Anda di halaman 1dari 39

PRESENTASI JURNAL

KEEFEKTIFAN RENDAM KAKI AIR HANGAT TERHADAP


PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL YANG
MENGALAMI PREEKLAMSI

Laporan Presentasi Jurnal


Diajukan untuk memenuhi Laporan Tugas Praktek Belajar Lapangan

Dosen Pembimbing :
Ariani Fatmawati, M.Kep., Ns., Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh :

IRA AYULIANTI NIM. 402019050


NURIYAH NIM. 402019086
RATU DEWIANA F. NIM. 402019057
DODI ANDIKA H. NIM. 402019074

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi

yang bisa dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan

meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di

dalam urine. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami

pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklampsia umumnya muncul pada

pertengahan umur kehamilan, meskipun pada beberapa kasus ada yang

ditemukan pada awal masa kehamilan.

Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil,

bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi

tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya,

sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu

atau lebih (Rustam Muctar, 1998). Selain itu, (Mansjoer, 2000)

mendefinisikan bahwa preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai

proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu

atau segera setelah persalinan.

Gambaran klinik preeklampsi bervariasi luas dan sangat individual.

Kadang –kadang sukar untuk menentukan gejala preeklampsia mana yang

timbul lebih dahulu. Secara teoritik urutan-urutan gejala yang timbul pada

preeclampsia ialah edema, hipertensi dan terakhir proteinuria. Sehingga bila

gejala-gejala ini timbul tidak dalam urutan diatas dapat dianggap bukan

preeklampsia. Dari semua gejala tersebut, timbulnya hipertensi dan


proteinuria merupakan gejala yang paling penting, namun penderita seringkali

tidak merasakan perubahan ini. Bila penderita sudah mengeluh adanya

gangguan nyeri kepala, gangguan penglihatan atau nyeri epigastrium, maka

penyakit ini sudah cukup lanjut.

Sedangkan eklampsia kasus akut pada penderita preeclampsia yang

disertai kejang dan koma, sama halnya dengan preeclampsia, eklampsia dapat

timbul pada ante, intra, dan postpartum. Eklampsia postpartum umumnya

hanya terjadi dalam waktu 24 jam pertama setelah persalinan..

Data WHO (World Health Organization) tahun 2012 jumlah kasus

Penyakit tekanan darah tinggi sejumlah 839 juta kasus dan diperkirakan akan

semakin tinggi pada tahun 2025 sekitar 29% dari total penduduk dunia.

Secara global, 80% kematian ibu hamil yang tergolong dalam penyebab

kematian ibu secara langsung, yaitu disebabkan karena terjadi perdarahan

(25%), Penyakit tekanan darah tinggi pada ibu hamil (12%), partus macet

(8%), aborsi (13%) dan karena sebab lain (7%). Data dari Perkumpulan

Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) tahun 2016 di Indonesia, Angka

Kematian Ibu (AKI) tergolong cukup tinggi di negara Asia Tenggara yaitu

228 per 100.000 KH. Tiga penyebab kematian ibu di Indonesia yaitu

perdarahan (30%), eklampsia (25%), dan infeksi (12%).

Gambaran klinik preeklampsi bervariasi luas dan sangat individual.

Kadang –kadang sukar untuk menentukan gejala preeklampsia mana yang

timbul lebih dahulu. Secara teoritik urutan-urutan gejala yang timbul pada

preeclampsia ialah edema, hipertensi dan terakhir proteinuria. Sehingga bila

gejala-gejala ini timbul tidak dalam urutan diatas dapat dianggap bukan
preeklampsia. Dari semua gejala tersebut, timbulnya hipertensi dan

proteinuria merupakan gejala yang paling penting, namun penderita seringkali

tidak merasakan perubahan ini. Bila penderita sudah mengeluh adanya

gangguan nyeri kepala, gangguan penglihatan atau nyeri epigastrium, maka

penyakit ini sudah cukup lanjut.

Tekanan darah tinggi pada ibu hamil dapat diturunkan dengan obat anti

Hipertensi yang bermanfaat untuk menurunkan kejadian perdarahan otak dan

mencegah stroke maupun komplikasi serebrovaskular (Sidani, 2011). Akan

tetapi terapi obat berisiko masuk ke dalam sirkulasi darah janin yang

dimungkinkan dapat mengakibatkan cacat janin, sehingga pemilihan obat

selama kehamilan perlu dipertimbangkan manfaat dan risiko untuk

menghasilkan pengobatan yang aman dan rasional (Schellack G, Schellack N.

2011). Pengobatan Penyakit tekanan darah tinggi secara non-farmakologis

merupakan cara lain untuk pengobatan Penyakit tekanan darah tinggi ,

diantaranya adalah dengan terapi nutrisi, herbal, pijat refleksi, aromaterapi

dan terapi rendam kaki dengan air hangat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya penurunan

tekanan darah pada ibu hamil penderita Penyakit tekanan darah tinggi setelah

diberikan terapi rendam kaki dengan air hangat. Berdasarkan latar belakang

yang telah dipaparkan diatas maka kami tertarik untuk mengalanalisis jurnal

mengenai efektifitas terapi air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada

ibu hamil hipertensi. Maka dari itu hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi

salah satu acuan untuk memilih intervensi yang tepat untuk pasien ibu hamil

dengan preeklamsi dalam rangka mengatasi tekanan darah tinggi.


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah kami susun menggunakan metode PICO, yaitu:

P: Pasien Pre eklamsi berat

I: Terapi air hangat

C: Tidak ada pembanding intervensi

O: Efektif menurunkan tekanan darah

Dari uraian di atas, maka rumusan masalah yang kami ambil yaitu

“Keefektifan terapi air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada ibu

hamil hipertensi”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Studi literature review ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektifitas

terapi air hangat terhadap penurunan tekanan darah berdasarkan dari beberapa

bukti penelitian yang telah ditemukan dengan hasil akhir untuk dapat

dijadikan sebuah data dan dapat menjadi suatu sumber informasi yang

bermanfaat

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi definisi intervensi terapi air hangat terhadap penurunan

tekanan darah dari beberapa bukti penelitian yang telah ditemukan.

b. Mengidentifikasi prosedur intervensi terapi air hangat terhadap penurunan

tekanan darah dari beberapa bukti penelitian yang telah ditemukan.

c. Mengidentifikasi karakteristik responden yang diberikan intervensi terapi

air hangat terhadap penurunan tekanan darah dari beberapa bukti

penelitian yang telah ditemukan.


d. Mengidentifikasi alat ukur yang digunakan dalam pemberian intervensi

terapi air hangat terhadap penurunan tekanan darah dari beberapa bukti

penelitian yang telah ditemukan.


BAB II

METODE

A. Pencarian Literature

Literature review ini bertujuan untuk melihat efektifitas intervensi terapi

air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada pasien dengan pre eklamsi.

Review ini dikaitkan dengan kasus pre eklamsi yang ditandai dengan

meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam

urine. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan

pada kaki dan tangan. Preeklampsia umumnya muncul pada pertengahan umur

kehamilan, meskipun pada beberapa kasus ada yang ditemukan pada awal masa

kehamilan.

Pencarian literature dilakukan pada tanggal 14 November s.d 15

November 2020. Data yang diambil merupakan data sekunder yang didapatkan

bukan hasil dari pengamatan sendiri, melainkan didapatkan dari hasil penelitian-

penelitian sebelumnya. Sumber data yang didapat berupa artikel jurnal penelitian

yang bereputasi baik pada jurnal intenasional dan jurnal nasional dengan topik

yang telah ditentukan. Pencarian literatur dalam penelitian ini menggunakan 4

(empat) database dengan kriteria kualitas sedang dan rendah, yaitu PubMed,

Sinta, Research Gate dan Google Scholar.

Pencarian artikel menggunakan kata kunci yang digunakan untuk

mempersempit hasil pencarian sehingga mempermudah dalam menentukan artikel

atau jurnal yang akan digunakan. Artikel penelitian dalam penelitian ini

didapatkan dari media online di PubMed, Research gate dan Google Scholar
dengan menggunakan kata kunci pencarian “mild preeclampsia, severe

preeclampsia, superimposed preeclampsia” untuk jurnal internasional dan untuk

jurnal nasional kata kunci pencarian yang digunakan yaitu “Terapi air hangat,

Penyakit tekanan darah tinggi , ibu hamil”.

Tabel 2.1

Format PICOS dalam Literature Review

Kriteria Inklusi Ekslusi


Populasi Ibu hamil penderita Selain ibu hamil dan

preeklamsi dengan selain ibu hamil yang

tekanan darah ≥/140/90 mengalami tekanan

mmHg darah tinggi


Intervensi Intervensi terapi air Bukan intervensi terapi

hangat air hangat


Comparison Tidak ada perbandingan
Outcomes Mengidentifikasi Bukan mengidentifikasi

efektifitas terapi air efektifitas terapi air

hangat terhadap hangat terhadap

penurunan tekanan darah penurunan tekanan darah

pada ibu hamil pada ibu hamil


Desain penelitian Menggunakan desain Penelitian kuantitatif

quasi eksperimen

(eksperomen semu)

dengan rancangan one

group pretest dan

posttest desigen yaitu

dengan cara memberikan

pretest
Tahun terbit Hasil penelitian Sebelum 2016

dipublikasikan dalam

tahun 2016
Bahasa Indonesia dan Inggris Selain Indonesia dan

Inggris

Berdasarkan hasil pencarian literature artikel penelitian di media online

yaitu di PubMed, Sinta, Research Gate dan Google Scholar dengan kata kunci

pencarian yang telah disesuaikan dengan topik penelitian yaitu “ mild

preeclampsia, severe preeclampsia, superimposed preeclampsia” untuk jurnal

internasional dan untuk jurnal nasional kata kunci pencarian yang digunakan yaitu

“ Terapi air hangat, Penyakit tekanan darah tinggi , ibu hamil”, jumlah artikel

yang muncul pada keempat database publikasi jurnal tersebut yaitu 340 artikel.

Selanjutnya artikel tersebut di skrining dan di seleksi kembali oleh peneliti

disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan sebelumnya

sehingga didapatkan 3 artikel yang menurut peneliti telah sesuai dengan kriteria

inklusi dan topik penelitian ini.

Berikut merupakan diagram alir dari proses penelusuran literatur mengenai

efektifitas terapi air hangat terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada ibu

hamil.

Penelusuran Database Elektronik


PubMed, Sinta, Research Gate dan
Google Scholar
(2015-2020)

340 artikel

Penerapan kriteria eksklusi (artikel yang


respondennya bukan pasien dengan, ibu
hamil yang tidak mengalami tekanan
darah tinggi artikel yang tahun Review metode penelitian quasi
terbitnya kurang dari tahun 2015) experimental, true experimental dan
randomized controlled trial
BAB III

HASIL DAN ANALISIS

A. Hasil dan Analisis

Berdasarkan hasil penelusuran literatur mengenai keefektifan rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah

yang didapatkan dari 4 (tiga) data base yaitu di Google Scholar, PubMed, Research Gate dan Sinta didapatkan 3 artikel penelitian

yang sesuai dengan kreteria inklusi dan topik penelitian. Ketiga artikel penelitian tersebut dianalisis melalui kaidah Validity,

Importancy dan Applicability (VIA). Berikut ini adalah analisis artikel penelitian melalui kaidah VIA.

Tabel 3.1

Hasil Penelahaan Jurnal Melalui Kaidah VIA

Jurnal V I A
Judul : V1 (Validitas Seleksi) Penelitian ini daidapatkan bahwa Intervensi ini mudah

Efektivitas Rendam Kaki Kreteria inklusi pada penelitian ini adalah rendam kaki dengan air hangat diaplikasikan pada ibu hamil

dengan Air Hangat ibu hamil penderita preeklamsi dengan dapat digunakan dalam dengan preeklamsia dengan

Terhadap Penurunan tekanan darah ≥/140/90 mmHg dan ibu menurunkan tekanan darah pada mengaplikasikan dengan cara

Tekanan Darah Pada Ibu hamil dengan usia kandungan minimal 20 ibu hamil dengan preeklamsia. rendam kaki dengan
Hamil Penderita minggu. Penelitian ini memberikan menggunakan air hangat.

Preeklamsi di Puskesmas Kreteria ekslusi adalah ibu hamil dengan kontribusi dalam

Ngaliayan Semarang infeksi kulit terbuka, ibu hamil dengan penatalaksanaan dalam

Penulis : hidrofobia (takut air), ibu hamil dengan nenurunkan tekanan darah yaitu

1. Christina Febri diabetes militus, ibu hamil dengan rendam kaki menggunakan air

Sabattani gangguan kognitif dan perilaku, dan ibu hangat karena bermanfaat dalam

2. Machmudah hamil dengan epilepsy tidak terkontrol. memperlancar sistem peredaran

3. Mamat Supriyono darah.

Tahun : 2016 Kesimpulan :

Pada jurnal ini, peneliti mencantumkan

kreteria inklusi dan eksklusi yang jelas

dan sesuai dengan penelitian yang

dilakukan.

V2 (Validitas Informasi)
Penelitian ini menggunakan alat tensi

meter digital untuk mengukur tekanan

darah, dan menggunakan alat termometer

air raksa untuk mengukur suhu air hangat

yang memiliki jangkauan suhu raksa

sebesar 0ºC-100ºC.

Alat pengumpulan data yang digunakan

adalah lembar instrument : A : identitas

responden yang terdiri atas tanggal

pengukuran, nomor responden, alamat,

umur, usia kandungan, serta pengukuran

tekanan darah sebelum dan sesudah, serta

lembar instrument B : lembar obsevasi

yang dilakukan dengan menggunakan

prosedur pelaksanaan rendam kaki air


hangat.

Teknik rendam kaki dengan air hangat,

langkah yang perlu disiapkan adalah

sebagai berikut : klien duduk diatas kursi

dengan rileks dan bersandar, kemudian

tuang air hangat dalam ember/baskom

hingga suhu 37º-39ºC kira-kira 2 liter

dari kom tersebut, rendam kaki sampai

batas pergelangan ke dalam

ember/baskom tersebut selama 15-20

menit.

Kesimpulan :

Pada artikel ini dicantumkan cara

pemberian intervensi rendam kaki dengan


air hangat sehingga pembaca dapat

mengimplementasikannya dengan

mudah.

V3 (Validitas Pengontrol Perancu)

Terdapat variabel perancu pada penelitian

ini yaitu tidak ada homogenitas usia

responden dan tidak ada hasil distribusi

usia.

V4 (Validitas Analisis)

Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah quasi eksperimen

(eksperomen semu) dengan rancangan

one group pretest dan posttest desigen


yaitu dengan cara memberikan pretest

(pengamatan awal) terlebih dahulu

sebelum diberikan intervensi.

Hasil penelitian disajikan dengan uji

statistik Mc Nemar digunakan jika

terdapat perbedaan yang bermakna antara

dua pengukur . Variabel bebas

(independent variabel) dalam penelitian

ini adalah rendam kaki dengan air hangat,

sedangkan varibel terikat (dependent

variabel) dalam penelitian ini adalah

tekanan darah pada ibu hamil dengan

preeklamsi ringan.

Hasil uji statistika didapatkan nilai

signifikansi 0,0001 (P<0,05) dengan


penurunan teanan darah paling banyak

mencapai 9 mmHg. Penelitian ini

menunjukkan terdapat perbedaan tekanan

darah pada ibu hamil penderita

preeklamsi sebelum dan sesudah

diberikan rendam kaki dengan air hangat,

sehingga H0 ditolak dan Ha diterima

artinya terdapat efektivitas rendam kaki

dengan air hangat terhadap penurunan

tekanan darah pada ibu hamil penderita

preeklamsi.

Kesimpulan :

Metode penelitian yang digunakan tepat

yaitu quasi eksperimen one group pretest


dan posttes desigen. Uji statistik Mc

Nemar untuk mengetahui efektivitas

variabel sudah sesuai.

V5 (Validitas Eksterna)

Metode pengambilan sampel adalah

teknik probability sampling dengan

metode proportionate stratified random

sampling. Jumlah sampel yang diperoleh

dalam penelitian sebanyak 16 responden.

Kesimpulan :

Terdapat pembahasan non causal

internal, causal internal validity dan

external validity.
Judul : V1 (Validitas Seleksi) Penelitian ini dapat Di dalam jurnal ini dijelaskan
Pengaruh Rendam Kaki Peneliti tidak mencantumkan kreteria meningkatkan pengetahuan dan bahwa penerapan intervensi ini

Air Hangat Terhadap inklusi dan eksklusi yang digunakan. memberikan masukan bagi dapat dilakukan dengan

Perubahan Tekanan Darah perawat dalam memberikan menggunakan terapi rendam kaki

Ibu Hamil Hipertensi Kesimpulan : edukasi atau pendidikan hingga batas 10-15 cm diatas

Kriteria inklusi tidak dicantumkan kesehatan tentang pemberian mata kaki menggunakan air

Penulis : sehingga pembaca tidak mengetahui terapi rendam kaki hangat.

1. Rika Rahim responden yang diberikan intervensi menggunakan air hangat dalam

2. Siti Saadah sesuai dengan penelitian yang dilakukan menurunkan tekanan darah yang

3. Sariestya atau tidak diakibatkan komplikasi selama

Rismawati V2 (Validitas Informasi) masa kehamilan sehingga

Tahun : 2017 Terapi rendam kaki hingga batas 10-15 penting bagi perawat untuk

cm diatas mata kaki menggunakan air memberikan intervensi tersebut

hangat. Instrument yang digunakan kepada pasien dengan ibu hamil

selama penelitian adalah lembar yang mengalami hipertensi.

observasi, sphygnomanometer dan


stetoskop.

Kesimpulan :

Pada artikel ini dicantumkan cara

pemberian intervensi rendam kaki dengan

air hangat sehingga pembaca dapat

mengimplementasikannya dengan

mudah.

V3 (Validitas Pengontrol Perancu)

Variabel perancu pada jurnal ini adalah

tidak dicantumkan kreteria responden

yang dipilih meliputi kreteria inklusi dan

eksklusi.
Kesimpulan :

Kriteria inklusi dan ekslusi tidak

dicantumkan sehingga pembaca tidak

dapat mengidentifikasi homogenitas

dengan kasus yang akan dibahas.

V4 (Validitas Analisis)

Penelitian ini menggunakan desain

penelitian pre-eksperimen dengan one

group pretest-posttest.

Hasil penelitian dalam artikel ini

disajikan dalam bentuk analisis univariat

untuk melihat distribusi dan presentasi

masing-masing variabel dan analisa

bivariat untuk melihat apakah ada


perbedaan bermakna pada kelompok

intervensi. Instrument yang digunakan

selama penelitian adalah lembar

observasi, sphygnomanometer dan

stetoskop. Uji bivariat yang digunakan

adalah Wilcoxon signed rank test. Hasil

penelitian menunjukkan rata-rata tekanan

darah sebelum diberikan terapi rendam

kaki air hangat yaitu sistolik 144,7

mmHg, dan diastolik 92,9 mmHg. Rata-

rata tekanan darah setelah diberikan

terapi yaitu sistolik 129,4 mmHg, dan

diastolik 87,6 mmHg. Hasil menunjukkan

bahwa nilai signifikansi tekanan darah

sistolik sbesar 0,000 dan tekanan darah


diastolik 0,003 (α<0,05), maka H0

ditolak berarti ada pengaruh terapi

rendam kaki air hangat terhadap

perubahan tekanan darah pada ibu hamil

trimester III.

Kesimpulan :

Uji bivariat yang digunakan sudah tepat

karena membanding kelompok data yang

berpasangan (sebelum dan sesudah

diberikan intervensi semi fowler), tetapi

tidak ada pembanding hanya one group

(tanpa kelompok kontrol) saja. Terdapat

sajian data univariat sebagai baseline


V5 (Validitas Eksterna)

Teknik pengambilan sampel yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah

accidental sampling dengan jumlah

responden 17 orang.

Kesimpulan :

Terdapat pembahasan causal internal

validity, pembahasan external validity,

namun tidak terdapat pembahasan non

causal internal validity terkait

karakteristik subjek penelitian.


Judul : V1 (Validitas Seleksi) Jurnal ini menjelaskan bahwa Di dalam jurnal ini dijelaskan

Efektifitas Terapi Air Peneliti tidak mencantumkan kreteria untuk menurunkan tekanan bahwa penerapan intervensi ini

Hangat Terhadap inklusi dan eksklusi yang digunakan. darah tinggi pada ibu hamil tidak dapat dilakukan dengan

Penurunan Tekanan Darah hanya dengan pemberian obat- menggunakan terapi rendam kaki
Pada ibu Hamil Hipertensi Kesimpulan : obatan saja, tetapi dengan responden dengan air hangat

Penulis : Kriteria inklusi tidak dicantumkan pemberian terapi non (suhu 37º-48ºC) selama 15 menit

1. Muchlishatun sehingga pembaca tidak mengetahui farmakologi pada ibu hamil yang pada jam 10.00 s/d 17.00 dengan

Ummiyati responden yang diberikan intervensi mengalami hipertensi untuk kurun waktu selama 2 minggu.

2. Binti Astrofin sesuai dengan penelitian yang dilakukan menggunakan air hangat.

Tahun : 2019 atau tidak

V2 (Validitas Informasi)

Terapi dilakukan dengan merendam kaki

responden dengan air hangat (suhu 37º-

48ºC) selama 15 menit pada jam 10.00

s/d 17.00 dengan kurun waktu selama 2

minggu. Instrument yang digunakan

untuk mengukur tekanan darah adalah

tensi meter digital, dan hasil pengukuran


dicatat dalam lembar observasi.

Prosedur penelitian dilakukan dengan

melakukan pengukuran sebnayak lima

kali terhadap subjek yang sama.

Pengukuran tekanan darah pada

penelitian ini dilakukan sebanyak 5 kali,

yaitu pengukiran tekanan darah yang

pertama dilakukan sebelum pemberian

terapi air hangat (P0), pengukuran kedua

dilakukan setelah pemberian terapi yang

pertama (P1), pengukuran yang ketiga

dilakukan setelah terapi yang kedua (P2),

pengukuran yang keempat dilakukan

setelah pemberian terapi yang ketiga

(P3), dan pengukuran yang kelima


dilakukan setelah pemberian terapi yang

keempat (P4).

Kesimpulan :

Pada artikel ini dicantumkan cara

pemberian intervensi rendam kaki dengan

air hangat sehingga pembaca dapat

mengimplementasikannya dengan

mudah.

V3 (Validitas Pengontrol Perancu)

Variabel perancu pada jurnal ini adalah

tidak dicantumkan kreteria responden

yang dipilih meliputi kreteria inklusi dan

eksklusi.
Kesimpulan :

Kriteria inklusi dan ekslusi tidak

dicantumkan sehingga pembaca tidak

dapat mengidentifikasi homogenitas

dengan kasus yang akan dibahas.

V4 (Validitas Analisis)

Penelitian ini menggunakan desain

penelitian Repeated Measures

Experiment (eksperimen berulang).

Instrument yang digunakan untuk

mengukur tekanan darah adalah tensi

meter digital, dan hasil pengukuran

dicatat dalam lembar observasi. Analisis


penelitian menggunakan uji Repeated

Measures Anova yang akan

menghasilkan nilai signifikansi (Sig)

dengan tingkat signifikansi α = 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan nilai p-

value sebesar 0,000 dengan α (0,05).

Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa pemberian terapi rendam kaki

denagn air hangat efektif menurunkan

tekanan darah pada ibu hamil yang

menderita tekanan darah tinggi dengan

rata-rata penurunan tekanan darah

sebesar 11.67 mmHg setelah 2 minggu

terapi.
Kesimpulan :

Metode penelitian yang digunakan tepat

yaitu Repeated Measures Experiment. Uji

statistik Repeated Measures Anova untuk

mengetahui ada tidaknya

perbedaan/penurunan sebelum dan

setelah dilakukan terapi air hangat pada

ibu hamil yang mengalami tekanan darah

tinggi.

V5 (Validitas Eksterna)

Teknik pengambilan sampel yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah ibu

hamil dengan usia kehamilan ≥ 20

minggu dengan tekanan darah ≥ 130


mmHg atau terjadi peningkatan tekanan

darah 30 mmHg selama kehamilan yaitu

sebnayak 21 orang.

Kesimpulan :

Terdapat pembahasan non causal

internal, causal internal validity dan

external validity.

Setelah dilakukan critical apparsial, maka telaah jurnal yang paling baik dari segi VIA jurnal adalah jurnal dari Sabbatani dkk

(2016) lalu disusun matriks telaah jurnal untuk menjawab tujuan telaah jurnal yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.2

Matrik Telaah Jurnal

Aspek Outcome Telaahan Jurnal Sabbatani dkk (2016)


Definisi intervensi rendam kaki air hangat Rendam kaki dengan air hangat merupakan salah satu terapi alamiah yang
bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi dalam darah, mengurangi edema,

meningkatkan relaksasi otot, menyehatkan jantung, mengendorkan otot-otot,

menghilangkan stres, meningkatkan permeabilitas kapiler, sehingga sangat

bermanfaat untuk terapi penurunan tekanan darah pada ibu hamil penderita

preeklamsi
Prosedur intervensi posisi semi fowler Pada jurnal ini, peneliti mencantumkan cara pemberian intervensi rendam kaki

air hangat yaitu dengan cara klien duduk diatas kursi dengan rileks dan

bersandar, kemudian tuang air hangat dalam ember/baskom hingga suhu 37º-

39ºC kira-kira 2 liter dari kom tersebut, rendam kaki sampai batas pergelangan

ke dalam ember/baskom tersebut selama 15-20 menit.


Karakteristik responden yang diberikan intervensi Kreteria inklusi pada penelitian ini adalah ibu hamil penderita preeklamsi

rendam kaki air hangat dengan tekanan darah ≥/140/90 mmHg dan ibu hamil dengan usia kandungan

minimal 20 minggu.

Kreteria ekslusi adalah ibu hamil dengan infeksi kulit terbuka, ibu hamil

dengan hidrofobia (takut air), ibu hamil dengan diabetes militus, ibu hamil

dengan gangguan kognitif dan perilaku, dan ibu hamil dengan epilepsy tidak
terkontrol.
Alat ukur yang digunakan dalam pemberian terapi Penelitian ini menggunakan alat tensi meter digital untuk mengukur tekanan

rendam kaki air hangat darah, dan menggunakan alat termometer air raksa untuk mengukur suhu air

hangat yang memiliki jangkauan suhu raksa sebesar 0ºC-100ºC.


B. Pembahasan

Berdasarkan telaah melalui kaidah Validity, Importancy dan Applicability

(VIA) kedelapan artikel diatas, maka keputusan klinis yang diambil dipersempit

menjadi 3 (artikel) yang memenuhi VIA terlengkap. Dari segi non causal internal

validity terdapat penjelasan definisi intervensi pemberian terapi rendam kaki

dengan air hangat yaitu intervensi non farmakologis untuk menurunkan tekanan

darah yaitu rendam kaki dengan menggunakan air hangat. Menurut Peni (2008)

Terapi rendam kaki adalah terapi yang bertujuan untuk meningkatkan aliran darah

pada bagian kaki. Pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap perubahan

tekanan darah pada penderita hipertensi merupakan salah satu therapy yang mudah

dan sederhana dilakukan bagi pederita untuk menurunkan hipertensi. Air hangat

mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh sehingga rendam kaki air hangat dapat

digunakan sebagai salah satu terapi yang dapat memulihkan otot sendi yang kaku

serta menyembuhkan stroke apabila dilakukan melalui kesadaran dan kedisiplinan.

Menurut Damayanti (2014) rendam kaki dengan air hangat merupakan salah satu

terapi alamiah yang bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi dalam darah,

mengurangi edema, meningkatkan relaksasi otot, menyehatkan jantung,

mengendorkan otot-otot, menghilangkan stres, meningkatkan permeabilitas kapiler,

sehingga sangat bermanfaat untuk terapi penurunan tekanan darah pada ibu hamil

penderita preeklamsi. Pada peneltian yang dilakukan Sabattani (2014) pada ibu

hamil penderita preeklamsi menunjukkan dengan terapi rendam kaki

mengggunakan air hangat dapat penurunan tekanan darah yang paling banyak

mencapai 9 mmHg. Salah satu terapi alamiah rendam kaki dengan air hangat
merupakan yang bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi edema,

meingkatkan relaksasi otot, menyehatkan jantung, mengendorkan otot-otot,

menghilangkan stres, meningkatkan permeabilitas kapiler, sehingga bermanfaat

untuk terapi penurunan tekanan darah pada ibu hamil preeklamsi.

Karakteristik responden yang diberikan intervensi terapi rendam kaki air

hangat dapat dilihat dari kreteria inklusi yang ditentukan para peneliti yaitu ibu

hamil dengan preklamsi. Menurut Rukiyah dan Yulianti (2010) seseorang dikatakan

menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah sistolik

>140 mmHg dan diastolik >90 mmHg. Menurut Sabbatani dkk (2016)

mencantumkan kreteria inklusi yaitu ibu hamil penderita preeklamsi dengan

tekanan darah ≥/=140/90 mmHg.

Dari segi causal internal validity dapat dilihat dari penjelasan hasil penelitian.

Tipe validitas eksperimen dibagi menjadi 3 (tiga) permasalahan praktis yang

dihadapi peneliti yaitu terdapat hubungan antara variabel rendam kaki air hangat

terhadap penurunan tekanan darah responden pada masing-masing jurnal, rendam

kaki air hangat berpengaruh pada penurunan tekanan darah responden dengan α <

0,05 pada masing-masing jurnal. Rendam kaki air hangat diterapakan dengan

merendam kaki dalam air hangt yang bertemperatur 37℃-39℃ karena dapat terjadi

pergantian panas dingin yang akan menstabilkan kerja jantung dan aliran darah.

Pada ibu hamil yang mengalami tekanan darah tinggi tekanan darah tinggi

intervensi rendam kaki air hangat ini dapat diaplikasikan untuk menurunkan

tekanan darah tinggi pada saat hamil. Preklamsi adalah keadaan dimana hipertensi

disertai dengan proteinuria, edema, atau kedua-duanya yang terjadi akibat


kehamilan setelah minggu ke-20. Kreteria responden yang dilakukan intervensi

rendam kaki air hangat padaketiga jurnal yaitu ibu hamil yang mengalami

preeklamsi.

Dari segi eksternal validity sampel yang digunakan pada beberapa jurnal

diatas adalah ≥ 21 orang. Untuk penentuan sampel pada penelitian eksperimen

diperlukan 15-30 responden pada setiap kelompok karena probabilitas sampling

tidak diperlukan atau mungkin tidak dapat dilakukan pemilihan subjek dari populasi

yang besar (Borg & Gall dalam Idris, 2015). Dari ketiga jurnal tersebut

mencantumkan penelitian yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

Dari segi importancy, intervensi ini penting dan memiliki kontribusi terhadap

perkembangan ilmu keperawatan terkait kasus preeklamsi dimana banyak terapi

yang dianjurkan untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil tetapi yang

paling banyak menunjukkan evidence based dalam menurunkan tekanan darah

tinggi adalah intervensi rendam kaki air hangat ini. Pada penelitian Sabbatani dkk

(2016) dilakukan intervensi rendam kaki air hangat untuk menurunkan tekanan

darah tinggi. Intervensi ini berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah tinggi

menggunakan alat tensi meter digital untuk mengukur tekanan darah, dan

menggunakan alat termometer air raksa untuk mengukur suhu air hangat yang

memiliki jangkauan suhu raksa sebesar 0ºC-100ºC.

Alat ukur yang digunakan untuk pemberian intervensi redam kaki air hangat

adalah lembar observasi, sphygnomanometer dan stetoskop yaitu dengan

mengidentifikasi tekanan darah pada ibu hamil yang menderita preeklamsia


sebelum diberikan rendam kaki air hangat dan mengidentifikasi tekanan darah pada

ibu hamil yang menderita preeklamsia sesudah diberikan rendam air hangat.

Dari segi applicability, intervensi ini mudah dilakukan yaitu dengan duduk

diatas kursi dengan rileks dan bersandar, kemudian tuang air hangat dalam

ember/baskom hingga suhu 37℃-39℃ kira-kira 2 liter dari ember/baskom tersebut,

rendam kaki sampai batas pergelangan kedalam ember/baskom tersebut selama 15-

20 menit, setelah itu keluarkna kaki, bilas dengan air dingin, kemudian keringkan

kaki menggunakan handuk. Tidak memerlukan alat yang sulit didapat dan dapat

diedukasi kepada pasien dan keluarga pasien baik di rumah sakit atai di rumah

pasien.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari ketiga jurnal yang dianggap paling efektif untuk diaplikasikan

menurut penulis, terdapat 1 juranl yang sangat jelas dan kompeten yaitu jurnal

menurut Sabbatani dkk (2016), yang menjabarkan rendam kaki air hangat

dengan duduk diatas kursi dengan rileks dan bersandar, kemudian tuang air

hangat dalam ember/baskom hingga suhu 37℃-39℃ kira-kira 2 liter dari

ember/baskom tersebut, rendam kaki sampai batas pergelangan kedalam

ember/baskom tersebut selama 15-20 menit, setelah itu keluarkna kaki, bilas

dengan air dingin, kemudian keringkan kaki menggunakan handuk. pada ibu

hamil penderita preeklamsi menunjukkan dengan terapi rendam kaki

mengggunakan air hangat dapat penurunan tekanan darah yang paling banyak

mencapai 9 mmHg. Salah satu terapi alamiah rendam kaki dengan air hangat

merupakan yang bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi

edema, meingkatkan relaksasi otot, menyehatkan jantung, mengendorkan otot-

otot, menghilangkan stres, meningkatkan permeabilitas kapiler, sehingga

bermanfaat untuk terapi penurunan tekanan darah pada ibu hamil preeklamsi.

Kreteria inklusi pada penelitian ini adalah ibu hamil penderita preeklamsi

dengan tekanan darah ≥/140/90 mmHg dan ibu hamil dengan usia kandungan

minimal 20 minggu. Kreteria ekslusi adalah ibu hamil dengan infeksi kulit

terbuka, ibu hamil dengan hidrofobia (takut air), ibu hamil dengan diabetes
militus, ibu hamil dengan gangguan kognitif dan perilaku, dan ibu hamil dengan

epilepsy tidak terkontrol.

Dari segi applicability, intervensi ini mudah dilakukan yaitu dengan duduk

diatas kursi dengan rileks dan bersandar, kemudian tuang air hangat dalam

ember/baskom hingga suhu 37℃-39℃ kira-kira 2 liter dari ember/baskom

tersebut, rendam kaki sampai batas pergelangan kedalam ember/baskom tersebut

selama 15-20 menit, setelah itu keluarkan kaki, bilas dengan air dingin,

kemudian keringkan kaki menggunakan handuk. Tidak memerlukan alat yang

sulit didapat dan dapat diedukasi kepada pasien dan keluarga pasien baik di

rumah sakit atai di rumah pasien.

Dari segi importancy, intervensi ini penting dan memiliki kontribusi

terhadap perkembangan ilmu keperawatan terkait kasus preeklamsi dimana

banyak terapi yang dianjurkan untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu

hamil tetapi yang paling banyak menunjukkan evidence based dalam

menurunkan tekanan darah tinggi adalah intervensi rendam kaki air hangat ini.

Pada penelitian Sabbatani dkk (2016) dilakukan intervensi rendam kaki air

hangat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Intervensi ini berpengaruh

terhadap penurunan tekanan darah tinggi menggunakan alat tensi meter digital

untuk mengukur tekanan darah, dan menggunakan alat termometer air raksa

untuk mengukur suhu air hangat yang memiliki jangkauan suhu raksa sebesar

0ºC-100ºC.
B. SARAN

Studi literature review telah dapat mengidentifikasi efektifitas rendam

kaki menggunakan air hangat terhadap penurunan tekanan darah tinggi

berdasarkan beberapa bukti penelitian yang telah ditemukan dengan hasil akhir

untuk dapat dijadikan tambahan intervensi keperawatan dalam mengatasi

penurunan tekanan darah tinggi. Adapun studi literature review ini dapat

menjawab tujuan khusus yang penulis sampaikan di awal, yaitu :

a. Dapat mengidentifikasi definisi intervensi rendam kaki menggunakan air

hangat terhadap penurunan tekanan darah tinggi dari beberapa bukti

penelitian yang telah ditemukan.

b. Dapat mengidentifikasi prosedur intervensi redam kaki menggunakan air

hangat terhadap penurunan tekanan darah tinggi dari beberapa bukti

penelitian yang telah ditemukan.

c. Dapat mengidentifikasi karakteristik responden yang diberikan intervensi

rendam kaki menggunakan air hangat terhadap penurunan tekanan darah

tinggi dari beberapa bukti penelitian yang telah ditemukan.

d. Dapat mengidentifikasi alat ukur yang digunakan dalam pemberian

intervensi rendam kaki menggunakan air hangat terhadap penurunan

tekanan darah tinggi dari beberapa bukti penelitian yang telah ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai