Anda di halaman 1dari 4

3.

Apa sajakah peraturan perundangan dasar konstitusi yang mengatur


kepemilikan bisnis di Indonesia? Bandingkan bentuk regulasi ( Setingkat UU )
bisnis yang dimiliki satu negara asing. Berikan Contohnya!

1. UU 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, kecil, Dan Menengah


Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang
mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara
luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan
pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mewujudkan
stabilitas ekonomi nasional.
UMKM memiliki Undang-Undang tersendiri. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008
tentang UMKM. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah disahkan oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 4 Juli 2008 di Jakarta.
UU 20/2008 tentang UMKM diundangkan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 93 dan Penjelasan Atas Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah
dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866, oleh
Menkumham Andi Matalatta pada tanggal 4 Juli 2008 di Jakarta.

2. UUD BAB XIV KESEJAHTERAAN SOSIAL


 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
 Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
3. Peraturan Perundang-undangan

 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007


 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian.
 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik.
 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Tindak Pidana Pencucian Uang.
 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan.
 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang
Perdagangan.
 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata).
Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem
dan Transaksi Elektronik.
 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/ POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.
 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/ POJK.07/2014 tentang Lembaga
Alternatif Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa Keuangan.
 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam-
 Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor
 /SEOJK.07/2014 tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen
pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan.
 Keputusan Otoritas Jasa Keuangan Nomor Kep-01/ D.07/ 2016 Tanggal 21
Januari 2016 tentang Pengesahan Lembaga APS di Sektor Jasa Keuangan.
 Regulasi Bisnis atau Regulasi Usaha dapat diartikan sebagai suatu aturan
ataupun etika yang harus dihormati oleh para pelaku bisnis dalam suatu wilayah
ketika menjalankan operasional bisnisnya. Aturan ini ditetapkan oleh pihak
berwenang, bisa dalam skala kota/kabupaten, provinsi hingga negara.

Contohnya:
1. Regulasi hukum dagang
Hukum dagang adalah hukum yang mengatur segala aktivitas perdagangan bisnis pada
satu wilayah. Di Indonesia hukum dagang diatur dalam KUHD. Yang menjadi subjek
hukum dagang berdasarkan KUHD pasal 2 sampai 5 adalah pedagang yang kemudian
dengan istilah perusahaan baik itu perorangan ataupun badan hukum.

Kemudian objek hukum dagang sama dengan objek hukum perdata yaitu segala benda
atau hak yang dapat dimiliki oleh subjek umum. Adapun perbedaannya adalah objek
dagang harus dapat diperdagangkan atau diusahakan terlebih dahulu dalam mencari
keuntungan.

2. Regulasi merek (brand)

Seperti yang kita ketahui merek atau brand adalah salah satu identitas suatu bisnis
yang menjadi salah satu kekayaan intelektual yang harus dilindungi. Merek merupakan
tanda yang berbentuk gambar, nama, kata, huruf, angka, susunan warna bisa juga
gabungan antara unsur-unsur tersebut yang punya daya pembeda dan digunakan untuk
kegiatan bisnis barang atau jasa.

Merek dapat dibagi dua yaitu merek dagang dan merek jasa. Merek dagang
dipergunakan untuk barang yang diperdagangkan oleh pihak tertentu sementara merek
jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh pihak tertentu.
Berikut adalah beberapa peraturan di Indonesia yang mengatur tentang merek :

 UU No 15 tahun 2001 tentang merek


 UU No 23 tahun 1993 tentang tata cara permintaan perbandingan merek
 PP No 24 tahun 1993 tentang kelas barang dan jasa
 PP No 7 tahun 2005 tentang komisi banding merek
 PP No 51 tahun 2007 tentang indikasi geografis

3. Regulasi Perlindungan Konsumen


Tidak hanya produsen yang dilindungi, konsumen sebagai target bisnis juga harus
mendapatkan perlindungan dari pemerintah. Regulasi bisnis ini diatur dalam undang-
undang Nomor 8 Tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen. Terdapat dua jenis
Perlindungan Konsumen yaitu perlindungan preventif dan perlindungan kuratif
Perlindungan preventif diberikan kepada konsumen yang akan membeli atau
menggunakan suatu barang atau jasa, mulai melakukan proses pemilihan sejumlah
barang /jasa, selanjutnya memutuskan untuk membeli dan menggunakan barang
tersebut.

Sementara perlindungan kuratif diberikan kepada konsumen, sebagai akibat dari


penggunaan atau pemanfaatan barang / jasa tersebut oleh konsumen.

4. Regulasi Pelarangan Praktek Monopoli


Mengapa monopoli harus dilarang dan diatur oleh pemerintah? Karena monopoli dapat
menyebabkan perusahaan berkuasa dan semena-mena menentukan harga kepada
konsumen. Praktek monopoli merupakan terjadinya fokus kekuatan ekonomi pada satu
atau lebih pelaku usaha, yang membuat mereka bisa dengan mudah menguasai
produksi serta pemasaran atas barang atau jasa tertentu, hal ini akan mengakibatkan
persaingan bisnis tidak sehat dan rentan dengan kepentingan satu perusahaan saja.

Regulasi bisnis yang mengatur mengenai pelarangan monopoli di Indonesia adalah


undang-undang nomor 5 tahun 1999 yang bertujuan untuk menjaga kepentingan
umum, mewujudkan iklim usaha yang kondusif, mencegah praktik monopoli serta
terciptanya efektivitas dan efisiensi usaha.

5. Regulasi Transaksi Online


Saat ini perkembangan teknologi informasi menjadikan berbagai bisnis daring semakin
menjamur. Hal ini berakibat pada persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu
pemerintah sebagai pemegang kekuasaan juga telah mengeluarkan aturan mengenai
transaksi online dalam bisnis yang memanfaatkan jaringan internet ini

Seperti misalnya keamanan data privasi pengguna, kemudian penggunaan dompet


digital dan transaksi rekening bersama yang juga banyak dipakai oleh para marketplace
atau online shop di Indonesia. Aturan-aturan seperti ini dinilai penting untuk melindungi
konsumen dan produsen dari kejahatan cybercrime yang semakin marak belakangan ini

Anda mungkin juga menyukai