Dosen Pembimbing :
Popy, S.Kep., Ners., M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 1
IRA AYULIANTI NIM.402019050
NURIYAH NIM. 402019086
RATU DEWIANA F. NIM. 402019057
DODI ANDIKA NIM. 402019074
A. Pencarian Literature
Literature review ini bertujuan untuk melihat efektifitas intervensi posisi
semi fowler terhadap penurunan sesak napas pada pasien dengan diagnosa medis
terkait gangguan pernapasan disertai keluhan sesak napas. Review ini dikaitkan
dengan kasus Covid-19 dengan gejala sesak napas yang diakibatkan oleh transfer
oksigen yang terganggu oleh respons imun yang muncul. Sel darah putih
melepaskan molekul inflamasi yang disebut kemokin atau sitokin. Mereka akan
mengumpulkan lebih banyak sel kekebalan demi membunuh sel yang terinfeksi
virus corona. Proses tersebut menyisakan nanah yang merupakan campuran dari
cairan dan sel-sel mati di dalam paru-paru. Keberadaan nanah tersebut
menyebabkan terjadinya sesak napas. Pencarian literature dilakukan pada tanggal
22 September s.d 23 September 2020. Data yang diambil merupakan data
sekunder yang didapatkan bukan hasil dari pengamatan sendiri, melainkan
didapatkan dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Sumber data yang didapat
berupa artikel jurnal penelitian yang bereputasi baik pada jurnal intenasional dan
jurnal nasional dengan topik yang telah ditentukan. Pencarian literatur dalam
penelitian ini menggunakan 4 (empat) database dengan kriteria kualitas sedang
dan rendah, yaitu PubMed, Sinta, Research Gate dan Google Scholar.
Pencarian artikel menggunakan kata kunci yang digunakan untuk
mempersempit hasil pencarian sehingga mempermudah dalam menentukan artikel
atau jurnal yang akan digunakan. Artikel penelitian dalam penelitian ini
didapatkan dari media online di PubMed, Research gate dan Google Scholar
dengan menggunakan kata kunci pencarian “dyspnea, semi fowler, breathing”
untuk jurnal internasional dan untuk jurnal nasional kata kunci pencarian yang
digunakan yaitu “posisi semi fowler, sesak napas”.
Tabel 2.1 Format PICOS dalam Literature Review
Kriteria Inklusi Ekslusi
Populasi Pasien dengan gangguan Selain pasien dengan
pernapasan, diagnosa medis gangguan pernapasan,
terkait gangguan pernapasan diagnosa medis terkait
disertai keluhan sesak napas gangguan pernapasan
disertai keluhan sesak
napas
Intervensi Intervensi posisi semi fowler Bukan intervensi semi
fowler
Comparison Tidak ada perbandingan
Outcomes Mengidentifikasi efektifitas Bukan mengidentifikasi
posisi semi fowler terhadap efektifitas posisi semi
penurunan sesak napas fowler terhadap
penurunan sesak napas
Desain penelitian Menggunakan desain quasy Penelitian kualitatif dan
experiment, randomized korelasional
control and trial dan systemic
review
Tahun terbit Hasil penelitian dipublikasikan Sebelum 2015
dalam rentang tahun 2015-
2020
Bahasa Indonesia dan Inggris Selain Indonesia dan
Inggris
755 artikel
8 artikel
747 artikel
21 artikel
Berdasarkan hasil penelusuran literature mengenai keefektifan posisi semifowler terhadap penurunan sesak napas yang
didapatkan dari 4 (empat) database yaitu di PubMed, Sinta, Research Gate dan Google Scholar, didapatkan 8 artikel penelitian yang
sesuai dengan kriteria inklusi dan topik penelitian. Kedelapan artikel penelitian tersebut dianalisis melalui kaidah Validity,
Importancy dan Applicability (VIA). Berikut ini adalah analisis artikel penelitian melalui kaidah VIA.
Tabel 3.1 Hasil Penelahaan Jurnal Melalui Kaidah VIA
No Jurnal Validity Importancy Applicability
1 Judul: V1: Jurnal ini tidak mencantumkan Hasil penelitian dapat Intervensi ini mudah
Position of Fowler and kriteria inklusi dan ekslusi yang memberikan kontribusi diimplementasikan dalam
Semi-fowler to Reduce of digunakan besar terhadap ilmu proses keperawatan pada
Shortness of Breath keperawatan dan dapat pasien dengan keluhan
(Dyspnea) Level While Kesimpulan: kriteria inklusi tidak menjadi intervensi bagi sesak napas yaitu
Undergoing Nebulizer dicantumkan sehingga pembaca pasien terkait posisi memposisikan kepala dan
Therapy tidak mengetahui responden yang terbaik untuk mengurangi tubuh 45°
diberikan intervensi sesuai dengan sesak napas
Penulis: penelitian yang dilakukan atau tidak Penelitian ini pun dapat
Chanif, Dewi Prastika menambah pengetahuan
V2: Posisi semi-fowler adalah posisi bagi para penelitidan
Tahun: 2019 dengan mengangkat kepala 45°, menerapkan pengetahuan
posisi biasanya diberikan kepada yang diperoleh dalam
pasien yang mengalami sesak napas. proses pembelajaran,
Alat ukur yang digunakan adalah serta dapat menambah
Modified Borg Scale. wawasan dan
pengetahuan masyarakat
Kesimpulan: jurnal ini tentang posisi terbaik
mencantumkan cara memposisikan yang dapat dilakukan
pasien semi fowler sehingga untuk mengurangi sesak
pembaca dapat napas terutama pasien
mengimplementasikannya kepada yang menjalani terapi
pasien dengan keluhan sesak napas. nebulizer.
Alat ukur yang digunakan pun jelas
yaitu menggunakan skala sesak
napas Modified Borg Scale.
V3: Jurnal ini memiliki faktor
perancu yaitu peneliti tidak dapat
mengkategorikan sesak napas
responden berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhi sesak napas.
Peneliti cukup memilih responden
sesuai dengan kriteria inklusi yang
sudah ditetapkan dan berkonsentrasi
pada responden yang mengalami
sesak napas dan menjalani terapi
nebulizer. Para peneliti tidak dapat
mengontrol homogenitas usia di
mana usia responden adalah faktor
penting yang berkontribusi pada
skala sesak napas. Jurnal ini pun
tidak mencantumkan kriteria inklusi
dan ekslusinya.
Kesimpulan:
Terdapat pembahasan causal
internal validity, pembahasan
external validity, namun tidak
terdapat pembahasan non causal
internal validity terkait karakteristik
subjek penelitian.
2 Judul: V1: Peneliti tidak mencantumkan Penelitian ini dapat Di dalam jurnal ini
Pengaruh perubahan posisi kriteria inklusi dan ekslusi yang meningkatkan dijelaskan bahwa
semi fowler terhadap digunakan pengetahuan dan penerapan intervensi ini
respiratory rate pasien memberikan masukan dapat dilakukan dengan
Tuberculosis Paru di ruang Kesimpulan: kriteria inklusi tidak bagi perawat dalam menggunakan tempat tidur
flamboyant RSUD dicantumkan sehingga pembaca memberikan edukasi atau dan bantal yang cukup
Soewondo Kendal tidak mengetahui responden yang Pendidikan esehatan untuk menyangga daerah
diberikan intervensi sesuai dengan tentang pemberian posisi punggung sehingga dapat
Penulis: penelitian yang dilakukan atau tidak semi fowler dalam memberikan kenyamanan
Dwi Nur Aini, Arifianto, menurunkan respiratory saat tidur dan dapat
Sapitri V2: Pemberian asuhan keperawatan rate sebagai salah satu mengurangi kondisi sesak
dalam pemberian posisi semi fowler gejala sesak napas, napas
Tahun: 2017 dengan menggunakan tempat tidur sehingga penting bagi
dan fasilitas bantal yang cukup perawat untuk
untuk menyangga daerah punggung, memberikan intervensi
sehingga dapat memberi tersebut kepada pasien
kenyamanan saat tidur dan dapat dengan sesak napas
mengurangi kondisi sesak napas.
Instrumen pada penelitian ini
menggunakan lembar observasi.
Kesimpulan: Terdapat
pembahasan, causal internal
validity tetapi tidak pembahasan
external validity yang dikaitkan
dengan penelitian yang sejalan
dengan penelitian ini dan non
causal internal validity dikaitkan
dengan cara posisi semi fowler 30°
dan 45 °
6 Judul: V1: Kriteria inklusi dan ekslusi Penelitian ini menambah Intervensi ini mudah
Pengaruh teknik pursed lip tidak dicantumkan pada jurnal ini pengetahuan bagi perawat diaplikasikan yaitu dengan
breathing dan posisi semi karena menggunakan semua sehingga dapat cara memposisikan kepala
fowler dalam mengurangi populasi yaitu semua pasien yang memberikan intervensi dan tubuh pasien 45°
sesak pada pasien dengan mengalami sesak napas , usia terhadap pasien sesak dengan menggunakan 2
gangguan respirasi di RSUD dewasa awal s.d dewasa akhir napas dengan gangguan bantal yang disanggah di
dr. Chasbullah Abdul respirasi untuk bagian kepala dan
Madjid Kota Bekasi Tahun mengurangi punggung. Tidak
2019 Kesimpulan: Responden pada sesaknya sehingga dapat membutuhkan alat yang
penelitian ini adalah semua pasien memberikan pelayanan sulit dan dapat
Penulis: yang mengalami sesak napas di kesehatan dan diedukasikan kepada
Iwan Maulana ruang Tulip sehingga tidak mempertahankan pasien dan keluarga pasien
dicantumkan kriteria inklusi dan hubungan kerja yang baik sebagai upaya mengurangi
Tahun: 2019 ekslusi antara tim kesehatan sesak
maupun
V2: Pada jurnal ini dijelaskan klien sehingga dapat
bagaimana intervensi dilakukan meningkatkan mutu
posisi semi fowler tetapi tidak pelayanan asuhan
dijelaskan bagaimana pursed lip keperawatan yang
breathing dilakukan. Intervensi optimal pada umumnya.
posisi semifowler dilakukan dengan
cara memposisikan kepala dan
tubuh pasien 45° dengan
menggunakan 2 bantal yang
disanggah di bagian kepala dan
punggung. Instrumen yang
digunakan adalah Modified Borg
Scale.
Setelah dilakukan critical appraisal, maka telaah jurnal yang paling baik dari segi VIA jurnal adalah Jurnal dari Manopo
(2017), Maulana (2019), Arifian (2018) dan Maria (2019) lalu disusun matriks telaah jurnal untuk menjawab tujuan telaah literatur
yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.2 Matrik Telaahan Jurnal
Aspek Outcome Telaahan Jurnal Manopo, 2017 Maulana, 2019 Arifian, 2018 Maria, 2019
Definisi intervensi posisi semi Posisi semi fowler dengan Posisi semi fowler Posisi semi fowler 45° Posisi semi fowler 45°
fowler derajat kemiringan 45°, mengandalkan gaya mampu meredakan untuk mengurangi
yaitu dengan gravitasi untuk membantu penyempitan jalan napas ketergantungan konsumsi
menggunakan gaya melancarkan jalan nafas dan memenuhi O2 dalam O2 dan inhalasi
gravitasi untuk membantu menuju ke paru sehingga darah. Saat terjadi kortikosteroid serta untuk
pengembangan paru dan oksigen akan mudah serangan sesak biasanya mengoptimalkan ekspansi
mengurangi tekanan dari masuk. Posisi semi fowler pasien merasa sesak dan paru-paru, untuk
abdomen pada diafragma. 45° mampu tidak dapat tidur dengan menyediakan saluran
Pemberian posisi semi memaksimalkan ekspansi posisi berbaring. udara patency, dan untuk
fowler telah dilakukan paru dan menurunkan Melainkan harus dalam menjaga kenyamanan
sebagai salah satu cara upaya penggunaan alat posisi duduk atau setengah
untuk membantu bantu otot duduk untuk meredakan
mengurangi sesak napas pernafasan,hal ini dapat penyempitan jalan napas
meningkatkan oksigen dan memenuhi O2 dalam
yang diinspirasi atau darah. Dengan posisi
dihirup pasien. tersebut pasien lebih rileks
saat makan dan berbicara
sehingga kemampuan
berbicara pasien tidak
terputus – putus dan dapat
menyelesaikan kalimat
Prosedur intervensi posisi semi Pada jurnal ini, peneliti Intervensi posisi Pemberian asuhan Kegiatan penelitian ini
fowler mencantumkan cara semifowler dilakukan keperawatan dalam dilakukan selama 15 menit
pemberian intervensi dengan cara memposisikan pemberian posisi semi pada pasien yang
posisi semi fowler dengan kepala dan tubuh pasien fowler dengan mengalami sesak nafas.
bersandar menggunakan 45° dengan menggunakan menggunakan tempat tidur Dengan intervensi semi
bantal sebagai sanggahan 2 bantal yang disanggah di orthopedik (diposisikan fowler dengan berbaring
di punggung pasien bagian kepala dan 45°) dan fasilitas bantal terlentang dengan tempat
sebanyak 45° punggung. yang cukup untuk tidur dinaikkan 45° atau
menyangga punggung, menggunakan 2 bantal
sehingga dapat memberi pada kepala dan punggung
kenyamanan saat tidur dan pasien. Cuci tangan
dapat mengurangi kondisi sebelum dan sesudah
sesak nafas pada pasien memberikan intervensi
Karakteristik responden yang Kriteria inklusi pada Kriteria inklusi dan ekslusi Kriteria inklusi pada Kriteria inklusi pada
diberikan intervensi posisi semi penelitian ini adalah tidak dicantumkan pada penelitian ini adalah penelitian ini adalah pasien
fowler Pasien yang mengalami jurnal ini karena pasien yang mengalami asma yang mengalami
keluhan sesak, pasien yang menggunakan semua asma dan pasien yang sesak (RR > 24x/menit),
dalam keadaan sadar, populasi yaitu semua kooperatif, usia 21 s.d 55 pasien dengan kesadaran
pasien yang menggunakan pasien yang mengalami tahun, pasien dalam penuh, 7-8 jam setelah
terapi oksigen nasal sesak napas, pasien dalam keadaan sadar, tidak pemberian terapi ventolin,
canule, pasien yang keadaan sadar, usia dicantumkan kriteria usia 31-60 tahun. Kriteria
berumur 20-70 tahun, dan dewasa awal s.d dewasa ekslusi eksklusinya adalah pasien
bersedia menandatangani akhir yang tidak kooperatif dan
lembar persetujuan pasien yang mendapat
penelitian (informed terapi kortikosteroid.
consent). Kriteria
ekslusinya adalah Pasien
yang dalam keadaan tidak
sadar, pasien yang
memakai alat bantu
pernapasan, dan pasien
yang tidak bersedia
menjadi responden.
Alat ukur yang digunakan dalam Alat ukur yang digunakan Alat ukur yang digunakan Alat ukur yang digunakan Alat ukurnya adalah
pemberian posisi semi fowler Modified Borg Scale Modified Borg Scale adalah lembar observasi lembar observasi.
frekuensi pernapasan
B. Pembahasan
Berdasarkan telaah melalui kaidah Validity, Importancy dan
Applicability (VIA) kedelapan artikel diatas, maka keputusan klinis yang
diambil dipersempit menjadi 4 (artikel) yang memenuhi VIA terlengkap. Dari
segi non causal internal validity terdapat penjelasan definisi intervensi
pemberian posisi semifowler yaitu intervensi non farmakologis untuk
mengatasi sesak napas yaitu memposisikan pasien pada posisi tidur semi
fowler. Menurut Manopopo (2017) posisi semi fowler dengan derajat
kemiringan 45°, yaitu dengan menggunakan gaya gravitasi untuk membantu
pengembangan paru dan mengurangi tekanan dari abdomen pada diafragma.
Manfaat lain yang dapat diperoleh yaitu untuk mengurangi ketergantungan
konsumsi O2 dan inhalasi kortikosteroid (Maria, 2019). Pada penelitian yang
dilakukan oleh Yuliana (2017) diperoleh hasil bahwa pemberian posisi semi
fowler 45° lebih efektif jika dibandingkan dengan posisi semi fowler 30°
terhadap penurunan sesak napas. Pada semua jurnal di atas, posisi semi
fowler yang diberikan yaitu derajat 45°.
Karekteristik responden yang diberikan intervensi posisi semi fowler
dapat dilihat dari kriteria inklusi pada jurnal di atas yaitu yang pasien dengan
sesak napas, Maria (2019) mengkategorikan pasien sesak dengan RR >
24x/menit, usia terkategori dewasa awal s.d dewasa akhir yaitu 20 s.d 70
tahun, dan pasien dalam keadaan sadar.
Dari segi causal internal validity, dapat dilihat dari penjelasan hasil
penelitian. Tipe validitas eksperimen dibagi menjadi 4 (empat) permasalahan
praktis yang dihadapi peneliti yaitu terdapat hubungan antara variabel posisi
semi fowler terhadap penurunan sesak napas responden pada masing-masing
jurnal, posisi semi fowler berpengaruh pada penurunan sesak napas responden
dengan p value 0,000 pada masing-masing jurnal, posisi semi fowler
menggunakan gaya gravitasi untuk membantu pengembangan paru dan
mengurangi tekanan dari abdomen pada diafragma sehingga dapat membantu
mengurangi sesak dan menambah kenyamanan bagi pasien, intervensi ini
dapat diberikan kepada pasien dengan keluhan sesak baik pada gangguan
napas akibat infeksi atau degenaratif.
Pada pasien Covid-19 yang mengalami sesak, intervensi posisi semi
fowler ini dapat diaplikasikan untuk mengurangi keluhan sesak yang dialami.
Sesak napas pada pasien Covid-19 diakibatkan transfer oksigen terganggu
oleh respons imun yang muncul. Sel darah putih melepaskan molekul
inflamasi yang disebut kemokin atau sitokin. Mereka akan mengumpulkan
lebih banyak sel kekebalan demi membunuh sel yang terinfeksi virus corona.
Proses tersebut menyisakan nanah yang merupakan campuran dari cairan dan
sel-sel mati di dalam paru-paru. Kriteria responden yang dilakukan intervensi
posisi semi fowler pada keempat artikel yang terpilih yaitu pasien dengan
keluhan sesak atau yang mengalami gangguan pernapasan.
Dari segi eksternal validity, sampel yang digunakan pada beberapa
jurnal di atas adalah ≥ 30 orang. Untuk penentuan sampel pada penelitian
eksperimen dan komparatif, diperlukan 15-30 responden pada setiap
kelompok karena probabilitas sampling tidak diperlukan atau mungkin tidak
dapat dilakukan pemilihan subjek dari populasi yang besar (Borg & Gall
dalam Idris, 2015). Semua jurnal mencantumkan penelitian yang sesuai
dengan penelitian yang dilakukan kecuali pada penelitian yang dilakukan oleh
Yuliana (2017).
Dari segi importancy, intervensi ini penting dan memiliki kontribusi
besar terhadap perkembangan ilmu keperawatan terkait kasus Covid-19
dimana banyak posisi yang dianjurkan untuk mengatasi sesak pada pasien
Covid-19 tetapi yang paling banyak menunjukkan evidence based dalam
penanganan sesak napas adalah intervensi posisi semi fowler ini. Pada
penelitian Manopopo (2017) dilakukan intervensi posisi semi fowler dan
orthopneic untuk menangani sesak napas. Kedua intervensi ini berpengaruh
terhadap penurunan sesak terkait HR, RR dan skala sesak menggunakan
Modified Borg Scale. Intervensi orthopneic lebih efektif karena dapat
mempengaruhi SpO2 pada responden tetapi bukti di atas (berpengaruh pada
HR, RR dan skala sesak) cukup membuktikan penurunan sesak pada
responden dapat dilakukan dengan intervensi posisi semi fowler. Pada
penelitian dari Maulana (2019) pun melakukan 2 (dua) intervensi yaitu
pursed lip breathing dan posisi semi fowler tetapi tidak dilihat perbandingan
dari kedua intervensi tersebut. Intervensi pursed lip breathing berpengaruh
pada penurunan sesak napas dengan p value 0,000 sedangkan intervensi
posisi semi fowler berpengaruh juga terhadap penurunan sesak napas dengan
p value 0,000.
Alat ukur yang digunakan untuk pemberian intervensi posisi semi
fowler adalah lembar observasi frekuensi napas dan Modified Borg Scale
dimana pembagiannya adalah skala 0-2 tergolong pada level I (klien dapat
berjalan sepanjang 1 mil sebelum terjadinya sesak napas), skala 3-4 tergolong
pada level II (klien akan sesak napas jika berjalan 100 meter atau jika menaiki
tangga), skala 5-6 tergolong pada level III (klien akan sesak napas jika sedang
berbicara atau melakukan aktivitas biasa atau Activity Daily Living (ADL)),
skala 7-9 tergolong pada level IV (klien akan sesak napas saat sedang tidak
beraktivitas), dan skala 10 tergolong pada orthopnea (sesak napas yang
terjadi apabila klien dalam posisi berbaring).
Dari segi applicability, intervensi ini mudah dilakukan yaitu dengan
cara kepala dan tubuh pasien diposisikan 45° dengan cara menggunakan
bantal (jumlah disesuaikan dengan derajat kemiringan 45°) untuk dijadikan
penopang pada kepala dan punggung pasien. Tidak memerlukan alat yang
sulit didapat dan dapat diedukasikan kepada pasien dan keluarga pasien baik
di rumah sakit atau di rumah pasien.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
I. KESIMPULAN
Dari keempat jurnal yang dianggap paling efektif untuk diaplikasikan
menurut penulis, terdapat 1 jurnal yang sangat jelas dan kompeten yaitu jurnal
menurut Manopopo (2017), yang menjabarkan posisi semi fowler dengan
derajat kemiringan 30-45°, yaitu dengan menggunakan gaya gravitasi untuk
membantu pengembangan paru dan mengurangi tekanan dari abdomen pada
diafragma. Pemberian posisi semi fowler telah dilakukan sebagai salah satu
cara untuk membantu mengurangi sesak napas. Pada jurnal ini, peneliti
mencantumkan cara pemberian intervensi posisi semi fowler dengan bersandar
menggunakan bantal sebagai sanggahan di punggung pasien. Kriteria inklusi
pada penelitian ini adalah Pasien yang mengalami keluhan sesak, pasien yang
dalam keadaan sadar, pasien yang menggunakan terapi oksigen nasal canule,
pasien yang berumur 20-70 tahun, dan bersedia menandatangani lembar
persetujuan penelitian (informed consent). Kriteria ekslusinya adalah pasien
yang dalam keadaan tidak sadar, pasien yang memakai alat bantu pernapasan,
dan pasien yang tidak bersedia menjadi responden.
Dari segi applicability, intervensi ini mudah dilakukan yaitu dengan cara
kepala dan tubuh pasien diposisikan 45° dengan cara menggunakan bantal
(jumlah disesuaikan dengan derajat kemiringan 45°) untuk dijadikan
penopang pada kepala dan punggung pasien. Tidak memerlukan alat yang
sulit didapat dan dapat diedukasikan kepada pasien dan keluarga pasien baik
di rumah sakit atau di rumah pasien.
Dari segi importancy, intervensi ini penting dan memiliki kontribusi besar
terhadap perkembangan ilmu keperawatan terkait kasus Covid-19 dimana
banyak posisi yang dianjurkan untuk mengatasi sesak pada pasien Covid-19
tetapi yang paling banyak menunjukkan evidence based dalam penanganan
sesak napas adalah intervensi posisi semi fowler ini. Pada penelitian
Manopopo (2017) dilakukan intervensi posisi semi fowler dan orthopneic
untuk menangani sesak napas. Kedua intervensi ini berpengaruh terhadap
penurunan sesak terkait HR, RR dan skala sesak menggunakan Modified
Borg Scale. Intervensi orthopneic lebih efektif karena dapat mempengaruhi
SpO2 pada responden tetapi bukti di atas (berpengaruh pada HR, RR dan
skala sesak) cukup membuktikan penurunan sesak pada responden dapat
dilakukan dengan intervensi posisi semi fowler.
Dari segi biaya dan keamanan, penelitian ini sangat ekonomis karena
menggunakan alat (bantal) yang sudah tersedia baik di kamar perawatan
maupun dirumah, sehingga dapat diaplikasikan dengan cara yang baik oleh
pihak keluarga dirumah setelah dilakukan edukasi, serta aman untuk
dilakukan dalam pengawasan pihak keluarga karena bukan merupakan
tindakan invasif yang membutuhkan keahlian khusus.
II. SARAN
Studi literature review telah dapat mengidentifikasi efektifitas posisi semi
fowler terhadap penurunan sesak napas berdasarkan dari beberapa bukti
penelitian yang telah ditemukan dengan hasil akhir untuk dapat dijadikan
tambahan intervensi keperawatan dalam mengatasi penurunan sesak nafas.
Intervensi orthopneic lebih efektif karena dapat mempengaruhi SpO2 pada
responden tetapi bukti di atas (berpengaruh pada HR, RR dan skala sesak)
cukup membuktikan penurunan sesak pada responden dapat dilakukan
dengan intervensi posisi semi fowler. Adapun studi literature review ini dapat
menjawab tujuan khusus yang penulis sampaikan di awal, yaitu
a. Dapat mengidentifikasi definisi intervensi posisi semi fowler terhadap
penurunan sesak napas dari beberapa bukti penelitian yang telah
ditemukan.
b. Dapat mengidentifikasi prosedur intervensi posisi semi fowler terhadap
penurunan sesak napas dari beberapa bukti penelitian yang telah
ditemukan.
c. Dapat mengidentifikasi karakteristik responden yang diberikan intervensi
posisi semi fowler terhadap penurunan sesak napas dari beberapa bukti
penelitian yang telah ditemukan.
d. Dapat mengidentifikasi alat ukur yang digunakan dalam pemberian
intervensi posisi semi fowler terhadap penurunan sesak napas dari
beberapa bukti penelitian yang telah ditemukan
DAFTAR PUSTAKA