya ilmu pengetahuan dari hasil studi

riview.

b. Kelompok

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman dalam melakukan studi literatur riview dilapangan

c. Bagi peneliti lain

Hasil studi literatur ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk peneliti yang

akan melakukan studi lietaratur tentang intervensi non farmakologis dalam

menurunkan insomnia

3
2. Manfaat Praktis

a. Bagi institusi pelayanan

Sudi literatur riview ini diharapkan dapat memberi gambaran tentang cara-cara

penurunan insomnia dan menjadi dasar bagi pimpinan Pelayanan dalam

mengambil kebijakan untuk pembuatas standar operasional prosedur (SOP).

b. Bagi perawat

Menjadi bahan referensi pengembangan ilmu keperawatan terutama dalam

intervensi keperawatan mandiri melalui pemberian intervensi nonfarmakologis

dalam rangka penurunan pasien dengan insomnia

4
BAB II

METODE

A. Strategi Pencarian Literatur

Dalam pencarian literatur kelompok mengakses melalui publikasi data

base akademik yaitu google scholar dan perpusnas yang diakses pada tanggal 21

September 2020 menggunakan keyword “terapi seft”. Pencarian literatur

dilakukan dengan empat kelompok kata kunci berdasarkan Medical Subject

Heading (MeSH) dan dikombinasikan dengan Boolean AND, OR dan NOT.

Database atau search engine yang digunakan (Google Scholar). Kelompok

mendapatkan 3 artikel jurnal yang sesuai dengan keyword tersebut dari tahun

2011-2020 dan yang terpilih 3 jurnal yang akan dianalisis yaitu 2 jurnal nasional

dan 1 jurnal internasional.

Tabel 2.1

Artikel Hasil Pencarian

Tipe Studi
Riview Peneltian Murni
Quasi RCT
Bahasa Tahun Data Base N
Experimenta
l
Indonesia 2018- Google 2 √
2019 scholar
Inggris 2011 Google 1 √
scholar

5
Tabel 2.2

Strategi Penelusuran Bukti

Jurnal (1) Jurnal (2) Jurnal (3)


Judul Pengaruh Spyritual Pengaruh Terapi A Preliminary study for

Emotional Freedom Spiritual Emotional the evaluation of the

Technique (SEFT) Freedom Technique effects of EFT-I (EFT

Terhadap Penurunan (SEFT) Terhadap program for insomnia)

Tingkat Insomnia pada Kualitas Tidur pada for insomnia in the

Penderita HIV/IDS Lansia di Desa elderly

(ODHA) Gondoriyo Kecamatan

Bergas Kabupaten

Semarang
Nama Penulis  Eny Pujiati  Anggi Prasetia Arnata  Jung-Hwan Lee

 Irma Febita  Rosalina  Hynu-Uk Suh

 Puji Lestari  Sun-Yong Chung

 Jong-Woo Kim
Tahun 2019 2018 2011
Keyword ODHA, Insomnia, Lansia, Kualitas Tidur, Emotional Freedom

Spyritual Emotional Spiritual Emotional Techniques, EFT for

Freedom Technique Freedom Technique Insomnia, Insomnia, The

Elderly

6
Kriteria Inklusi Pada penelitian ini Pada penelitian ini Pada penelitian ini

kreteria inklusi yaitu kreteria inklusi yaitu kreteria inklusi yaitu

pasien ODHA yang pasien lansia yang pasien lansia yang

mengalami insomnia mengalami insomnia mengalami insomnia


Kriteria Eksklusi Pada penelitian ini tidak Pada penelitian ini tidak Pada penelitian ini tidak

mencantumkan kreteria mencantumkan kreteria mencantumkan kreteria

eksklusi ekslusi eksklusi


Metodelogi Metode penelitian ini Metode penelitian ini Metode penelitian ini

menggunakan quasi menggunakan quasi menggunakan single

eksperimen dengan experiment dengan group pre-post

bentuk non equivalent bentuk non equivalent comparative

(pretest dan postest) (pretest dan postest)

control group design. control group design.


Hasil Hasil penelitian ini Hasil penelitian ini Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa ada menunjukkan bahwa ada menunjukkan bahwa ada

pengaruh terapi SEFT pengaruh terapi SEFT pengaruh pemberian

terhadap penurunan terhadap peningkatan terapi EFT-I terhadap

tingkat insomnia kualitas tidur pre test dan penurunan tingkat

sebelum dan sesudah post test pada kelompok insomnia sebelum dan

diberikan terapi SEFT intervensi dengan nilai p sesudah diberikan terapi

pada kelompok value 0,000, sedangkan EFT-I. Hasil penelitian

intervensi dengan nilai p pada kelompok kontrol ini menunjukkan bahwa

value 0,000, sedangkan tidak ada perbedaan EFT-I dapat menjadi

pada kelompok kontrol dengan nilai p value program pengobatan

tidak ada perbedaan 0,188. Berdasarkan hasil yang bermanfaat bagi

7
dengan nilai p value penelitian yang lansia yang mengalami

0,188. Berdasarkan hasil dilakukan, diharapkan insomnia.

penelitian yang masyarakat menjadikan

dilakukan, diharapkan terapi SEFT sebagai

ODHA menjadikan penatalaksanaan non-

terapi SEFT sebagai farmakologi untuk

salah satu meningkatkan kualitas

penatalaksanaan non- tidur.

farmakologi untuk

menurunkan tingkat

insomnia.

B. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Tabel 2.3

PICOS Literatur Review

Kriteria Inklusi Ekslusi


Populasi Pasien dengan insomnia Selain pasien dengan insomnia
Intervensi Intervensi terapi seft Selain intervensi terapi seft
Comparison Tidak ada pembanding Tidak ada pembanding
Out Comes Mengidentifikasi pengaruh, Tidak ada pengaruh, prosedur,

prosedur, manfaat dan jenis manfaat dan jenis psikoterapi

psikoterapi islam pada pasien islam pada pasien insomnia

insomnia
Desain Penelitian Menggunakan desain quasi Penelitian kualitatif dan

exsperimental, systematic korelasi

review, RCT.
Tahun terbit Hasil penelitian Sebelum 2015

8
dipublikasikan dalam rentang

tahun 2015-2020
Bahasa Indonesia dan inggris Selain bahasa Indonesia dan

Inggris

9
BAB III

HASIL DAN ANALISIS

A. Hasil dan Analisis

Jurnal V I A
Judul : VI (Validitas Seleksi) Hasil penelitian ini dijelaskan Hasil penelitian ini dijelaskan

Pengaruh Spyritual Jenis penelitian kuantitatif dengan mengenai pengaruh terapi tentang kegunaan serta

Emotional Freedom metode quasi eksperiment design SEFT pada kelompok manfaat hasil penelitian ini

Technique (SEFT) berbentuk non equivalent (pretest dan intervensi, sedangkan pada bagi perawat sebagai salah

Terhadap Penurunan postest) control group design. kelompok kontrol tidak ada. satu penatalaksanaan non-

Tingkat Insomnia Pengambilan sampel dengan purposive Penelitian ini memiliki farmakologi untuk

pada Penderita sampling berjumlah 34 responden. kontribusi dalam penurunan menurunkan tingkat insomnia

HIV/IDS (ODHA) Pengumpulan data dengan instrument tingkat insomnia pada pasien pada pasien ODHA.

skala insomnia dan analisa data ODHA.

Tahun : 2019 menggunakan Independent t-tes.

10
Penulis : Kesimpulan :

 Eny Pujiati Penelitian ini terdapat kreteria inkluki

 Irma Febita tetapi tidak mencantumkan kriteria

eksklusi.

V2 (Validitas Informasi )

Penelitian dengan menggunakan dua

kelompok yaitu kelompok intervensi dan

kelompok kontrol dengan sebelumnya

dilakukan pengukuran pre dan post

intervensi. Dari sampel berjumlah 17

responden menunjukkan bahwa sebelum

diberikan spiritual emotional freedom

11
technique terdapat gangguan istirahat

tidur pada kategori sedang sebanyak

52,9%, setelah diberikan terapi spyritual

emotional freedom technique berubah

menjadi 41,2% dan sebanyak 58,5%

setelah diberikan intervensi SEFT

gangguan istirahat tidur berada pada

kategori ringan. Gambaran tingkat

insomnia O D H A sebelum dan sesudah

diberikan SEFT pada kelompok kontrol

menunjukkan bahwa sebelum diberikan

perlakuan menunjukkan tingkat insomnia

pada kategori berat /buruk sebesar 58,8%

meningkat menjadi 64,7% setelah

12
perlakuan SEFT

Kesimpulan :

Prosedur dijelaskan secara detail

sehingga pembaca mudah dalam

mengimplementasikannya.

V3 (Validitas Pengontrolan Perancu)

Pemilihan sampel dalam penelitian ini

semua penderita ODHA dengan

gangguan insomnia

Kesimpulan :

Pengontrolan variabel perancu cukup

13
baik dilihat dari homogenitas sample

melalui kriteria inklusi.

V4 (Validitas Analisis)

Tabel 1

Menunjukan Rata-rata perbedaan skor

tingkat insomnia sebelum dan sesudah

diberikan perlakuan pada kelompok

intervensi adalah sebesar 6,29 dimana

ratarata skor sebelum terapi adalah 13,8

dalam kategori sedang berubah menjadi

7,58 dalam kategori ringan.

Uji t dependen, didapatkan nilai pvalue

sebesar 0,00 maka hal ini menunjukkan

14
bahwa ada perbedaan yang signifikan

tingkat insomnia sebelum dan sesudah

diberikan spiritual emotional freedom

technique (SEFT).

Tabel 2

menunjukan hasil perbedaan skor tingkat

insomnia sebelum dan sesudah diberikan

perlakuan pada kelompok kontrol adalah

sebesar -0,17, dimana rata-rata skor

sebelum terapi adalah 14,64 dalam

kategori sedang menjadi 14,82 tanpa ada

penurunan. Uji t dependen, di dapatkan

nilai p-value sebesar 0,188 yang berarti

tidak ada perbedaan yang signifikan

15
tingkat insomnia sebelum dan sesudah

diberikan spyritual emotional freedom

technique (SEFT).

Kesimpulan : Ada pengaruh yang

signifikan terapi Spiritual Emotional

Freedom Technique Terhadap Penurunan

tingkat insomnia pada ODHA.

V5 (Validitas Eksterna)

Pembahasan Terapi Spyritual Emotional

Freedom Technique (SEFT) adalah terapi

dengan menggunakan gerakan sederhana

yang dilakukan untuk membantu

16
menyelesaikan permasalahan sakit fisik

maupun psikis, meningkatkan kinerja dan

prestasi, meraih kedamaian dan

kebahagiaan hidup. Rangkaian yang

dilakukan adalah the set-up (menetralisir

energi negatif yang ada ditubuh), the

tune-in (mengarahkan pikiran pada

tempat rasa sakit) dan the tapping

(mengetuk ringan dengan dua ujung jari

pada titik-titik tertentu ditubuh manusia).

Sistem energi tubuh akan dialirkan

kembali dengan cara tapping dan

spiritulitas seseorang akan dibangkitkan

kembali pada saat tapping sedang

17
berlangsung, sehingga permasalahan baik

fisik maupun psikis akan hilang. Terapi

ini menggunakan gabungan dari sistem

energi Pengaruh Spyritual Emotional

Freedom Technique (SEFT) psikologi

dan spiritual, sehingga terapi SEFT selain

sebagai metode penyembuhan, juga

secara otomatis individu akan masuk

dalam ruang spiritual (spiritual space)

yang menghubungkan manusia dengan

Tuhannya.

Kesimpulan :

Terdapat pembahasan non internal

18
causal validity, pembahasan internal

validity dan eksternal validity.


Jurnal V I A
Judul : VI (Validitas Seleksi) Hasil peneliian ini Hasil penelitian ini

Pengaruh Terapi Jenis penelitian kuantitatif dengan memberikan ilmu menjelaskan tentang manfaat

Spiritual Emotional metode quasi eksperiment design keperawatan tambahan untuk penelitian sehingga bisa

Freedom Technique berbentuk non equivalent (pretest dan dijadikan intervensi psiritual diterapkan kepada pasien

(SEFT) Terhadap postest) control group design. dalam memberikan asuhan lansia sebagai bagian dari

Peningkatan Kualitas Pengambilan sampel dengan purposive keperawatan pada pasien asuhan keperawatan dari

Tidur pada Lansia di sampling berjumlah 34 responden. lansia dengan insomnia. terapi non farmakologi.

Desa Gondoriyo Pengumpulan data dengan menggunakan

Kecamatan Bergas instrumen Pittburgh Sleep Quality Index

Kabuaten Semarang (PSQI). Analisa data menggunakan

Independent t-test.

Tahun :

19
2018 Kesimpulan :

Penelitian ini menjelaskan mengenai

Penulis : ketepatan subjek dan juga kreteria inklusi

 Anggi Prasetia tetapi tidak menjelaskan kriteria eksklusi.

Arnata

 Rosalina V2 (Validitas Informasi )

 Puji Lestari Penelitian dengan menggunakan dua

kelompok yaitu kelompok intervensi dan

kelompok kontrol dengan sebelumnya

dilakukan pengukuran pre dan post

intervensi. Dari sampel berjumlah 17

responden pada kelompok intervensi

menunjukkan bahwa sebelum diberikan

spiritual emotional freedom technique

20
terdapat gangguan istirahat tidur pada

kategori sedang sebanyak 52,9%, setelah

diberikan terapi spiritual emotional

freedom technique berubah menjadi

41,2%, sedangkan pada kelompok

kontrol menunjukkan bahwa sebelum

diberikan perlakuan menunjukkan tingkat

insomnia pada kategori berat /buruk

sebesar 58,8% meningkat menjadi 64,7%

setelah perlakuan SEFT.

Kesimpulan :

Prosedur dijelaskan secara detail

sehingga pembaca mudah dalam

21
mengimplementasikannya.

V3 (Validitas Pengontrolan Perancu)

Pemilihan sampel dalam penelitian ini

adalah lansia dengan gangguan insomnia

Kesimpulan :

Pengontrolan variabel perancu cukup

baik dilihat dari homogenitas sample

melalui kriteria inklusi..

V4 (Validitas Analisis)

Tabel 1

22
Menunjukan Rata-rata perbedaan skor

tingkat insomnia sebelum dan sesudah

diberikan perlakuan pada kelompok

intervensi adalah sebesar 6,29, dimana

rata-rata skor sebelum terapi adalah 13,8

dalam kategori sedang berubah menjadi

7,58 dalam kategori ringan.

Uji t dependen, didapatkan nilai p-value

sebesar 0,000 maka hal ini menunjukkan

bahwa ada perbedaan yang signifikan

tingkat insomnia sebelum dan sesudah

diberikan spiritual emotional freedom

technique (SEFT).

Tabel 2

23
Menunjukan hasil perbedaan skor tingkat

insomnia sebelum dan sesudah diberikan

perlakuan pada kelompok kontrol adalah

sebesar -0,17, dimana rata-rata skor

sebelum terapi adalah 14,64 dalam

kategori sedang menjadi 14,82 tanpa ada

penurunan.

Uji t dependen, di dapatkan nilai p-value

sebesar 0,188 yang berarti tidak ada

perbedaan yang signifikan tingkat

insomnia sebelum dan sesudah diberikan

spiritual emotional freedom technique

(SEFT).

24
Kesimpulan : Ada pengaruh yang

signifikan terapi Spiritual Emotional

Freedom Technique terhadap

peningkatan kualitas tidur lansia.

V5 (Validitas Eksterna)

Pembahasan Terapi Spiritual Emotional

Freedom Technique (SEFT) adalah terapi

dengan menggunakan gerakan sederhana

yang dilakukan untuk membantu

menyelesaikan permasalahan sakit fisik

maupun psikis, meningkatkan kinerja dan

prestasi, meraih kedamaian dan

kebahagiaan hidup. Rangkaian yang

25
dilakukan adalah the set-up (menetralisir

energi negatif yang ada ditubuh), the

tune-in (mengarahkan pikiran pada

tempat rasa sakit) dan the tapping

(mengetuk ringan dengan dua ujung jari

pada titik-titik tertentu ditubuh manusia).

Sistem energi tubuh akan dialirkan

kembali dengan cara tapping dan

spiritulitas seseorang akan dibangkitkan

kembali pada saat tapping sedang

berlangsung, sehingga permasalahan baik

fisik maupun psikis akan hilang. Terapi

ini menggunakan gabungan dari sistem

energi Pengaruh Spiritual Emotional

26
Freedom Technique (SEFT) psikologi

dan spiritual, sehingga terapi SEFT selain

sebagai metode penyembuhan, juga

secara otomatis individu akan masuk

dalam ruang spiritual (spiritual space)

yang menghubungkan manusia dengan

Tuhannya.

Kesimpulan :

Terdapat pembahasan non internal

causal validity, pembahasan internal

validity dan eksternal validity.


Jurnal V I A
Judul : VI (Validitas Seleksi) Hasil peneliian ini Hasil penelitian ini

A Preliminary study Jenis penelitian kuantitatif dengan merupakan pengobatan menjelaskan tentang manfaat

27
for the evaluation of metode single group pre-post berbasis komunitas pada penelitian sehingga bisa

the effects of EFT-I comparative. Pengambilan sampel pasien lansia dengan diterapkan kepada pasien

(EFT program for dengan jumlah 10 responden. gangguan insomnia. lansia sebagai bagian dari

insomnia) for Pengumpulan data dengan menggunakan asuhan keperawatan dari

insomnia in the instrumen Korean Sleep Scale, Short terapi non farmakologi

elderly form of Geriatric Depression Scale berbasis komunitas.

(SGDS). Analisa data menggunakan uji-T

Tahun : 2011 berpasangan.

Penulis : Kesmpulan :

 Jung-Hwan Lee Penelitian ini menjelaskan mengenai

 Hynu-Uk Suh ketepatan subjek dan juga kreteria inklusi

 Sun-Yong Chung tetapi tidak menjelaskan kriteria eksklusi.

 Jong-Woo Kim

28
V2 (Validitas Informasi )

Penelitian dengan menggunakan

kelompok tunggal yaitu kelompok

intervensi dengan sebelumnya dilakukan

pengukuran pre dan post intervensi. Dari

sampel berjumlah 10 responden pada

kelompok intervensi menunjukkan bahwa

setelah diberikan terapi emotional

freedom technique terdapat peningkatan

yang signifikan p <0,01,

Kesimpulan :

Prosedur dijelaskan secara detail

sehingga pembaca mudah dalam

29
mengimplementasikannya.

V3 (Validitas Pengontrolan Perancu)

Pemilihan sampel dalam penelitian ini

adalah lansia dengan gangguan insomnia

Kesimpulan :

Pengontrolan variabel perancu cukup

baik dilihat dari homogenitas sample

melalui kriteria inklusi.

V4 (Validitas Analisis)

Rata-rata perbedaan skor tingkat

insomnia sebelum dan sesudah diberikan

30
perlakuan pada kelompok intervensi

dimana rata-rata skor sebelum diberikan

terapi adalah 12,24 sedangkan rata-rata

skor sesudah diberikan terapi adalah

4,58.

Uji t dependen, didapatkan nilai p value

sebesar 0,01 maka hal ini menunjukkan

bahwa ada perbedaan yang signifikan

tingkat insomnia sebelum dan sesudah

diberikan emotional freedom technique

(EFT-I).

Kesimpulan : Ada pengaruh yang

signifikan terapi Emotional Freedom

31
Technique (EFT-I) terhadap penurunan

tingkat insomnia pada pasien lansia.

V5 (Validitas Eksterna)

Pembahasan Terapi Emotional Freedom

Technique (EFT-I) adalah terapi dengan

menggunakan gerakan sederhana yang

dilakukan untuk membantu

menyelesaikan permasalahan sakit fisik

maupun psikis, meningkatkan kinerja dan

prestasi, meraih kedamaian dan

kebahagiaan hidup. Rangkaian yang

dilakukan adalah the set-up (menetralisir

energi negatif yang ada ditubuh), the

32
tune-in (mengarahkan pikiran pada

tempat rasa sakit) dan the tapping

(mengetuk ringan dengan dua ujung jari

pada titik-titik tertentu ditubuh manusia).

Kesimpulan :

Terdapat pembahasan non internal

causal validity, pembahasan internal

validity dan eksternal validity.

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil telaah jurnal mengenai terapi SEFT didapatkan hasil bahwa SEFT efektif digunakan karena

menggabungkan antara metode spiritual, emosional dan teknik tapping dengan cara mengalirkan energi tubuh melalui

33
ketukan ringan di bagian titik-titik meridian sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan masalah sisik maupun emosi

individu tersebut. Selain itu, pemaparan telaah jurnal, segi metode penentuan kreteria inklusi dan eksklusi, prosedur

pelaksanaan terapi SEFT tergambar jelas sehingga SEFT efektif dapat dilakukan.

Keputusan Klinis : s
Terapi SEFT

34
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada penelitian yanag dilakukan oleh Eny Pujiati dan Irma Febita (2019)

yang berjudul Pengaruh Syritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap

Penurunan Tingkat Insomnia pada Penderita HIV/AIDS (ODHA) didapatkan

hasil dari eksperimen terhadap responden yang telah diberikan terapi SEFT

mengalami penurunan terhadap tingkat insomnia.

Terapi SEFT ini sangat berpengaruh terhadap bio, psiko, sosial dan spiritual

yang dimiliki oleh pasien insomnia. Psikoterapi ini membantu dalam proses

penyembuhan secara psikologis dan dapat memotivasi pasien dalam

meningkatkan kesadaran spiritual seseorang dengan cars menetralisir pikiran-

pikiran negatif yang dialaminya. Kalimat doa dan sikap positif bahwa apapun

masalah fikiran, jiwa dan rasa sakitnya ia ikhlas memerimanya serta

mempasrahkan kesembuhannya kepada Allah SWT, merupakan kunci dari terapi

ini. Dengan melepaskan beban emosional (pikiran negatif), baik itu yang

bersumber dari dalam dirinya sendiri maupun yang berasal dari lingkungannya,

maka aliran energi tubuh yang terhambat (blocking) dapat berjalan dengan normal

dan seimbang kembali (Zainudin, 2009).

Tujuan terapi pendekatan spiritual, dapat menumbuhkan sikap religius yang

positif sehingga akan memperngaruhi keadaan jiwa (psikologis). Sikap religius

yang positif menggambarkan kepercayaan diri dan kepercayaan hubungannya

35
dengan Tuhan, memudahkan menemukan makna-makna dalam kehidupannya

sehingga dapat mencegah cemas, depresi dan putus asa. (I.P. Dewi & A.T.

Widiyanti, 2018).

Salah satu terapi dengan pendekatan siritual terapi adalah Spiritual

Emotional Freedom Technique (SEFT), yaitu gabungan antara Spiritual Power

dan Energy Psychology yang dapat mengubah kondisi kimia di dalam otak

(Neurotransmitter) yang selanjutnya dapat mengubah kondisi emosi seseorang

dari emosi negatif seperti marah, sakit hati, kecewa, bahkan depresi menjadi

positif (lebih tenang, bahagia, percaya diri, berfikir dan merasa positif). Selain itu

SEFT juga memiliki banyak kelebihan dibandingkan terapi-terapi lain yaitu lebih

efektif, mudah, cepat, murah, efeknya dapat permanen (tidak untuk sementara

waktu), tidak terdapat efek samping, bersifat universal (berlaku untuk semua

orang atau untuk seluruh dunia), memberdayakan individu (tidak tergantung pada

pemberian terapi) serta dapat dijelaskan secara ilmiah (Zainudin, 2014).

Dari pembahasan 3 jurnal diatas yang telah dianalisis, keputusan klinis

setelah melakukan analisis jurnal maka terapi spiritual yang diterapkan adalah

SEFT yang merupakan terapi non farmakologis yang digunakan untuk pasien

yang mengalami insomnia. Terapi SEFT efektif karena terapi ini dapat diterapkan

oleh pasien secara mandiri dan juga bisa digunakan semua kalangan sebagai

alternatif sebagai terapi non farmakologi dan tidak memerlukan peralatan dan

biaya khusus. Kalimat doa dan sikap positif bahwa apapun masalah fikiran, jiwa

dan rasa sakitnya ia ikhlas menerimanya serta mempasrahkan kesembuhannya

dengan melepaskan beban emosional (fikiran negatif). Hanya saja untuk

36
pemberian terapi SEFT inimemerlukan tenaga yang telah terlatih untuk

memberikan hasil yang baik.

37
BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari ketiga jurnal diatas dapat kita simpulkan bahwa semua intervensi

SEFT dapat diaplikasikan pada pasien insomnia sebagai terapi non-

farmakologi dalam rangka menurunkan tingkat insomnia, serta bisa

diterapkan sebagai bagian dari asuhan keperawatan spiritual. Terapi SEFT

diambil sebagai salah satu Psikoterapi Islami yang mudah untuk dilakukan

dandapat menurunkan tingkat ketergantungan obat serta kontrol diri terhadap

insomnia. Intervensi ini diambil karena mudah diterapkan dan metodenya

juga mudah.

B. Saran

1. Bagi Perawat

Diharapkan dengan diadakannya pelatihan bagi tenaga kesehatan

khususnya bagi perawat di RS ataupun tenaga yang berperan khusus dalam

rehabilitasi mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan spiritual muslim yang

bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan motivasi spiritual pasien selama

menjalani perwatan.

2. Bagi Institusi rumah sakit

Pasien diharapkan dapat menerapkan terapi SEFT ynag sudah diberikan

secara mandiri agar dapat mempertahankan kesehatan spiritual klien setelah

selesai melakukan perawatan.

38

Anda mungkin juga menyukai